Kemampuan Lulusan SMP Kajian Teori a. Karekteristik Lulusan Sekolah Menengah Pertama
SMK agar dapat menampung dan menyalurkan kreatifitas siswa melalui program pendidikan selama 3 tahun.
f. Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga
Definisi dari kata sosial ialah kelompok orang dalam lingkungan masyarakat sedangkan kata ekonomi yang berasal dari kata eikos yang berarti rumah tangga dan
nomos berarti aturan sehingga dari segi pembentukan kata ekonomi berarti aturan rumah tangga. Ekonomi secara umum dapat diartikan sebagai tingkah laku atau usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhannya untuk mencapai suatu tujuan yakni kemakmuran atau kesejahteraan. Keadaan sosial ekonomi keluarga yang akan dibahas
dalam penelitian kali ini ialah kemampuan wali murid dalam hal ini ialah orang tua dalam memenuhi tanggung jawab dalam membiayai kebutuhan pendidikan anaknya.
Dari uraian di atas keadaan ekonomi keluarga dapat diartikan sebagai posisi atau kedudukan seseorang orang tua dalam lingkungan tempat tinggal masyarakat dalam
memenuhi kewajibannya untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya termasuk pendidikan anaknya.
Di dalam sebuah kelompok masyarakat terdapat suatu nilai atau kepemilikan yang akan menjadi kebanggaan dan sangat dihargai oleh tiap anggota masyarakat.
Nilai-nilai kepemilikan itu dapat berupa hartakekayaan, kedudukanpangkat, ilmugelar pendidikan, dan kekuasaan yang didapat melalui keturunan Selo
Soemarhan:1974. Semakin banyak jumlah nilai dari kepemilikan itu akan membuat
pemiliknya semakin dihargai di masyarakat, dan sebaliknya jika anggota masyarakat kurang memiliki atau tidak memiliki nilai kepemilikan tersebut akan membuat
dirinya kurang dihargai di masyarakat Soerjono Soekamto:1987. Nilai-nilai kepemilikan itulah yang akhirnya akan membedakan kedudukanposisi individu di
masyarakat, posisi itulah yang sampai saat ini dikenal sebagai kelas sosial atau strata sosial. Strata sosial sangat menentukan keadaan ekonomi sebuah keluarga, artinya
keadaan ekonomi keluarga sangat ditentukan oleh posisistratakelas keluarga dalam masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan sosial ekonomi dalam
masyarakat menurut Koentjaraningrat 1983 ialah pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Sedangkan variabel-variabel utama dalam status ekonomi ialah
pendidikan, pekerjaan dan besarnya penghasilanpendapatan Mifflen dan Mifflen:1986.
Lebih lanjut Mifflen dan Mifflen 1986 mengatakan bahwa : Status sosial ekonomi dalam masyarakat akan mempengaruhi seorang siswa
hampir dalam seluruh variabel, diantaranya : kesanggupan, lingkungan yang menimbulkan perkembangan intelegensi, aspirasi, motivasi, konsep diri
tentang kesanggupan, prestasi seperti dalam ukuran tingkat kelas sekolah dan lamanya persekolahan, jenis jalur yang diikuti, kesanggupan penugasan
kelompok, keikutsertaan dalam atletik, kepengurusan siswa dan kegiatan lain seperti ekstrakulikuler, bolos, disiplin dan sebagainya.
Pendidikan merupakan faktor yang berkaitan erat dengan penghasilan dan nantinya akan mempengaruhi posisi seseorang dalam kelas sosial masyarakat. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya kesenjangan sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi pendidikan yang didapat. Pendidikan juga mempengaruhi keadaan
masyarakat sebab pendidikan yang didalamnya terdapat proses pemberian ilmu pengetahuan, keterampilan pendidikan, akal dan budi pekerti kepada calon penerus
kehidupan yakni anak didik generasi muda secara langsung atau tidak langsung akan menentukan kehidupan meraka kelak.
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap. Sebab semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh seseorang membuktikan
semakin banyak ilmu yang telah didapat artinya banyak sedikitnya ilmu yang didapat mencerminkan luas tidaknya pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan akan melatih
seseorang melalui pengalaman sedangkan pengalaman merupakan hal penting yang membuat seseorang belajar dari kejadian dimasa lalu guna perbaikan dimasa datang.
Tingkat pendidikan orang tua yang dipengaruhi keadaan sosial ekonomi akan mempengaruhi cara orang tua dalam mendidik dan memotivasi anaknya. Sebab
dalam usia sekolah anak akan terus mendapat bimbingan, didikan, dan pengarahan dari orang tuanya. Dalam keluarga orang tua diposisikan sebagai role model atau
panutan dan contoh bagi anak-anaknya. Keluarga yang tinggal dengan orang tua berkeadaan sosial ekonomi rendah
umumnya bekerja pada sektor pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus, biasanya sektor pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus tidak menuntut
pekerjanya memiliki pendidikan yang tinggi. Jenis pekerjaan yang ditawarkan dalam sektor ini cenderung menggunakan kekuatan otot atau tenaga sebagai modalnya. Hal
ini akan berpengaruh terhadap besarnya penghasilan yang didapat. Sektor pekerjaan