d. Ada rasa keterikatan pada suatu aktivitas yang diminati.
e. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
f. Berpartisipasi pada kegiatan.
2.2 Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada
individu yang belajar Asep Jihad, 2008:2. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan Agus Suprijono, 2009:5. Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni 2007:7, hasil belajar mencakup kemampuan tiga
ranah belajar yaitu : a.
Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual. Kategorinya mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategorinya mencakup
penerimaan, penanggapan,
penilaian, pengorganisasian
dan pembentukan pola hidup.
c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategorinya
mencakup persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreatifitas.
2.3 Metode Pembelajaran
Student Facilitator And Explaining SFAE 2.3.1
Metode Pembelajaran
Menurut M. Sobri Sutikno 2009: 88, metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, siswa akan lebih mudah
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide melalui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2.3.2 Faktor yang mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran
Pupuh. F dan M. Sobry. S 2010:60, menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Karakteristik tujuan yang akan dicapai akan berpengaruh terhadap penentuan
metode pembelajaran. b.
Materi pelajaran Materi pelajaran adalah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru
untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh siswa. c.
Siswa Siswa sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda beda, seperti
minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya. Semua perbedaan itu akan berpengaruh terhadap
penentuan metode pembelajaran. d.
Fasilitas Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
Fasilitas yang tidak memadai akan sangat menggangu pemilihan metode yang tepat.
e. Situasi
Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi.
f. Guru
Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan pengalaman mengajar berbeda - beda. Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikan. Guru yang latar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya.
2.3.3 Pengertian Student Facilitator And Explaining SFAE
Metode pembelajaran SFAE merupakan salah satu dari tipe metode pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif, siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 - 6 orang siswa yang sederajat tetapi memiliki perbedaan kemampuan, jenis kelamin, suku ras dan satu sama lain saling
membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses
berpikir dan kegiatan belajar mengajar Trianto, 2007:41.
2.3.4 Langkah-langkah Penerapan Metode Pembelajaran SFAE
Menurut Suprijono 2009:128 terdapat enam langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran SFAE, yaitu sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus.
b. Guru mendemonstrasikan menyajikan materi
Guru menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa memperhatikan. Setelah selesai menjelaskan, guru membagi siswa menjadi berkelompok secara
heterogenitas. Guru menjelaskan dan mencontohkan kepada siswa bagaimana
membuat bagan peta konsep. Kemudian guru dapat meminta siswa untuk mencatat apa yang telah mereka ketahui yang dapat dilakukan, berkaitan dengan
aspek apapun yang berhubungan dengan materi tersebut. Guru juga dapat meminta siswa saling bertukar pikiran sehingga mereka lebih percaya diri.
c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya
Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan peta konsep. Meminta seorang
sukarelawan untuk maju dan menjelaskan didepan kelas apa yang dia ketahui. Siswa lainnya dapat bertanya dan sukarelawan b
erhak berkata “lewat” jika dia tidak yakin dengan jawabannya dan guru dapat menambahkan komentar pada
tahap berikutnya. d.
Guru menyimpulkan ide pendapat dari siswa Ketika sukarelawan menjelaskan apa yang mereka ketahui di depan kelas, guru
mencatat poin-poin penting untuk diulas kembali. Informasi yang tidak akurat, ide yang kurang tepat yang hanya dijelaskan separuh, miskonsepsi, bagian yang
hilang, hal ini dapat ditangani langsung sehingga siswa tidak membentuk kesan yang salah dari rencana pembelajaran yang telah diperbaiki untuk beberapa
pelajaran berikutnya. e.
Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami materi
yang sudah dibahas pada saat itu. f.
Penutup
2.3.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran SFAE
Setiap metode pembelajaran yang sudah ada selama ini memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan metode Student Facilitator And Explaining
memiliki kedua hal tersebut. Adapun kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut : a.
Kelebihan 1.
Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berpikir kritis siswa secara optimal.
2. Melatih siswa aktif, kreatif dalam menghadapi setiap permasalahan.
3. Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai
pendapat orang lain. 4.
Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi. 5.
Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara objektif dan rasional agar menemukan suatu kebenaran dalam
kerjasama anggota kelompok. 6.
Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka.
7. Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah.
8. Melatih kepemimpinan siswa.
9. Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi,
pendapat dan pengalaman antar siswa. b.
Kekurangan 1.
Timbulnya persaingan yang tidak sehat antar siswa.
