semakin tinggi pula. Dengan menggunakan analisis korelasi regresi linear berganda diperoleh nilai hitung dalam kisaran positif sebesar 0,735, dibandingkan
dengan tabel yang nilainya 0,361, maka menunjukkan adanya peranan yang nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui besarnya
persentase strategi promosi dan diversifikasi produk terhadap peningkatan jumlah nasabah, digunakan rumus determinasi yang hasilnya 54,10.
Ardiansyah 2005, dalam penelitiannya yang berjudul “Minat Masyarakat dalam Memilih Bank Syariah”, dengan tujuan untuk mengetahui faktor apa yang
mempengaruhi nasabah dalam memilih Bank Syariah, menyimpulkan bahwa ketertarikan terhadap bank syariah dilandasi faktor syariah keagamaan. Sistem
bagi hasil pada bank syariah lebih menarik minat daripada sistem bunga pada bank konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, metode
pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner. Metode penentuan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah responden 50 orang masyarakat.
B. Prosedur Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Kegiatan utama sebuah bank adalah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito dan menyalurkan
kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Pengalokasian dana tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih
dikenal dengan kredit atau pembiayaan. Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan pembelian asset yang menguntungkan bank.
Universitas Sumatera Utara
Namun kegiatan pengalokasian dana yang paling penting dalam perbankan adalah pemberian pinjaman kepada nasabah atau yang dikenal dengan istilah
kredit pada bank konvensional dan pembiayaan bagi bank yang menjalankan prinsip syariah, bukan pembiayaan yang lazimnya dilakukan oleh lembaga
keuangan non bank. Kegiatan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi pihak-pihak
yang merupakan deficit unit. Antonio, 2001:160 Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No.10 tahun 1998, pengertian
pembiayaan dapat didefinisikan sebagai berikut : Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak bank yang membiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Kasmir, 2000:73
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, pengertian kredit dapat didefinisikan sebagai berikut:
Kredit adalah pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,
imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian kredit adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit
dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Aggreement NPA. IAI, 2001:31
2. Jenis-Jenis Pembiayaan
Menurut Arifin 2006:200-208, kegiatan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit, yang menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi:
Universitas Sumatera Utara
a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi perdagangan maupun investasi. Menurut keperluannya,
pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi: 1
Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:
a Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil
produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi.
b Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari
suatu barang. Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-komponen alat
likuid cash, piutang dagang receivables, dan persediaan inventory yang umumnya terdiri dari persediaan barang baku raw material,
persediaan barang dalam proses work in process, dan persediaan barang jadi finished goods. Oleh karena itu, pembiayaan modal kerja
merupakan salah satu alat kombinasi dari pembiayaan likuiditas cash financing, pembiayaan piutang receivable financing, dan
pembiayaan persediaan inventory financing. Bank konvensional memberikan kredit modal kerja tersebut
dengan cara memberikan pinjaman sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendanai seluruh kebutuhan yang merupakan kombinasi dari
komponen-komponen modal kerja tersebut, baik untuk keperluan
Universitas Sumatera Utara
produksi maupun perdagangan untuk jangka waktu tertentu, dengan imbalan berupa bunga.
Bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan modal kerja tersebut bukan dengan peminjaman uang, melainkan
dengan menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank bertindak sebagai penyandang dana shahibul maal, sedangkan
nasabah sebagai pengusaha mudharib. Skema pembiayaan semacam ini disebut dengan mudharabah
trust financing. Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil dibagi secara periodik dengan nisbah
yang telah disepakati. Setelah jatuh tempo, nasabah mengembalikan sejumlah dana tersebut beserta porsi bagi hasil yang belum dibagikan
yang menjadi bagian bank. 2
Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang- barang modal capital goods beserta fasilitas-fasilitas yang erat
kaitannya dengan itu yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna mengadakan
rehabilitasi, perluasan usaha, ataupun pendirian proyek baru. Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah:
a Untuk pengadaan barang-barang modal.
b Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah.
c Berjangka waktu menengah dan panjang.
Pada umumnya, pembiayaan investasi diberikan dalam jumlah besar dan pengendapannya cukup lama. Oleh karena itu, perlu disusun
Universitas Sumatera Utara
proyeksi arus kas projected cash flow yang mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan diketahui berapa dana
yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi. Kemudian, barulah disusun jadwal amortisasi yang merupakan angsuran pembayaran
kembali. Melihat luasnya aspek yang harus dikelola dan dipantau, maka
untuk pembiayaan investasi bank syariah menggunakan skema musyarakah mutanaqishah. Dalam hal ini bank memberikan
pembiayaan dengan prinsip penyertaan, dan secara bertahap bank melepaskan penyertaannya, dan pemilik perusahaan akan mengambil
alih kembali, baik dengan menggunakan surplus cash flow yang tercipta maupun dengan menambah modal, baik yang berasal dari
setoran pemegang saham yang ada ataupun dengan mengundang pemegang saham baru.
