Data Kuantitatif TEKNIK ANALISIS DATA

c Catatan lapangan Menurut Trianto 2010:57 catatan lapangan disusun segera mungkin setelah observasi pada hari yang bersangkutan selesai, se- hingga berupa data segar dan tidak mengganggu pengumpulan data selanjutnya. Pencatatan hendaknya dikelompokkan menurut kategori atau tema yang muncul dalam observasi. Catatan lapangan dalam penelitian ini diperoleh dari catatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Hasil dari catatan lapangan tersebut digunakan sebagai bahan refleksi dalam menyusun rencana perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.

3.7. TEKNIK ANALISIS DATA

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendiskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3.7.1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data hasil belajar siswa untuk mengukur kemampuan kognitif pada pembelajaran PKn. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase dengan menghitung mean atau rata-rata serta median dan modus. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut : 1 Menentukan skor berdasarkan proporsi : = 100 Keterangan : N = nilai B = banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau skor jawaban benar pada setiap butir item soal pada tes bentuk penguraian St = skor teoritis atau skor maksimal Poerwanti dkk, 2008:6.14-6.16 2 Menghitung presentase ketuntasan belajar secara klasikal Menggunakan rumus sebagai berikut : Aqib, 2011:41 3 Menghitung mean atau rerata kelas X = ∑ ∑ Keterangan : x = nilai rata-rata ∑ X = jumlah semua nilai siswa ∑ N = jumlah siswa Aqib, 2011:40 ketuntasan belajar = ℎ ℎ ℎ x 100 4 Menghitung median = + Keterangan : Bb = Batas bawah kelas interval yang mengandung Me. Fm = Frekuensi kelas interval yang mengandung Me. F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas interval yang mengandung Me. P = panjang kelas interval. Herrhyanto, 2008:4.21 5 Menghitung modus = + Bb = Batas bawah kelas interval yang mengandung modus. b1 = Selisih frekuensi yang mengandung modus dengan frekuensi sebelumnya. b2 = Selisih frekuensi yang mengandung modus dengan frekuensi sesudahnya. p = Panjang kelas interval. Herrhyanto, 2008:4.19 6 Hasil perhitungan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM hasil belajar yang digolongkan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas, untuk selanjutnya disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM SDN Mangkangkulon 02 Semarang tahun pelajaran 20122013, dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi Klasikal Individual ≥ 80 ≥ 62 Tuntas 80 62 Tidak Tuntas Sumber : SK KKM SDN Mangkangkulon 02 Semarang Tahun Pelajaran 20122013 Apabila ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 80, maka dikatakan berhasil. Penyajian data disajikan dengan membuat distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkahnya sebagai beikut: a. Mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. b. Menentukan rentang Rentang = data terbesar – data terkecil c. Menentukan banyaknya kelas. k banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n d. Menentukan panjang kelas Panjang kelas = e. Membuat distribusi frekuensi dengan lebar kelas dan banyaknya kelas interval. f. Memasukkan setiap nilai ke dalam kelas interval. Herrhyanto, 2008:2.11 Adapun cara menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar adalah sebagai berikut : Nilai maksimum adalah 100 dan nilai minimum adalah 62. Predikat nilai yang digunakan yaitu, sangat baik, baik, dan cukup. R = nilai tertinggi ─ nilai terendah = 100 ─ 62 = 38 K = 3 karena menggunakan tiga kriteria Panjang kelas = Panjang kelas = = 12,66 dibulatkan menjadi 13 Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Hasil belajar Kategori Ketuntasan 88 ─ 100 Sangat Baik SB Tuntas 75 ─ 87 Baik B Tuntas 62 ─ 74 Cukup C Tuntas 62 Kurang K Tidak Tuntas

3.7.2. Data Kualitatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) BERBANTU MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN WATES 01 SEMARANG

0 7 301

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN BRINGIN 02

0 22 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pecahan Melalui Model Kooperatif Tipe TGT Dengan Media CD Interaktif Pada Kelas IV SDN Kalinyamat Wetan 2

0 16 205

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 9 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KANCING GEMERINCING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVSDN SDN PUDAKPAYUNG KOTA SEMARANG

0 3 250