Kualitas sumberdaya manusia Pembangunan wilayah perbatasan

RPJMD TTU 2011 – 2015 195 itu, agenda kerjasama pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS Benain- Noemina yang melintasi wilayah TTS, TTU dan Belu dapat dilakukan.

2. Pemberdayaan Ekonomi

Kendala terbesar yang menyebabkan tidak adanya industri pengolahan pada sektor pertanian dan sektor lainnya yang berkapasitas besar di pulau Timor karena kapasitas produksi setiap komoditi pertanian, maupun produk pada sektor lainnya yang belum mampu memenuhi kebutuhan industri. Kondisi tersebut, diakibatkan oleh minimnya produksi dan produktivitas ekonomi, tidak ada agenda kerjasama antar daerah dalam mengoptimumkan produk pertanian tertentu maupun produk pada sektor lainnya.Padalah kual itas jeruk keprok So’e yang telah menembus pasar nasional dan internasional, dapat dikembangkan di Kabupaten TTS dan juga di sebagian besar wilayah TTU. Kacang hijau di Kabupaten Belu yang kualitasnya telah menembus pasar nasional, dapat pula dikembangkan di Kabupaten TTU. Kondisi yang sama terjadi pada komoditi kacang tanah di Kabupaten TTU yang cukup terkenal dalam pasar domestik, ternyata dapat pula dikembangkan di Kabupaten Belu dan Kabupaten TTS. Namun, belum ada kerjasama antar daerah dalam mengembangkan produk-produk tersebut hingga dapat tersedia dalam kapasitas industri. Kondisi yang sama terjadi untuk komoditi perkebunan, bahkan sektor lainnya seperti produk sektor pertambangan Mangan.

3. Kualitas sumberdaya manusia

Kualitas sumberdaya manusia di Pulau Timor Bagian Barat yang tergolong rendah karena minimnya kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana pendidikan. Kondisi tersebut, terjadi karena belum adanya kerjasama antar daerah berkaitan dengan spesifikasi sekolah yang dapat dibuka pada setiap wilayah kabupaten.Padahal kerjasama dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten TTU, TTS, Belu melalui spesifikasi pendidikan pada setiap kabupaten. Kabupaten TTU merupakan satu-satunya kabupaten yang wilayahnya didirikan sebuah universitas. Oleh karena itu, kerjasama antar Kabupaten TTU, Kabupaten Belu dan Kabupaten TTS dapat dilakukan untuk mengembangkan universitas tersebut menjadi universitas model di wilayah perbatasan. 196 RPJMD TTU 2011 – 2015

4. Pembangunan wilayah perbatasan

Permasalahan wilayah perbatasan antara wilayah NKRI-RDTL dapat dikategorikan ke dalam aspek sosial, budaya, ekonomi, dan kebijakan. Oleh karena sebagian besar wilayah yang berbatasan darat dengan Timor Leste berada di Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu, maka pengelolaan wilayah perbatasan darat seharusnya dapat menjadi agenda kerjasama antar kedua wilayah tersebut.Kerjasama tersebut, dapat dilakukan untuk agenda pembangunan di wilayah perbatasan yang menjadi kewenangan kabupaten, maupun pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

4.3 Penelaahan Dokumen RTRW Kabupaten TTU 2008-2028

Rencana tata ruang wilayah kabupaten TTU mengatur tentang rencana pengembangan struktur ruang dan pola ruang di Kabupaten TTU 2008-2028. Struktur ruang meliputi: a rencana pengembangan dan kriteria sistem perkotaan, b rencana pengembangan dan kriteria sistem jaringan transportasi, c rencana pengembangan dan sistem kriteria jaringan energi, d rencana pengembangan dan kriteria sistem jaringan telekomunikasi, e rencana pengembangan dan kriteria sistem jaringan sumberdaya air. Adapun pola ruang meliputi ruang untuk peruntukan kawasan lindung dan ruang untuk peruntukan kawasan budidaya. Kawasan lindung meliputi: a kawasan hutan lindung, b kawasan perlindungan setempat, c kawasan suaka alam dan cagar budaya, d kawasan lindung lainnya. Sedangkan kawasan produksi mencakup: a kawasan hutan produksi, b kawasan hutan rakyat, c kawasan pertanian, d kawasan perikanan, e kawasan pertambangan, f kawasan industri, g kawasan pariwisata, h kawasan permukiman, i kawasan permukiman transmigrasi danatau permukiman baru. Pola ruang untuk kepentingan kawasan lindung dan budidaya berada di seluruh kecamatan Kabupaten TTU. Kondisi tersebut, diperparah lagi dengan arahan pola ruang untuk kawasan budidaya yang menyatakan bahwa potensi pertambangan terdapat pada 24 Kecamatan termasuk Kecamatan Kota Kefamenanu. Namun, di sisi lain lima kecamatan ditetapkan sebagai kota