Skema lain yang digunakan oleh bank syariah adalah ijarah muntahia bi tamlik, yaitu menyewakan barang modal dengan opsi
kepemilikan setelah masa sewa berakhir. b.
Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan. Pada umumnya, bank konvensional membatasi pemberian untuk
pemenuhan barang tertentu yang dapat disertai dengan bukti kepemilikan yang sah, seperti rumah dan kendaraan bermotor, yang kemudian menjadi
barang jaminan utama main collateral. Sedangkan untuk pemenuhan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan jasa, bank meminta jaminan berupa barang lain yang dapat diikat sebagai collateral. Sumber pembayaran kembali atas pembiayaan
tersebut berasal dari sumber pendapatan lain, dan bukan dari eksplorasi barang yang dibiayai dari fasilitas ini.
Bank syariah dapat menyediakan pembiayaan komersil untuk pemenuhan kebutuhan barang konsumsi dengan menggunakan skema:
1 Al-Bai’bi Tsaman Ajil salah satu bentuk mudharabah atau jual beli
dengan angsuran. 2
Al-Ijarah Al-Muntahia Bit Tamlik atau sewa beli. 3
Al-Musyarakah Mutanaqishah atau descreasing participation, dimana secara bertahap bank menurunkan jumlah partisipasinya.
4 Ar-Rahn untuk memenuhi kebutuhan jasa.
Pembiayaan konsumtif tersebut di atas lazim digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sekunder. Sedangkan kebutuhan primer pada
umumnya tidak dapat dipenuhi dengan pembiayaan komersil. Seseorang yang belum mampu memenuhi kebutuhan pokoknya tergolong fakir atau
miskin, dan oleh karena itu ia wajib diberikan zakat atau shadaqah, atau maksimal diberikan pinjaman kebajikan al-qardh al-hasan, yaitu
pinjaman dengan kewajiban pengembalian pinjaman pokoknya saja tanpa imbalan apapun.
3. Pengertian Prosedur Pembiayaan
Menurut Arifin 2006:217, Prosedur pembiayaan adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan. Setiap pejabat bank
yang berhubungan dengan pembiayaan harus menempuh prosedur pembiayaan
Universitas Sumatera Utara
yang sehat, yang meliputi prosedur persetujuan pembiayaan, prosedur administrasi, serta prosedur pengawasan pembiayaan.
Persetujuan pembiayaan kepada setiap nasabah harus dilakukan melalui proses penilaian yang obyektif terhadap berbagai aspek yang berhubungan dengan
objek pembiayaan, sehingga memberikan keyakinan kepada semua pihak yang terkait, bahwa nasabah dapat memenuhi segala kewajibannya sesuai dengan
persyaratan dan jangka waktu yang telah disepakati. Apabila terjadi suatu hal yang kemudian menyebabkan ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi
kewajibannya, maka bank benar-benar telah menguasai jaminan sebagai jalan keluarnya.
Persetujuan pembiayaan hanya dilakukan oleh pejabat yang mempunyai wewenang untuk memutus pembiayaan. Keputusan pembiayaan harus didasarkan
atas penilaian terhadap seluruh pembiayaan yang sedang dan akan dinikmati pemohon secara bersamaan customer’s total liability. Pengertian pemohon
tersebut juga meliputi seluruh perusahaan dan perorangan yang terkait dengan pemohon, yang sedang dan akan menikmati fasilitas pembiayaan dari bank.
Besarnya wewenang setiap pejabat pemutus atau pemberi persetujuan pembiayaan harus dinyatakan secara tertulis dalam surat keputusan direksi.
4. Prosedur Operasional Pembiayaan
a. Prosedur Permohonan Kredit Baru
1 Nasabah mengajukan permohonan kredit kepada bank dengan
menggunakan formulir, atau dengan surat permohonan yang dibuat langsung oleh nasabah disertai dengan dokumen-dokumen yang
diperlukan sebagai syarat dalam permohonan kredit. Permohonan tersebut
Universitas Sumatera Utara
disampaikan kepada petugas penerimaan permohonan kredit yang termasuk dalam satuan kerja pengelolaan kredit. Dokumen-dokumen yang
diperlukan sebagai syarat permohonan kredit adalah: a
Laporan keuangan nasabah yang terakhir. b
Fotocopy kartu identitas pemohon atau pemilik atau pengurus perusahaan yang akan meminjam kredit dari bank yang bersangkutan.