2. Siswa yang malas akan menyerahkan bagian pekerjaannya kepada siswa yang
pintar. 3.
Penilaian individu sulit dilakukan karena tersembunyi dibalik kelompoknya. 4.
Metode Student Facilitator And Explaining memerlukan persiapan yang rumit dibanding dengan metode lain.
5. Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan memburuk.
6. Siswa yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya
dan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut gagal.
2.4 Materi Pembelajaran
2.4.1 Format Cells
Bagian-bagian dari format sel antara lain fungsi number, alignment, font, border , fill dan protection. Pada bagian menu tersebut terdapat beberapa kategori dan
fungsi lainnya. a.
Number Fungsi number digunakan untuk mengatur format angka dari sel. Dalam menu
number terdapat 12 pilihan kategori.
Gambar 2.1 Kotak Dialog Format Cells Tab Number Tabel 2.1 Kategori Format Cells Tab Number
Kategori Format
General Umumnormal tanpa format. Contoh : 50
Number Angka. Contoh : 50, 15.5
Currency Mata uang. Contoh : Rp.50.000
Accounting Akuntansikeuangan. Contoh : Rp. 50.000
Date Tanggal. Contoh : 152015
Time Waktu. Contoh : 11:00:00
Percentage Persentase. Contoh : 50
Fraction Pecahan. Contoh :
Scientific Ilmiah. Contoh : 3, E+01
Text Teks
Special Format khusus
Custom Format dengan pengaturan pribadi
b. Alignment
Fungsi alignment digunakan untuk mengatur perataan dari sel. Pada tab alignment terdapat empat pengaturan.
Gambar 2.2 Kotak Dialog Format Cells Tab Alignment 1
Text alignment Digunakan untuk mengatur perataan teks. Terdapat dua opsi pengaturan
yaitu: a
Horizontal : perataan secara mendatar.
b Vertical
: perataan secara tegak lurus. 2
Text control a
Wrap text : menjadikan sel melebar mengikuti panjang teks.
b Shrink to fit : menjadikan teks mengecil mengikuti lebar sel.
c Merge to cells : menggabungkan beberapa sel menjadi satu.
3 Righ-to-left
a Text direction : mengatur arah penulisan teks.
4 Orientation
Digunakan untuk mengatur derajat kemiringan suatu teks. c.
Font Fungsi font adalah untuk mengatur karakter huruf dari sel. Dalam font
terdapat enam opsi pengaturan.
Gambar 2.3 Kotak Dialog Format Cells Tab Font 1
Font Digunakan untuk memilih jenis huruf yang diinginkan.
2 Font Style
Digunakan untuk mengatur gaya penulisan, yaitu : a
Regular
b Italic cetak miring
c Bold cetak tebal
d Bold + Italic cetak tebal dan miring
3 Size
Digunakan untuk mengubah ukuran huruf. 4
Underline Digunakan untuk membuat garis bawah huruf.
5 Color
Digunakan untuk mengganti warna huruf dengan warna yang diinginkan. 6
Effects Digunakan untuk memberi efek pada huruf, yaitu :
a Strikethrough : memberikan efek coretangaris lurus. Contohnya
seperti ini. b
Superscript : memberikan efek pangkat. Contohnya seperti
ini
. c
Subscript : memberikan efek huruf berukuran kecil di bawah
karakter umum. Contohnya seperti
ini
. d.
Border Digunakan untuk mengatur bingkai pada sel. Dalam border terdapat empat
opsi pengaturan.
Gambar 2.4 Kotak Dialog Format Cells Tab Border 1
Line Digunakan untuk mengatur jenis garis.
2 Color
Digunakan untuk mengatur warna garis. 3
Presets a
None : tanpa bingkai
b Outline
: memberi garis luar selrange c
Inside : memberi garis dalam selrange
4 Border
Digunakan untuk memberikan bingkaigaris sesuai arah yang diinginkan.
e. Fill
Digunakan untuk memberikan warna pada sel. Pada tab fill terdapat tiga opsi pengaturan.
Gambar 2.5 Kotak Dialog Format Cells Tab Fill 1
Background color Digunakan untuk memilih warna latar belakang sel.
2 Pattern color
Digunakan untuk memilih warna arsiran untuk sel. 3
Pattern style Digunakan untuk memilih jenis arsiran untuk sel.
f. Protection
Digunakan untuk melindungi isi sel, dengan cara mengunci sekaligus menyembunyikan rumus di dalam sel.
