Logika Berpikir Landasan Teori

16 Tabel 2.2 Jenjang penghargaan kelompok Kriteria nilai rata-rata Penghargaan 15 GOODTEAM 20 GREATTEAM 25 SUPERTEAM Slavin, 1995: 80 e. Menghitung Ulang Skor Setelah satu siklus penilaian, dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal baru siswa.

4. Logika Berpikir

Logika berasal dari bahasa Yunani dari kata sifat ‘logika’ yang berhubungan dengan kata benda ‘logos’ yang berarti perkataan atau kata yang manifestasi dari pikiran manusia. Dengan demikian terdapatlah suatu jalinan kuat antara pikiran dan kata yang dimanifestasikan dalam bahasa. Secara etimotologis dapatlah diartikan bahwa logika itu ilmu yang mempelajari pikiran yang dinyatakan dalam bahasa Burhanudin, 1988:1. Logika sebagai istilah berarti suatu metoda atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran R.G. Soekadijo, 1994: 3. Dengan berpikir atau bernalar, merupakan suatu bentuk kegiatan akalratio manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima melalui panca indera diolah dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran. Aktivitas berfikir adalah berdialog dengan diri sendiri dalam batin yang manifestasinya ialah mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, menunjukkan alasan-alasan, membuktikan sesuatu, menggolong-golongkan, membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, 17 meneliti suatu jalan pikiran, mencari kausalitasinya, membahas secara realitas dan lain-lain. Di dalam aktivitas berpikir itulah ditunjukkan dalam logika wawasan berpikir yang tepat atau ketepatan pemikirankebenaran berpikir yang sesuai dengan penggarisan logika yang disebut berpikir logis. Suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan pengetahuan disebut penalaran. Pada hakekatnya manusia itu adalah makhluk yang berpikir, bernalar, beremosi, bersikap dan beramal. Sikap dan pengalamannya bersumber pada pengetahuannya melalui aktifitas berpikir, bernalar dan beremosional. Berpikir adalah suatu aktivitas untuk menemukan pengetahuan yang benar aktivitas proses berpikir manusia guna menghasilkan pengetahuan yang berbeda-beda. Jadi, setiap jalan pikiran manusia memiliki kriteria kebenaran sebagai landasan bagi proses penemuan kebenaran itu. Berpikir merupakan suatu proses mental dalam membuat reaksi, baik terhadap benda, tempat, orang maupun peristiwa. Kemampuan berpikir banyak ditunjang oleh faktor latihan Burhanudin, 1998: 2-8. Taksonomi Bloom’s pada dasarnya adalah taksonomi tujuan pendidikan, yang menggunakan pendekatan psikologik, yakni pada dimensi psikologik apa yang berubah pada peserta didik setelah ia memperoleh pendidikan itu. Bloom’s membagi tujuan belajar pada tiga domain, yaitu cognitive domain, affektif domain dan psycho-motor domain. 18 Aspek kognitif atau lebih dikenal dengan kemampuan berpikir, meliputi kemampuan meghafal, kemampuan memahami, kemampuan menerapkan, kemampuan menganalisis, kemampuan mensintesis dan kemampuan mengevaluasi. Kemampuan yang penting pada aspek kognitif adalah kemampuan menerapkan konsep-konsep untuk memecahkan masalah yang ada di kehidupan. Kemampuan ini sering disebut pula dengan kemampuan menstransfer pengetahuan ke berbagai situasi dengan konteksnya Priatingsih, 2004: 3. Tabel 2.3 Tingkat Cognitive Domain Tingkathasil belajar Ciri-cirnya Ingatan Knowledge • Jenjang belajar terendah • Kemampuan mengingat kata-kata • Kemampuan menghafalkan rumus, definisi, prinsip, prosedur • Dapat mendiskripsikan. Pemahaman Comprehension • Mampu menerjemahkan pemahaman terjemahan • Mampu menafsirkan, mendiskripsikan secara verbal • Pehaman ektrapolasi • Mampu membuat estimasi Aplikasi Application • Kemampuan menerapkan materi pelajaran dalam situasi baru • Kemampuan menetapkan prinsip atau generalisasi pada situasi baru • Dapat menyusun problema-problema sehingga dapat menetapkan generalisasi • Dapat mengenali hal-hal yang menyimpang dari prinsip dan generalisasi • Dapat mengenali fenomena baru dari prinsip dan generalisasi • Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi berdasarkan dari prinsip dan generalisasi • Dapat menentukan tindakan tertentu berdasarkan dari prinsip dan generalisasi 19 • Dapat menjelaskan alasan penggunaan prinsip dan generalisasi Analisis Analysis • Dapat memisahkan suatu integritas menjadi unsur-unsur, menghubungkan antar unsur, dan mengorganisasikan prinsip-prinsip • Dapat mengklasifikasikan prinsip-prinsip • Dapat meramalkan sifat-sifat khusus tertentu • Meramalkan kualitaskondisi • Mengetengahkan pola tata hubungan, atau sebab akibat • Mengenal pola dan prinsip-prinsip organisasi materi yang dihadapi • Meramalkan dasar sudut pandangan atau kerangka acuan dari materi Sintesis Syntesis • Menyatukan unsur-unsur, atau bagian-bagian menjadi satu keseluruhan • Dapat menemukan hubungan yang unik • Dapat menentukan langkah yang konkrit • Dapat mengabstraksikan suatu gejala, hipotesa, hasil penelitian, dan sebagainya Evaluasi Evaluation • Dapat menggunakan kriteria internal, dan kriteria eksternal • Evaluasi tentang ketetapan suatu karyadokumen kriteria internal • Evaluasi tentang keajegan dalam memberikan argumentasi kriteria internal • Menentukan nilaisudut pandang yang dipakai dalam mengambil keputusan kriteria internal • Membandingkan karya-karya yang relevan eksternal • Mengevaluasi suatu karya dengan kriteria eksternal • Membandingkan sejumlah karya dengan sejumlah kriteria eksternal Thoha, 2001: 28-29

5. Pembelajaran Konsep Tekanan