dahulu harus dipanggil ke rumah sehingga mau datang untuk menghadiri musyawarah. Hal ini diakibatkan karena beberapa masyarakat ini menganggap
bahwa mereka tidak perlu ikut dalam musyawarah karena sawah mereka tidak berada di lokasi yang telah disepakati bersama.
Kemudian dalam tahap pelaksanaan, dalam pembangunan saluran Irigasi Pertanian keterlibatan masyarakat juga tetap tinggi walaupun masyarakat
mendatangkan tenaga ahli dari luar untuk mengerjakan saluran irigasi ini karena keterbatasan kemampuan masyarakat desa Aritonang. Bentuk partisipasi
masyarakat dalam pembanguna saluran irigasi ini adalah mengangkat air,batu, semen dan yang lainnya.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi di lapangan bahwa seluruh masyarakat desa Aritonang ikut berpartisipasi dalam pembangunan Irigasi
Pertanian. Dimana masyarakat ada yang memberikan sumbangan apabila tidak bisa ikut dalam pengerjaan saluran irigasi dan ada juga yang memberikan tenaga
sebagai bentuk partisipasinya.
VI.4 Efektivitas Pelaksanaan Irigasi Pertanian Sebagai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
VI.4.1 Pencapaian Tujuan
Suatu program dikatakan efektif apabila dapat mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. PNPM Mandiri Pedesaan merupakan upaya
pemerintah untuk mempercepat penanggulan kemiskinan, dimana tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam bab V seperti yang diutarakan informan bahwa tujuan dari Irigasi Pertanian ini adalah agar pengairan dapat dilakukan secara merata, untuk
memperluas lahan persawahan dan mencegah gagal panen. Dan berdasarkan hasil penelitian penulis tujuan ini sudah dapat dicapai setelah adanya PNPM Mandiri
Pedesaan di desa Aritonang. Irigasi Pertanian Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Pedesaan supaya tetap dapat memberikan dampak yang positif kepada masyarakat maka Irigasi Pertanian ini harus dipelihara atau dirawat dan pemeliharaan
kegiatan ini merupakan tanggung jawab daripada masyarakat. Apabila Irigasi Pertanian ini tidak dipelihara atau dirawat oleh masyarakat maka desa Aritonang
akan mendapat sanksi tidak akan mendapat dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan untuk tahun berikutnya.
Harapannya dengan adanya pemeliharaan ini akan menjamin berfungsinya secara berkelanjutan Irigasi Pertanian yang dibangun di desa Aritonang. Apabila
masyarakat dapat tetap menjaga atau memelihara dan memanfaatkan Irigasi pertanian ini maka kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan akhir dari Irigasi
Pertanian ini akan dapat tercapai.
VI.4.2 Ketepatan Waktu
Waktu merupakan salah satu ukuran keberhasilan suatu program. Setiap program tentunya sudah memiliki perencanaan yang berhubungan dengan waktu
penyelesaian program tersebut. Sebelum program dilaksanakan, tentunya terlebih
dahulu sudah ditetapkan kapan dimulainya program tersebut dan kapan berakhirnya.
Dalam PNPM Mandiri Pedesaan waktu yang diberikan kepada setiap desa yang menerima dana dari PNPM Mandiri Pedesaan untuk menyelesaikan program
adalah satu tahun. Dalam jangka satu tahun yang telah ditetapkan, setiap tahapan dalam PNPM Mandiri Pedesaan haruslah dilalui, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan hingga pelestarian program. Pembangunan Irigasi Pertanian di desa Aritonang berdasarkan hasil
wawancara dengan para informan maka pembanguan Irigasi Pertanian sebagai kegiatan yang dibiayai oleh PNPM Mandiri Pedesaan selesai dalam jangka waktu
sepuluh bulan atau tidak melebihi batas waktu yang ditentukan. Berdasarkan analisa penulis, pembanguan Irigasi Pertanian ini bisa selesai
dalam jangka waktu sepuluh bulan tidak terlepas dari adanya partisipasi masyarakat. jika masyarakat tidak berpartisipasi dalam setiap tahapan atau
masyarakat tidak peduli maka pembangunan Irigasi Pertanian ini tidak akan bisa selesai tepat pada waktunya.
VI.4.3 Manfaat