Pengaruh Prosedur Pembiayaan dan Diversifikasi Produk Terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 MEDAN
PENGARUH PROSEDUR PEMBIAYAAN DAN
DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP
MINAT MENJADI NASABAH DI
BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG MEDAN
DRAFT SKRIPSI DIAJUKAN OLEH EVI GUSTI KURNIATI LUBIS
040502140
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
UNTUK ALLAH DI ATAS SEGALANYA
Tiada satupun makhluk yang pantas menduduki tempatMU yang tertinggi di dalam hatiku.
Tidak, bahkan ketika kematian mengancamku.
Engkau kan selalu berada pada tempat tertinggi di hatiku Setinggi ArasyMu di atas sana
Istiqamahkan Aku Ya Rabb..
Seperti Istiqamahnya para generasi terbaik sepanjang masa Generasi Rasulullah dan para Sahabatnya
Matikan aku dalam wewangian SurgaMu
Tempatkan ruh ku di hati burung-burung hijau yang bertengger di pohon Surga Tempatkan Surgaku Bersama dengan Surga para Nabi dan orang-orang Sholeh Izinkan aku melihat wajahMu Ya Rabb
Bersihkan hatiku Ya Rabb…yang sudah menghitam ini…
Luruskan jalanku Ya Rabb…yang seringkali membelok dariMu… Dengan apa aku membalas segala nikmatMu…
Dengan apa aku menebus segala kehinaanku… Ya Allah…untukMu Ya Rabb…
UntukMu di atas segalanya.. Kupasrahkan diri ini… Kuserahkan jiwa ini…
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, serta salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Program Strata I (S-1) Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, dengan judul “PENGARUH PROSEDUR PEMBIAYAAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN” guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa di dalarn penulisan Skripsi ini mengalami banyak kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu untuk kesempurnaan Skripsi ini penulis mengharapkan saran, kritik dan pertanyaan dari pembaca yang sifatnya konstruktif.
Penulis selama proses penyelesaian Skripsi ini telah banyak menerima bantuan dan bimbingan serta dorongan semangat dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan rasa penghargaan kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen.
(4)
5. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MSi selaku Dosen Penguji I. 6. Ibu Dr. Khaira Amalia F. SE. MBA, Ak selaku Dosen Penguji II.
7. Bang Jumadi, Kak Dani, Kak Vina, Kak Susi dan seluruh Dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Seluruh staf serta karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Jl. Ahmad Yani No.100 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini.
9. Teristimewa kepada Papaku tercinta Hasbullah Lubis, Mamaku tercinta Alm. Sri Darmawati Aritonang (gak ada yang bisa gantikan kasih sayang mama, mama kan selalu ada di hati v), Ibuku Tapi Nuralam Lubis.
10.Abang-abangku tersayang Feri Martua Lubis dan Kak Heni (istri), Mhd. Yan Heri Lubis, Robi Syakbana Putra Lubis, makasih atas masukan, bantuan dan supportnya sehingga aku bisa ngejalani hidup dengan lebih baik lagi. Tuk adikku Aisyah Lubis, kakak kan selalu menyayangimu. Ponakanku Mhd. Alif Mukhlis Lubis dan Fatimah Nasywa R. Lubis, makasih udah menambah warna dalam hidup tante, tante sayang banget ma kalian. Dan keluarga-keluargaku yang lain yang gak bisa kusebutin satu-persatu, makasih atas support dan do’anya ya
11.Bang Ali, makasih banget atas kesabaran abang dalam menghadapi semua sikap v, makasih atas bantuan dan support abang yang selalu menyemangati dan membantu v dalam menyelesaikan skripsi ini.
(5)
ya...V sayang ma kalian. Semangat n sukses for genk “IJOE LOEMOET”. 13.Buat Adek Irma S, Kak Desi, Magda yang selalu memberikan nasehat-nasehat
yang berharga bagiku.
14.Mantan Bos ku, Hendra dan Hendri, makasih udah mau nerima aku kerja paruh waktu di toko kalian, itu jadi pengalaman yang sangat berharga bagiku. Bang Aidil yang udah nemenin aku nyari-nyari bahan skripsi, makasih ya. N tuk anak-anak serbu Ramayana, thanx for the support.
15.Untuk semuanya, Lakukan Yang Terbaik, Jangan Pernah Menyerah dan Bersemangatlah Menjalani Hidup. Yakinlah, Kebahagiaan dan Kesuksesan akan kamu dapatkan kalau kamu mau “Berusaha”.
Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya pada Bapak/Ibu Dosen dan rekan-rekan atas segala kekhilafan selama ini, dan penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan pihak lain yang memerlukannya.
Penulis menyerahkan segalanya hanya kepada Allah SWT, semoga Allah SWT senantiasa memberi Rahmat dan Karunia-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.
Medan, Juli 2008 Penulis
EVI GUSTI KURNIATI LUBIS
(6)
Halaman Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual ... 5 Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan ... 40 Gambar 4.1 : Uji Normalitas (Normal P-Plot of Regression Standardized
Residual) ... 83 Gambar 4.2 : Uji Heteroskedastisitas ... 85
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Perkembangan Kelembagaan Perkembangan Bank Syariah ... 2
Tabel 1.2 : Operasionalisasi Variabel ... 8
Tabel 1.3 : Instrumen Skala Likert ... 10
Tabel 1.4 : Jadwal Penelitian ... 10
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden ... 71
Tabel 4.2 : Agama Responden ... 72
Tabel 4.3 : Usia Responden ... 72
Tabel 4.4 : Tingkat Pendidikan Responden ... 73
Tabel 4.5 : Pekerjaan Responden ... 73
Tabel 4.6 : Pendapatan Responden per Bulan ... 74
Tabel 4.7 : Pendapat Responden terhadap Prosedur Pembiayaan... 76
Tabel 4.8 : Pendapat Responden terhadap Diversifikasi Produk ... 77
Tabel 4.9 : Pendapat Responden terhadap Minat Menjadi Nasabah di BSM .... 78
Tabel 4.10 : Item-Total Statistics ... 80
Tabel 4.11: Validitas Instrumen ... 81
Tabel 4.12: Uji Reliabilitas ... 82
Tabel 4.13: Realibility Statistics ... 82
Tabel 4.14: Uji Normalitas ... 84
Tabel 4.15: Uji Glejser ... 85
Tabel 4.16: Keputusan Autokorelasi ... 86
Tabel 4.17: Durbin-Watson ... 87
Tabel 4.18: Uji Multikolinearitas ... 87
Tabel 4.19: Metode Enter ... 88
Tabel 4.20: Determinan ... 89
Tabel 4.21: Uji-F ... 90
(8)
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka konseptual ... 5
D. Hipotesis ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1. Tujuan Penelitian ... 6
2. Manfaat Penelitian ... 6
F. Metode Penelitian ... 7
1. Batasan Operasional ... 7
2. Definisi Operasional Variabel ... 7
3. Skala Pengukuran Variabel ... 9
4. Tempat/Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10
5. Populasi dan Sampel ... 11
6. Jenis dan Sumber Data ... 12
7. Teknik Pengumpulan Data ... 12
8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 13
9. Metode Analisis Data ... 13
BAB II URAIAN TEORETIS ... 19
A. Penelitian Terdahulu ... 19
B. Prosedur Pembiayaan ... 20
(9)
4. Prosedur Operasional Pembiayaan ... 26
C. Diversifikasi Produk ... 30
1. Pengertian Produk ... 30
2. Pengertian dan Jenis-Jenis Diversifikasi Produk ... 31
D. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, Jasa dan Bauran Pemasaran Jasa ... 31
1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ... 31
2. Pengertian Jasa ... 33
3. Bauran Pemasaran Jasa ... 33
E. Minat Menjadi Nasabah ... 35
1. Pengertian Nasabah ... 35
2. Hal-Hal yang dapat Menarik Minat Menjadi Nasabah ... 36
F. Model Perilaku Konsumen ... 37
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 37
2. Proses Pengambilan Keputusan ... 40
