Hasil Belajar Penelitian yang Relevan

d. Ada rasa keterikatan pada suatu aktivitas yang diminati. e. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. f. Berpartisipasi pada kegiatan.

2.2 Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar Asep Jihad, 2008:2. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan Agus Suprijono, 2009:5. Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni 2007:7, hasil belajar mencakup kemampuan tiga ranah belajar yaitu : a. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Kategorinya mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. b. Ranah Afektif Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategorinya mencakup penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup. c. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategorinya mencakup persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreatifitas.

2.3 Metode Pembelajaran

Student Facilitator And Explaining SFAE 2.3.1 Metode Pembelajaran Menurut M. Sobri Sutikno 2009: 88, metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, siswa akan lebih mudah mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide melalui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2.3.2 Faktor yang mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran

Pupuh. F dan M. Sobry. S 2010:60, menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Tujuan yang hendak dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Karakteristik tujuan yang akan dicapai akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran. b. Materi pelajaran Materi pelajaran adalah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh siswa. c. Siswa Siswa sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda beda, seperti minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya. Semua perbedaan itu akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran. d. Fasilitas Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas yang tidak memadai akan sangat menggangu pemilihan metode yang tepat. e. Situasi Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. f. Guru Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan pengalaman mengajar berbeda - beda. Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. Guru yang latar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya.

2.3.3 Pengertian Student Facilitator And Explaining SFAE

Metode pembelajaran SFAE merupakan salah satu dari tipe metode pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif, siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 - 6 orang siswa yang sederajat tetapi memiliki perbedaan kemampuan, jenis kelamin, suku ras dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar Trianto, 2007:41.

2.3.4 Langkah-langkah Penerapan Metode Pembelajaran SFAE

Menurut Suprijono 2009:128 terdapat enam langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran SFAE, yaitu sebagai berikut : a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus. b. Guru mendemonstrasikan menyajikan materi Guru menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa memperhatikan. Setelah selesai menjelaskan, guru membagi siswa menjadi berkelompok secara heterogenitas. Guru menjelaskan dan mencontohkan kepada siswa bagaimana membuat bagan peta konsep. Kemudian guru dapat meminta siswa untuk mencatat apa yang telah mereka ketahui yang dapat dilakukan, berkaitan dengan aspek apapun yang berhubungan dengan materi tersebut. Guru juga dapat meminta siswa saling bertukar pikiran sehingga mereka lebih percaya diri. c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan peta konsep. Meminta seorang sukarelawan untuk maju dan menjelaskan didepan kelas apa yang dia ketahui. Siswa lainnya dapat bertanya dan sukarelawan b erhak berkata “lewat” jika dia tidak yakin dengan jawabannya dan guru dapat menambahkan komentar pada tahap berikutnya. d. Guru menyimpulkan ide pendapat dari siswa Ketika sukarelawan menjelaskan apa yang mereka ketahui di depan kelas, guru mencatat poin-poin penting untuk diulas kembali. Informasi yang tidak akurat, ide yang kurang tepat yang hanya dijelaskan separuh, miskonsepsi, bagian yang hilang, hal ini dapat ditangani langsung sehingga siswa tidak membentuk kesan yang salah dari rencana pembelajaran yang telah diperbaiki untuk beberapa pelajaran berikutnya. e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami materi yang sudah dibahas pada saat itu. f. Penutup

2.3.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran SFAE

Setiap metode pembelajaran yang sudah ada selama ini memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan metode Student Facilitator And Explaining memiliki kedua hal tersebut. Adapun kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut : a. Kelebihan 1. Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berpikir kritis siswa secara optimal. 2. Melatih siswa aktif, kreatif dalam menghadapi setiap permasalahan. 3. Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. 4. Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi. 5. Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara objektif dan rasional agar menemukan suatu kebenaran dalam kerjasama anggota kelompok. 6. Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka. 7. Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah. 8. Melatih kepemimpinan siswa. 9. Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat dan pengalaman antar siswa. b. Kekurangan 1. Timbulnya persaingan yang tidak sehat antar siswa. 2. Siswa yang malas akan menyerahkan bagian pekerjaannya kepada siswa yang pintar. 3. Penilaian individu sulit dilakukan karena tersembunyi dibalik kelompoknya. 4. Metode Student Facilitator And Explaining memerlukan persiapan yang rumit dibanding dengan metode lain. 5. Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan memburuk. 6. Siswa yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut gagal.

