64 tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif memerlukan
ketajaman analisis, objektivitas sistematik dan sistemik sehingga diperoleh ketepatan dalam interpretasi Margono, 2005: 36.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan: penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman guru terhadap
model pembelajaran tematik pada kelas I, II dan III di SDN Balekerto Kecamatan Kaliangkrik, data yang dikumpulkan tidak memungkinkan disusun,
diubah dan dianalisis dengan menggunakan angka-angka tidak mungkin diolah secara kuantitatif.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif diartikan
sebagai penelitian
yang berusaha
mendeskripsikan suatu
fenomenaperistiwa secara sistematis sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan saat
ini Dantes, 2012: 51. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menentukan sifat situasi sebagaimana adanya pada waktu penelitian dilakukan. Menurut
Suharsimi Arikunto 2010:3 penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini hanya memotret yang terjadi di lapangan, yang kemudian dipaparkan dalam bentuk
65 laporan secara apa adanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
suatu keadaan, melukiskan dan menggambarkan implementasi model pembelajaran tematik di SDN Balekerto, Kaliangkrik.
C. Sumber Data
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, dan hasil kajiannya bukan untuk menggeneralisasi Sugiyono, 2010:50. Bungin
2008: 53 menjelaskan bahwa untuk menentukan sampel pada penelitian kualitatif, lebih tepat menggunakan purposive sampling. Senada dengan
Bungin, Kaelan 2012: 75 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif, sampel ditentukan secara purposif yang ditentukan dengan menyesuaikan dengan
tujuan penelitian, dan tidak dapat digunakan dalam proses generalisasi. Pengertian lain disampaikan oleh Prastowo, 2012: 197 penentuan orang yang
menjadi sumber data dilakukan secara purposive sampling, artinya dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.
Populasi atau sampel dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut sebagai sumber data Satori, 2009:48 sehingga didalamnya terkandung obyek
material penelitian baik berupa benda, orang maupun nilai Kaelan, 2012: 74. Sumber data ini dipilih secara purposive sampling sesuai dengan karakteristik
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang melaksanakan pembelajaran tematik hanya pada kelas rendah. Fokus penelitian kualitatif
adalah pada kedalaman dan proses sehingga pada penelitian ini hanya melibatkan jumlah partisipan yang sedikit. Jumlah sampel yang relatif kecil
66 pada umumnya digunakan pada penelitian kualitatif untuk lebih memberikan
perhatian pada kedalaman penghayatan sumber data Saryono, 2013: 53. Sumber data yang ditetapkan sebagai sampel tahap pertama ditarik
sebagai “key informan” informan kunci. Informan kunci biasanya adalah orang yang dipandang lebih tahu tentang situasi dan kondisi penelitian
Mukhtar, 2013: 95. Dalam penelitian ini, informan kunci adalah guru kelas rendah yang berjumlah tiga orang, yaitu guru kelas I, II dan III SDN Balekerto
Kecamatan Kaliangkrik. Selain informan kunci, adapula informan tambahan, yang dalam penelitian ini adalah kepala sekolah.
D. Tempat dan Waktu Penelitian