G. Bank Syariah ... 43
1. Pengertian Bank ... 43
2. Pengertian Bank Syariah ... 44
3. Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 44
4. Produk-Produk Bank Syariah ... 47
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 51
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 51
B. Visi dan Misi ... 53
C. Produk-Produk Bank Syariah Mandiri ... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 71
A. Karakteristik Responden ... 71
B. Analisis Deskriptif ... 75
C. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 79
D. Uji Asumsi Klasik ... 83
1. Uji Normalitas ... 83
2. Uji Heteroskedastisitas ... 84
(10)
E. Analisis Regresi Berganda ... 88
1. Determinan ... 88
2. Uji-F ... 89
3. Uji-t ... 90
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 94
A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 95 DAFTAR PUSTAKA
(11)
ABSTRAK
Evi Gusti Kurniati Lubis, 2008. Pengaruh Prosedur Pembiayaan dan Diversifikasi Produk Terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Ketua Departemen Manajemen, Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, MSi, Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Amrin Fauzi, Dosen Penguji I, Prof. Dr. Paham Ginting MSi, Dosen Penguji II, Dr. Khaira Amalia F. SE, MBA, Ak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prosedur pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan dan untuk mengettahui pengaruh diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara prosedur pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pengaruh prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan adalah analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sebesar 70,5%, dengan adjusted R square sebesar 49,7% dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil uji-F menyatakan prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Hasil Uji-t menunjukkan prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
(12)
KUESIONER
PENGARUH PROSEDUR PEMBIAYAAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH DI BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG MEDAN
Bersama ini saya memohon kesediaan anda untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Agama :
4. Umur : a. 17 – 25 tahun b. 26 – 35 tahun c. 36 – 45 tahun d. 46 – 55 tahun e. 56 – 65 tahun f. Di atas 65 tahun
5. Tingkat Pendidikan : a. SMP/sederajat b. SMA/sederajat
c. Diploma (D1, D2 dan D3) d. S-1
e. S-2 f. S-3
(13)
d. Pengusaha e. Pensiunan
7. Pendapatan : a. Di bawah Rp 500.000,- (Per Bulan) b. Rp 500.000 – Rp 1.499.999,-
c. Rp 1.500.000 – Rp 2.499.999,- d. Rp 2.500.000 – Rp 3.499.999,- e. Rp 3.500.000 – Rp 4.499.999,- f. Rp 4.500.000 – Rp 5.499.999,-
g. Di atas Rp 5.500.000,-
8. Pernah menjadi nasabah bank konvensional
a. Pernah
b. Tidak Pernah
9. Jika pernah, apakah saat ini anda masih menjadi nasabah bank konvensional: a. Masih
b. Tidak Lagi
10. Produk pembiayaan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan yang diambil Jawab:
(14)
Peneliti menginginkan pendapat anda tentang pengaruh prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Petunjuk pengisiannya yaitu: pertanyaan pada bagian ini menyediakan jawaban dengan kode (SS, S, KS, TS, STS). Setiap responden hanya diberi kesempatan menceklist satu jawaban. Adapun makna kodenya adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
A. Variabel Prosedur Pembiayaan (X1) STS TS KS S SS
1. Sistem bagi hasil lebih adil dan menentramkan. 2. Investasi/pembiayaan BSM Cabang Medan untuk
bisnis yang halal dan baik
3. Tidak ada sistem riba (bunga) dalam setiap pembiayaan.
4. Pelaksanaan pembiayaan sesuai dengan prosedur yang disepakati antara bank dan nasabah.
5. Prosedur pembiayaannya mudah dimengerti dan dipahami serta tidak menyulitkan.
B. Variabel Diversifikasi Produk (X2) STS TS KS S SS
6. BSM Cabang Medan memiliki produk-produk perbankan yang beragam, menarik, dan inovatif. 7. Presentase nisbah bagi hasil produk BSM tinggi. 8. Produk BSM Cabang Medan memberikan
kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan, misalnya dengan disediakannya ATM. 9. Produk BSM Cabang Medan memiliki fitur
(15)
C. Variabel Minat Menjadi Nasabah di Bank
Syariah Mandiri (Y) STS TS KS S SS
10.Karyawan memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang menabung di BSM Cabang Medan.
11. Sarana bank yang lengkap serta menarik perhatian nasabah untuk menabung di BSM Cabang Medan.
12. BSM Cabang Medan memiliki layanan yang tepat waktu.
13. Karyawan memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang bank.
14. Karyawan memiliki penampilan yang menarik. 15. BSM Cabang Medan melaksanakan
prinsip-prinsip Syariah Islam dalam setiap praktik transaksi perbankannya.
(16)
Tabulasi Pernyataan Responden (Uji Validitas)
Responden Variabel X1 Variabel X2 Variabel Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3
2 5 5 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3
3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
6 4 4 4 5 4 3 3 4 3 2 4 3 2 2 4
7 5 5 2 4 2 3 3 4 4 2 4 2 2 2 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3
10 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4
11 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 2 4
12 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3
13 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 3 5 3 5 5 3 5 3 3 3 3 3 3
17 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4
18 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
19 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
20 5 5 3 3 4 3 3 5 4 5 5 3 5 5 5
21 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5
22 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4
23 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3
24 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
25 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5
27 4 4 4 4 3 2 2 3 5 4 2 2 4 2 3
28 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4
29 4 4 3 3 2 2 2 4 4 2 4 2 2 3 4
(17)
Lampiran III
Tabulasi Pernyataan Responden (Uji Regresi)
Responden Variabel X1 Skor Variabel X2 Skor Variabel Y Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 5 5 4 22 3 2 4 1 10 4 2 1 4 4 4 19
2 4 4 3 3 5 19 4 4 4 3 15 4 4 5 3 3 2 21
3 5 4 4 4 4 21 3 2 2 3 10 3 4 4 3 4 3 21
4 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24
5 5 4 4 3 5 21 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 4 25
6 2 3 4 4 3 16 4 4 4 4 16 4 4 3 4 4 4 23
7 5 5 5 5 5 25 5 5 4 4 18 4 5 5 5 5 5 29
8 5 5 4 5 5 24 3 2 4 4 13 5 4 5 5 5 4 28
9 5 5 4 5 5 24 5 4 3 3 15 3 4 5 4 4 4 24
10 4 4 3 4 4 19 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 3 23
11 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 17 4 4 5 4 5 4 26
12 5 5 5 5 5 25 3 3 4 4 14 4 5 5 4 4 3 25
13 5 5 4 5 5 24 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 3 23
14 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24
15 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24
16 4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 13 2 4 4 3 4 4 21
17 4 4 4 4 4 20 2 3 4 3 12 4 4 4 5 5 5 27
18 4 4 3 3 4 18 2 3 4 4 13 4 4 3 4 4 4 23
19 5 3 3 4 4 19 2 4 3 4 13 4 4 4 3 4 3 22
20 5 5 4 5 5 24 3 3 3 4 13 4 4 5 4 5 4 26
21 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 15 5 4 4 3 4 3 23