2.4 Materi Pembelajaran

2.4.1 Format Cells

Bagian-bagian dari format sel antara lain fungsi number, alignment, font, border , fill dan protection. Pada bagian menu tersebut terdapat beberapa kategori dan fungsi lainnya. a. Number Fungsi number digunakan untuk mengatur format angka dari sel. Dalam menu number terdapat 12 pilihan kategori. Gambar 2.1 Kotak Dialog Format Cells Tab Number Tabel 2.1 Kategori Format Cells Tab Number Kategori Format General Umumnormal tanpa format. Contoh : 50 Number Angka. Contoh : 50, 15.5 Currency Mata uang. Contoh : Rp.50.000 Accounting Akuntansikeuangan. Contoh : Rp. 50.000 Date Tanggal. Contoh : 152015 Time Waktu. Contoh : 11:00:00 Percentage Persentase. Contoh : 50 Fraction Pecahan. Contoh : Scientific Ilmiah. Contoh : 3, E+01 Text Teks Special Format khusus Custom Format dengan pengaturan pribadi b. Alignment Fungsi alignment digunakan untuk mengatur perataan dari sel. Pada tab alignment terdapat empat pengaturan. Gambar 2.2 Kotak Dialog Format Cells Tab Alignment 1 Text alignment Digunakan untuk mengatur perataan teks. Terdapat dua opsi pengaturan yaitu: a Horizontal : perataan secara mendatar. b Vertical : perataan secara tegak lurus. 2 Text control a Wrap text : menjadikan sel melebar mengikuti panjang teks. b Shrink to fit : menjadikan teks mengecil mengikuti lebar sel. c Merge to cells : menggabungkan beberapa sel menjadi satu. 3 Righ-to-left a Text direction : mengatur arah penulisan teks. 4 Orientation Digunakan untuk mengatur derajat kemiringan suatu teks. c. Font Fungsi font adalah untuk mengatur karakter huruf dari sel. Dalam font terdapat enam opsi pengaturan. Gambar 2.3 Kotak Dialog Format Cells Tab Font 1 Font Digunakan untuk memilih jenis huruf yang diinginkan. 2 Font Style Digunakan untuk mengatur gaya penulisan, yaitu : a Regular b Italic cetak miring c Bold cetak tebal d Bold + Italic cetak tebal dan miring 3 Size Digunakan untuk mengubah ukuran huruf. 4 Underline Digunakan untuk membuat garis bawah huruf. 5 Color Digunakan untuk mengganti warna huruf dengan warna yang diinginkan. 6 Effects Digunakan untuk memberi efek pada huruf, yaitu : a Strikethrough : memberikan efek coretangaris lurus. Contohnya seperti ini. b Superscript : memberikan efek pangkat. Contohnya seperti ini . c Subscript : memberikan efek huruf berukuran kecil di bawah karakter umum. Contohnya seperti ini . d. Border Digunakan untuk mengatur bingkai pada sel. Dalam border terdapat empat opsi pengaturan. Gambar 2.4 Kotak Dialog Format Cells Tab Border 1 Line Digunakan untuk mengatur jenis garis. 2 Color Digunakan untuk mengatur warna garis. 3 Presets a None : tanpa bingkai b Outline : memberi garis luar selrange c Inside : memberi garis dalam selrange 4 Border Digunakan untuk memberikan bingkaigaris sesuai arah yang diinginkan. e. Fill Digunakan untuk memberikan warna pada sel. Pada tab fill terdapat tiga opsi pengaturan. Gambar 2.5 Kotak Dialog Format Cells Tab Fill 1 Background color Digunakan untuk memilih warna latar belakang sel. 2 Pattern color Digunakan untuk memilih warna arsiran untuk sel. 3 Pattern style Digunakan untuk memilih jenis arsiran untuk sel. f. Protection Digunakan untuk melindungi isi sel, dengan cara mengunci sekaligus menyembunyikan rumus di dalam sel. Gambar 2.6 Kotak Dialog Format Cells Tab Protection

