Laminasi adalah melapis suatu lembar arsip di antara dua lembar bahan penguat.Metode laminasi terdiri atas laminasi dengan tangan dan
laminasi mesin dingin atau panas. 8.
Mengatasi cendawan Apabila setelah kering di kertas-kertas tumbuh cendawan, sapulah
segera dengan campuran thymol dan spiritus, dapat juga dengan acetone.Selain itu dapat juga mempergunakan campuran formalin dengan
air, campuran ini harus mengandung formalin sebanyak 40. 9.
Menghilangkan noda atau bercak Noda atau bercak yang sering dijumpai pada kertas tua biasanya
dikarenakan oleh bermacam-macam sebab, untuk noda yang masih baru mungkin masih mudah untuk mengilangkannya, misalnya dengan
penghapus, air atau pencucian. Sedangkan untuk noda yang sulit dihilangkan dengan cara tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan
pelarut organic yang biasanya dilanjutkan dengan pencucian, pemutihan dan deasidifikasi menghilangkan asam. Pelarut organik yang
dipergunakan tergantung pada sifat dan jenis noda yang terdapat pada kertas. Pelarut organic yang sering digunakan antara lain alcohol, aseton,
bensin, karbon tetraklorida, dan sebagainya. Cara menggunakan pelarut organic yaitu dengan mengoleskan sikat halus atau kapas yang telah
dicelupkan dalam pelarut organik, di bagian belakang noda atau bercak yang akan dihilangkan, sebaiknya kertas yang bernoda diberi alas kertas
penyerap putih. Barthos, Basir, 2007:61
2.2.2 Pengamanan Arsip
Pengamanan arsip menyangkut pengamanan arsip dari segi informasinya, dan pengamanan arsip dari segi fisiknya.
1. Pengamanan Arsip Dari Segi Informasinya.
Universitas Sumatera Utara
Pengamanan arsip adalah menjaga arsip dari kehilangan maupun dari kerusakan. Pengamanan arsip dari segi informasinya telah diatur
dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1971 hanya ditetapkan mengenai ketentuan pidana yang menyangkut pengamanan arsip dari segi
informasinya saja, seperti yang diatur dalam pasal 11 sebagai berikut : a
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum, memiliki arsip sebagaimana dimaksud pasal 1 UU No. 7 tahun 1971 ini dapat
dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 10 tahun. b
Barang siapa yang menyimpan arsip sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf a UU No. 7 th 1971 ini yang dengan sengaja
memberitahukan hal-hal tentang isi naskah itu kepada pihak ketiga yang tidak berhak mengetahuinya sedang ia diwajibkan merahasiakan
hal-hal tersebut, dapat dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 20 tahun atau dipidana penjara seumur hidup.
Ketentuan diatas dimaksudkan untuk menggunakan arsip dari segi informasi.Untuk arsip milik swasta atau perorangan, pengamanan dari segi
hukum diatur pada KUHP maupun KUHD. 2.
Pengamanan Arsip Dari Segi Fisiknya Pengaman arsip dari segi fisiknya adalah pengamanan kertas arsip
dari segi kerusakan.Kerusakan terhadap arsip dapat terjadi katena faktor internal dan faktor eksternal. Pengamanan terhadap kertas arsip dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : a
Restorasi Arsip Restorasi arsip adalah memperbaiki arsip-arsip yang sudah rusak, sulit
dipergunakan kembali, sehingga arsip tersebut dapat dipergunakan dan disimpan kembali untuk jangka waktu yang lebih lama lagi.
b Laminasi Arsip
Universitas Sumatera Utara
Laminasi arsip adalah menutup kertas arsip di antara 2 lembar plastik sehingga arsip itu terlindungi dan aman dari bahaya kena air, udara
lembab atau kering dan serangan serangga pemakan atau perusak arsip. Dengan cara demikian arsip akan tahan lebih lama untuk
disimpan. c
Microfilm Arsip yang masih mempunyai nilai akan tetapi sudah rusak atau rapuh,
dan tidak dapat direstorasi dan dilaminasi lagi maka perlu dimikrofilmkan. Microfilm dipergunakan untuk mengawetkan arsip-
arsip yang sudah rusak yang tidak dapat direstorasi dan dilaminasi kembali dengan cara mengadakan pemotretan terhadap suatu arsip
yang perlu diawetkan, kemudian dipindahkan ke lembaran film kecil. Apabila film kecil tersebut akan dipergunakan kembali ingin
diketahui isinya, film kecil tersebut dapat dipasang pada suatu alat yang dilengkapi dengan lampu sorot yang dapat memperbesar dan film
kecil tersebut pada suatu layar display, sehingga arsip tersebut dapat terbaca. Alat ini dinamakan alat baca film kecil microfilm reader atau
film protector. Film kecil microfilm memiliki berbagai macam ukuran, yaitu; 8, 16, 35, dan 70mm.Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam membuat microfilm adalah sebagai berikut: -
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua arsip dapat dimicrofilmkan. -
Persiapan arsip yang dimicrofilmkan harus dalam keadaan rapi, agar mewujudkan suatu persoalan secara berurutan mulai dari awal
sampai akhir secara lengkap. -
Arsip yang lebih kecil harus diatur terlebih dahulu. Dengan cara demikian akan dapat diketahui jenis microfilm yang akan
dipergunakan apakah akan menggunakan microfilm yang berukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, atau 70 mm. Oleh karena itu
arsip dengan ukuran yang berbeda memerlukan ukuran microfilm yang berbeda pula.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Arsip