76
Tidak 113
48,7
Total 232
100 Penyebab
Kurang Istirahat 55
46,2 Rutinitas yang padat
56 47,1
Infeksi virus 1
0,8 Stres
7 5,9
Total 119
100 Lama Kelelahan yang Dialami
1 tahun 71
59,7 1-2 tahun
21 17,6
3-4 tahun 13
10,9 5 tahun
14 11,8
Total 119
100
Tabel 2.27. menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami kelelahan sebanyak 51,3. Penyebab dari kelelahan
ini sebagian besar karena kurang istirahat 46,2 dan rutinitas pekerjaan yang padat 47,1. Kelelahan ini mulai dirasakan
responden terbanyak adalah kurang dari 1 tahun 59,7.
c. Karakteristik Perawat Pensiun 1 Usia
Tabel 2.28. Distribusi Frekusensi Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi
Persen
51-60 11
36,7 61-70
14 46,7
71-80 5
16,7
Total 30
100
77 Berdasarkan tabel 2.28. diketahui bahwa kelompok usia
terbanyak adalah usia 61-70 tahun 46,7, kemudian diikuti oleh kelompok 51-60 tahun 36,7, sedangkan yang paling sedikit
adalah kelompok usia 71-80 tahun 16,7.
2 Jenis Kelamin Tabel 2.29. Distribusi Frekusensi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persen
Laki-laki 7
23,3 Perempuan
23 76,7
Total 30
100
Tabel 2.29. diketahui bahwa sebagian besar responden adalah perempuan 76,7, sedangkan sisanya adalah laki-laki.
3 Suku
Pada penelitian ini didapatkan bahwa dari 30 responden pensiun, didapatkan 29 responden 96,7 berasal dari jawa,
sedangkan 1 responden 3,3 berasal dari suku Tionghoa, Lih. Lampiran: Tabel 2.287; Hal. 428.
4 Status Pernikahan Tabel 2.30. Distribusi Frekusensi Responden Berdasarkan
Status Pernikahan
Status Pernikahan Frekuensi
Persen
Belum Menikah Menikah
23 76,7
78
Janda 5
16,7 Duda
2 6,7
Total 30
100
Tabel 2.30. diketahui bahwa responden sebagian besar telah menikah 76,7, sedangkan yang lain sudah janda 16,7 dan
duda 6,7.
5 Tingkat Pendidikan
Sebagian besar responden pensiun memiliki pendidikan akhir SPK 66,7, kemudian diploma keperawatan sebanyak 10.
Sisanya adalah pembantu perawat, juru rawat, pengamat kesehatan dan perawat kesehatan Lih. Lampiran: Tabel 2.289; Hal.
429.
6 Pelatihan Keperawatan
Responden rata-rata pernah mengikuti pelatihan keperawatan 53,3 dan jenis pelatihan keperawatan yang paling banyak diikuti
adalah PPGD Pertolongan Pertama Gawat Darurat sebanyak 37,5 Lih. Lampiran: Tabel 2.291; Hal: 430.
7 Masa Kerja Di Rumah Sakit Tabel 2.31. Distribusi Frekusensi Responden
Berdasarkan Masa Kerja Di Rumah Sakit
Masa Kerja di Rumah Sakit Frekuensi
Persen
10-20 tahun 2
6,7
79
21-30 tahun 9
30,0 31-40 tahun
19 63,3
50 tahun
Total 30
100
Tabel 2.31. memaparkan lama kerja responden di Rumah Sakit, dan responden rata-rata bekerja selama 31-40 tahun 63,3,
sedangkan yang lain 10-20 tahun dan 21-30 tahun.
8 Jumlah Rumah Sakit yang Menjadi Tempat Bekerja Tabel 2.32. Distribusi Frekusensi Responden
Berdasarkan Jumlah RS yang Menjadi Tempat Kerja
Jumlah Rumah Sakit Yang Menjadi Tempat Kerja
Responden Frekuensi
Persen
1 Rumah Sakit 19
63,3 2 Rumah Sakit
8 26,7
3 Rumah Sakit 3
10,0
Total 30
100
Tabel 2.32. memaparkan jumlah rumah sakit yang pernah menjadi tempat kerja responden. Dan sebagian besar responden
pernah bekerja pada satu rumah sakit sebanyak 63,3, sedangkan sisanya bekerja di dua rumah sakit dan tiga rumah sakit.
