c. Penelitian yang dilakukan oleh Dita Wuri Andari 2013 tentang “ Penerapan
Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining SFAE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VII SMP Nurul Islam”. Hasil
penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan nilai rata – rata dan
ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar 72,41 dan meningkat pada siklus II
sebesar 89,66. Ketuntasan klasikal ranah afektif pada siklus I sebesar 86,21 meningkat sebesar 100 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan
klasikal ranah psikomotorik pada siklus I sebesar 68,97 dan pada siklus II meningkat sebesar 93,10.
2.6 Kerangka Fikir
Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan teknologi memang sangat menyenangkan untuk dipelajari. Hal ini juga berlaku untuk mata pelajaran TIK
bagi siswa SMA. Agar mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal, guru harus mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Namun pada
kenyataannya, saat ini guru belum mampu menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Guru lebih sering
menerapkan metode ceramah dalam menyampaikan materi ajar dan siswa hanya duduk mendengarkannya. Hal ini membuat pembelajaran menjadi kaku dan kurang
menarik. Minat belajar juga menjadi rendah sehingga nantinya akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat seharusnya melibatkan keaktifan siswa dan menuntut siswa menemukan konsep sendiri.
Cara untuk mengatasi masalah tersebut, maka diterapkan metode pembelajaran Student Facilitator And Explaining pada proses pembelajaran TIK di
kelas XI SMA N 1 Rembang. Metode pembelajaran SFAE merupakan metode pembelajaran dimana siswa belajar mempresentasikan ide pendapat pada siswa
lainnya. Dalam pelaksanaannya siswa diminta berkelompok untuk membuat bagan peta
konsep dari
materi pelajaran
yang telah
diterima kemudian
mempresentasikannya. Metode ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bertindak sebagai seorang pengajar dan seorang yang memfasilitasi proses
pembelajaran terhadap siswa lain. Dengan metode ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
Metode SFAE pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang terdiri dari dua siklus. Setiap akhir siklus
nantinya akan dilaksanakan penilaian terhadap hasil belajar. Jika hasil belajar siswa setelah dianalisis belum memenuhi indikator ketuntasan belajar maka kekurangan
penelitian akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka berpikir dalam penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Gambar 2.45 Kerangka Fikir
2.7 Hipotesis Penelitian