Faktor Usia Jenis Kelamin

300 pekerjaan yang padat dan kurang istirahat. Menurut penelitian Madide 2003 shift kerja dapat berpengaruh terhadap kehidupan psikologis.

e. Penyakit

Pada penelitian ini juga ditemukan responden mengalami gangguan tidur karena mempunyai penyakit, seperti: nyeri otot, penyakit kronis paru dan jantung, dan pusing pada perawat pensiun. Pada perawat pelaksana terdapat sebanyak 9,8 dari 232 responden. Sedangkan pada perawat pensiun sebanyak 11,8 dari 30 responden.

f. Faktor Usia

Pertambahan umur seseorang dapat menyebabkan total waktu tidur menurun sedangkan waktu terjaga tetap. Hal ini menunjukkan bahwa tidur menjadi lebih singkat sehingga menyebabkan berkurangnya kesegaran sesuai bertambahnya usia Putra, 2011. Pada perawat aktif mempunyai rentang usianya dari 19 tahun sampai 50 tahun. Dan dari rentang usia tersebut didapatkan hasil bahwa terbanyak gangguan tidur dialami oleh responden usia 31-40 tahun 30,2. Sedangkan pada perawat pensiun dengan rentang usia 50 sampai 80 tahun, ditemukan bahwa gangguan tidur terbanyak dialami pada usia 61-70 tahun 26,7, kemudian disusul usia 50-60 tahun 20. 301 Pada perawat pensiun jelas karena faktor usia, karena perawat pensiun sudah memasuki masa dewasa akhir atau lanjut usia sehingga rentan terhadap gangguan tidur. Sedangkan pada perawat aktif lebih banyak pada usia 31-40 tahun kemungkinan karena jumlah responden yang lebih banyak pada usia ini. Tetapi para pakar bidang tidur di Amerika Serikat menyatakan bahwa kurang tidur yang dilakukan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan gangguan tidur pada usia 31-40 tahun Emperor Edutainment, 2006. Sehingga mungkin saja pada perawat aktif akibat dari menjalani jadwal shift yang sangat lama dengan kondisi jadwal shift yang berubah-ubah dan jam istirahat yang minim.

g. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin ditemukan bahwa baik perawat masih aktif dan sudah pensiun, terbanyak gangguan tidur dialami oleh responden perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dimungkinkan karena berdasarkan jumlah responden perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Tetapi menurut Siregar 2011, bahwa gangguan tidur lebih rentan terhadap perempuan karena perempuan cenderung mengalami kekurang zat besi akibat dari siklus menstruasi sehingga sangat sulit mendapatkan tidur. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan laki-laki dapat terhindar dari gangguan tidur. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa jumlah 302 laki-laki yang hanya sekian persen juga cukup memberikan presentase yang cukup banyak terhadap gangguan tidur.

h. Masa Kerja di RS