9 UnitBangsal Kerja Tabel 2.33. Distribusi Frekusensi Responden
Berdasarkan UnitBangal Kerja
UnitBangsal kerja di Rumah Sakit Frekuensi
Persen
Bangsa Laki-laki 1
3,3 Bangsal Perawatan Umum
6 20
80
Bangsal Khusus Paru-paru 1
3,3 IGD, Penyakit Dalam
2 6,7
IGD, Anak, Penyakit Dalam 2
6,7 Obstetri, Penyakit Dalam
1 3,3
Obstetri, Anak, Ruang Operasi 1
3,3 Anak, Unit Obstetri
1 3,3
Anak, Medikal Bedah, Penyakit dalam 1
3,3 Anak, Operasi, Medikal Bedah,
Penyakit Dalam 1
3,3 Anak, Penyakit dalam, Bangsal
Perempuan, Bangsal Laki-Laki 1
3,3 IGD, Penyakit Dalam, Ruang Operasi
1 3,3
IGD, Ruang Operasi, Bangsal Perawatan Umum
1 3,3
Bangsal Laki-laki, Bangsal Perempuan, Bangsal Pelajar
1 3,3
Bangsal Laki-laki, Bangsal Perempuan, Bangsal Pelajar, Bangsal
Khusus Polisi 1
3,3 Obstetri, Anak, Ruang Operasi, Unit
Kesehatan Ibu Anak KIA 1
3,3 Bangsal Laki-laki, Perempuan,
Poliklinik 1
3,3 IGD, Ruang Operasi, Bangsal
Perawatan Umum, Poliklinik 1
3,3 Anak, Penyakit Dalam, Medikal Bedah,
Perawatan Umum, Poliklinik 1
3,3 Anak, Penyakit dalam, Perinatologi,
Manajemen 1
3,3 Obstetri, Ruang Operas, Manajemen
KIA 1
3,3 IGD, Obstetri, Anak, Ruang Operasi,
Medikal Bedah, Penyakit Dalam, Manajemen
1 3,3
IGD, ICU, Obstetri, Anak, Ruang Operasi, Medikal Bedah, Penyakit
Dalam, Manajemen 1
3,3
Total 30
100
Tabel 2.33. menunjukan bahwa hampir sebagian besar responden bekerja lebih dari 1 unit kerja sebanyak 76,7 dan
81 hanya 7 responden yang bekerja pada 1 unitbangsal kerja
sebanyak 23,3.
10 Masa Kerja Di UnitBangsal Kerja Tabel 2.34. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Masa Kerja Di UnitBangsal Di Rumah Sakit
Lama Kerja di UnitBangsal Kerja Frekuensi
Persen
15-20 tahun 2
6,7 21-30 tahun
9 30,0
31-40 tahun 19
63,3
Total 30
100
Tabel 2.34. diketahui bahwa sebagian besar responden sudah bekerja di unitbangsal kerja selama 31-40 tahun 63,3,
sedangkan yang lain telah bekerja selama 15-20 tahun 6,7 dan 21-30 tahun 30.
11 Aktivitas setelah Pensiun
Aktivitas yang banyak dilakukan setelah pensiun diantaranya: kegiatan sosial, melakukan pekerjaan rumah, mengurus cucu, ikut
perkumpulan pensiun RS dan PPK lansia sebesar 40 Lih. Lampiran: Tabel 2.292; Hal. 431.
12 Sejarah Kerja Shift di Rumah Sakit
Pada bagian ini dipaparkan mengenai sejarah kerja shift responden di RS. Sejarah kerja shift ini berkaitan dengan
82 pengaturan jadwal shift, pergantian jadwal shift, lama libur dan
panjang shift serta juga shift yang paling disenangi oleh responden. Selain itu juga akan dibahas mengenai perilaku tidur responden
sebelum shift malam, perilaku tidur saat shift malam dan perilaku tidur setelah shift malam. selengkapnya akan dijelaskan di bawah
ini:
a Jadwal Shift Tabel 2.35. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jadwal Shift Saat Masih Bekerja di RS
Jadwal Shift Frekuensi
Persen
Pagi, Malam 1
3,3 Pagi, Siang, Malam
29 96,7
Total 30
100
Tabel 2.35. Menunjukan bahwa semasa kerja di Rumah Sakit sebagian besar responden menjalani shift pagi, siang dan malam
96,7, sedangkan 1 responden 3,3 menjalani shift pagi dan malam.
