Pengertian Bank TINJAUAN PUSTAKA

4. Intensif bagi petani untuk meningkatkan produksi pertanian demi kesejahteraan petani itu tersebut.

2.3 Pengertian Bank

Menurut Rachmadi 2001 : 59, pengertian bank secara otentik telah dirumuskan di dalam Undang-Undang Perbankan 1967 dan Undang-Undang Perbankan yang diubah. Pasal 1 huruf a Undang-Undang Perbankan 1967, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Sementara itu, Undang-Undang Perbankan yang diubah pada pasal 1 angka 2 mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa bank berfungsi sebagai “financial intermediary” dengan usaha utama menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Sedangkan menurut Kasmir 2005:9 bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun Universitas Sumatera Utara dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya. Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dariorang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Jadi, bank merupakan suatu badan usaha yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Pemberian kredit dilakukan dengan modal sendiri atau dengan dana pihak ketiga yang disimpan di bank maupun dengan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral. Banyak orang yang menyamakan pengertian bank dan perbankan, padahal terdapat perbedaan antara bank dan perbankan, yakni : 1. Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang memiliki kelebihan dana surplus spending unit kemudian menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana deficit spending unit. 2. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuanga, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehigga berbicara Universitas Sumatera Utara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding, artinya mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit lending. Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit debitur dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyetoran modal. Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Di samping bunga simpanan Universitas Sumatera Utara pengaruh besar kecil bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan menghimpun dana funding dan menyalurkan dana lending ini merupakan kegiatan utama perbankan. Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini dikenal dengan istilah spread based. Apabila suatu bankmengalami suatu kerugian dari selisih bunga, di mana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama negative spread.

2.3.1 Jenis-Jenis Bank

Menurut Kasmir 2008 : 34, bahwa dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Jika dilihat jenis perbankan sebelum keluar Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dengan sebelumnya, yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Namun, kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lain. A. Hahn dalam bukunya membedakan bank atas dua jenis yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Bank primer yaitu bank yang bertugas dalam pemindah buku alat-alat pembayaran yang dipercayakan oleh pihak ketiga, contohnya bank sentral dan bank umum. b. Bank sekunder yaitu bank yang hanya bertugas sebagai perantara dalam pemberian pinjaman, contohnya bank tabungan dan bank lain yang tidak menciptakan uang giral. Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi bank, serta kepemilikan bank. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya. Sedangkan kepemilkan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan saham serta akte pendiriannya. Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yan gmereka layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu kecamatan. Jenis perbakan juga dibagi ke dalam caranya menentukan harga jual dan harga beli. Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antar lain: 1. Jenis-jenis bank dilihat dari segi fungsinya Berdasarkan blogatwordpress.com, jenis-jenis bank dari segi fungsinya terdiri dari: a. Bank Sentral Menurut Undang-Undang No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan Universitas Sumatera Utara melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. b. Bank Umum Menurut Peraturan Bank Indonesia No.97PBI2007, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial commercial bank. Bank umum mempunyai banyak kegiatan, antara lain : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan. 2. Memberi kredit 3. Menerbitkan surat pengakuan utang 4. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri. 5. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 6. Melakukan penempatan dana dari nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. Universitas Sumatera Utara c. Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum, dan merupakan bukan bank pencipta uang giral. Adapun kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat, yaitu: 1. Menerima simpanan berupa giro 2. Mengikuti kliring 3. Mengikuti kegiatan valuta asing 4. Melakukan kegiatan perasuransian Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat meliputi hal-hal berikut : 1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito. 2. Memberikan pinjaman kepada masyarakat 3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah. 2. Jenis-jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte Universitas Sumatera Utara pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah sebagai berikut : a. Bank milik pemerintah Merupakan bank dimana akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dmiliki oleh peemrintah pula. Contoh bank milik pemerintah antara lain : 1 Bank Rakyat Indonesia BRI 2 Bank Mandiri 3 Bank Negara Indonesia BNI 4 Bank Tabungan Negara BTN Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan II masing-masing provinsi, contohnya adalah Bank DKI, Bank SUMUT, dan Bank Pemerintah Daerah lainnya. b. Bank milik swasta nasional Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendirinya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank milik swasta nasional antara lain : 1 Bank Muamalat 2 Bank Central Asia 3 Bank Danamon 4 Bank Lippo Universitas Sumatera Utara 5 Bank niaga c. Bank milik koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hokum koperasi. Segabai contoh adalah Bank Umum Koperasi Indonesia. d. Bank milik asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank asing antara lain : 1 City Bank 2 Hongkong Bank 3 Bank of Tokyo e. Bank milik campuran Kepemilikan saham bank campuran dimilki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain : 1 Mitsubishi Buana Bank 2 Bank Sakura Swadarma 3 Sumitomo Niaga Bank Universitas Sumatera Utara 3. Jenis-jenis bank dilihat dari segi status Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan criteria tertentu. Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Bank devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travllers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. b. Bank non devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisamerupakan kebalikan daripada bank devisa. Di mana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas Negara. 4. Jenis-jenis bank dilihat dari kegiatan operasionalnya atau dari cara menentukan harga Universitas Sumatera Utara Jenis bank jika dilihat dari segi kegiatan operasionalnya atau cara menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dua kelompok, sebagai berikut : a. Bank Konvensional Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank berdasarkan prinsip syariah Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba.

2.4 Perkreditan bank