Jenis bank jika dilihat dari segi kegiatan operasionalnya atau cara menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dua
kelompok, sebagai berikut : a. Bank Konvensional
Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank berdasarkan prinsip syariah
Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba.
2.4 Perkreditan bank
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarakan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan puhak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau
tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kasmir 2008 : 96 dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur
dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank kreditur dengan nasabah
penerima kredit debitur, bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-
masing pajak. Termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan maslah sangsi apabila si debitur ingkar janji terhadap
perjanjian yang telah dibuat bersama. Menurut Kasmir 2008 : 97, dalam artian luas kredit diartikan sebagai
kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin kredit berarti “credere” artinya percaya. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si
penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan
kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.
D.Gandaprawira dalam Rachmadi Usman,2001 : 236 menyatakan bahwa kreditor yang member kredit, lazimnya bank dalam hubungan perkreditan
dengan debito nasabah, penerima kredit mempunyai kepercayaan bahwa debitor dalam waktu dan dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama, dapat
mengembalikan membayar kembali kredit yang bersangkutan. Dalam masyarakat umum istilah kredit sudah tidak asing lagi dan bahkan dapat dikatakan
popular merakyat, sehingga dalam bahasa sehari - hari sudah dicampurbaurkan
Universitas Sumatera Utara
begitu saja dengan istilah utang. Bahkan dalam dunia pendidikan dengan sistem kredit semester yang baru, istilah kredit sudah memiliki konotasi khusus tersendiri
dibanding asalnya.
2.4.1 Tujuan dan Fungsi Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.
Adapun tujuan utama pemebrian suatu kredit adalah sebagai berikut : 1. Mencari keuntungan
Bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh
banksebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2. Membantu usaha nasabah Untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana
investasi maupun dana untuk modal kerja. Maka dengan dan tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas
usahanya. 3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit
berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Kemudian di samping tujuan di atas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Untuk meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, tetapi jika
uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit tersebut menjadi berguna untuk
menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit. b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang
dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
c. Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur
untuk mengolah barang yan gtidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
d. Meningkatkan peredaran uang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari suatu
wilayah ke wilayah lainnya sehingga jumlah barang yang beredar bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang
beredar. e. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah
barang yan gdiperlukan oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan
berusaha, apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan. g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan.
h. Untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam hal ini pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling
membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di
bidang lainnya.
2.4.2 Jenis-jenis Kredit
Menurut Kasmir 2008 : 103, kredit yang diberikan bank umum atau bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara
umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:
a. Dilihat dari segi kegunaan 1 Kredit investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk keperluan rehabilitas.
Contohnya adalah membangun pabrik atau membeli mesin-mesin.
Universitas Sumatera Utara
2 Kredit modal kerja Kredit ini biasanya digunakan untuk kekeprluan meningkatkan
produksi dalam operasionalnya. Sabagai conton adalah kredit modal kerja untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai.
b. Dilihat dari segi tujuan kredit 1 Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sabagai contohnya
adalah kredit untuk membangun pabrik yang akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian.
2 Kredit konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi, dalam
kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau
badan usaha. Sebagai contoh adalah kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, dan kredit konsumtifnya lainnya.
3 Kredit perdagangan Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk
membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Contoh kredit ini
misalnya kredit ekspor dan impor. c. Dilihat dari segi jangka waktu
1 Kredit jangka pendek
Universitas Sumatera Utara
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasnya digunakan untuk keperluan
modal kerja. Contohnya adalah kredit untuk peternakan ayam. 2 Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk
pertanian seperti jeruk. 3 Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembalianya di atas 3 tahun atau
5 tahun. Sebagai contoh adalh kredit untuk perkebunan karet atau kelapa sawit.
d. Dilihat dari segi jaminan 1 Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan
orang. Artinya setiap kredit yan gdikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yan gdiberikan si calon debitur.
2 Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu. Kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
Universitas Sumatera Utara
e. Dilihat dari segi sektor usaha 1 Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
perkebunan atau pertanuan rakyat. 2 Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya
peternakan ayam dan jangka panjang peternakan sapi. 3 Kredit industry, yaitu kredit untuk membiayai industry kecil,
menengah atau besar. 4 Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya
biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.
5 Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula
berupa kredit untuk para mahasiswa. 6 Kredit profesi, diberikan kepda para professional seperti, dosen,
dokter atau pengacara. 7 Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan.
2.4.3 Kredit Pertanian
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam membantu permodalan masyarakat desa, sebetulnya sudah dilakukan sejak lama, bahkan sejak masa
kolonial Belanda. Nampaknya permasalahan modal sudah merupakan fenomena klasik dalam proses pembangunan. Walaupun tidak khusus untuk masyarakat
petani, pada masa itu telah dirintis pelayanan kredit untuk masyarakat pedesaaan
Universitas Sumatera Utara
dengan pendirian Bank Desa dan Lumbung Desa. Setelah kemerdekaan, pemerintah berupaya memberikan bantuan modal khusus kepada petani dalam
bentuk kredit program. Sesuai dengan namanya, bantuan kredit ini diberikan untuk mendukung pelaksanaan atau proyek tertentu. Dengan tujuan seperti ini,
maka pelaksanaan kredit program sangat dinamis sesuai dengan target, prosedur, dan rentang waktu maupun pendekatan indicator tingkat keberhasilan program.
Perkembangan kredit program pemerintah untuk sektor pertanian tidak dapat dipisahkan dengan program intensifikasi pertanian dan program
peningkatan ekonomi pedesaan. Kredit petanian ini wajar untuk mendapatkan perhatian khusus. Mengupas kredit pertanian inisebenarnya harus mencakup aspek
dari segi kehidupan rakyat, kebiasaan bercocok tanam yang sangat terbatas, apa yang dibutuhkan, dan lain lain. Kredit ini temasuk kredit produktif yang
menghasilkan barang berupa bahan makanan, apalagi bahan pokok kebutuhan penduduk.
2.5 Kesejahteraan dan Pendapatan