b Pergantian Jadwal Shift Tabel 2.36. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pergantian Jadwal Shift Saat Masih Bekerja di RS
Pergantian Jadwal Shift Frekuensi
Persen
3 hari 15
50,0 1 minggu
15 50,0
Total 30
100
83 Tabel 2.36. diketahui bahwa pergantian jadwal shift terjadi
selama 3 hari dan 1 minggu. Kedua kategori ini memiliki presentase yang sama yaitu masing-masing sebanyak 50.
c Lama Libur setelah Shift Malam Tabel 2.37. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Lama Libur Setelah Shift Malam
Lama Libur Setelah Shift Malam Frekuensi
Persen
1 hari 20
66,7 2 hari
8 26,7
3 hari 2
6,7
Total 30
100
Berdasarkan Tabel 2.37. maka diketahui bahwa sebagian besar responden menjalani libur selama 1 hari 66,7, dan lainnya
diberikan libur selama 2 hari dan 3 hari.
d Panjang Shift Tabel 2.38. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Panjang Shift
Panjang Waktu KerjaShift Frekuensi
Persen
Pagi: 7 Jam; Siang: 7 Jam; Malam: 10 Jam
14 46,7
Pagi: 7 Jam; Siang: 6 Jam; Malam: 11 Jam
13 43,3
Pagi: 6 Jam; Siang: 6 Jam; Malam: 12 Jam
1 3,3
Pagi: 7 Jam; Siang: 5 Jam; Malam: 12 Jam
2 6,7
Total 30
100
Tabel diatas menunjukan bahwa panjang shift terbanyak adalah Pagi:7 jam; siang:7 jam; Malam:10 jam sebesar 46,7, diikuti
84 panjang shift Pagi:7 jam; siang:6 jam; Malam:11 jam sebanyak
43,3. Sedangkan yang paling sedikit adalah panjang shift: Pagi: 6 Jam; Siang: 6 Jam; Malam: 12 Jam sebanyak 3,3.
e Jadwal Shift yang Paling Disenangi
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa. sebagian besar responden lebih menyukai shift pagi yaitu sebanyak 73,3,
sedangkan shift siang dan malam hanya sebesar 26,7 Lih. Lampiran: Tabel 2.293; Hal. 432. Alasan perawat lebih banyak
menyukai shift pagi karena shift pagi lebih banyak teman dan bisa berkumpul dengan keluarga dan waktu kerja tidak panjang. Berikut
pernyataan responden:
Responden 1:
bisa merawat anak dan mengurus keluarga kalau malam dan pulang kerja.
Tidak mengantuk.
Responden 2: senang pagi karena teman banyak,
juga pagi ada KPL ruang daji semua tanggung jawab ada di ka. Ru.
Sedangkan nsiang
dan malam
ditangani oleh perawat senior Responden 3:
waktu kerja tidak panjang
f Perilaku Tidur Sebelum Shift Malam
Rata-rata responden sebelum berangkat dinas malam menyempatkan waktu untuk tidur siang 90,0. Lama tidur siang
responden sebagian besar 1 jam sampai 2 jam sebesar 83,3. Dan sebanyak 63 menjawab tidur siang membuat tidak
85 mengantuk saat dinas malam Lih. Lampiran: Tabel 2.295; Hal.
432.
g Perilaku Tidur Saat Shift Malam
Perilaku tidur saat shift malam adalah sebuah perilaku dimana responden merasa mengantuk dan kemudian tidur saat sedang
berdinas di malam hari, dan data yang didapatkan menyebutkan bahwa semua responden mengantuk saat dinas malam 100.
Dan sebagian besar responden mulai mengantuk pada pukul 24.00 60. Ketika merasa mengantuk kebanyakan responden langsung
tidur 73,3, hanya 8 responden 26,7 yang tidak langsung tidur. Lama tidur rata-rata 15 menit sampai 30 menit sebesar
73,3. Rumah sakit tidak memperbolehkan untuk tidur saat bekerja, hal
ini diakui oleh 27 responden 90. Dan sebanyak 24 responden 80 tetap terjaga sampai pagi, sisanya sebanyak 20 tidak
terjaga sampai pagi. Untuk menghilangkan rasa kantuk sebagian besar responden melakukan usaha-usaha 93,3, dan jenis usaha
yang paling banyak dilakukan adalah mencari kesibukan 28,6 dan mengobrol dengan teman sekerja 28,6. Dan rata-rata
responden tidur di kursi saat mengantuk 70 Lih. Lampiran: Tabel 2.297; Hal. 434.
