F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi ruang lingkup yang membahas budaya sebagai variable bebas X yang dibagi menjadi sikap terhadap pekerjaan
X
1
dan perilaku terhadap waktu bekerja X
2
dan pengaruhnya terhadap komitmen karyawan sebagai variable terikat Y di PTPN VI Kebun Ophir
dengan responden penelitian adalah karyawan di bagian SDM yang dinilai oleh perusahaan memilki kemampuan dalam menerapkan budaya kerja
paling baik dan menjadi contoh bagi bagian yang lain didalam perusahaan.
2. Deferensiasi Operasional variabel
Deferensiasi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan karekteristik dari objek kedalam variabel penelitian yang dapat diobservasi
dan konsep tersebut dapat diukur serta dioperasionalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, variable penelitiannya adalah :
a. Variabel bebas X adalah variable yang nilainya tidak tergantung variable lain, yaitu budaya kerja X. Paramita Ndraha , 2005 : 208,
budaya kerja sebagai kelompok pikiran dasar atau program mental yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan
kerjasama manusia yang dimilki oleh suatu golongan masyarakat. Budaya kerja dapat dibagi menjadi :
1. Sikap terhadap pekerjaan X
1
Universitas Sumatera Utara
Sikap terhadap yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan dengan kegiatan yang lain seperti bersantai atau semata
– mata memperoleh kepuasan dari kesibukan pekerjaan sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk
kelangsungan hidupnya. 2. Perilaku pada waktu bekerja X
2
Perilaku pada waktu bekerja seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati – hati, teliti cermat, disiplin,
kepercayaan, transparan, kebersamaan, keteladanan. b. Variabel terikat Y adalah adalah variable yang dipengaruhi oleh
variable lain, yakni komitmen karyawan Y adalah hubungan antara karyawan dengan organisasi yang ditunjukkan dengan adanya
keinginan untuk mempertahankan keanggotaan organisasi, menerima nilai dan tujuan organisasi serta bersedia untuk berusaha memberikan
diri sepenuh hati untuk kemajuan perusahaan. Komitmen dapat dilihat dalam tiga bentuk yakni, affective commitment
adalah tingkatan seorang karyawan secara emosi terikat, mengenal dan terlibat dalam organisasi. Continuance commitment adalah persepsi
nilai yang dimiliki oleh karyawan berdasarkan yang didapat dan yang dikorbankan secara psikologis, sosial, fungsional, dan ritual.
Normative commitment adalah tingkatan seseorang secara psychological terikat untuk menjadi karyawan dari sebuah organisasi
yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan, affeksi, kehangatan, pemilikan, kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan, dan
Universitas Sumatera Utara
lain-lain. Berdasarkan defenisi operasional yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisisan variabel pada
table 1.3
Tabel 1.4 Mekanisme Penganalisisan Variabel
No Variabel Indikator
Skala Pengukuran
1 Sikap terhadap peekerjaan
X
1
Kesukaan akan kerja, kepuasan dari kesibukan kerja,
keterpaksaan kerja Likert
2 Perilaku pada
waktu bekerja X
2
Rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati-hati, cermat,,
mempelajari tugas dan kewajiban, suka membantu
sesame karyawan, disiplin, percaya diri, kepercayaan,
kebersamaan, keteladanan, kepemimpinan
Likert
3 Komitmen Karyawan Y
Affective commitment, Normative commitmen,
Continuance commitment Likert
Sumber : Paramita Ndraha, 2005: 208, Allen dan Mayer Panggabean, 2002: 135 ShadurPrayitno, 2004:27
3. Skala Pengukuran Variabel