25
2.3.2 Prestasi Belajar Siswa
Dalam konteks pendidikan formal, menurut Purwanto 2006 prestasi belajar adalah suatu hasil
yang diperoleh oleh sesorang dalam usaha belajar yang
dinyatakan dalam
raport. Sedangkan
Tirtonegoro 2006:43 menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan penilaian aktivitas belajar siswa
yang dinyatakan dalam bentuk huruf, simbol, angka,
maupun kalimat
yang dapat
menggambarkan hasil yang sudah dapat dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Semiawan
dalam Tarmidi, 2005 menyatakan bahwa prestasi belajar terkait data otentik yang diperoleh dari tes
hasil belajar. Arikunto 2006:276 menyebutkan bahwa prestasi harus mencerminkan tingkatan-
tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan setiap bidang studi. Simbol
yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya merupakan
gambaran tentang prestasi saja. Menurut Syah 2008:141, Prestasi Belajar merupakan tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai hasil yang telah
ditargetkan dalam
sebuah program.
Berdasarkan pengertian ini, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan
seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang sudah diprogramkan dan dinyatakan dalam
bentuk nilai. Prestasi belajar dapat diketahui setelah
diadakan evaluasi
pada program
pembelajaran. Hasil dari evaluasi tersebut dapat memperlihatkan tinggi atau rendahnya prestasi
26
belajar siswa. Jadi evaluasi prestasi belajar siswa adalah suatu kegiatan mengukur nilai keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pembelajaran yang telah diterimanya. Dalam jenjang sekolah dasar
evaluasi dapat berbentuk Ulangan Formatif, Ujian Tengah Semester, Ujian Kenaikan Kelas, dan Ujian
Sekolah. 2.3.3 Ujian Sekolah
Ujian Sekolah US merupakan kegiatan
dalam mengukur pencapaian kompetensi siswa yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh
pengakuan atas
hasil prestasi
belajar dan
merupakan sebuah syarat kelulusan dari suatu jenjang pendidikan Kemendiknas, 2007. Sebagai
tanda kelulusan suatu jenjang pendidikan, siswa diberikan surat tanda lulus dan ijazah. Surat tanda
lulus adalah surat pernyataan untuk siswa yang dinyatakan lulus dalam mengikuti ujian sekolah
dan memuat daftar nilai hasil ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan. Sedangkan ijazah adalah
surat pernyataan resmi dan sah yang diberikan kepada siswa sebagai tanda telah menyelesaikan
pendidikan pada suatu jenjang pendidikan. Tujuan diadakan Ujian Sekolah US adalah untuk menilai
kompetensi yang diperoleh lulusan secara nasional padamateri yang diujikan, yaitu mata pelajaran
ilmu penegetahuan dan teknologi yang sudah ditentukan Kemendiknas, 2005. Fungsi Ujian
Sekolah sebagai alat pengendali kualitas sebuah pendidikan,
pendorong peningkatan
mutu
27
pendidikan, dan
bahan dalam
menentukan kelulusan siswa. Dengan demikian fungsi ujian
sekolah dimaksudkan
untuk mengetahui
efektivitas dan
tingkat pencapaian
atau keberhasilan suatu program pengajaran di sebuah
sekolah. Menurut Kasir 2014 Hasil Ujian Sekolah juga akan digunakan sebagai tolok ukur untuk
dapat menempuh ke jenjang berikutnya, yakni Sekolah Menengah Pertama SMP. Nilai US akan
digunakan untuk
diterima masuk
sekolah. Sehingga hanya siswa yang memperoleh nilai US
yang tinggi yang dapat diterima di sekolah favorit sedangkan siswa yang mendapatkan nilai rendah
tidak dapat diterima masuk ke sekolah favorit tersebut. Udiutomo 2013 mengatakan bahwa ada
beberapa alasan
yang mendukung
tetap dilangsungkannya Ujian Sekolah di akhir masa
sekolah. Alasannya dalah sebagai berikut: 1 Evaluasi
adalah dimensi
penting dalam
manajemen, tidak terkecuali di bidang pendidikan, yaitu digunakan untuk mewujudkan perbaikan
yang berkesinambungan; 2 Inti pesoalan adalah Ujian sebagai syarat kelulysan, bukan keberadaan
Ujian itu sendiri; 3 Keberadaan ujian sebagai bentuk evaluasi banyak mendorong sikap positif; 4
Salah satu fungsi Ujian Sekolah adalah pemetaan kualitas pendidikan di Indonesia dan fungsi ini
perlu dipertahankan; 5 Ujian sekolah adalah salah satu proyek pemerintah yang berorientasi output,
dan hal ini perlu dipresiasi; 6 Kualitas identik dengan standar dan Ujian Sekolah mencoba untuk
28
menghadirkan standar
tersebut. Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut
maka dapat