86
h Perilaku Tidur Setelah Shift Malam
Bagian ini memaparkan mengenai jam pulang kerja setelah shift malam, aktivitas yang dilakukan setelah pulang shift malam, dan
jam tidur siang. Jam pulang kerja setelah shift rata-rata mulai dari jam 07.00
sampai 08.30, bahkan ada yang lebih dari jam 08.30. Responden yang pulang kerja pukul 07.00 hanya 4 orang 13,3 dari 30
responden. Sedangkan sebagian besar pulang dinas malam pada pukul 07.30 53,3. Sisanya pulang kerja jam 08.00 sampai diatas
jam 08.30 Lih. Lampiran: 2.304; Hal. 438. Semalaman bekerja tidak lantas membuat responden setelah
pulang shift malam langsung tidur, data yang didapatkan menyebutkan dari 30 responden, hanya 1 responden 3,3 yang
menjawab langsung tidur, sedangkan lainnya memiliki aktivitas lain yang harus diselesaikan yaitu menyelesaikan tugas dan taggung
jawab di keluarga, seperti: mengurus rumah dan masak 50 dan membantu keperluan rumah tangga 33,3, sedangkan yang lain
menjemput anak ke sekolah, mencangkul dan menukang, serta memiliki urusan lain sebanyak 13,3 Lih. Lampiran: Tabel 2.305-
2.306; Hal 438-439. Aktivitas-aktivitas ini menyebabkan waktu tidur responden
menjadi tertunda, sehingga responden baru bisa tidur setelah pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan lainnya selesai. Data yang
87 didapatkan menyebutkan bahwa responden baru bisa tidur siang di
atas jam 09.00, yaitu jam 10.00 sampai lebih dari jam 12.00. Responden yang tidur pada jam 12.00 sebanyak 43,3, dan
diikuti di atas jam 12.00 30, sedangkan sisanya tidur pada jam 10.00 dan jam 11.00 sebanyak 13,3. Selain itu didapatkan
bahwa ada 1 responden 3,3 yang tidak menyebutkan jam tidur siangnya Lih. Lampiran: Tabel 2.307; Hal. 439.
13 Kualitas Tidur a Kualitas Tidur Setelah Pensiun
Bagian ini akan membahas mengenai kualitas tidur responden setelah pensiun dari RS, diantaranya jumlah tidur per hari, lama
tidur, waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur, perasaan saat bangun tidur dan perasaan yang dirasakan saat beraktivitas.
Data yang didapatkan menyebutkan bahwa, dari 30 responden pensiun, terdapat 21 responden 70 memiliki jumlah tidur 1xhari,
sedangkan sisanya sebanyak 30 tidur 2xhari Lih. Lampiran: Tabel 2.309; Hal. 440. Lama tidur ke-30 responden pun sangat
beragam, ada yang tidur 6-7 jam tapi juga ada yang tidur 5 jam. selengkapnya dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.39. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Tidur Malam Hari
Lama Beristirahat Tidur Frekuensi
Persen
5 jam 5
16,7 5-6 jam
3 10,0
88
6-7 jam 14
46,7 7 jam
8 26,7
Total 30
100
Tabel 2.39. menunjukan bahwa setelah pensiun sebagian besar responden tidur selama 6-7 jam 46,7, sedangkan sisanya tidur
kurang dari 5 jam, 5-6 jam dan lebih dari 7 jam. Selain waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur juga beragam. Selengkapnya akan
dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.40. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Waktu yang Dibutuhkan untuk Dapat Tertidur
Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Frekuensi
Persen Dapat Tertidur Di Malam hari
60 menit 7
23,3 30-60 menit
8 26,7
15-30 menit 5
16,7 15 menit
10 33,3
Total 30
100
Berdasarkan Tabel 2.40. maka diketahui bahwa responden terbanyak bisa mendapatkan tidur kurang dari 15 menit 33,3,
sedangkan lainnya bisa mendapatkan tidur 15-30 menit, 30-60 menit dan adapula yang baru bisa tidur setelah 60 menit 23,3.
Lama waktu tertidur ini ternyata tidak mempengaruhi kualitas tidur responden, hal ini terbukti dengan sebagian besar responden
merasa segar saat bangun pagi hari, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.41. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perasaan saat Bangun Tidur
Perasaan Setelah Bangun Tidur Di Pagi Hari
Frekuensi Persen
89
Mengantuk 4
13,3 Lemas
2 6,7
Pusing 1
3,3 Pegal linu
1 3,3
Segar 22
73,3
Total 30
100
Tabel 2.41. dikatahui bahwa perasaan segar dirasakan 73,3 responden, sedangkan yang lain merasa mengantuk, lemas, pusing
dan pegal linu 26,6. Data lain yang ditemukan adalah perasaan ketika beraktivitas.
