menggunakan media audivisual akan menguatkan beberapa hasil penelitian sebelumnya dan menegaskan bahwa, Penelitian Tindakan Kelas PTK
dengan model dan media tersebut mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Pada pembelajaran PKn diperoleh data kualitatif sebagai berikut. Dari faktor guru yaitu, pembelajaran yang dilaksanakan seringkali hanya
menggunakan metode yang berpusat pada guru dan tidak melibatkan aktivitas seluruh siswa, belum menggunakan metode yang bervariasi demi
meningkatkan gairah belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang dilakukan guru terkesan belum maksimal sehingga belum mampu
menggugah minat siswa untuk aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan guru. Pemberian penguatan juga masih kurang
diberikan oleh guru, akibatnya siswa cenderung kurang berminat, merasa bosan, dan pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Selanjutnya, guru masih kurang dalam mengembangkan sumber belajar, seharusnya seorang guru memiliki sumber belajar yang lebih lengkap dan
berkualitas sebagai bahan referensi untuk mempermudah pemahaman dalam memberikan pengetahuan yang lebih luas terhadap siswa. Dari faktor siswa,
sebagian besar siswa belum sepenuhnya bertanggungjawab untuk memperhatikan materi pelajaran yang sedang diajarkan, sebagian siswa
justru asik berbicara dengan teman sebangkunya dan mengganggu teman
lainnya. Akibatnya, siswa kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan. Selain itu, sebagian besar siswa masih terlihat pasif dan kurang
antusias, serta kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan dari faktor Kegiatan Belajar Mengajar KBM, suasana
pembelajaran yang tercipta kurang kondusif, hal tersebut ditunjukkan dengan proses belajar mengajar yang kurang interaktif antara guru dan
siswa, sehingga pembelajaran yang berlangsung terkesan hanya satu arah. Dari berbagai permasalahan yang terjadi menyebabkan hasil belajar PKn
siswa kelas III SDN Mangkangkulon 02 kurang maksimal. Permasalahan tersebut didukung dengan data kuantitatif berupa hasil
evaluasi mata pelajaran PKn, sebagian besar siswa kelas III SDN Mangkangkulon 02 Semarang belum mencapai nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM yaitu sebesar 62. Dari 41 siswa kelas III, hanya 16 siswa 39,02 yang mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM, sedangkan sisanya 25 siswa 60,98 nilainya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 62. Dengan nilai rerata tertinggi
sebesar 83 dan nilai terendah 42. Dengan permasalahan tersebut, peneliti bersama kolaborator menetap-
kan tindakan dengan menggunakan model TGT dengan media audiovisual. Adapun langkah-langkah model pembelajaran tersebut adalah sebagai
berikut : 1 Melakukan kegiatan pra pembelajaran.
2 Guru melakukan apersepsi.
3 Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan media audiovisual.
4 Guru membentuk kelompok secara heterogen dengan anggota lima atau enam anak kelompok awal.
5 Guru memberikan lembar kegiatan pada setiap kelompok untuk me- nguasai materi yang telah dipelajari.
6 Guru membentuk kelompok baru berdasarkan kesetaraan tingkat prestasi dari setiap anggota kelompok awal untuk kegiatan game pada
meja turnamen. 7 Guru membimbing setiap kelompok dalam pelaksanaan game pada
meja turnamen. 8 Guru menyuruh setiap siswa untuk kembali ke kelompok awal dan
menghitung skor yang diperoleh. 9 Guru mengumumkan hasil perolehan skor dan memberikan peng-
hargaan pada kelompok yang menjadi pemenang. 10 Guru memberikan evaluasi pembelajaran.
11 Guru menutup pembelajaran.
Setelah diberikan tindakan berupa pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT dengan menggunakan media audiovisual, diharapkan
pada akhirnya kondisi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa meningkat. Uraian tersebut diperjelas dengan bagan sebagai berikut:
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL
KONDISI AKHIR
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat.
3. Hasil belajar PKn siswa kelas III meningkat. PELAKSANAAN
TINDAKAN Menerapkan model TGT dengan menggunakan media
audiovisual pada pembelajaran PKn dengan langkah- langkah sebagai berikaut:
1. Guru menyajikan materi pembelajaran dengan
menggunakan media audiovisual. penyajian materi 2.
Guru membentuk kelompok awal tim dan memberikan lembar kegiatan untuk menguasai materi
yang telah dipelajari. belajar dalam tim 3.
Guru membimbing
setiap kelompok
dalam pelaksanaan game pada meja turnamen. game
turnamen 4.
Guru mengumumkan hasil perolehan skor dan memberikan penghargaan pada kelompok yang
menjadi pemenang. penghargaan 1. Pembelajaran berpusat pada guru kurang variatif
dan interaktif. 2. Pembelajaran tidak melibatkan aktivitas seluruh
siswa. 3. Sebagian besar siswa kurang aktif dan antusias
mengikuti pembelajaran PKn. 4. Tanggungjawab belajar siswa masih rendah
pemahaman materi kurang. 5. Hasil belajar PKn masih rendah
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN