Berusaha mempertebal keimanan kepada Allah

120 Pendidikan Agama Islam Kelas IX

3. Hubungan Antara Qada dan Qadar

Kata qada menurut bahasa berarti keputusan, sedangkan qadar berarti jangka atau ukuran. M. Quraish Shihab. 1997: halaman 61 Adapun menurut istilah, qada adalah keputusan atau ketetapan suatu rencana dari Allah untuk dilaksanakan, sedangkan qadar adalah rencana yang telah diberlakukan oleh Allah sejak zaman azali, baik yang sudah, sedang, maupun yang akan terjadi terhadap makhl uk-Nya. Jadi , qada merupakan ketentuan Allah yang di dalamnya terdapat iradah-Nya untuk segal a makhl uk; sedang qadar merupakan perw ujudan dari ketentuan yang ada. Imam al-Gazali mengatakan bahwa tidak ada satu pun ke- jadian di alam gaib atau alam nyata, kecuali dengan qada dan qadar Allah swt. Dalam sebuah hadis dari Abdullah, Rasulullah bersabda yang artinya, ”Sesungguhnya setiap orang dari kamu telah dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian berada di sana seperti tadi 40 hari dalam bentuk segumpal darah, selanjutnya masih berada di sana seperti tadi dalam bentuk segumpal daging. Setelah itu, Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk menulis empat kalimat, yaitu tentang amal perbuatannya, rezekinya, kesengsaraannya atau kebahagiaannya. Kemudian ditiupkan kepadanya roh.” H.R. Bukhari. Qada dan qadar ini biasa disebut dengan istilah takdir. Jadi, beriman kepada qada dan qadar berarti beriman kepada takdir, yaitu meyakini adanya ketetapan Allah yang berlaku terhadap segala makhluk-Nya, baik ketentuan yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Oleh karena itu, takdir Allah tidak terbatas pada manusia saja, tetapi juga berlaku atas seluruh makhluk di alam semesta ini. Allah swt. berfirman seperti berikut. . . . . . . . . wa khalaqa kulla sya’in fa qaddarahu- taqdi - ra-n Artinya: . . . . Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat. Q.S. al-Furqa-n [25]: 2 Dengan perkataan lain, segala yang terjadi di jagat raya ini, seperti peredaran matahari, bintang, bulan, rotasi bumi, orbit pl anet-pl anet, dan sebagai nya, bukanl ah suatu kebetul an mel ai nkan sudah di tentukan ol eh Al l ah adanya. Semua i tu berjalan sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah swt. Sumber: Jendela Iptek ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 10.2 Peredaran matahari juga termasuk takdir Allah. Iman kepada qada dan qadar dapat diwujudkan ke dalam empat bentuk keimanan sebagai berikut. 1. Mempercayai ilmu Allah, yakni mempercayai dengan sepenuhnya bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu, baik di masa lalu, sekarang, maupun yang akan datang, baik berhubungan dengan perbuatan-Nya maupun hamba-Nya. 2. Mempercayai bahwa Allah telah menggariskan ketetapan segala sesuatu sampai terjadi hari kiamat. 3. Mempercayai bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini disebabkan kehendak Allah semata. 4. Mempercayai bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan yang selain Dia adalah makhluk.