mengagumkan. Disini Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah dapat mendisiplinkan anggaran dengan menekan sedalam mungkin pengeluaran
lain-lainnya, karena yang selama ini menjadi sorotan adalah pos pengeluaran lain-lain ini.
Tabel 4.5 Efisiensi Penggunaan Anggaran Sebelum Otonomi Khusus
Pada Kabupaten Aceh Timur
No. Keterangan
Sebelum Otonomi Khusus Tahun 1995
1996 1997
1998 1999
2000 1
TSATBD 0.38
2.26 7.92
1.58 4.51 0.92 2
TPLTBD 11.57 13.57 12.18 10.01 2.69 6.18
Rata-Rata1 2.93
Rata-Rata 2 9.37
Tabel 4.6 Efisiensi Penggunaan Anggaran Sesudah Otonomi Khusus
Pada Kabupaten Aceh Timur
No. Keterangan
Setelah Otonomi Khusus Tahun 2001
2002 2003
2004 2005
2006 1
TSATBD 0.06 0.29 1.68
52.47 12.85
15.97 2
TPLTBD 7.44 8.66 0.00
0.00 3.00
3.41 Rata-Rata1
13.89 Rata-Rata 2
3.75
4. Rasio Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Rasio kemandirian menggambarkan ketergantungan daerah terhadap sumber dana ekstern. Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti
bahwa tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak ekstern terutama pemerintah pusat dan propinsi semakin rendah, dan demikian pula
sebaliknya. Rasio kemandirian juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio kemandirian,
semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi
Universitas Sumatera Utara
daerah yang merupakan komponen utama pendapatan asli daerah. Semakin tinggi masayarakat membayar pajak dan retribusi daerah akan
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi. Tabel 4.7 menunjukkan rasio tingkat kemandirian keuangan daerah
Kabupaten Aceh Timur dari tahun anggaran 1995 sampai tahun anggaran 2000, dan tabel 4.8 menunjukkan rasio tingkat kemandirian keuangan daerah
Kabupaten Aceh Timur dari tahun anggaran 2001 sampai dengan tahun anggaran 2006.
Sebagai hasilnya terdapat penurunan rata-rata rasio tingkat kemandirian keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sebelum
dan sesudah otonomi khusus pada PADBPPP sebesar 3,97. Dimana sebelum otonomi khusus rata-rata tingkat PADBPP adalah 6,43,
sedangkan sesudah otonomi khusus adalah 2,46. Yang berarti terjadi penurunan kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur setelah
otonomi khusus. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dari tahun ke tahun semakin bergantung pada bantuan dari Pemerintah PusatPropinsi
serta pada pinjaman. Memang setelah otonomi khusus pemerintah pusat semakin menaruh perhatian pada daerah Aceh. Pemerintah Pusat semakin
memperbesar nilai alokasi Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK bagi Aceh. Tentunya hal ini sedikit banyak membuat daerah di
Propinsi NAD sedikit lebih manja dan tidak berusaha lebih giat untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya. Berdasarkan hal itu, perlu adanya
usaha untuk mengurangi ketergantungan atas sumber dana ekstern baik
Universitas Sumatera Utara
melalui pengoptimalan sumber pendapatan yang telah ada maupun dengan meminta kewenangan yang lebih luas untuk mengelola sumber pendapatan
lain yang sampai saat ini masih dikuasai pusat atau propinsi, misal pajak kendaraan bermotor.
Tabel 4.7 Rasio Tingkat Kemandirian Pembiayaan Sebelum Otonomi Khusus
Pada Kabupaten Aceh Timur
No. Keterangan
Sebelum Otonomi Khusus Tahun 1995
1996 1997
1998 1999
2000 1
PADBPPP 6.77
9.11 7.28
6.18 6.68
2.55 Rata-Rata1
6.43
Tabel 4.8 Rasio Tingkat Kemandirian Pembiayaan Sesudah Otonomi Khusus
Pada Kabupaten Aceh Timur
No. Keterangan
Setelah Otonomi Khusus Tahun 2001
2002 2003
2004 2005
2006 1
PADBPPP 2.00
2.31 3.76
3.29 1.07
2.35 Rata-Rata1
2.46
5. Rasio Aktifitas Rasio Keserasian