Saat beraktivitas sebagian besar mengeluh tidak ada masalah atau tidak merasa lemahlelah 60, sedangkan sisanya 40 merasa
lemahlelah saat beraktivitas di pagi hari. Perasaan lelah yang dialami oleh ke-12 responden ini ternyata di pengaruhi oleh tidur
malam responden yang tidak nyenyak, seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini
Tabel 2.42. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perasaan saat Beraktivitas di Pagi Hari
Merasa lemahlelah saat beraktivitas
Frekuensi Persen
Ya 12
40 Tidak
18 60
Total 30
100 Kedalaman Tidur Malam
Sebentar-sebentar terbangun 3
25,0 Tidur dan kemudian terbangun
3 25,0
Tidur tetapi tidak nyenyak 2
16,7 Gelisah saat memulai tidur
1 8,3
Sulit tidur 1
8,3 Sangat nyenyak
2 16,7
Total 12
100
90 Tabel diatas menunjukan bahwa dari 12 responden hanya 2
responden 16,7 yang tidur malamnya sangat nyenyak, sedangkan sisanya sebentar-sebentar terbangun, tidur kemudian
terbangun, tidur tetapi tidak nyenyak, gelisah saat memulai tidur, dan sulit tidur sebesar 83,3.
Saat ditanyakan mengenai apakah merasa cukup tidur setelah pensiun di banding masih bekerja, sebanyak 28 responden 93,3
dari total 30 responden menjawab merasa cukup tidur setelah pensiun, dan hanya 2 responden 6,7 yang merasa tidak cukup
tidur setelah pensiun Lih. Lampiran:Tabel 2.316; Hal.442.
b Kualitas Tidur Saat Kerja di RS
Bagian ini akan memaparkan mengenai perasaan setelah shift malam, jumlah tidur per hari, lama tidur, dan kedalaman tidur
responden saat masih bekerja di RS. Berdasarkan hasil penelitian yang telah terangkum ditemukan
bahwa setelah shift malam responden merasa mengantuk, lelah, dan pusing. Hasill penelitian menunjukan bahwa sebagian besar
responden merasa mengantuk dan lelah setelah shift malam sebanyak 40. Dan hanya 5 responden 16,7 yang merasa
tidak ada masalah setelah shift malam Lih. Lampiran: Tabel 2.314; Hal. 442.
91 Jumlah tidur responden saat masih bekerja rata-rata adalah
1xhari sebanyak 73,3, dan sisanya sebanyak 26,7 tidur 2xhari Lih. Lampiran: Tabel 2.315; Hal. 442. Lama tidur
responden saat masih kerja juga bervariasi mulai dari kurang dari 5 jam sampai lebih dari 7 jam. Selangkapnya pada tabel berikut ini:
Tabel 2.43. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Tidur Saat Masih Bekerja
Lama Tidur Malam Saat Masih Bekerja
Frekuensi Persen
5 jam 5
16,7 5-6 jam
13 43,3
6-7 jam 10
33,3 7 jam
2 6,7
Total 30
100
Tabel 2.43. diketahui bahwa presentase terbanyak terdapat pada responden dengan lama tidur 5-6 jam 43,3, sedangkan
responden yang tidur 6-7 jam keatas sebanyak 40. Dan sisanya 5 jam 16,7.
Data lain yang lainnya juga menyebutkan bahwa responden saat kerja di RS sebagian besar memiliki masalah saat tidur sebanyak
70, dan hanya 30 yang dapat tidur malam dengan sangat nyenyak. Selengkapnya akan dibahas pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.44. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kedalaman Tidur Saat Kerja
Kedalaman Tidur Saat Masih Bekerja
Frekuensi Persen
Sebentar-sebentar terbangun 9
30 Tidur dan kemudian terbangun
5 16,7
Tidur tetapi tidak nyenyak 5
16,7 Gelisah saat memulai tidur
2 6,7
92
Sangat nyenyak 9
30
Total 30
100
Tabel 2.44. diketahui bahwa sebanyak 21 responden 70 bermasalah dengan kedalaman tidur, diantaranya: sebentar-
sebentar terbangun 30, tidur dan kemudian terbangun 16,7, tidur tetapi tidak nyenyak 16,7 dan gelisah saat memulai tidur
sebanyak 6,7.
14 Gangguan Tidur
Bagian ini memaparkan mengenai keluhan tidur, perasaan saat beraktivitas, kedalaman tidur, perasaan ketika akan mulai tidur, dan
usaha untuk membantu tidur.
a Keluhan Tidur
Keluhan tidur memaparkan mengenai jenis keluhan tidur, penyebab dan lama gangguan tidur. Selengkapnya akan
ditampilkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.45. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keluhan Tidur
Keluhan Tidur Frekuensi
Persen
Ada 17
56,7 Tidak ada
13 43,3
Total 30
100 Jenis Keluhan Tidur
Sulit mendapatkan tidur 9
52,9 sering terbangun di malam hari atau
dini hari 5
29,4 sering bermimpi buruk
1 5,9
sulit mempertahankan tidur 2
11,8
93
sulit bernapas ketika tidur
Total 17
100 Penyebab
Suara bising 1
5,9 Cahaya yang terang
1 5,9
Suhu Lingkungan yang panas 1
5,9 Kelelahan
3 17,6
Stres Nyeri otot
1 5,9
Penyakit-penyakit kronis jantung paru-paru
Faktor usia 9
52,9 Pusing
1 5,9
Total 17
100 Lama Keluhan
1 tahun 5
29,4 1-2 tahun
2 11,8
3-4 tahun 1
5,9 5 tahun
3 17,6
kadang-kadang saja 1
5,9 Akhir-akhir ini
1 5,9
Saat masih kerja sampai sekarang 1
5,9 Setelah pensiun
2 11,8
Sudah lama sekali 1
5,9
Total 17
100
Berdasarkan Tabel 2.45. diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki keluhan tidur 56,7, sedangkan lainnya
mengalami gangguan sulit mendapatkan tidur 52,9, dan sering terbangun di malam hari 29,4.
Penyebab dari gangguan tidur sebagian besar karena faktor usia 52,9, dan kelelahan 17,6. Selain itu diketahui bahwa rata-
rata responden sudah mengalami gangguan tidur kurang dari 1 tahun 29,4 dan lebih dari 5 tahun 17,6.
94
b Perasaan Saat Beraktivitas Tabel 2.46. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Perasaan saat Beraktivitas
Perasaan Saat Beraktivitas Frekuensi Persen
Mudah Letih 11
36,7 Mudah marah
1 3,3
Ansietascemas 5
16,7 Depresi
Sulit berkonsentrasi 5
16,7 Nyeri pada otot
5 16,7
Pusing 1
3,3 Rasa tidak nyaman
1 3,3
Tidak ada masalah 1
3,3
Total 30
100
Tabel 2.46. diketahui bahwa sebagian besar responden merasa mudah letih saat beraktivitas di pagi hari 36,7, sedangkan yang
lainnya merasa mudah marah, ansietascemas sulit berkonsentrasi, nyeri otot dan pusing. Dan hanya 1 responden 3,3 yang
menjawab tidak ada masalah saat beraktivitas.
c Kedalaman Tidur Tabel 2.47. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Kedalaman Tidur
Kedalaman Tidur Frekuensi
Persen
Sebentar-sebentar terbangun 7
23,3 Tidur dan kemudian terbangun
7 23,3
Tidur tapi tidak nyenyak 4
13,3 Sangat nyenyak
12 40
Total 30
100
95 Tabel 2.47. menunjukan bahwa sebagian besar responden tidur
dengan sangat nyenyak di malam hari 40, dan sisanya tidur malamnya mengalami gangguan, seperti: sebentar-sebentar
terbangun, tidur dan kemudian terbangun, dan tidur tetapi tidak nyenyak.
d Perasaan Ketika akan Mulai Tidur Tabel 2.48. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Perasaan Ketika akan Mulai Tidur
Perasaan Saat Akan Mulai Tidur Frekuensi Persen
Kaki terasa pegal dan kaku 12
40 Badan terasa tidak nyaman
3 10
Rasa Pusing 3
10 Pegal-pegal otot
10 33,3
Tidak ada masalah 2
6,7
Total 30
100
Tabel 2.48. diketahui bahwa sebagian besar responden merasa kaki terasa pegal dan kaku 40, diikuti pegal-pegal otot 33,3,
sedangkan sebanyak 6,7, menjawab tidak ada masalah. Sisanya badan terasa tidak nyaman dan pusing sebanyak 20.
e Usaha untuk Membantu Tidur
Untuk mendapatkan tidur semua responden menggunakan bantuan usaha. Usaha tersebut akan dijelaskan pada tabel dibawah
ini:
96
Tabel 2.49. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usaha untuk Membantu Tidur
Bentuk Usaha Yang Dilakukann Untuk Dapat Tidur
Frekuensi Persen
Membaca buku 9
30 Nonton TV
17 56,7
Minum susu 1
3,3 Makan
Dengar Musik 1
3,3 Mengaji dan baca Alquran
2 6,7
Total 30
100
Tabel 2.49. diketahui bahwa sebagian besar responden melakukan usaha untuk dapat tidur dengan nonton TV 56,7,
dan sebanyak 30 dengan membaca buku. Sedangkan sisanya dengan minum susu, dengar musik dan mengajibaca Alquran
13,3.
15 Gangguan Kesehatan
Bagian ini memaparkan mengenai keluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan medical check up, gangguan pencernaan
dan keluhan kelelahan yang dialami responden.
1 Keluhan Kesehatan
Keluhan kesehatan akan dibahas secara detail mengenai jenis gangguan kesehatan, penyebab dan lama gangguan. Data
selengkapnya akan dibahas pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.50. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keluhan Kesehatan
Keluhan Kesehatan Frekuensi
Persen
Ada 20
66,7
97
Tidak ada 10
33,3
Total 30
100 Jenis Keluhan Kesehatan
Sakit kepala 1
5 Pusing
2 10
Stres Tekanan darah tinggi
4 20
Tekanan darah rendah 2
10 Nyeri otot
4 20
Kelelahan 2
10 Diabetes Melitus
1 5
Polisitemia Vera 1
5 Penurunan konsentrasi
2 10
Stroma 1
5
Total 20
100 Penyebab
Kurang istirahat 5
25,0 Tidur tidak teratur
Makan tidak teratur 1
5,0 Frustasi
Faktor usia 10
50 Masalah Rumah Tangga
Masalah Keuangan yang minim Faktor usia produksi darah terlalu
kental 1
5,0 makan tidak teratur, masalah RT,
Diabetes 1
5,0 Kurang istirahat dan nyeri otot
2 10
Total 20
100 Lama Keluhan Kesehatan
1 bulan 1-2 bulan
2 10
3-4 bulan 5 bulan
9 45,0
36 tahun 1
5,0 kadang-kadang saja
1 5,0
Saat masih kerja 2
10 Setelah pensiun
4 20
98
Sudah lama sekali 1
5,0
Total 20
100
Berdasarkan tabel 2.50. diketahui bahwa dari 30 responden, sebanyak 66,7 menjawab ada keluhan kesehatan. Dan
sebagian besar keluhan kesehatan yang dialami responden adalah tekanan darah tinggi dan nyeri otot sebanyak 40, kemudian
pusing, tekanan darah rendah, kelelahan dan penurunan konsentrasi sebanyak 40. Sedangkan sisanya mengalami sakit
kepala, diabetes melitus, polisitemia vera dan stroma sebesar 20.
Penyebab dari keluhan kesehatan yang dialami sebagian besar karena faktor usia dan kurang istirahat 75. Sedangkan sebanyak
25 karena makan tidak teratur, produksi darah terlalu kental, diabetes dan masalah rumah tangga serta nyeri otot. Terbanyak
responden telah mengalami gangguan kesehatan lebih dari 5 tahun 45.
2 Pemeriksaan Kesehatan Medical Check Up
Pada pemeriksaan kesehatan memaparkan mengenai jenis pemeriksaan kesehatan, hasil pemeriksaan jenis gangguan
kesehatan yang dialami dan penyebab dari gangguan kesehatan. Selengkapnya pada tabel di bawah ini:
99
Tabel 2.51. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan Medical Check Up
Melakukan Medical Check Up Frekuensi
Persen
Ya 20
66,7 Tidak
10 33,3
Total 30
100 Jenis Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Jantung 2
10 Tes Gula Darah
3 15
Tes Kolesterol 2
10 Pemeriksaan paru-paru
2 10
Tekanan darah 7
35 Tes reproduksi Pap Smear
2 10
osteoporosis 1
5 Pemeriksaan darah rutin
1 5
Total 20
100 Hasil Pemeriksaan
Semua Normal 4
20 Ada Gangguan
16 80
Total 20
100 Jenis Gangguan kesehatan
Kadar Gulah Darah Tinggi 2
6,7 Kadar Kolesterol Tinggi
1 3,3
Tekanan Darah Tinggi 4
13,3 Tekanan Darah Rendah
3 10,0
Jantung Kolesterol Tinggi 1
3,3 Kolesterol Tinggi Tekanan Darah
Tinggi 1
3,3 Jantung, Gula Darah Tinggi
Tekanan Darah Tinggi 1
3,3 Kelainan Darah kelebihan Darah
1 3,3
Tekanan Darah Tinggi Stroma di Rahim
1 3,3
Gulah Darah Tinggi, Kolesterol Tinggi Tekanan Darah Tinggi
1 3,3
Total 16
100 Penyebab Gangguan kesehatan
Keturunan 2
12,5 Tidur tidak teratur
1 6,3
Pola hidup yang tidak baik 2
12,5