Gambar 2.6 Kotak Dialog Format Cells Tab Protection
2.4.2 Tabel
a. Membuat Tabel
Langkah-langkah untuk membuat tabel adalah sebagai berikut : 1
Seleksi seluruh range tabel C4:V23.
Gambar 2.7 Seleksi Range Tabel
2 Klik ikon menu Border All Border.
Gambar 2.8 Menu Border 3
Perhatikan perubahannya.
Gambar 2.9 Hasil All Border 4
Seleksi kembali seluruh range tabel C4:V23.
5 Klik tab menu Home, kemudian pilih ikon menu Format Cells Font.
Gambar 2.10 Format Cells Font 6
Pada kotak dialog format cells, klik tab Border, kemudian pilih jenis garis pada Style double line, kemudian klik ikon Outline, Color pilih Automatic,
setelah selesai klik tombol OK.
Gambar 2.11 Border Outline
7 Perhatikan kembali hasilnya.
Gambar 2.11 Tabel dengan Double Line b.
Menghilangkan Sebagian Garis Tabel 1
Seleksi range F8:U22.
Gambar 2.12 Seleksi Range 2
Tekan tombol Ctrl+Shift+F.
3 Pada kotak dialog yang muncul, klik tab menu Border, klik ikon None
kemudian klik ikon Outline, setelah selesai klik OK.
Gambar 2.13 Border Outline 4
Perhatikan hasilnya.
Gambar 2.14 Hasil Border Outline
5 Klik tab menu View, hilangkan centang Gridlines. Perhatikan kembali
hasilnya.
Gambar 2.15 Tabel Tanpa Gridlines c.
Menggunakan Pattern Pada Tabel 1
Seleksi range C4:U4, kemudian tekan tombol Ctrl+klik cell V4
Gambar 2.16 Seleksi Range 2
Tekan tombol Ctrl+Shift+F.
3 Pada kotak dialog Format Cells, klik tab Fill, pilih warna pada Background
Color dan Pattern Color, kemudian pilih Pattern Style, setelah selesai klik OK.
Gambar 2.17 Format Cells Tab Fill 4
Perhatikan hasilnya.
Gambar 2.18 Hasil Pattern
2.4.3 Gambar
a. Menyisipkan Gambar
1 Tambahkan baris pada bagian atas tabel.
Gambar 2.19 Tambah Baris
2 Klik tab menu Insert Picture, kemudian pilih gambar yang akan dimasukan
ke dalam sheet.
Gambar 2.20 Memilih Gambar 3
Perhatikan sekarang gambar telah ditambahkan ke dalam sheet.
Gambar 2.21 Tampilan Gambar Pada Sheet b.
Memodifikasi Gambar 1
Aktifkan gambar, klik tab menu Format Picture Styles.
Gambar 2.22 Picture Styles 2
Klik ikon menu Picture Effect
Gambar 2.23 Picture Effect
2.4.4 Grafik
Grafik adalah paduan antara gambar yang terdiri atas garis dan titik-titik koordinat. Dalam sebuah grafik yang ada akan terdapat dua jenis garis
koordinat, yakni garis koordinat X dan Y, untuk posisi X adalah horizontal dan koordinat Y dengan posisi vertikal.
a. Jenis-jenis Grafik
1 Column Charts
Grafik kolom digunakan untuk menunjukkan perubahan data dalam periode waktu tertentu atau menggambarkan perbandingan antar item. Grafik ini
digunakan dalam dunia statistik untuk menampilkan data pertambahan dan perbandingan jumlah penduduk dari waktu ke waktu.
Gambar 2.24 Column Charts 2
Line Charts Grafik garis digunakan untuk menunjukkan data secara terus menerus atau
berkelanjutan selama periode waktu tertentu. Grafik ini sangat ideal untuk menampilkan tren data pada rentang waktu yang sama.
Gambar 2.25 Line Charts 3
Pie Charts Grafik lingkaran menunjukkan ukuran dari suatu item dalam suatu rangkaian
data, secara proporsional terhadap jumlah dari keseluruhan item. Poin atau nilai dari item-item tersebut ditunjukkan dalam bentuk presentase dari
keseluruhan data dalam bentuk satu lingkaran.
