16 pengaruh secara signifikan terhadap PDRB Kota Depok. Mereka berpendapat
meskipun secara statistik pengaruh PAD terhadap PDRB tidak signifikan, tetapi bukan berarti variabel ini tidak memberikan nilai kontribusi yang berarti terhadap
PDRB Kota Depok. Kecilnya kontribusi PAD dalam penerimaan APBD telah menyebabkan pengaruh variabel PAD terhadap PDRB menjadi tidak berarti.
2.3. Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan bagian penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha untuk membangun suatu perekonomian. Karena penduduk sebagai Sumber
Daya Manusia dapat menyediakan tenaga kerja atau tenaga ahli dalam menciptakan kegiatan perekonomian.
Salah satu masalah besar dalam pembangunan ekonomi di LDCs Less Development Countries adalah gejala pertumbuhan penduduk yang tinggi Hakim,
2004. Pertambahan penduduk yang sangat cepat nampaknya makin menambah kerumitan dalam usaha-usaha pembangunan di negara-negara yang sedang
berkembang. Karena disatu pihak perkembangan penduduk yang cepat akan menambah jumlah tenaga kerja yang sama cepatnya, dilain pihak negara-negara
yang sedang berkembang mempunyai kemampuan yang sangat terbatas untuk menciptakan kesempatan kerja baru. Akibatnya timbul lah pengangguran yang
sangat serius baik di kota maupun di desa dan masalah urbanisasi Suryana, 2000. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang juga memiliki
problematika yang sama, yaitu memiliki jumlah penduduk yang besar yang tersebar disetiap daerahnya. Sedangkan lapangan usaha masih sangat terbatas yang
menimbulkan tingginya tingkat pengangguran. Selain itu, masalah pendidikan juga belum teratasi. Tidak semua penduduk di masing-masing daerah di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
17 mendapatkan kesempatan pendidikan yang baik dikarenakan kurangnya biaya.
Sehingga masih banyak terdapat penduduk dengan kualitas yang rendah. Sebagai akibatnya adalah dapat menghambat kegiatan pembangunan yang pada akhirnya
dapat menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Seperti studi yang dilakukan oleh Siregar 2007, bahwa kurangnya kualitas
pertumbuhan ekonomi di Indonesia diindikasikan oleh laju pengangguran yang masih relatif tinggi dan sulitlambat penurunannya persistent, dan juga oleh angka
kemiskinan terutama kemiskinan di kawasan pedesaan yang juga relatif persistent.
2.4. Pertumbuhan Ekonomi 2.4.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Sukirno 2003 mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Sedikit-sedikitnya ada dua alasan yang menyebabkan suatu negara harus berusaha mancapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang, yaitu
untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terus-menerus bertambah, dan untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat. Kedua-dua
alasan ini merupakan pendorong utama kepada pemerintah untuk berusaha menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Universitas Sumatera Utara
18 Salah
satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi ekonomi disuatu negara dalam suatu periode tertentu adalah Produk Domestik Bruto PDB, baik atas
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB atau dalam istilah Inggrisnya GDP Gross Domestic Product adalah nilai barang dan jasa dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warganegara negara tersebut dan negara asing Sukirno, 2003.
Sedangkan untuk masing-masing daerah, indikator yang digunakan adalah Produk Domestic Regional Bruto PDRB atau GRDP Gross Regional Domestic
Product. Perhitungan PDRB juga ada dua macam, yaitu berdasarkan harga berlaku dan berdasarkan harga konstan.
Perhitungan menurut harga berlaku penting untuk memberi gambaran mengenai kemampuan rata-rata dari penduduk daerah itu membeli barang-barang.
Sedangkan menurut harga konstan perlu dihitung untuk menunjukkan perkembangan tingkat kemakmuran disuatu daerah. Kenaikan PDRB menurut harga
berlaku tidak memberi gambaran yang sempurna tentang perkembangan tingkat kemakmuran yang sebenarnya, karena akibat kenaikan harga dalam kenaikan PDRB
belum dinetralisir. Pertumbuhan ekonomi dan pertambahan kemakmuran dicerminkan oleh perkembangan yang sebenarnya dalam produksi daerah.
Apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu daerah meningkat, maka sektor riil produksi, konsumsi, dan distribusi meningkat pula. Dengan
tingginya sektor riil, maka akan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat, sehingga masalah pengangguran dapat teratasi dan pembangunan ekonomipun
tercipta.