Fotocopy ini dicocokkan dengan yang asli. c
Fotocopy dokumen bukti pemilik barang jaminan. d
Fotocopy NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak, SIUP Surat Ijin Usaha Perusahaan, dan ijin-ijin yang perlu dimiliki oleh perusahaan yang
bersangkutan. e
Data lainnya yang dapat berguna bagi bank. 2
Petugas penerima permohonan kredit memeriksa kelengkapan formulir beserta dokumen-dokumen lain yang diserahkan oleh nasabah. Bila
dokumen-dokumen tersebut kurang lengkap, dikembalikan kepada nasabah.
b. Prosedur Pengelolaan dan Persetujuan Kredit
1 Melakukan analisis terhadap laporan keuangan nasabah dan melakukan
penelitian lapangan atas usaha dan jaminan nasabah. 2
Membuat kredit mutasi dan kredit memorandum analisis kredit. 3
Menyerahkan semua berkas kredit kepada Kepala Satuan Kerja Kredit Komite Kredit.
4 Kepala Satuan Kerja Kredit menerima semua berkas kredit dari Satuan
Kerja Pengelola Kredit.
Universitas Sumatera Utara
5 Memutuskan apakah permohonan kredit tersebut dapat diterima atau tidak,
sesuai dengan wewenangnya. a
Penolakan: Diberitahu kepada nasabah oleh Kepala Satuan Kerja Kredit.
b Persetujuan: Hasil keputusan dari Tim Kerja Cabang diteruskan
kepada Satuan Kerja Kredit. Setelah seluruh administrasi dan pengikatan selesai, maka hasil tersebut
ditanda tangani oleh Pimpinan Cabang dan Kepala Satuan Kerja Kredit, dan copy dari keputusan ini diberikan satuan-satuan kerja terkait lainnya.
a Penolakan: Tidak perlu diteruskan ke Satuan Kerja Kredit kantor
pusat, sama seperti jika jumlahnya di bawah wewenang cabang. b
Persetujuan: Berkas dokumen diteruskan kepada Satuan Kerja Kredit kantor pusat untuk diproses selanjutnya.
Keputusan dari kantor pusat akan diberikan dalam bentuk memorandum atau dengan cara lain. Berdasarkan keputusan itu, maka proses selanjutnya
sama dengan di atas, yaitu untuk proses persetujuan bagi kredit yang jumlahnya di bawah wewenang cabang.
a Membuat keputusan kredit dan menuangkannya dalam surat keputusan
kredit dan menyerahkannya kepada Satuan Kerja Administrasi Kredit bersama semua berkas kredit.
b Penandatanganan semua perjanjian-perjanjian dan peningkatan-
peningkatan oleh debitur dan pejabat bank yang berwenang. c
Satuan Kerja Administrasi Kredit menerima hasil keputusan dari Komite Kredit dan semua berkas kredit.
Universitas Sumatera Utara
d Membuat nota debet pembebanan biaya-biaya dan lain-lain serta kartu
kredit yang kemudian diserahkan kepada pejabat yang berwenang untuk diperiksa dan ditandatangani.
e Membuat dokumen jaminan asli, perjanjian asli, dan pengikatan asli
yang kemudian disimpan dalam tempat yang aman. f
Membukukan transaksi di atas ke dalam rekening administrasi sebagai komitmen kewajiban.
c. Administrasi Kredit
1 Pembuatan Kartu Dana Kredit.
Pembuatan kartu kredit bertujuan untuk memonitoring, review, atau analisis yang sewaktu-waktu diperlukan untuk mengalami suatu keputusan.
Kartu ini mencakup ringkasan mengenai debitur. Data di dalamnya sebagian sama dengan data di Credit Memorandum. Data dalam kartu Kredit Data
Kredit harus di up-date setiap kali ada perubahan sehingga dapat digunakan untuk monitoring fasilitas kredit. Pengisian Kartu Data Kredit harus diketik
dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Cara pengisiannya:
a Identitas debitur, misalnya nama, alamat debitur.
b Riwayat permohonan kredit, misalnya apakah sebelumnya debitur telah
memiliki fasilitas gratis. c
Kolektibilitas kredit. d
Keputusan kredit: sejarah jumlah kredit dan perubahan fasilitas. e
Jaminan kredit. f
Pengikatan kredit.
Universitas Sumatera Utara
g Suku bunga atau nisbah bagi hasil dalam bank syariah.
2 Perhimpunan dan Pembebanan Bunga Kredit.
Perhitungan dan pembebanan bunga kredit harus dilakukan dengan benar, terutama mengenai dasar perhitungan, cara perhitungan, dan saat
perhitungan. Karena dalam hal ini penulis mengambil topik mengenai bank syariah, maka bukanlah perhitungan bunga kredit melainkan perhitungan bagi
hasil.
C. Diversifikasi Produk