22 4 4 3 3 4 18 2 2 3 3 10 4 3 3 3 3 3 19
23 5 5 4 5 5 24 5 5 3 4 17 5 5 5 4 4 5 28
24 5 4 3 3 4 19 5 5 4 5 19 5 5 5 4 4 4 27
25 5 5 5 4 5 24 5 5 4 5 19 5 5 5 3 5 5 28
26 4 5 5 4 4 22 4 4 3 5 16 5 5 5 4 5 4 28
27 5 5 4 4 5 22 4 4 4 5 17 5 3 3 4 4 5 24
28 5 5 5 5 5 25 3 2 5 5 15 5 5 5 5 5 5 30
29 5 4 4 4 5 22 3 4 4 4 15 4 4 3 3 4 4 22
30 5 4 3 3 5 20 2 3 2 2 9 3 3 4 3 3 2 18
31 5 4 5 5 5 24 4 4 4 4 16 5 4 5 5 5 4 28
32 5 5 3 5 4 22 4 5 4 5 18 5 4 4 4 5 4 26
33 5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 18 5 5 5 5 5 5 30
34 4 5 4 4 4 21 4 4 5 5 18 5 5 5 5 5 5 30
35 4 5 4 4 4 21 4 4 4 3 15 3 4 4 4 4 4 23
36 5 5 4 5 5 24 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5 4 27
37 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 4 24
38 5 5 5 4 5 24 4 4 3 4 15 4 4 5 4 5 4 26
39 5 3 4 4 4 20 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 4 24
40 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 30
41 5 5 5 5 5 25 2 5 5 4 16 4 3 4 4 4 4 23
42 4 4 3 3 4 18 2 3 3 2 10 4 3 4 3 4 4 22
43 5 5 3 4 4 21 2 2 4 2 10 2 4 3 4 4 4 21
44 5 4 3 3 4 19 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 4 25
(18)
47 5 5 4 4 5 23 3 4 3 5 15 5 4 4 4 5 4 26
48 4 4 4 4 4 20 4 2 4 4 14 3 4 3 3 4 4 21
49 5 4 4 4 4 21 3 2 4 3 12 4 4 4 4 4 2 22
50 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 3 3 4 4 22
51 4 4 3 4 4 19 2 4 2 2 10 2 3 4 3 4 3 19
52 4 4 4 4 4 20 2 4 2 2 10 2 3 4 3 4 2 18
53 5 5 4 4 4 22 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 4 24
54 5 5 5 3 5 23 2 4 2 2 10 2 3 4 3 4 2 18
55 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24
56 5 5 4 4 4 22 3 3 3 4 13 4 4 4 3 4 3 22
57 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 18 4 4 3 4 4 3 22
58 5 5 5 5 5 25 3 5 4 4 16 4 4 5 3 4 4 24
59 5 4 4 3 5 21 3 4 3 3 13 4 4 4 4 4 4 24
60 4 4 4 5 4 21 5 4 5 4 18 5 4 4 4 5 5 27
61 4 4 4 3 4 19 4 4 3 4 15 3 4 4 4 5 5 25
62 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24
63 5 5 5 5 4 24 5 4 5 4 18 5 4 4 4 5 5 27
64 4 4 4 3 4 19 4 3 3 4 14 3 4 3 3 4 4 21
65 4 4 4 5 4 21 5 4 5 2 16 2 3 2 2 4 3 16
66 5 5 5 5 4 24 4 4 5 4 17 4 4 4 4 4 4 24
67 4 5 5 4 4 22 2 3 4 4 13 5 3 4 5 5 5 27
68 4 5 5 4 4 22 4 3 4 3 14 3 3 3 4 4 4 21
69 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 5 5 22 4 3 4 4 15 4 5 5 5 5 4 28
71 4 4 4 4 5 21 4 2 4 4 14 4 5 4 4 5 4 26
72 5 4 4 3 3 19 1 4 1 5 11 4 1 1 1 4 4 15
73 4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 17 4 4 4 5 5 4 26
74 4 4 4 4 5 21 4 2 4 4 14 4 4 4 4 4 5 25
75 4 4 5 4 4 21 4 2 4 4 14 4 4 4 4 5 4 25
76 3 4 4 4 5 20 4 4 3 5 16 3 4 3 4 4 3 21
77 4 5 5 4 4 22 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 5 25
78 4 5 5 4 4 22 4 3 4 4 15 4 4 4 4 5 4 25
79 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 17 4 4 3 3 4 3 21
80 5 4 5 5 5 24 4 4 4 4 16 4 4 3 3 4 3 21
81 4 4 5 5 5 23 4 4 5 5 18 5 5 4 5 5 5 29
82 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 18 5 5 5 5 4 5 29
83 5 4 4 4 4 21 4 4 5 4 17 4 4 5 5 4 4 26
84 4 5 5 4 5 23 4 2 5 5 16 3 5 5 5 5 5 28
85 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 5 3 4 4 5 5 26
86 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 5 24
87 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 16 5 2 3 4 5 5 24
88 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 15 4 3 3 4 4 4 22
89 4 4 5 5 4 22 3 2 4 3 12 4 1 2 4 5 5 21
90 4 4 5 4 4 21 3 4 4 4 14 5 2 4 5 5 5 26
91 3 4 5 5 4 21 3 4 4 3 14 4 3 3 4 5 5 24
92 4 5 5 4 3 21 3 1 4 3 11 4 1 2 4 5 4 20
(19)
97 5 4 4 4 5 22 4 3 5 3 15 4 5 4 5 4 3 25
98 4 5 5 5 5 24 4 5 5 4 18 5 5 5 5 1 5 26
99 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 1 5 26
(20)
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludea 0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.881 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 4.1667 .53067 30
VAR00002 4.1000 .54772 30
VAR00003 3.4000 .89443 30
VAR00004 3.7333 .82768 30
VAR00005 3.2667 .86834 30
VAR00006 3.2667 .86834 30
VAR00007 3.2333 .85836 30
VAR00008 3.7000 .74971 30
VAR00009 3.9667 .61495 30
VAR00010 3.3333 .80230 30
VAR00011 3.7667 .77385 30
VAR00012 3.1667 .79148 30
VAR00013 3.2667 .78492 30
VAR00014 3.0333 .99943 30
(21)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 49.0333 48.447 .400 .879
VAR00002 49.1000 47.886 .461 .877
VAR00003 49.8000 44.028 .578 .872
VAR00004 49.4667 46.602 .389 .881
VAR00005 49.9333 43.926 .608 .870
VAR00006 49.9333 43.375 .660 .868
VAR00007 49.9667 43.275 .679 .867
VAR00008 49.5000 45.155 .592 .871
VAR00009 49.2333 47.220 .483 .876
VAR00010 49.8667 45.292 .532 .874
VAR00011 49.4333 45.082 .578 .872
VAR00012 50.0333 45.137 .557 .873
VAR00013 49.9333 45.099 .566 .872
VAR00014 50.1667 42.971 .589 .872
VAR00015 49.4000 47.559 .402 .879
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 53.2000 51.683 7.18907 15
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method 1
diversifikasi,
prosedura . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: minat
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .705a .497 .487 2.26169
a Predictors: (Constant), diversifikasi, prosedur b Dependent Variable: minat
(22)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 490.332 2 245.166 47.929 .000(a)
Residual 496.178 97 5.115
Total 986.510 99
a Predictors: (Constant), diversifikasi, prosedur b Dependent Variable: minat
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.067 2.421 1.680 .096
prosedur .477 .118 .313 4.027 .000
diversifika
si .652 .097 .524 6.733 .000
a Dependent Variable: minat
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 19.1620 29.0155 24.0700 2.22550 100 Residual -8.50230 5.58134 .00000 2.23873 100 Std. Predicted Value -2.205 2.222 .000 1.000 100
Std. Residual -3.759 2.468 .000 .990 100
a Dependent Variable: minat
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual 0 5 10 15 20 25 Fre que nc y
Mean = -7.81E-18 Std. Dev. = 0.99 N = 100
Dependent Variable: minat Histogram
(23)
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Exp ected Cu m Pro b
Dependent Variable: minat
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Studentized Residual
-4 -2 0 2 4 Regr ession Standar
dized Predicted Value
Dependent Variable: minat Scatterplot
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 100
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation 2.23872626 Most Extreme
Differences
Absolute .052
Positive .044
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z .520
Asymp. Sig. (2-tailed) .950
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
(24)
Model
Dimensio
n Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
(Constant) prosedur diversifikasi
1 1 2.979 1.000 .00 .00 .00
2 .016 13.558 .11 .06 .98
3 .004 25.775 .89 .94 .02
a Dependent Variable: minat
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .705(a) .497 .487 2.26169 1.919
a Predictors: (Constant), diversifikasi, prosedur b Dependent Variable: minat
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 19.1620 29.0155 24.0700 2.22550 100 Residual -8.50230 5.58134 .00000 2.23873 100 Std. Predicted Value -2.205 2.222 .000 1.000 100
Std. Residual -3.759 2.468 .000 .990 100
a Dependent Variable: minat
Coefficientsa
a Dependent Variable: minat Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics B
Std.
Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 4.067 2.421 1.680 .096
prosedur .477 .118 .313 4.027 .000 .856 1.168 diversifikasi .652 .097 .524 6.733 .000 .856 1.168
(25)
ABSTRAK
Evi Gusti Kurniati Lubis, 2008. Pengaruh Prosedur Pembiayaan dan Diversifikasi Produk Terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Ketua Departemen Manajemen, Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, MSi, Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Amrin Fauzi, Dosen Penguji I, Prof. Dr. Paham Ginting MSi, Dosen Penguji II, Dr. Khaira Amalia F. SE, MBA, Ak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prosedur pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan dan untuk mengettahui pengaruh diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara prosedur pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pengaruh prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan adalah analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sebesar 70,5%, dengan adjusted R square sebesar 49,7% dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil uji-F menyatakan prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Hasil Uji-t menunjukkan prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
(26)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih pada saat ini, sektor perekonomian turut berkembang dengan pesat. Untuk mencapai pemerataan perekonomian tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 yang menumbuhkan bank-bank baru di Indonesia termasuk bank syariah.
Dunia perbankan di Indonesia pada saat ini telah terbagi menjadi dua jenis, yaitu: bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan yang berdasarkan prinsip syariah. Bank konvensional adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya menerapkan sistem bunga sebagai harga untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito dan menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu untuk jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan bank syariah adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga, akan tetapi menggunakan sistem bagi hasil yang aturan perjanjiannya berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya (Kasmir, 2002:38).
Perkembangan bank syariah tergolong sangat cepat. Perkembangannya bisa dilihat dari semakin banyaknya jaringan kantor, asset, banyaknya bank-bank syariah yang berdiri (berstatus penuh atau hanya unit usaha syariah dari bank konvensional), sebagaimana yang terlihat pada tabel 1.1:
(27)
2
Tabel 1.1
Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah
Sumber: Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (www.bi.go.id), diolah.
Pemberian pinjaman di perbankan syariah pada prinsipnya sama dengan pemberian kredit. Hanya penggunaan kata pinjam-meminjam kurang tepat dengan
alasan, pinjaman merupakan salah satu metode hubungan financial dalam Islam.
Masih banyak metode yang diajarkan oleh syariah selain pinjam-meminjam, seperti jual beli, sewa dan lain-lain. Selain itu dalam Islam, pinjam-meminjam adalah akad sosial bukan komersial. Artinya apabila seseorang meminjam sesuatu, ia tidak boleh disyaratkan untuk memberikan tambahan atas pokok pinjamannya karena hukumnya akan menjadi riba, sedangkan riba haram hukumnya dalam Islam. Karena itu, dalam perbankan syariah pinjaman tidak disebut kredit tetapi
disebut dengan pembiayaan (financing).
Produk pembiayaan bank syariah mempunyai spesifikasi khas, yaitu tidak didasarkan pada sistem bunga, tetapi menggunakan pola bagi hasil. Bagi hasil ini
bisa berupa bagi pendapatan (revenue sharing) atau bagi laba (profit sharing).
Manfaat pembiayaan ini bagi perusahaan atau nasabah yaitu akan dapat mengurangi biaya tetap yang akan dikeluarkannya, tidak sebagaimana dengan pola pembiayaan dengan bunga yang akan menambah biaya tetap, karena adanya kewajiban nasabah untuk membayar bunga dalam persentase tertentu dalam
Kelompok Bank 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah
Jumlah Kantor BUS & UUS Jumlah BPRS 2 8 299 84 3 15 401 86 3 19 504 92 3 20 531 105 3 25 597 114 3 25 603 115
(28)
kondisi apapun, sehingga akan menurunkan kemampuan nasabah untuk bersaing dari sisi harga dengan pesaingnya.
Meskipun demikian, pola pembiayaan bagi hasil ini nampaknya belum begitu familiar di kalangan masyarakat. Upaya pemasaran produk pembiayaan ini masih perlu dilakukan lebih intens lagi dengan cara pendekatan bank kepada nasabah dan calon nasabah, memberitahu atau memperkenalkan dan menciptakan
image yang baik serta membangun loyalitas nasabah bank itu sendiri.
Bank syariah mengutamakan unsur kepercayaan dalam pemberian pembiayaan yang dilakukan. Dari sisi tingkat bunga, secara teoretis pemberian pembiayaan yang dilakukan bank syariah tidak memiliki resiko kredit macet. Dengan demikian untuk melakukan ekspansi pembiayaan yang selektif, diperlukan informasi-informasi yang mendukung pengawasan serta analisa pemberian kredit macet sehingga masalah yang akan timbul dapat diminimalisasi.
Produk yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing atau sering disebut produk plus. Bagi dunia perbankan, produk plus harus selalu diciptakan setiap waktu, sehingga dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini. Agar produk yang ditawarkan laku di pasaran, maka penciptaan produk haruslah memperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabahnya. Untuk itu diperlukan adanya diversifikasi produk yaitu upaya untuk mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
(29)
4
Sebagai proses pengambilan keputusan, perilaku konsumen untuk menjadi nasabah sangat dipengaruhi oleh faktor intern, seperti sikap, persepsi, motivasi dan faktor ekstern, seperti pengaruh kelompok referensi, pendidikan, kondisi sosial dan keluarga. Di samping itu, dari pihak bank, ada beberapa akibat maupun faktor yang dapat mempengaruhi sikap maupun perilaku nasabah di suatu bank, seperti lokasi bank di kawasan strategis, segala sarana dan prasarana yang eksklusif yang memberikan kenyamanan, pelayanan yang cepat dan ramah, keamanan berinvestasi serta keuntungan yang akan diberikan. Dengan mengetahui alasan nasabah memutuskan untuk menjadi nasabah bank, pihak bank akan mendapat gambaran mengenai siapa nasabahnya, untuk keperluan apa maupun apa mau mereka.
Penulis memilih PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sebagai tempat penelitian, karena bank ini merupakan bank milik pemerintah pertama yang kegiatan operasionalnya menggunakan prinsip syariah. Oleh karena itu, Bank Syariah Mandiri Cabang Medan memiliki citra yang sangat khas sebagai sebuah bank yang dalam kegiatan operasionalnya menerapkan syariah Islam.
Berdasarkan uraian yang telah penulis sebutkan, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih rinci mengenai pengaruh prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah bank syariah. Oleh
karena itu, penulis mengambil judul: “Pengaruh Prosedur Pembiayaan dan
Diversifikasi Produk Terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan”.
(30)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan, dapat diidentifikasikan permasalahan yaitu:
1. Apakah prosedur pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan?
2. Apakah diversifikasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan?
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiono, 2006:49).
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat disusun sebuah kerangka konseptual sebagai berikut (Gambar 1.1):
Sumber: Simamora, 2003 (dimodifikasi)
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual
Prosedur Pembiayaan (X1)
Diversifikasi Produk (X2)
Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan (Y)
(31)
6
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. Prosedur pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
b. Diversifikasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a. Mengetahui pengaruh prosedur pembiayaan terhadap minat menjadi
nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
b. Mengetahui pengaruh diversifikasi produk terhadap minat menjadi
nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
2. Manfaat Penelitian.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku kuliah kemudian memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang manajemen pemasaran.