Universitas Sumatera Utara
19
2.4.2. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi terdiri dari: 1. Teori Pertumbuhan Klasik
Adam Smith dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”, mengemukakan faktor-faktor yang menimbulkan pembangunan
ekonomi. Menurut pandangan Adam Smith, kebijaksanaan Laissez-faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat
dicapai oleh suatu masyarakat. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, dan perluasan pasar akan
mendorong tingkat spesialisasi. Dengan adanya spesialisasi akan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi atau mempercepat proses pembangunan ekonomi, karena
spesialisasi akan mendorong produktivitas tenaga kerja dan mendorong tingkat perkembangan teknologi. Mengenai corak dan proses pertumbuhan ekonomi, Adam
Smith mengemukakan bahwa apabila pembangunan sudah terjadi maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif.
Pandangan Smith yang optimis terhadap pola proses pembangunan di atas sangat bertentangan dengan pendapat David Ricardo dan Malthus, yang lebih
pesimis terhadap proses pembangunan dalam jangka panjang. Karena dalam jangka panjang menurutnya perekonomian akan mencapai “stationary state”, yaitu suatu
keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Sedangkan perkembangan penduduk menurut pendapat mereka, akan menurunkan kembali
tingkat pembangunan ketahap yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
20 Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi merupakan proses tarik-
menarik antara Law of Deminishing Return dengan kemajuan teknologi. Sedangkan menurut Thomas Robert Malthus, dalam pembangunan ekonomi diperlukan
pembangunan berimbang antar sektor pertanian dan industri serta perlunya menaikkan permintaan efektif.
Dalam analisis selanjutnya, John Stuart Mill mengemukakan bahwa dalam pembangunan ekonomi diperlukan tabungan, tingkat laba, kemajuan teknologi,
distribusi yang adil, perluasan perdagangan luar negeri, dan perubahan kelembagaan.
2. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik Ahli ekonomi Neo-Klasik yang terkenal yaitu Yoseph Schumpeter dalam
bukunya “The Theory of Economics Development”, menekankan tentang peranan pengusaha dalam pembangunan. Menurutnya pembangunan ekonomi bukan
merupakan proses yang harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus discontinuous. Sebagai kunci dari teori Schumpeter
adalah bahwa untuk perkembangan ekonomi, faktor yang terpenting adalah entrepreneur, yaitu orang yang memiliki inisiatif untuk perkembangan produk
nasional. Tokoh Neo-Klasik lainnya adalah Alfred Marshall, menyatakan bahwa
dengan tidak mengurangi pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan teknik baru merupakan proses yang gradual dan terus-menerus, serta
merupakan suatu mata rantai atau rentetan dari penemuan-penemuan lain.
Universitas Sumatera Utara
21 3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
a. Teori Pertumbuhan Rostow Menurut Rostow, pembangunan ekonomi adalah suatu transformasi
masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern, melalui tahapan: 1.
Masyarakat tradisional, yaitu suatu masyarakat yang strukturnya berkembang di dalam fungsi produksi yang terbatas yang didasarkan pada
teknologi dan ilmu pengetahuan dan sikap yang masih primitive, dan berfikir irasional.
2. Prasyarat lepas landas, adalah suatu masa transisi di mana suatu masyarakat
mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari luar untuk mencapai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk terus berkembang self-
sustained growth. 3.
Lepas landas, adalah suatu masa di mana berlakunya perubahan yang sangat drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang
pesat dalam inovasi, atau berupa terbentuknya pasar baru. 4.
Tahap kematangan, adalah suatu masa di mana suatu masyarakat secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor-faktor
produksi dan kekayaan alam. 5.
Masyarakat berkonsumsi tinggi, adalah suatu masyarakat di mana perhatiannya lebih menekankan pada masalah konsumsi dan kesejahteraan
masyarakat, bukan lagi pada masalah produksi.
Universitas Sumatera Utara
22 b. Teori Pertumbuhan Modern menurut Kuznet
Menurut Kuznet, pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis barang yang tumbuh atas dasar kemajuan
teknologi, kelembagaan dan ideologis. c. Teori Pertumbuhan Mantap Harrod-Domar
Harrod-Domar adalah ahli ekonomi yang mengembangkan analisis Keynes yang menekankan tentang perlunya penanaman modal dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu menurutnya setiap usaha ekonomi harus menyelamatkan proporsi tertentu dari pendapatan nasional yaitu untuk menambah
stok modal yang akan digunakan dalam investasi baru. Menurut Harrod-Domar, ada hubungan ekonomi yang langsung antar besarnya stok modal dan jumlah produksi
nasional.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesis penelitian.
3.1. Ruang Lingkup Penelitian