Pengertian Belajar Kajian Teori 1. Belajar

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Didalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti pencapaian tujuan dari pendidikan tergantung kepada proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Pencapaian prestasi para siswa merupakan pencerminan atau pantulan dari proses belajar yang direncanakan, diarahkan, dan diharapkan. Belajar merupakan proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan manusia itu sendiri. Belajar merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, mengingat semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menimbulkan berbagai perubahan dalam aspek kehidupan manusia. Banyak para ahli mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian belajar. Menurut Sugihartono dkk 2007: 74 “belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya ”. Sedangkan menurut Sardiman 2012: 20 “belajar … merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dangan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya ”. “Belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih luas 10 daripada itu, yakni mengalami ” Oemar hamalik 2013: 36. Gagne 1977 dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2014: 4 mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan direncanakan ”. Santrock dan Yussen 1994 dalam Sugihartono dkk 2013: 74 mendefinisakan “belajar sebagai perubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman ”. Dari berbagai pendapat yang diungkapkan oleh para ahli di atas, maka jelas tujuan belajar dari berbagai pendapat tersebut pada prinsipnya sama, yakni pada perubahan tingkah laku individu itu sendiri, hanya saja berbeda usaha atau cara yang digunakan untuk pencapaiannya. Pengertian ini bertitik berat pada interaksi yang dilakukan oleh individu dengan lingkungannya. Dimana dalam interaksi inilah terjadi proses belajar atau serangkaian pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut yang akan selalu di ingat dan bersifat permanen sampai akhir hayat. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tingkah laku yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Bila seseorang telah melakukan perbuatan belajar, maka akan terjadi perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah: pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti etika, dan sikap Hamalik 2013: 38. Ada beberapa rumusan dalam belajar, Chaplin Dictionary of Psychology dalam Muhibbin Syah 2013: 88 membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi : … acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience. Artinya belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat praktik 11 dan pengalaman. Rumusan kedua berbunyi: Process of acquiring responses as a result of special practice, artinya belajar ialah proses memperoleh respon- respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus. Menurut Hintzman The Psychology of Learning and Memory dalam Muhibbin Syah 2013: 88 , “belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut ”. Jadi menurut pandangan Hintzman dalam bukunya tersebut dapat diartikan bahwa, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme tersebut.

b. Ciri-ciri Perilaku Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 3 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 7 35

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 2 32

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

PENGARUH KECERDASAN SPASIAL DAN KECERDASAN MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 2 151

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DESAIN GRAFIS SISWA KELAS XB DI SMK BINA HARAPAN SINDUHARJO SLEMAN.

1 8 235

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA 2011/2012.

0 1 230

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DESAIN GRAFIS SISWA KELAS XB DI SMK BINA HARAPAN SINDUHARJO SLEMAN.

0 1 1

PENERAPAN QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-6 SMA NEGERI I IMOGIRI

0 0 8