(32)
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dalam pengambilan dan pembuatan keputusan perusahaan yang berhubungan dengan prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk dan acuan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan selanjutnya dalam perusahaan.
c. Bagi Peneliti Lain
Sebagai masukan dan dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk mendukung penelitian yang sudah ada maupun penelitian dimasa yang akan datang.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini dibatasi hanya pada nasabah funding (pendanaan), yaitu
orang yang mempunyai simpanan di bank baik dalam bentuk tabungan, deposito ataupun giro dan merupakan nasabah produk pembiayaan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
b. Penelitian ini hanya melihat variabel prosedur pembiayaan dan
diversifikasi produk yang mempengaruhi minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
2. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, ada dua variabel penelitian:
(33)
8
Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah:
1. Variabel prosedur pembiayaan (X1), yaitu gambaran sifat atau metode
untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan.
2. Variabel diversifikasi produk (X2), yaitu upaya untuk mencari dan
mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam
rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas
dan fleksibilitas.
b. Variabel Terikat (Y), yaitu variabel yang nilainya tergantung pada variabel
lain. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Ukur
Variabel Prosedur Pembiayaan (X1) Gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan.
1.Sistem bagi hasil yang
lebih adil dan menentramkan. 2.Investasi untuk bisnis
yang halal dan baik. 3.Tidak adanya sistem
riba (bunga) dalam pembiayaan. 4.Pelaksanaan pembiayaan sesuai dengan prosedur pembiayaan yang disepakati. 5.Prosedur pembiayaannya tidak menyulitkan nasabah. Likert Diversifikasi Produk (X2) Upaya untuk mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka
6.Produknya menarik, beragam dan inovatif. 7.Persentase nisbah bagi
hasil.
8.Kemudahan-kemudahan produk dalam melakukan.
(34)
Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Ukur Variabel mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas dan
fleksibilitas
transaksi.
9.Fitur-fitur pendukung yang terdapat dalam produk
Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan (Y) Keputusan nasabah untuk menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
berdasarkan variabel yang diteliti.
10.Karyawan memiliki
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan para nasabah yang menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
11.Sarana bank yang
lengkap serta menarik perhatian para
nasabah.
12.Bank Syariah Mandiri
Cabang Medan memiliki pelayanan yang tepat waktu.
13.Para karyawan
memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang bank.
14.Karyawan memiliki
penampilan yang menarik.
15.Adanya prinsip-prinsip
syariah dalam setiap praktik transaksi perbankan.
Likert
Sumber: Pratama (2007), Hasanah (2007), dan Ardiansyah (2005), dimodifikasi.
3. Skala Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel prosedur pembiayaan yaitu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan kegiatan
pembiayaan dan variabel diversifikasi produk yaitu upaya untuk mencari dan
(35)
10
berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu (Umar, 2007:69).
Menurut Sugiono (2005:86), Skala Likert adalah alat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut:
Tabel 1.3
Instrumen Skala Likert Range Pertanyaan Bobot
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
4. Tempat/Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada pada Kantor PT. Bank Syariah Mandiri Jl. Ahmad Yani No.100 Medan. Waktu penelitian dimulai sejak Maret 2008 sampai dengan Juli 2008.
Tabel 1.4
Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan
pengajuan judul 2 Pengumpulan
data
3 Penyusunan proposal
4 Penyempurnaan proposal
5 Seminar proposal 6 Riset
7 Penyusunan skripsi
(36)
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi.
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, terhitung dari November 1999 sampai dengan Maret 2008 yang berjumlah 160.512 orang
b. Sampel
Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi. Penentuan jumlah
sampel dilakukan melalui teknik purposive sampling yaitu pemilihan
sampel dengan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria nasabah yang dijadikan
sampel adalah nasabah funding dan merupakan nasabah produk
pembiayaan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi, digunakan metode Slovin (Umar, 2007:78), yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sampel dari populasi dengan rumus:
N
n =
1 + N e2 Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (10 %).
(37)
12
N 160.512
n = = = 99,94 dibulatkan menjadi 100 sampel.
1 + N e2 1+160.512 (0,1)2
6. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yaitu:
a. Data Primer.
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang telah diolah terlebih dahulu yaitu data dari Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, buku-buku pendukung, skripsi, jurnal, majalah, internet dan sebagainya.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan antara lain:
a. Kuesioner
Pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan kepada
responden yang terpilih, yakni kepada nasabah funding dan merupakan
nasabah produk pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan .
b. Wawancara
Mengadakan interview atau berdialog secara langsung kepada pimpinan perusahaan dan para karyawan di lokasi guna mengetahui serta memperjelas data untuk bahan penulisan.
(38)
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh melalui buku, jurnal, internet yang menjadi referensi pendukung.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian.
Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang dengan
menggunakan program SPSS 13.0 for windows dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika rhitungrtabel, maka penyataan tersebut dinyatakan valid.
2. Jika rhitungrtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten
bila digunakan peneliti lain. Pengujian dilakukan dengan program SPSS
13.0 for windows.
Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika ralpha positif ataurtabel maka pernyataan reliabel.
2. Jika ralpha negatif ataurtabel maka pernyataan tidak reliabel.
9. Metode Analisis Data. a. Metode Analisis Deskriptif.
(39)
14
perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Metode ini memberikan penjelasan serta penafsiran tentang besar kecilnya hubungan yang ada antara prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah.
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang
et al,2008: 55).
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov
Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang et al, 2008: 62).
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas artinya varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji
Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya
(40)
diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3). Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.
Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode
Durbin-Watson.
Kriteria pengambilan keputusan dapat dilihat pada Tabel 1.5
Tabel 1.5
Keputusan Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak
0 < d <dl
du d dl
4
4dld
dl d
du
4
4
du d
du 4
Sumber: Situmorang et al (2008: 86)
4). Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.
(41)
16
Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai
VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmotang et al,2008:
104).
c. Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel independent (prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk) dengan variabel dependent (minat menjadi nasabah). Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi
Software SPSS 12.00 for Windows. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e (Umar, 2007:126) Keterangan:
Y = Skor dimensi minat menjadi nasabah di BSM. a = Konstanta.
b1,b2 = Koefisien Regresi Parsial.
X1 = Skor dimensi variabel prosedur pembiayaan.
X2 = Skor dimensi variabel diversifikasi produk. e = Standar error.
Pengujian hipotesis sebagai berikut:
1) Koefisien Determinasi (R2)
Identifikasi Determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikansi
variabel, maka harus dicari koefisien determinasi (R2). Koefisien
(42)
terhadap variabel dependent. Semakin besar nilai keofisiensi
determinasi (R2), maka semakin baik kemampuan variabel independent
menerangkan variabel dependent. Jika determinasi (R2) semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
Sebaliknya jika determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.
2) Uji F (Uji secara serentak).
Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) H0 : b1,b2 = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel independent terhadap variabel dependent.
b) Ha : b1,b2 ≠ 0
(43)
bersama-18
Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK), yaitu: H0 diterima jika F hitung < F tabel
Ha diterima jika F hitung > F tabel Pada tingkat kepercayaan 95%.
3) Uji t (Uji secara Parsial).
Test uji secara parsial menguji setiap variabel independent apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
a) H0 : b1,b2 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.
b) Ha : b1,b2 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5% dan derajat kebebasan
(n-2), kemudian dibandingkan dengan t hitung yang diperoleh untuk menguji signifikan pengaruh. Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) yaitu:
H0 diterima jika t hitung < t tabel
Artinya, tidak ada pengaruh yang nyata antara variabel independent terhadap variabel dependent.
Ha diterima jika t hitung > t tabel
Artinya, ada pengaruh yang nyata antara variabel independent terhadap variabel dependent.
(44)
BAB II
URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu
Pratama (2007), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan)” dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor syariah, fasilitas dan pelayanan, merek, manajemen dan keamanan dana simpanan, produk, lokasi dan tempat serta faktor promosi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa bank syariah dan untuk mengetahui faktor yang manakah yang paling dominan mempengaruhi nasabah menggunakan jasa Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan, menyimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung di Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan adalah faktor syariah (agama). Di dalam penelitian tersebut, teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis validitas dan reliabilitas, analisis
regresi linier berganda pada tingkat signifikansi α = 5 %.