2.4.2 Tabel

a. Membuat Tabel Langkah-langkah untuk membuat tabel adalah sebagai berikut : 1 Seleksi seluruh range tabel C4:V23. Gambar 2.7 Seleksi Range Tabel 2 Klik ikon menu Border  All Border. Gambar 2.8 Menu Border 3 Perhatikan perubahannya. Gambar 2.9 Hasil All Border 4 Seleksi kembali seluruh range tabel C4:V23. 5 Klik tab menu Home, kemudian pilih ikon menu Format Cells Font. Gambar 2.10 Format Cells Font 6 Pada kotak dialog format cells, klik tab Border, kemudian pilih jenis garis pada Style double line, kemudian klik ikon Outline, Color pilih Automatic, setelah selesai klik tombol OK. Gambar 2.11 Border Outline 7 Perhatikan kembali hasilnya. Gambar 2.11 Tabel dengan Double Line b. Menghilangkan Sebagian Garis Tabel 1 Seleksi range F8:U22. Gambar 2.12 Seleksi Range 2 Tekan tombol Ctrl+Shift+F. 3 Pada kotak dialog yang muncul, klik tab menu Border, klik ikon None kemudian klik ikon Outline, setelah selesai klik OK. Gambar 2.13 Border Outline 4 Perhatikan hasilnya. Gambar 2.14 Hasil Border Outline 5 Klik tab menu View, hilangkan centang Gridlines. Perhatikan kembali hasilnya. Gambar 2.15 Tabel Tanpa Gridlines c. Menggunakan Pattern Pada Tabel 1 Seleksi range C4:U4, kemudian tekan tombol Ctrl+klik cell V4 Gambar 2.16 Seleksi Range 2 Tekan tombol Ctrl+Shift+F. 3 Pada kotak dialog Format Cells, klik tab Fill, pilih warna pada Background Color dan Pattern Color, kemudian pilih Pattern Style, setelah selesai klik OK. Gambar 2.17 Format Cells Tab Fill 4 Perhatikan hasilnya. Gambar 2.18 Hasil Pattern

2.4.3 Gambar

a. Menyisipkan Gambar 1 Tambahkan baris pada bagian atas tabel. Gambar 2.19 Tambah Baris 2 Klik tab menu Insert  Picture, kemudian pilih gambar yang akan dimasukan ke dalam sheet. Gambar 2.20 Memilih Gambar 3 Perhatikan sekarang gambar telah ditambahkan ke dalam sheet. Gambar 2.21 Tampilan Gambar Pada Sheet b. Memodifikasi Gambar 1 Aktifkan gambar, klik tab menu Format  Picture Styles. Gambar 2.22 Picture Styles 2 Klik ikon menu Picture Effect Gambar 2.23 Picture Effect

