penderita kusta dalam Kelompok Perawatan Diri KPD di Kabupaten Brebes. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Estiningsih 2006
yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perawatan diri p value 0,021, hasil penelitian lain yang juga sejalan adalah
penelitian Pangaribuan dkk., 2012 yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pencegahan kecacatan dengan nilai p 0,001.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan melalui hasil skoring kuesioner yang telah peneliti lakukan, 7 orang responden tidak bisa membaca sehingga perlu
adanya dampingan dari petugas kusta dan peneliti untuk membacakan sehingga responden lebih mudah dalam menjawab pertanyaan. Jumlah responden yang
berpengetahuan rendah yaitu 17 orang 53, dan jumlah responden yang berpengetahuan
tinggi 15
orang 47,
sedangkan responden
yang berpengetahuan tinggi dan mengikuti KPD adalah 13 orang 40,6 , hal ini
terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin tinggi pula kemampuan memahami akibat buruk yang akan ditimbulkan dari penyakit kusta
dan langsung mengambil tindakan pencegahan dengan mengikuti kegiatan KPD ini.
5.7 Hubungan Faktor Sikap dengan Partisipasi Penderita Kusta dalam
KPD
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2007: 146. Sikap terdiri dari
berbagai tingkatan yaitu 1 menerima receiving, menerima adalah kemauan seseorang subjek untuk memperhatikan stimulus yang diberikan oleh orang lain
objek, 2 merespons responding, merespons merupakan tanggapan seseorang atas ide yang diberikan orang lain seperti memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan, hal tersebut adalah suatu indikasi dari sikap, 3 menghargai valuing, mengajak orang lain untuk
mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap menghargai seseoarang terhadap orang lain, 4
bertanggung jawab responsible, bertanggung jawab merupakan sikap yang dipilih seseorang atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko.
Berdasarkan perhitungan menggunakan uji korelasi Fisher diperoleh p value sebesar 0,0001 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berrati terdapat
hubungan antara faktor sikap penderita kusta dengan partisipasi penderita kusta dalam Kelompok Perawatan Diri KPD di Kabupaten Brebes. Hasil dari
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Ekowati 2008 yang menyatakan bahwa sikap penderita kusta memiliki hubungan yang signifikan
dengan perilaku perawatan kusta, penelitian sejalan lainnya adalah penelitian Wabula 2010: 51 terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan upaya
pencegahan kecacatan penyakit kusta. Berdasarkan hasil skoring kuesioner yang diajukan, sebagian besar
responden 21 orang memiliki sikap yang tinggi yaitu dengan bersikap menerima dan merespon dengan baik pernyataan-pernyataan yang diajukan peneliti. Dan
responden yang memiliki sikap tinggi juga lebih banyak yang mengikuti kegiatan KPD yaitu sebanyak 18 orang 56,2 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat
sinkronisasi antara sikap yang tinggi tersebut dengan keikutsertaan responden dalam mengikuti kegiatan KPD.
5.8 Hubungan Faktor Keterjangkauan dengan Partisipasi Penderita Kusta