Hasanah (2007), di dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Strategi Promosi dan Diversifikasi Produk Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan”, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi promosi dan diversifikasi produk terhadap peningkatan jumlah nasabah di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan, dan hasil penelitiannya adalah bahwa semakin tinggi strategi promosi dan
(45)
20
semakin tinggi pula. Dengan menggunakan analisis korelasi regresi linear berganda diperoleh nilai hitung dalam kisaran positif sebesar 0,735, dibandingkan dengan tabel yang nilainya 0,361, maka menunjukkan adanya peranan yang nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui besarnya persentase strategi promosi dan diversifikasi produk terhadap peningkatan jumlah nasabah, digunakan rumus determinasi yang hasilnya 54,10%.
Ardiansyah (2005), dalam penelitiannya yang berjudul “Minat Masyarakat dalam Memilih Bank Syariah”, dengan tujuan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi nasabah dalam memilih Bank Syariah, menyimpulkan bahwa ketertarikan terhadap bank syariah dilandasi faktor syariah (keagamaan). Sistem bagi hasil pada bank syariah lebih menarik minat daripada sistem bunga pada bank konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner. Metode penentuan sampel
adalah accidental sampling dengan jumlah responden 50 orang masyarakat.
B. Prosedur Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan
Kegiatan utama sebuah bank adalah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Pengalokasian dana tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit atau pembiayaan. Pengalokasian dana dapat pula dilakukan
(46)
Namun kegiatan pengalokasian dana yang paling penting dalam perbankan adalah pemberian pinjaman kepada nasabah atau yang dikenal dengan istilah kredit pada bank konvensional dan pembiayaan bagi bank yang menjalankan prinsip syariah, bukan pembiayaan yang lazimnya dilakukan oleh lembaga keuangan non bank. Kegiatan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi pihak-pihak
yang merupakan deficit unit. (Antonio, 2001:160)
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No.10 tahun 1998, pengertian pembiayaan dapat didefinisikan sebagai berikut :
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak bank yang membiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil. (Kasmir, 2000:73)
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, pengertian kredit dapat didefinisikan sebagai berikut:
Kredit adalah pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian kredit adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah yang
dilengkapi dengan Note Purchase Aggreement (NPA). (IAI, 2001:31)
2. Jenis-Jenis Pembiayaan
Menurut Arifin (2006:200-208), kegiatan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
(47)
22
a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi perdagangan maupun investasi. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi:
1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan:
a) Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil
produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi.
b) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari
suatu barang.
Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-komponen alat
likuid (cash), piutang dagang (receivables), dan persediaan (inventory)
yang umumnya terdiri dari persediaan barang baku (raw material),
persediaan barang dalam proses (work in process), dan persediaan
barang jadi (finishedgoods). Oleh karena itu, pembiayaan modal kerja
merupakan salah satu alat kombinasi dari pembiayaan likuiditas (cash
financing), pembiayaan piutang (receivable financing), dan
pembiayaan persediaan (inventory financing).
Bank konvensional memberikan kredit modal kerja tersebut dengan cara memberikan pinjaman sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendanai seluruh kebutuhan yang merupakan kombinasi dari komponen-komponen modal kerja tersebut, baik untuk keperluan
(48)
produksi maupun perdagangan untuk jangka waktu tertentu, dengan imbalan berupa bunga.
Bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan modal kerja tersebut bukan dengan peminjaman uang, melainkan
dengan menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank
bertindak sebagai penyandang dana (shahibul maal), sedangkan
nasabah sebagai pengusaha (mudharib).
Skema pembiayaan semacam ini disebut dengan mudharabah
(trust financing). Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu
tertentu, sedangkan bagi hasil dibagi secara periodik dengan nisbah
yang telah disepakati. Setelah jatuh tempo, nasabah mengembalikan sejumlah dana tersebut beserta porsi bagi hasil (yang belum dibagikan) yang menjadi bagian bank.
2) Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan
barang-barang modal (capital goods) beserta fasilitas-fasilitas yang erat
kaitannya dengan itu yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha, ataupun pendirian proyek baru.
Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah:
a) Untuk pengadaan barang-barang modal.
b) Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah.
c) Berjangka waktu menengah dan panjang.
(49)
24
proyeksi arus kas (projected cash flow) yang mencakup semua
komponen biaya dan pendapatan sehingga akan diketahui berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi. Kemudian, barulah disusun jadwal amortisasi yang merupakan angsuran (pembayaran kembali).
Melihat luasnya aspek yang harus dikelola dan dipantau, maka untuk pembiayaan investasi bank syariah menggunakan skema
musyarakah mutanaqishah. Dalam hal ini bank memberikan pembiayaan dengan prinsip penyertaan, dan secara bertahap bank melepaskan penyertaannya, dan pemilik perusahaan akan mengambil
alih kembali, baik dengan menggunakan surplus cash flow yang
tercipta maupun dengan menambah modal, baik yang berasal dari setoran pemegang saham yang ada ataupun dengan mengundang pemegang saham baru.
Skema lain yang digunakan oleh bank syariah adalah ijarah
muntahia bi tamlik, yaitu menyewakan barang modal dengan opsi kepemilikan setelah masa sewa berakhir.
b. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Pada umumnya, bank konvensional membatasi pemberian untuk pemenuhan barang tertentu yang dapat disertai dengan bukti kepemilikan yang sah, seperti rumah dan kendaraan bermotor, yang kemudian menjadi
(50)
kebutuhan jasa, bank meminta jaminan berupa barang lain yang dapat
diikat sebagai collateral. Sumber pembayaran kembali atas pembiayaan
tersebut berasal dari sumber pendapatan lain, dan bukan dari eksplorasi barang yang dibiayai dari fasilitas ini.
Bank syariah dapat menyediakan pembiayaan komersil untuk pemenuhan kebutuhan barang konsumsi dengan menggunakan skema: 1) Al-Bai’bi Tsaman Ajil (salah satu bentuk mudharabah) atau jual beli
dengan angsuran.
2) Al-Ijarah Al-Muntahia Bit Tamlik atau sewa beli.
3) Al-Musyarakah Mutanaqishah atau descreasing participation, dimana secara bertahap bank menurunkan jumlah partisipasinya.
4) Ar-Rahn untuk memenuhi kebutuhan jasa.
Pembiayaan konsumtif tersebut di atas lazim digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sekunder. Sedangkan kebutuhan primer pada umumnya tidak dapat dipenuhi dengan pembiayaan komersil. Seseorang yang belum mampu memenuhi kebutuhan pokoknya tergolong fakir atau miskin, dan oleh karena itu ia wajib diberikan zakat atau shadaqah, atau
maksimal diberikan pinjaman kebajikan (al-qardh al-hasan), yaitu
pinjaman dengan kewajiban pengembalian pinjaman pokoknya saja tanpa imbalan apapun.
3. Pengertian Prosedur Pembiayaan
Menurut Arifin (2006:217), Prosedur pembiayaan adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan. Setiap pejabat bank
(51)
26
yang sehat, yang meliputi prosedur persetujuan pembiayaan, prosedur administrasi, serta prosedur pengawasan pembiayaan.
Persetujuan pembiayaan kepada setiap nasabah harus dilakukan melalui proses penilaian yang obyektif terhadap berbagai aspek yang berhubungan dengan objek pembiayaan, sehingga memberikan keyakinan kepada semua pihak yang terkait, bahwa nasabah dapat memenuhi segala kewajibannya sesuai dengan persyaratan dan jangka waktu yang telah disepakati. Apabila terjadi suatu hal yang kemudian menyebabkan ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi kewajibannya, maka bank benar-benar telah menguasai jaminan sebagai jalan keluarnya.
Persetujuan pembiayaan hanya dilakukan oleh pejabat yang mempunyai wewenang untuk memutus pembiayaan. Keputusan pembiayaan harus didasarkan atas penilaian terhadap seluruh pembiayaan yang sedang dan akan dinikmati
pemohon secara bersamaan (customer’s total liability). Pengertian pemohon
tersebut juga meliputi seluruh perusahaan dan perorangan yang terkait dengan pemohon, yang sedang dan akan menikmati fasilitas pembiayaan dari bank. Besarnya wewenang setiap pejabat pemutus atau pemberi persetujuan pembiayaan harus dinyatakan secara tertulis dalam surat keputusan direksi.
