Tinjauan Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

Namun demikian, sebagai daerah dinegara berkembang peranan pemerintah daerah untuk memacu pelaksanaan pembangunan masih relatif besar. Oleh karena itu, rasio belanja pembangunan yang relatif masih kecil perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan didaerah. 6. Rasio Pertumbuhan Dalam rasio pertumbuhan ini, akan dilihat empat pertumbuhan komponen dari APBD yaitu: Pendapatan Asli Daerah, Total Pendapatan Daerah, Total Belanja Rutin, dan Total Belanja Pembangunan. Rasio pertumbuhan Growth Ratio mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya yang telah dicapai dari periode ke periode berikutnya. Dengan diketahuinya pertumbuhan untuk masing-masing komponen sumber pendapatan dan pengeluaran, dapat digunakan mengevaluasi potensi-potensi mana yang perlu mendapatkan perhatian.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah sebelum dan sesudah otonomi daerah pernah dilakukan oleh Eriadi pada tahun 2002 dengan mengambil sampel sebagian daerah-daerah di Propinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Alat ukur yang digunakan adalah derajat desentralisasi fiskal, upaya fiskal, tingkat kemandirian pembiayaan, dan efisiensi penggunaan anggaran. Hasil penelitiannya adalah bahwa untuk upaya fiskal dan efisiensi penggunaan anggaran menunjukkan hasil yang positif atau menjadi lebih baik setelah otonomi daerah diterapkan di daerah yang menjadi sampel Universitas Sumatera Utara penelitiannya, sedang untuk derajat desentralisasi fiskal dan tingkat kemandirian pembiayaan menunjukkan hasil yang negatif atau mengalami penurunan kinerja setelah otonomi daerah diterapkan. Selain itu, dari hasil penelitiannya juga memperlihatkan bahwa untuk derajat desentralisasi fiskal, tingkat kemandirian pembiayaan, dan efisiensi penggunaan anggaran perubahan antara sebelum dan sesudah otonomi daerah tidak terlalu signifikan. Penelitian serupa pernah juga dilakukan oleh Marnanda B Sinaga pada tahun 2007 di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Dengan mempergunakan rasio-rasio yang sama yaitu:rasio desentralisasi fiskal, rasio upaya fiskal, rasio tingkat kemandirian pembiayaan, dan rasio efisiensi penggunaan anggaran. Dikatakannya, analisis rasio keuangan merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah yang dituangkan dalam APBD. Kemudian, dari hasil penelitiannya dia mengatakan bahwa secara keseluruhan tidak ada perubahan yang mendasar sebelum dan sesudah otonomi daerah pada semua rasio keuangan yang dipakai atau diuji. Bahkan, untuk beberapa rasio terjadi penurunan nilai setelah otonomi daerah diberlakukan.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah pnelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara Adapun kerangka konseptual dalam penelititan ini dapat digambarkan melalui bagan alur berikut yang disertai penjelasan kualitatif. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Keterangan Bagan : Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, variabel data yang dipakai atau digunakan adalah Laporan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD kepala daerah. Dalam hal ini variabel yang dipakai dikhususkan pada laporan realisasi anggaran atau pada saat ini lebih dikenal dengan nama Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPJ kepala daerah dalam hal ini Bupati. Kemudian dari LKPJ ini diambil data-data yang diperlukan atau yang dipakai dalam penelitian ini, yang kemudian akan dianalisis dengan memakai rasio kinerja keuangan daerah yaitu : rasio derajat desentralisasi fiskal, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur Laporan Pertanggungjawaban APBD Kinerja Keuangan Daerah Laporan Pertanggungjawaban APBD Kinerja Keuangan Daerah Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran DIBANDINGKAN Sesudah Otonomi Khusus Sebelum Otonomi Khusus Universitas Sumatera Utara rasio tingkat kemandirian pembiayaan, rasio efisiensi penggunaan anggaran, rasio kemandirian keuangan daerah, rasio aktifitas rasio keserasian, dan rasio pertumbuhan. Setelah itu rasio-rasio tersebut akan dibandingkan sebelum dan sesudah otonomi khusus terhadap Kabupaten Aceh Timur, dengan asumsi tahun 2001 merupakan tahun dimana Kabupaten Aceh Timur menerima otonomi Khusus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneletian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan atau selama kurun waktu tertentu dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Umar Husein 1997:56 mengatakan bahwa salah satu tanda suatu penelitian itu berjenis deskriptif adalah adanya studi kasus pada penelitian tersebut, seperti yang dilakukan dalam penelitian ini.

B. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan bersifat kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari : a. Data Primer, berupa data yang diperolah langsung dari pemerintah daerah atau data yang terjadi di lapangan penelitian yang diperolah melalui wawancara dan observasi dan kemudian akan diolah penulis. b. Data sekunder, yang diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan dan analisis dokumen meliputi Undang-undang Rapublik Indonesia, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah mengenai pengelolaan keuangan daerah dan Laporan Realisasi APBD atau Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPJ Bupati Aceh Timur Dari Tahun 1995-2006. Universitas Sumatera Utara