100
Stres Darah terlalu kental
1 6,3
Faktor usia 5
31,3 Kurang Istirahat
1 6,3
Faktor usia kurang istirahat 1
6,3 Keturunan pola hidup tidak baik
1 6,3
Stres setelah kematian anak pola hidup tidak baik
1 6,3
Tidur tidak teratur, stres karena rutinitas kerja terlalu padat
1 6,3
Total 16
100
Tabel 2.51. diketahui bahwa sebagian besar responden secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan 66,7. Pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan terbanyak adalah pemeriksaan tekanan darah 35. Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa dari 20
responden yang periksa kesehatan, terdapat sebanyak 80 ada gangguan kesehatan, dan sisanya sebanyak 20 tidak ada
keluhan kesehatan. Gangguan kesehatan terbanyak yang dialami responden adalah tekanan darah tinggi 13,3, kemudian diikuti
dengan tekanan darah rendah 10,0 dan kadar gula darah tinggi 6,7. Gangguan kesehatan yang dialami responden paling
banyak disebabkan karena faktor usia 31,3, dan karena keturunan serta pola hidup yang tidak baik sebanyak 25.
3 Gangguan Pencernaan
Bagian ini memaparkan mengenai jenis gangguan pencernaan, penyebab dan mulai munculnya gangguan pencernaan. Data
secara lengkap akan dipaparkan pada tabel di bawah ini:
101
Tabel 2.52. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gangguan Pencernaan
Gangguan Pencernaan Frekuensi
Persen
Ada 9
30 Tidak ada
21 70
Total 30
100 Jenis Gangguan Pencernaan
Gastritis 5
55,6 Konstipasisembelit
2 22,2
Hemoroid 1
11,1 Kanker Usus
Konstipasisembelit Hemoroid 1
11,1
Total 9
100 Penyebab
Pola makan tidak teratur 6
66,7 Stres
Terlalu banyak duduk, Keturunan 2
22,2 Gangguan hormon
Faktor usia dan kurang makan serat
1 11,1
Total 9
100 Mulai Terjadi Gangguan Pencernaan
1 tahun 2
22,2 1-2 tahun
1 11,1
5 tahun 4
44,4 10 tahun
1 11,1
Saat bekerja 1
11,1
Total 9
100
Tabel 2.52. diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengalami gangguan pencernaan 70, dan hanya 30 saja
yang mengalami gangguan pencernaan. Dari 9 responden yang mengalami gangguan pencernaan, terdapat sebanyak 55,6
mengalami gastritis,
sedangkan sisanya
mengalami konstipasisembelit dan hemoroid. Dan sebagian besar responden
102 menjawab bahwa gangguan pencernaan disebabkan karena pola
makan tidak teratur dan responden terbanyak telah mengalami gangguan pencernaan lebih dari 5 tahun 44,4.
4 Kelelahan
Bagian ini memaparkan rasa lelah yang dialami semasa bekerja. Data selengkapnya akan dibahas pada tabel berikut ini:
Tabel 2.53. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perasaan Kelelahan Saat Kerja
Kelelaha Frekuensi
Persen Saat Kerja Di Rumah Sakit?
Ya 10
33,3 Tidak
20 66,7
Total 30
100 Penyebab dari Kelelahan
Kurang Istirahat 4
40 Rutinitas yang padat
5 50
Infeksi virus Stres
1 10
Total 10
100 Lama Gangguan
1 tahun 1-2 tahun
3-4 tahun 5 tahun
3 30
Saat masih kerja 7
70
Total 10
100
Tabel 2.53. diketahui bahwa sebagian besar responden tidak merasa kelelahan 66,7, dan hanya 33,3 menjawab merasa
lelah. Kelelahan yang dialami responden, sebagian besar
103 disebabkan karena kurang istirahat dan rutinitas pekerjaan yang
padat 90, yang lainnya karena stres 10. Kelelahan ini kebanyakan dialami saat masih bekerja di RS 70 dan sisanya
sudah lebih dari 5 tahun 30.
3. Gambaran Gangguan Tidur Berdasarkan Karakteristik Perawat Aktif