4. Prosedur Operasional Pembiayaan
a. Prosedur Permohonan Kredit Baru
1) Nasabah mengajukan permohonan kredit kepada bank dengan
menggunakan formulir, atau dengan surat permohonan yang dibuat langsung oleh nasabah disertai dengan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat dalam permohonan kredit. Permohonan tersebut
(52)
disampaikan kepada petugas penerimaan permohonan kredit yang termasuk dalam satuan kerja pengelolaan kredit. Dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat permohonan kredit adalah:
a) Laporan keuangan nasabah yang terakhir.
b) Fotocopy kartu identitas pemohon atau pemilik atau pengurus
perusahaan yang akan meminjam kredit dari bank yang bersangkutan. Fotocopy ini dicocokkan dengan yang asli.
c) Fotocopy dokumen bukti pemilik barang jaminan.
d) Fotocopy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), SIUP (Surat Ijin Usaha
Perusahaan), dan ijin-ijin yang perlu dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan.
e) Data lainnya yang dapat berguna bagi bank.
2) Petugas penerima permohonan kredit memeriksa kelengkapan formulir
beserta dokumen-dokumen lain yang diserahkan oleh nasabah. Bila dokumen-dokumen tersebut kurang lengkap, dikembalikan kepada nasabah.
b. Prosedur Pengelolaan dan Persetujuan Kredit
1) Melakukan analisis terhadap laporan keuangan nasabah dan melakukan
penelitian lapangan atas usaha dan jaminan nasabah.
2) Membuat kredit mutasi dan kredit memorandum (analisis kredit).
3) Menyerahkan semua berkas kredit kepada Kepala Satuan Kerja Kredit
(Komite Kredit).
(53)
28
5) Memutuskan apakah permohonan kredit tersebut dapat diterima atau tidak,
sesuai dengan wewenangnya.
a) Penolakan: Diberitahu kepada nasabah oleh Kepala Satuan Kerja
Kredit.
b) Persetujuan: Hasil keputusan dari Tim Kerja Cabang diteruskan
kepada Satuan Kerja Kredit.
Setelah seluruh administrasi dan pengikatan selesai, maka hasil tersebut ditanda tangani oleh Pimpinan Cabang dan Kepala Satuan Kerja Kredit, dan copy dari keputusan ini diberikan satuan-satuan kerja terkait lainnya.
a) Penolakan: Tidak perlu diteruskan ke Satuan Kerja Kredit kantor
pusat, sama seperti jika jumlahnya di bawah wewenang cabang.
b) Persetujuan: Berkas dokumen diteruskan kepada Satuan Kerja Kredit
kantor pusat untuk diproses selanjutnya.
Keputusan dari kantor pusat akan diberikan dalam bentuk memorandum atau dengan cara lain. Berdasarkan keputusan itu, maka proses selanjutnya sama dengan di atas, yaitu untuk proses persetujuan bagi kredit yang jumlahnya di bawah wewenang cabang.
a) Membuat keputusan kredit dan menuangkannya dalam surat keputusan
kredit dan menyerahkannya kepada Satuan Kerja Administrasi Kredit bersama semua berkas kredit.
b) Penandatanganan semua perjanjian-perjanjian dan
peningkatan-peningkatan oleh debitur dan pejabat bank yang berwenang.
c) Satuan Kerja Administrasi Kredit menerima hasil keputusan dari
(54)
d) Membuat nota debet pembebanan biaya-biaya dan lain-lain serta kartu kredit yang kemudian diserahkan kepada pejabat yang berwenang untuk diperiksa dan ditandatangani.
e) Membuat dokumen jaminan asli, perjanjian asli, dan pengikatan asli
yang kemudian disimpan dalam tempat yang aman.
f) Membukukan transaksi di atas ke dalam rekening administrasi sebagai
komitmen kewajiban.
c. Administrasi Kredit
1) Pembuatan Kartu Dana Kredit.
Pembuatan kartu kredit bertujuan untuk memonitoring, review, atau
analisis yang sewaktu-waktu diperlukan untuk mengalami suatu keputusan. Kartu ini mencakup ringkasan mengenai debitur. Data di dalamnya sebagian
sama dengan data di Credit Memorandum. Data dalam kartu Kredit Data
Kredit harus di up-date setiap kali ada perubahan sehingga dapat digunakan
untuk monitoring fasilitas kredit. Pengisian Kartu Data Kredit harus diketik
dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Cara pengisiannya:
a) Identitas debitur, misalnya nama, alamat debitur.
b) Riwayat permohonan kredit, misalnya apakah sebelumnya debitur telah
memiliki fasilitas gratis. c) Kolektibilitas kredit.
d) Keputusan kredit: sejarah jumlah kredit dan perubahan fasilitas.
(55)
30
g) Suku bunga atau nisbah bagi hasil (dalam bank syariah).
2) Perhimpunan dan Pembebanan Bunga Kredit.
Perhitungan dan pembebanan bunga kredit harus dilakukan dengan benar, terutama mengenai dasar perhitungan, cara perhitungan, dan saat perhitungan. Karena dalam hal ini penulis mengambil topik mengenai bank syariah, maka bukanlah perhitungan bunga kredit melainkan perhitungan bagi hasil.
C. Diversifikasi Produk 1. Pengertian Produk
Menurut Kotler dalam Simamora (2000:139), produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan. Menurut Kismono
(2001:326), produk dalam istilah pemasaran (marketing) adalah bentuk fisik
barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan.
Jadi, produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu.
(56)
2. Pengertian dan Jenis-Jenis Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk yaitu upaya untuk mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan,
peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas (Tjiptono, 2004:132).
Menurut David (2006:236), ada tiga jenis strategi diversifikasi yaitu:
a. Diversifikasi Konsentrik
Yaitu menambah produk atau jasa baru, tetapi berhubungan atau terfokus.
b. Diversifikasi Horizontal
Yaitu menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan untuk pelanggan saat ini.
c. Diversifikasi Konglomerat
Yaitu menambahkan produk atau jasa baru yang tidak berkaitan.
D. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, Jasa dan Bauran Pemasaran Jasa
1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Banyak definisi yang dikemukakan oleh pakar pemasaran mengenai pengertian pemasaran, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Menurut Kotler dan Gary Armstrong (2001:7)
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain”.
(57)
32
b. Menurut Sunarto (2006:4)
“Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
c. Menurut Lamb, Hair, dan Mc Daniel (2001:6)
“Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”.
d. Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:4)
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
e. Menurut Simamora (Simamora, 2001:1)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang digunakan individu, rumah tangga maupun organisasi untuk memperoleh kebutuhan ataupun keinginan mereka dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain, yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan individu maupun organisasi dimana kebutuhan yang dipenuhi dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai.
Manajemen pemasaran, yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi barang-barang, jasa, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. (Kotler dan Susanto, 2001:19)
Definisi ini membuktikan bahwa manajemen pemasaran bertugas mempengaruhi tingkat waktu dan komposisi, permintaan untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya.
(58)
2. Pengertian Jasa
a. Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi, 2006:6)
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.
b. Menurut Kotler dan Susanto (2001:602)
“Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak meningkatkan kepemilikan apapun”.
c. Menurut Lamb, Hair, dan Mc. Daniel (2001:482)
“Jasa adalah hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau obyek”.
Berdasarkan definisi di atas, di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dengan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak terlibat tidak menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud.
3. Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat bagi pemasar yang
terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan
agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat
berjalan sukses. Bauran pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan
(59)
34
mencakup 4P: product, price, place, dan promotion. Sedangkan untuk jasa,
keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi. Para pakar pemasaran
menambahkan tiga unsur lagi : people, process, dan customer service. Ketiga hal
ini terkait dengan sifat jasa di mana tahapan operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung, dengan kata lain terjadi interaksi langsung antara keduanya (meski tidak untuk semua jenis jasa). Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan (Lupiyoadi, 2006:70).
Unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas 7 hal, yaitu: a. Product (produk): Jasa seperti apa yang ingin ditawarkan. b. Price (harga): Bagaimana strategi penentuan harga.
c. Promotion (promosi): Bagaimana promosi yang harus dilakukan.
d. Place (tempat): Bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan. e. People (orang): Jenis kuantitas dan kualitas orang yang akan terlibat dalam
pemberian jasa.
f. Process (proses): Bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut.
g. Customer Service (layanan konsumen): Tingkat jasa yang bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen.
(60)
E. Minat Menjadi Nasabah 1. Pengertian Nasabah
Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank atau orang (badan) yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank (Kasmir, 2002:398).
Nasabah (Susilo et.all, 2000:70) merupakan pelanggan yang membeli atau menggunakan produk atau jasa yang dijual atau ditawarkan oleh suatu lembaga perbankan. Agar dalam pelayanan yang diberikan benar-benar prima sehingga nasabah merasa terpenuhi segala keinginan dan kebutuhannya, maka perusahaan harus mengenal betul karakter nasabah secara umum.
Menurut Susilo et.all (2000:71), “Karakter nasabah sulit sekali untuk diidentifikasikan, karena penampilan dan profesi tidak selalu dengan konsisten mencerminkan penampilan seseorang”.
Untuk menilai karakter seorang nasabah dan meramalkan perilakunya dimasa yang akan datang, bank hanya dapat menggunakan beberapa indikator. Indikator tersebut antara lain adalah profesi, penampilan, lingkungan, sosial, pengalaman, dan tindakan atau perilaku di masa lalu. Meski bank telah berusaha untuk memilih hanya nasabah yang diramalkan akan berperilaku tidak merugikan bank, namun tidak tertutup kemungkinan di kemudian hari nasabah berperilaku berbeda.
(61)
36
2. Hal-Hal Yang Dapat Menarik Minat Menjadi Nasabah
Secara umum, pengertian dari minat adalah keinginan, kehendak, dan kesukaan seseorang. Sedangkan untuk mengetahui apakah bank dapat menarik minat seseorang terhadap suatu produk, baik barang maupun jasa, maka terlebih dahulu bank harus mengadakan penentuan pasar supaya apa yang diinginkan oleh nasabah sesuai dengan apa yang diberikan oleh bank.
Sedangkan apa yang diinginkan oleh nasabah serta apa yang mereka butuhkan seringkali yang ada malah sangat berbeda dan pemahaman serta kewaspadaan akan perbedaan tersebut penting jika dikaitkan dengan penentuan pasar.
Salah satu riset pasar yang dapat dilakukan oleh bank yaitu dengan menanyai orang-orang atas pelayanan dan produk yang bagaimana yang mereka inginkan. Maka dari hasil pertanyaan tersebut akan diperoleh jawaban yang sangat luas. Dapat dilihat adanya perbedaan antara keinginan dan kebutuhan yang kadang kala sangat berbeda ataupun tidak sejalan dan bagi banyak karyawan hal tersebut dapat dijelaskan dengan hasil jawaban yang hasilnya belum signifikan. Karenanya bank harus mencari tahu perbedaan tersebut dengan menyusun suatu pertanyaan atas polling yang sebelumnya dilakukan berdasarkan hal tersebut.
Diharapkan dengan demikian, bank menjadi lebih tahu atas apa yang diharapkan oleh nasabah, sehingga bank dapat menerapkan kepada produk mereka yang bergerak di bidang jasa, karena jasa harus menciptakan pelayanan penuh yang dapat memuaskan nasabah, sehingga dengan demikian nasabah memiliki minat, yaitu kemauan ataupun keinginan untuk menjadi nasabah. Hal ini dikarenakan nasabah yang merasa bahwa produk jasa dan kualitas pelayanan yang
(1)
Persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 4,067 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk, maka minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan adalah 4,067.
b. Koefisien regresi X1 sebesar 0,477 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan pada variabel prosedur pembiayaan, maka akan meningkatkan minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
c. Koefisien regresi X2 sebesar 0,652 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan pada variabel diversifikasi produk, maka akan meningkatkan minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linear berganda
menunjukkan bahwa prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk berpengaruh positif terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
2. Hasil uji-F menunjukkan bahwa variabel independent (prosedur pembiayaan
dan diversifikasi produk) secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent (minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan).
3. Hasil uji-t menunjukkan bahwa variabel independent (prosedur pembiayaan
dan diversifikasi produk) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent (minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan).
4. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa 49,7% perubahan
variabel dependent (minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan) dipengaruhi oleh prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk, sedangkan 50,3% minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(3)
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Manajemen Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
a. Prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk memberikan pengaruh
sebesar 49,7% terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan dan sisanya 50,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya Sebaiknya manajemen tidak hanya memfokuskan strategi pemasarannya dengan memperhatikan prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk saja, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor lain yang jauh lebih besar mempengaruhi minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
b. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa prosedur pembiayaan dan
diversifikasi produk mempengaruhi minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, maka pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Medan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas dari variabel-variabel tersebut.
c. Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan merupakan nasabah yang
rasional, bukan emosional, oleh karena itu strategi-strategi pemasaran yang mengarah pada sisi rasionalitas nasabah perlu dikembangkan. Antara lain: tingkat return yang tinggi, fasilitas cabang dan ATM diperbanyak dan diperluas, pelayanan yang cepat dan ramah, lokasi yang strategis dan aman, profesionalisme manajemen, dan produk-produk perbankan yang
(4)
96
2. Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti lain diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini guna meningkatkan kualitas industri perbankan syariah. Oleh karena keterbatasan oleh peneliti sediri, penelitian ini belum dapat meneliti secara mendalam pengaruh prosedur pembiayaan dan diversifikasi produk terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Dengan adanya kelanjutan dari penelitian ini, diharapkan mampu mendapatkan hasil yang lebih signifikan terhadap masalah ini.
(5)
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001.
Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006.
Boyd, Harper W., Walker, Orville C. dan Larreche, Jean-Claude. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Jakarta: Erlangga, 2000. Penterjemah: Imam Nurmawan.
David, Fred R. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Penterjemah: Ichsan Setiyo.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pers, 2002.
Kismono, Gugup. Bisnis Pengantar. Yogyakarta: BPFE, 2001
Kotler, Philip, dan A.B. Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Penterjemah: Ancella Anitawati Hermawan.
, dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2001. Penterjemah: Damos Sihombing.
Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 2003.
Lamb, Charles W., Hair, Joseph F., dan Mc Daniel, Carl. Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Penterjemah: David Octarevia.
Lupiyoadi, Rambat, dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Perbankan, Jakarta: Sinar Grafika, 1998.
(6)
Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka, 2002.
. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan
Profitabel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
. Membongkar Kotak Hitam Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2003.
Situmorang, Syahfrizal Helmi, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Iskandar Muda, Muslich Lufti, Syahyunan. 2008. Analisis Data Penelitian. Terbitan Pertama. USU Press, Medan.
Sugiono. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alvabeta, 2006. Sunarto. Prinsip-prinsip Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Amus, 2006.
Susilo, Sri Y. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Cetakan Petama, Salemba Empat, 2000.
. Pengantar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: UST Press, 2006. Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004.
. Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayumedia, 2005
Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Ardiansyah. Minat Masyarakat dalam Memilih Bank Syariah. Skripsi Ekonomi UMSU, 2005.
Hasanah, Widia Ulfa. Pengaruh Strategi Promosi dan Diversifikasi Produk Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan. Skripsi Ekonomi UISU, 2007.
Pratama, Indra. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan), Skripsi Ekonomi USU, 2007.
www.bi.go.id. Diakses oleh Evi Gusti Kurniati Lubis, Selasa 11 Maret 2008, pukul 14:47 WIB.