Gambar 2.26 Pie Charts 4
Bar Charts Grafik baris mirip dengan grafik kolom. Grafik ini digunakan untuk
menyajikan data yang maknanya sama dengan grafik kolom yaitu dengan menukar letak variabel dari sumbu x menjadi sumbu y dan sebaliknya.
Gambar 2.27 Bar Charts 5
Area Charts Grafik bidang menekankan besarnya perubahan dari waktu ke waktu. Grafik
ini dapat digunakan untuk menggambar grafik hubungan kecepatan dan waktu pada gerak lurus, area yang terbentuk merupakan besar perpindahan.
Gambar 2.28 Area Charts 6
XY Scatter Grafik ini menunjukkan hubungan antara nilai-nilai variabel sumbu X dengan
nilai-nilai variabel sumbu Y. Grafik ini dapat digunakan untuk menggambar grafik linear, misalnya grafik antara tegangan dengan kuat arus.
Gambar 2.29 XY Scatter 7
Stock Charts Grafik stok banyak digunakan untuk menggambarkan fluktuasi harga stok.
Namun grafik ini juga dapat digunakan untuk data ilmiah, misalnya fluktuasi suhu harian suatu daerah.
Gambar 2.30 Stock Charts 8
Surface Charts Grafik permukaan sangat berguna untuk mencari kombinasi yang optimal dari
dua rangkaian data. Seperti dalam peta topografi, warna dan pola menunjukkan daerah yang berada dalam kisaran nilai yang sama.
Gambar 2.31 Surface Charts 9
Radar Charts Grafik radar digunakan untuk membandingkan nilai keseluruhan dari
sejumlah rangkaian data.
Gambar 2.32 Radar Charts 10
Combo Charts Merupakan grafik kombinasi dari beberapa jenis grafik sekaligus misalnya,
mengkombinasikan grafik kolom dengan grafik garis dan lain sebagainya.
Gambar 2.33 Combo Charts b.
Membuat Grafik 1
Seleksi range D2:E12
Gambar 2.34 Seleksi Range Tabel
2 Klik tab menu Insert Bar 2-D Bar
Gambar 2.35 Insert Bar Charts 3
Perhatikan hasilnya
Gambar 2.36 Bar Charts c.
Modifikasi Grafik 1
Pastikan grafik yang dibuat sudah dalam keadaan aktif. Kemudian klik tab menu Design klik Icon Switch Column.
Gambar 2.37 Switch RowColumn 2
Klik tab menu Design Style Style 42.
Gambar 2.38 Chart Style 3
Klik ikon Chart Layout Layout 8.
Gambar 2.39 Charts Layout 4
Mengganti Chart Title menjadi Grafik Pelatihan IT Profesional, Axis Title sumbu X menjadi Jumlah Siswa, Axis Title sumbu Y menjadi Jenis Kelas.
Gambar 2.40 Tampilan Akhir Grafik 5
Klik kanan pada grafik pilih dan klik Format Chart Area
Gambar 2.41 Langkah-langkah Format Chart Area 6
Pada kotak dialog yang muncul, pilih Solid Fill, kemudian pilih Color biru.
Gambar 2.42 Format Chart Area 7
Perhatikan hasilnya.
Gambar 2.43 Mengganti Background Chart 8
Klik tab menu Design Add Chart Element Data Labels Inside End.
Gambar 2.44 Inside End
2.5 Penelitian yang Relevan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Saraswati 2009 tentang “Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining SFAE Untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas
VIII B SMP Negeri 1 Singosari”. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar fisika siswa kelas VIII B mengalami peningkatan nilai rata-rata yang
cukup baik yaitu pada siklus I sebesar 74, pada siklus II meningkat menjadi 89. Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan
sebesar 66, pada siklus I meningkat sebesar 76, pada siklus II meningkat sebesar 87.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Wuri Agustina 2011 tentang “Penerapan
Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining SFAE pada Mata Pelajaran IPS Sub Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 17 Malang”. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran Student Facilitator And Explaining
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Dita Wuri Andari 2013 tentang “ Penerapan
Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining SFAE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VII SMP Nurul Islam”. Hasil
penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan nilai rata – rata dan
ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar 72,41 dan meningkat pada siklus II
sebesar 89,66. Ketuntasan klasikal ranah afektif pada siklus I sebesar 86,21 meningkat sebesar 100 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan
klasikal ranah psikomotorik pada siklus I sebesar 68,97 dan pada siklus II meningkat sebesar 93,10.
2.6 Kerangka Fikir