kebutuhan dan kesaepakatan ketika musyawarah. Dalam menjalankan fungsinya, tim pemelihara didukung dengan dana yang telah dikumpulkan atau yang berasal
dari swadaya masyarakat tersebut. 7. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Kelurahan
KPMDK warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan PNPM Mandiri
Pedesaan di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan
maupun pemeliharaan.
Sebagai kader masyarakat yang peran dan tugasnya membantu pengelolaan pembangunan desa, diharapkan tidak terikat oleh waktu. Jumlah
KPMDK disesuaikan dengan kebutuhan desa dengan mempertimbangkan keterlibatan atau peran serta kaum perempuan, kemampuan teknik, serta
kualifikasi pendampingan kelompok ekonomi dan sebagainya. Namun jumlahnya
sekurang-kurangnya dua orang, satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. 8. Kelompok Masyarakat
Kelompok masyarakat adalah kelompok yang terlibat dan mendukung kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan, baik kelompok sosial, kelompok ekonomi
maupun perempuan. Termasuk sebagai kelompok masyarakat misalnya kelompok
arisan, pengajian, ibu-ibu PKK, kelompok SPP, dan sebagainya.
II.5 Irigasi Pertanian
II.5.1 Pengertian Irigasi pertanian
Salah satu tujuan dari PNPM Mandiri Pedesaan adalah menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pembangunan
infrastruktur pedesaan yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat itu
sendiri. Salah satu prasarana yang diberikan adalah irigasi Pertanian.
Irigasi pertanian merupakan suatu input atau masukan dalam pengelolaan lahan sebagai bagian dari budidaya pertanian. Sistem irigasi untuk pertanian telah
dikenal oleh masyarakat indonesia sejak jaman kerajaan kuno. Tidak hanya di Indonesia, beberapa bangsa pun telah mengenal irigasi sebagai bagian
pengelolaan lahan untuk mengatur hidrologi sejak jaman sebelum masehi. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan
tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku subjek atau air sebagai media objek. Proses-proses
utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat air.
Menurut Erman Mawardi 2007: 5, Irigasi adalah usaha untuk memperoleh air yang menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk keperluan
penunjang produksi pertanian. Menurut Hansen, dkk dalam Suprodjo Pusposutardjo 1990, Irigasi adalah pemberian air kepada tanah dengan maksud
memasok lengas esensial bagi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, Irigasi
berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada
sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Dalam peningkatan produksi pangan, irigasi mempunyai peranan penting untuk menyediakan air untuk tanaman dan dapat digunakan untuk mengatur
kelembaman tanah, membantu menyuburkan tanah, dapat menekan pertumbuhan
gulma, dapat menekan perkembangan hama penyakit tertentu dan memudahkan
pengelolaan tanah.
Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan,
dan keperluan lainnya yang bermanfaat.
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah lahan
pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering kekurangan air.
1. Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
3. Meningkatkan intensitas tanam
4. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan
jaringan irigasi perdesaan. Menurut Susprodjo Pusposutardjo, Tujuan umum irigasi adalah :
1. Menjamin keberhasilan produksi tanaman dalam menghadapi kekeringan
jangka pendek 2.
Mendinginkan tanah dan atmosfir sehingga akrab untuk pertumbuhan tanaman.
3. Mengurangi bahaya kekeringan
4. Mencuci dan melarutkan garam dalam tanah
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Alasan Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun alasan digunakannya metode penelitian kualitatif ini
adalah karena peneliti ingin mengetahui secara mendalam apakah pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan yang dilaksanakan di desa Aritonang sudah efektif atau
tidak. Hal ini tentu akan terjawab dengan lebih jelas apabila dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak yang bersangkutan secara mendalam indepth
interview, jika penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan mengisi kuesioner angket maka peneliti tidak akan
memahami jawaban yang diberikan secara mendalam karena jawaban yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan.
Kemudian metode penelitian kualitatif memiliki keunggulan dalam proses penelitiannya karena bersifat holistik menyeluruh dan dinamis, adanya
hubungan timbal balik interaksi antara peneliti dengan yang diteliti serta transferability tidak bersifat general di mana dalam penelitian kualitatif tidak
melakukan generalisasi, tetapi lebih menekankan pada tingkat makna. Sehingga dapat memudahkan pembaca dari hasil penelitian ini memahami apa yang menjadi
masalah dan diperoleh atau ditemukan suatu hipotesis dan konsep yang baru.