Pendapatan Asli Daerah PAD Pajak Daerah

23

2.1.2 Pendapatan Asli Daerah PAD

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Menurut Halim 2007: 107 menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Menurut Yuwono dkk 2005: 107 menyatakan bahwa pendapatan daerah adalah semua penerimaan kas yang menjadi hak daerah dan diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Dengan demikian, pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber – sumber pendapatan daerah dan dikelola sendiri oleh pemerintah daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 26 ayat 1 disebutkan bahwa pendapatan asli daerah terdiri dari : 1. Pajak daerah; 2. Retribusi daerah; 3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; 4. Lain – lain pendapatan asli daerah yang sah. Universitas Sumatera Utara 24 Sumber: Hasil Pengolahan penulis, 2013 Gambar 2.1 Pendapatan Asli Daerah PAD

2.1.3 Pajak Daerah

Menurut Yani 2002: 45 menyatakan bahwa Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan perundang – undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daearah dan pembangunan daerah. Menurut Perda kota Medan Nomor 7 Tahun 2011, pajak daerah adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Pendapatan Asli Daerah PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain – lain pendapatan asli daerah yang sah Universitas Sumatera Utara 25 Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, yang dipaksakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Dengan demikian, pajak daerah merupakan kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah. Wewenang pungutan pajak daerah berada di tangan pemerintah daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pajak yang dikelola daerah ada dua jenis: 1. Pajak provinsi, terdiri dari : a. Pajak kendaraan bermotor; b. Pajak bea balik nama kendaraan bermotor; c. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor; d. Pajak air permukaan; e. Pajak rokok. 2. Pajak kabupaten atau kota, terdiri dari : a. Pajak hotel; b. Pajak restoran; c. Pajak hiburan; d. Pajak reklame; e. Pajak penerangan jalan; Universitas Sumatera Utara 26 f. Pajak mineral bukan logam dan batuan; g. Pajak parker; h. Pajak air tanah; i. Pajak sarang burung wallet; j. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan; k. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Sumber: Hasil pengolahan penulis, 2013 Gambar 2.2 Pajak Daerah Pajak Daerah Pajak Provinsi Pajak Kabupaten Kota  Pajak Kendaraan bermotor  Pajak Bea Balik Nama kendaraan bermotor  Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor  Pajak Air Permukaan  Pajak Rokok  Pajak Hotel  Pajak Restoran  Pajak Hiburan  Pajak Reklame  Pajak Penerangan Jalan  Pajak Mineral Bukan logam dan batuan  Pajak Parkir  Pajak Air Tanah  Pajak Sarang Burung Walet  Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan  Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Universitas Sumatera Utara 27

2.1.4 Retribusi Daerah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Analisis Penerimaan Pajak Hiburan dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

26 160 66

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Peningkatan Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 54 73

Analisis Pengaruh PMDN dan PMA terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Propinsi Sumatera Utara

0 23 84

Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Penerimaan Daerah Pada Era Otonomi di Sumatera Utara

0 43 89

Analisis Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013

2 47 77

Flaypaper Effect pada Dana Alokasu umum (DAU),dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah di Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 42 76

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pajak - Analisis Penerimaan Pajak Hiburan dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 24