Perhitungan anomali kedalaman dinamik dan penentuan papar acuan Perhitungan arus geostropik dan volume transpor

p E p C n n p 5 83 , 1 1 3 , , 35 − + = ∑ = α Keterangan : P = tekanan dbar C = 0.97264310 C 1 = -1,326963E-5 C 2 = -6,227603E-12 C 3 = -1,885115E-16

3.3.3.3. Perhitungan anomali kedalaman dinamik dan penentuan papar acuan

Pada studi ini nilai anomali kedalaman dinamik diperoleh dengan menambahkan parameter kedalaman dinamik Dynamic Height melalui menu derived variable pada ODV kemudian dipindah ke Microsoft excel. Secara manual perhitungan anomali kedalaman dinamik dapat diperoleh melalui persamaan yang disajikan pada Lampiran 8. Papar acuan diperoleh dengan memplotkan selisih anomali kedalaman dinamik antara dua stasiun yang berdekatan terhadap kedalaman. Hal ini dilakukan dalam Microsoft Excel setelah mengimport data dari ODV. Selanjutnya sebaran anomali kedalaman dinamik digambarkan secara melintang pada permukaan isobar 5, 25, 50, 75, 100, 150, 200, 300, 400, 500, 600, 700 dan 800 dbar relatif terhadap papar acuan dan disajikan dalam bentuk sebaran melintang dengan menggunakan surfer. Papar acuan ditentukan melalui grafik selisih anomali kedalaman dinamik. Jika pada grafik diperoleh garis menegak maka diasumsikan pada kedalaman tersebut tidak terdapat pergerakan. Kedalaman ini digunakan sebagai papar acuan.

3.3.3.4. Perhitungan arus geostropik dan volume transpor

Pengukuran arus dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu pengukuran secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran arus secara langsung menggunakan ADCP dan secara tidak langsung dengan menggunakan metode geostropik, yaitu dengan menghitungnya melalui parameter suhu, salinitas dan sigma-t yang telah didapatkan sebelumnya melalui CTD. Data hasil perhitungan kecepatan arus geostropik dengan menggunakan metode geostropik disajikan dalam bentuk grafik kecepatan arus geostropik terhadap kedalaman. Data kecepatan arus geostropik ini diperoleh dari pengolahan dalam ODV, yaitu dengan menambahkan parameter Geostropic Flow melalui menu utility kemudian di eksport ke Microsoft excel, data yang diperoleh berupa kecepatan arus dan luas bidang. Secara manual perhitungan arus geostropik disajikan pada Lampiran 10. Data kecepatan arus dan luas bidang yang telah dieksport ke Microsoft excel tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan volume transpor. Secara manual perhitungan volume transpor disajikan pada Lampiran 11. Data hasil perhitungan transpor massa air disajikan dalam bentuk diagram batang antara dua stasiun yang berdekatan untuk melihat besarnya volume transpor pada masing- masing transek dan arah pergerakan massa air yang dominan sehingga arus yang mengalir di wilayah studi dapat diidentifikasi.

3.3.4. Diagram suhu-salinitas T-S