13
keputusan. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa  MBS  adalah  pemberian  kewenangan  yang
luas  kepada  sekolah  untuk  mengelola  komponen yang
ada dan
mengambil keputusan
demi tercapainya
tujuan sekolah.
Namun dalam
melaksanakan kewenangannya, sekolah juga harus memperhatikan  skala  prioritas  kebutuhan  dari
sekolah tersebut.
2.2.1 Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah MBS
Rohiat  2008  berpendapat  bahwa  tujuan MBS adalah meningkatkan kinerja sekolah melalui
pemberian  kewenangan  dan  tanggung  jawab  yang lebih  besar  otonomi  untuk  mengelola  potensi
sumber  daya  yang  dimiliki,  baik  sumber  daya manusia  maupun  sumber  daya  lainnya  uang,
peralatan  dan  waktu.  Sedangkan  Slamet  dalam Widiasmara,  2007  mengungkapkan  bahwa  tujuan
MBS  adalah  untuk  usaha  pemberdayaan  sekolah, melalui  pengelolaan  sumber  daya  manusia  yang
dan  sumber  lainnya  ada  di  sekolah  dengan pemberian
kewenangan, fleksibilitas
untuk mengatasi    persoalan  yang  dihadapi  oleh  sekolah.
Mulyasa  2009:25  berpendapat  tujuan  MBS merupakan  salah  satu  upaya  pemerintah  untuk
mencapai  keunggulan  masyarakat  bangsa  dalam penguasaan ilmu, tehnologi yang dinyatakan dalam
GBHN. MBS yang ditandai dengan otonomi sekolah dan
pelibatan masyarakat
bertujuan untuk
meningkatkan  efisiensi,  peningkatan  mutu,  dan
14
pemerataan  pendidikan
.
Dari  pendapat-oendapat tersebut  dapat  dikatakan  bahwa  tujuan  MBS
adalah  meningkatkan  konerja  sekolah  melalui pemberian
kewenangan dalam
mengelola komponen  yang  ada  di  sekolah  sehingga  mutu
pendidikan meningkat.
2.2.2   Prinsip –  prinsip  Manajemen  Berbasis
Sekolah MBS
Mulyasa  2009  menyatakan  dalam  dalam penerapan  MBS  untuk  mengelola  sebuah  sekolah
diharapkan  sesuai  pada  empat  prinsip  yaitu: Prinsip  ekuifinalitas,  prinsip  desentralisasi,  prinsip
pengelolaan  mandiri  dan  prinsip  inisiatif  manusia. Prinsip  ekuifinitas  menekankan  bahwa  sekolah
dapat  fleksibel  dalam  memilih  strategi  untuk mencapai  tujuan  sesuai  dengan  kondisi  masing-
masing  sekolah.  Sedangkan  prinsip  desentralisasi menekankan
bahwa sekolah
harus mampu
mengadopsi dan
mengadaptasi pengaruh
sekelilingnya atau
eksternal. Prinsip
sistem pengelolaan  mandiri  menekankan  bahwa  sekolah
diberi  hak  otonom  untuk  mengatur  dirinya  yaitu dengan  pemberian  kewenangan  kepada  sekolah
untuk  mengelola  secara  mandiri  kebijakan  yang telah
ditetapkan. Prinsip
inisiatif manusia
menekankan  bahwa  Sekolah  dalam  mengelola tenaga  pendidik  dan  kependidikan  dengan  yang
cara  manusiawi  dan  memiliki  potensi  untuk dikembangkan.  Hal  ini  dapat  dipahami  bahwa
15
dalam  pengelolaan  sekolah  diharapkan  mengacu empat prinsip ini. Sehingga dalam penerapan MBS
ini dapat mencapai keberhasilan yaitu peningkatan mutu pendidikan.
2.2.3   Komponen – komponen Manajemen