lingkungan yang lebih luas anak kemudian mengembangkan standar yang dapat dipakai untuk menilai prestasi diri.
2.2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
2.2.1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto 2010:2 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai prestasi pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut Djamarah 2008:13 mengemukakan
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai prestasi dari penglaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai
unsur yang saling kait-mengkait sehingga mengprestasikan perubahan perilaku. Menurut Gagne dalam
Rifa’i dan Chatarina, 2011:84 Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan; otak yang digunakan untuk mentransformasikan
prestasi penginderaan ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah
dipelajari. b. Rangsangan stimulus. Stimulus adalah peristiwa yang merangsang
penginderaan peserta didik .
c. Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diprestasikan dari kegiatan
belajar sebelumnya. d. Respon. Respon dalam peserta didik diamati pada akhir proses belajar yang
disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja performance.
2.2.2. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip dalam belajar merupakan suatu keadaan yang seharusnya ada dalam proses belajar agar tercipta aktivitas belajar yang efektif. Mengingat
pentingnya prinsip-peinsip dalam belajar tersebut seorang pendidikpembimbing harus mampu menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang
dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. Menurut Slameto 2010:27 prinsip-prinsip dalam belajar dapat
disusun, sebagai berikut : a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
1 Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional. 2 Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional. 3 Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuanya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
4 Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai Hakikat Belajar
1 Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembanganya.
2 Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery. 3 Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.Stimulus yang diberikan menimbulkan respons yang
diharapkan. c. Sesuai Materi bahan yang harus dipelajari
1 Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya. 2 Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya. d. Syarat keberprestasian belajar.
1 Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
2 Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertianketerampilansikap itu mendalam pada siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip- prinsip dalam belajar antara lain belajar harus dapat melibatkan partisipasi aktif
siswa, belajar merupakan suatu proses yang berjalan secara kontinu,belajar harus
dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya, dan dalam belajar memerlukan kondisi yang tenang atau
mendukung untuk belajar.
2.2.3. Pengertian Prestasi Belajar