disimpulkan bahwa ujian sekolah merupakan suatu kegiatan penilaian akhir bagi siswa untuk
mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar pada jenjang pendidikan tertentu. Selain itu, hasil
dari ujian
sekolah digunakan
sebagai pertimbangan seorang siswa diterima di jenjang
berikutnya. Apabila seorang siswa memiliki nilai ujian sekolah yang baik maka siswa tersebut dapat
diterima di sekolah yang diinginkannya. Hasil dari Ujian sekolah dapat sebagai tolok ukur mutu
pendidikan di suatu sekolah. Selain itu, pada dasarnya esensi dari ujian sekolah adalah untuk
melihat kondisi mutu pendidikan di suatu sekolah dan diharapkan terjadi pemerataan kualitas di
sekolah-sekolah yang berada di Indonesia dengan memberikan standar kriteria nilai kelulusan yang
sama di seluruh Indonesia. Berdasarkan esensi ujian sekolah tersebut, ujian sekolah bukan suatu
program yang salah, bahkan dengan adanya ujian sekolah menjadi acuan yang tepat bagi pemerintah
untuk mengetahui kondisi mutu pendidikan di Indonesia. Bagaimana kualitas pendidikan di
sekolah tertentu,
bagian apa
yang harus
ditingkatkan atau yang harus diperbaiki dan bagaimana mengatasi kesenjangan pendidikan di
kota dan desa atau daerah terisolir. Harapan dari hal ini adalah pemerataan kualitas pendidikan di
Indonesia dapat diwujudkan. Dapat disadari bahwa Ujian Sekolah bukan merupakan satu - satunya
29
parameter mutu pendidikan, karena produk suatu pendidikan berkualitas juga ditentukan juga oleh
proses pendidikan yang berkualitas. Namun harus jujur diakuii, bahwa betapa sulitnya menemukan
instrumen evaluasi yang paling tepat untuk melakukan penilaian secara nasional apabila
ditinjau pada perbedaan potensi sumber daya manusia,
ketersediaan sarana
prasarana, kemajemukan kultur kebudayaan, biaya, waktu,
geografis, kualitas, efektivitas, efisiensi dan varians lainnya yang terkait dengan penyelenggaran Ujian
Sekolah. Sampai saat ini tampaknya Ujian Sekolah adalah satu - satunya alat yang digunakan oleh
pemerintah untuk melakukan pemetaan kualitas pendidikan secara nasional.
Terdapat perubahan nama ujian dalam pendidikan di Indonesia dari tahun 1965 sampai
dengan tahun 2014. Perubahan ini dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Perubahan Nama Ujian
Jenis Ujian Masa Tahun
Ujian Negara 1965-1971
Ujian sekolah 1972-1979
Evaluasi Tahap Akhir 1980-2002
Ujian AkhirNasional 20032004
Ujian Nasional 2005-2012
Ujian SekolahMadrasah 2013-sekarang
Sumber : http:id.wikipedia.orgwikiUjian_Nasional
Perubahan nama yang disertai dengan perubahan ketentuan ini dimaksudkan untuk
menyempurnakan formulasi ujian sekolah yang
30
tepat. Selain
itu, menjawab
dari tuntutan
masyarakat tentang ujian sekolah yang lebih baik. Walaupun
terdapat perubahan
nama, Ujian
Sekolah tetap dilaksanakan oleh sebagai kebijakan tentang pemerintah dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan tidak mengubah fungsinya, yaitu sebagai alat pemetaan kualitas pendidikan secara
nasional. Irianto 2011 berpendapat ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh siswa dalam mengikuti
Ujian Sekolah,
yaitu: Pertama,
keputusan lulus tidaknya seorang siswa akan ditentukan oleh hasil ujian sekolah. Kedua, siswa
sebaiknya dalam menghadapi ujian mempunyai sikap yang tenang dan proposional. Ketiga, proaktif
siswa sendirilah yang menentukan keberhasilan dalam menghadapi ujian. Keempat, dibutuhkan
perencanaan belajar dalam menghadapi ujian. Kelima, seringnya berlatih memecahkan soal-soal
dapat membantu
dalam menghadapi
ujian. Keenam belajar kelompok merupakan cara yang
dapat ditempuh karena dengan berkelompok dapat saling berbagi dengan teman yang lain dalam
memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Ketujuh, terdapat siswa yang
hanya sekedar
hadir saja
di kelas,
tidak mengoptimalisasikan untuk meraih hasil prestasi
terbaiknya. Kedelapan, keyakinan bahwa jika lulus maka orang tua akan senang dan bangga.
Kesembilan, keberhasilan merupakan usaha dan kerja keras yang mendapat pertolongan dari
31
Tuhan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan keberhasilan
dalam menghadapi ujian sekolah adalah siswa itu sendiri.
Apabila seorang
siswa dapat
mempersiapkan dirinya
dengan baik
dalam menghadapi ujian sekolah, maka hasil yang akan
diperoleh juga baik.
2.3.4 Faktor-faktor yang Mendukung Prestasi Belajar Siswa