Karakteristik Kemasan Karakteristik Buah Pepaya dan Semangka

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK KEMASAN DAN BUAH

1. Karakteristik Kemasan

Karakterisasi kemasan perlu dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat bahan kemasan yang digunakan. Karakterisasi kemasan yang dilakukan meliputi pengukuran dimensi dan penghitungan nilai transmisi rata-rata udara. Berdasarkan pengukuran, didapatkan nilai ketebalan, densitas, dan gramatur wadah polipropilen rigid dan plastik cling film yang digunakan. Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada Lampiran 2, didapatkan nilai transmisi rata-rata udara. Tabel 5. Karakteristik wadah kemasan Karakteristik Wadah PP rigid Plastik cling film Ketebalan mm a Gramatur gm 2 a Densitas kgm 3 a Transmisi rata-rata O 2 cm 3 hari a Transmisi rata-rata CO 2 cm 3 hari b Transmisi rata-rata H 2 O cm 3 hari b 1,89 4.851,60 2.567,00 0,57 2,32 17,10 0,03 7,17 239,00 3,75 13,23 22.711,50 a : hasil pengukuran b : hasil perhitungan Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa wadah polipropilen rigid memiliki nilai ketebalan, gramatur dan densitas yang lebih besar sehingga memiliki bentuk yang lebih kaku dibandingkan kemasan plastik cling film. Nilai densitas wadah polipropilen rigid 2.567 kgm 3 lebih besar dibandingkan dengan plastik cling film 239 kgm 3 atau dengan kata lain kerapatan zat penyusun wadah polipropilen rigid lebih besar dibandingkan dengan plastik cling film. Oleh karena itu, nilai transmisi rata-rata O 2, CO 2, dan H 2 O polipropilene rigid lebih rendah dibandingkan dengan plastik cling film. Hal ini menunjukkan laju pertukaran O 2, CO 2, dan H 2 O dalam wadah polipropilene rigid lebih rendah dibandingkan dalam wadah plastik cling film.

2. Karakteristik Buah Pepaya dan Semangka

Hasil pengujian karakteristik awal buah pepaya dan semangka terolah minimal disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai rata-rata karakteristik buah pepaya dan semangka terolah minimal KARAKTERISTIK SATUAN PEPAYA SEMANGKA Kadar air 85,40 92,62 Kelunakan daging buah mm50 g 10 s 3,96 5,59 Vitamin C mg100gr 0,30 0,13 Total asam ml NaOH 0,1 Ng 1,05 1,65 Total gula Brix 8,5 6,0 Aw - 0,82 0,80 pH - 6,10 5,60 Warna daging buah Hue Chroma L 17,84 34,05 50,11 19,86 49,01 47,76 Warna visual - Kuning-oranye Merah segar Kadar protein bk 1,10 1,36 Kadar serat kasar bk 0,67 0,32 Kadar lemak kasar bk 0,46 2,42 Kadar karbohidrat by different bk 7,69 3,60 Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa kandungan air kedua buah tersebut relatif tinggi 80 yaitu 85 untuk pepaya dan 92 untuk semangka. Kandungan air tersebut akan mempengaruhi kelunakan daging buah. Daging buah semangka lebih lunak dibandingkan daging buah pepaya. Total gula buah menentukan rasa manis dalam buah. Nilai total gula buah pepaya 8,5 Brix lebih tinggi dibandingkan buah semangka 6,0 Brix. Buah pepaya dan semangka memiliki nilai vitamin C diatas 0,1 mg100 g. Nilai pH buah pepaya dan semangka masih dalam kisaran netral 6,10 dan 5,60, sedangkan nilai aw pepaya dan semangka sebesar 0,82 dan 0,80. Pada kondisi tersebut, jenis mikroorganisme yang dapat tumbuh dalam buah adalah golongan kapang. Menurut Fardiaz 1989, kebanyakan kapang dapat tumbuh pada kisaran pH yang luas, yakni pH 2 – 8,5, sedangkan Syarief 1989 menjelaskan bahwa kapang tumbuh dengan baik pada kisaran Aw sebesar 0,80. Dalam buah pepaya dan semangka juga terdapat karbohidrat, protein dan lemak dalam jumlah yang relatif rendah. Adanya zat-zat tersebut dapat digunakan sebagai nutrien untuk pertumbuhan mikroorganisme.

B. PERUBAHAN MUTU BUAH PEPAYA DAN SEMANGKA TEROLAH MINIMAL SELAMA PENYIMPANAN