2.4.4 Grafik

Grafik adalah paduan antara gambar yang terdiri atas garis dan titik-titik koordinat. Dalam sebuah grafik yang ada akan terdapat dua jenis garis koordinat, yakni garis koordinat X dan Y, untuk posisi X adalah horizontal dan koordinat Y dengan posisi vertikal. a. Jenis-jenis Grafik 1 Column Charts Grafik kolom digunakan untuk menunjukkan perubahan data dalam periode waktu tertentu atau menggambarkan perbandingan antar item. Grafik ini digunakan dalam dunia statistik untuk menampilkan data pertambahan dan perbandingan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Gambar 2.24 Column Charts 2 Line Charts Grafik garis digunakan untuk menunjukkan data secara terus menerus atau berkelanjutan selama periode waktu tertentu. Grafik ini sangat ideal untuk menampilkan tren data pada rentang waktu yang sama. Gambar 2.25 Line Charts 3 Pie Charts Grafik lingkaran menunjukkan ukuran dari suatu item dalam suatu rangkaian data, secara proporsional terhadap jumlah dari keseluruhan item. Poin atau nilai dari item-item tersebut ditunjukkan dalam bentuk presentase dari keseluruhan data dalam bentuk satu lingkaran. Gambar 2.26 Pie Charts 4 Bar Charts Grafik baris mirip dengan grafik kolom. Grafik ini digunakan untuk menyajikan data yang maknanya sama dengan grafik kolom yaitu dengan menukar letak variabel dari sumbu x menjadi sumbu y dan sebaliknya. Gambar 2.27 Bar Charts 5 Area Charts Grafik bidang menekankan besarnya perubahan dari waktu ke waktu. Grafik ini dapat digunakan untuk menggambar grafik hubungan kecepatan dan waktu pada gerak lurus, area yang terbentuk merupakan besar perpindahan. Gambar 2.28 Area Charts 6 XY Scatter Grafik ini menunjukkan hubungan antara nilai-nilai variabel sumbu X dengan nilai-nilai variabel sumbu Y. Grafik ini dapat digunakan untuk menggambar grafik linear, misalnya grafik antara tegangan dengan kuat arus. Gambar 2.29 XY Scatter 7 Stock Charts Grafik stok banyak digunakan untuk menggambarkan fluktuasi harga stok. Namun grafik ini juga dapat digunakan untuk data ilmiah, misalnya fluktuasi suhu harian suatu daerah. Gambar 2.30 Stock Charts 8 Surface Charts Grafik permukaan sangat berguna untuk mencari kombinasi yang optimal dari dua rangkaian data. Seperti dalam peta topografi, warna dan pola menunjukkan daerah yang berada dalam kisaran nilai yang sama. Gambar 2.31 Surface Charts 9 Radar Charts Grafik radar digunakan untuk membandingkan nilai keseluruhan dari sejumlah rangkaian data. Gambar 2.32 Radar Charts 10 Combo Charts Merupakan grafik kombinasi dari beberapa jenis grafik sekaligus misalnya, mengkombinasikan grafik kolom dengan grafik garis dan lain sebagainya. Gambar 2.33 Combo Charts b. Membuat Grafik 1 Seleksi range D2:E12 Gambar 2.34 Seleksi Range Tabel 2 Klik tab menu Insert  Bar  2-D Bar Gambar 2.35 Insert Bar Charts 3 Perhatikan hasilnya Gambar 2.36 Bar Charts c. Modifikasi Grafik 1 Pastikan grafik yang dibuat sudah dalam keadaan aktif. Kemudian klik tab menu Design  klik Icon Switch Column. Gambar 2.37 Switch RowColumn 2 Klik tab menu Design  Style  Style 42. Gambar 2.38 Chart Style 3 Klik ikon Chart Layout  Layout 8. Gambar 2.39 Charts Layout 4 Mengganti Chart Title menjadi Grafik Pelatihan IT Profesional, Axis Title sumbu X menjadi Jumlah Siswa, Axis Title sumbu Y menjadi Jenis Kelas. Gambar 2.40 Tampilan Akhir Grafik 5 Klik kanan pada grafik  pilih dan klik Format Chart Area Gambar 2.41 Langkah-langkah Format Chart Area 6 Pada kotak dialog yang muncul, pilih Solid Fill, kemudian pilih Color biru. Gambar 2.42 Format Chart Area 7 Perhatikan hasilnya. Gambar 2.43 Mengganti Background Chart 8 Klik tab menu Design  Add Chart Element  Data Labels  Inside End. Gambar 2.44 Inside End

2.5 Penelitian yang Relevan

a. Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Saraswati 2009 tentang “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining SFAE Untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Singosari”. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar fisika siswa kelas VIII B mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup baik yaitu pada siklus I sebesar 74, pada siklus II meningkat menjadi 89. Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan sebesar 66, pada siklus I meningkat sebesar 76, pada siklus II meningkat sebesar 87. b. Penelitian yang dilakukan oleh Wuri Agustina 2011 tentang “Penerapan Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining SFAE pada Mata Pelajaran IPS Sub Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 17 Malang”. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. Penelitian yang dilakukan oleh Dita Wuri Andari 2013 tentang “ Penerapan Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining SFAE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VII SMP Nurul Islam”. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan nilai rata – rata dan ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar 72,41 dan meningkat pada siklus II sebesar 89,66. Ketuntasan klasikal ranah afektif pada siklus I sebesar 86,21 meningkat sebesar 100 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan klasikal ranah psikomotorik pada siklus I sebesar 68,97 dan pada siklus II meningkat sebesar 93,10.

2.6 Kerangka Fikir

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS VIII SMP NURUL ISLAM

1 19 162

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS E

0 0 17

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS Ekonomi

0 0 13

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN HASIL Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Karangkonan

0 0 14

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN HASIL Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Karangkonang

0 0 14

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA.

0 3 37

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 1 Pulokulon Ke

0 1 15

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA N 1 MERTOYUDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 2 119

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) - repositoryUPI S TE 1005303 Title

0 0 3