Islam Masuk Melalui Pendidikan

84 Pendidikan Agama Islam Kelas IX Jika menyimak uraian di atas kamu pasti mafhum bahwa islamisasi di tanah air berlangsung secara damai. Tanpa ada pemaksaan kepada masyarakat. Selain itu, dakwah juga disampaikan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, pendidikan, kehidupan sosial, dan sebagainya. Agama Islam akhirnya diterima secara luas, bahkan menjadi agama mayoritas di tengah masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui cara dakwah Islam dahulu berlangsung, kita perlu mendiskusikan beberapa permasalahan berikut ini. 1. Mengapa Islam mudah diterima masyarakat Indonesia sehingga mengalami perkembangan pesat? 2. Mengapa Islam di Indonesia memiliki ciri khusus tersendiri yang berbeda dengan di kawasan lain? 3. Bolehkah kita menyampaikan dakwah Islam dengan kekerasan? Tunjukkan alasannya 4. Tunjukkan cara mengembangkan ajaran Islam dalam masyarakat yang menurutmu paling efektif Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama kelompok diskusimu. Selanjutnya, rangkum- lah jawabanmu tersebut dalam buku tugasmu untuk dikumpulkan. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Pembahasan tentang penyebaran dakwah Islam di berbagai daerah di Nusantara selalu dikaitkan dengan kegiatan perdagangan pada masa itu. Khususnya, kegiatan perdagangan laut bangsa Arab menuju Cina. Kegiatan perdagangan ini dilakukan menggunakan kapal sebagai alat transportasi utama. Kapal-kapal dagang Arab tersebut berlayar ke sepanjang garis pantai India sebelah selatan menuju Gujarat dan Malabar. Selanjutnya, menuju Sri Lanka dengan melintasi Samudera Hindia kemudian berjalan menuju Kepulauan Nicobar melewati bagian utara Sumatra. Belum berhenti di situ, kapal-kapal itu terus menunju Kedah melalui Selat Malaka. Selanjutnya, rute perdagangan mereka ke utara menuju Cina, sedangkan yang ke timur menuju Palembang Sumatra ataupun Jawa. Dengan uraian di atas, wajar jika daerah kekuasaan yang pertama kali tersiarkan Islam adalah di kawasan Sumatra dan Jawa sehingga di sana pun berdiri kerajaan-kerajaan Islam. 1. Wilayah Sumatra Dalam catatan Marco Polo diceritakan bahwa pada tahun 1292 penduduk Sumatra pada umumnya adalah para penyembah berhala. Akan tetapi, dengan keterlibatan pihak kerajaan, pada akhir abad XIII beberapa wilayah di Sumatra telah menjadi daerah permukiman muslim. Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus Af. 2006: halaman 80 kerajaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan. Tidak sedikit di antara ulama yang diangkat sebagai penasihat-penasihat kerajaan. Demikian halnya dalam bidang kebudayaan, ajaran Islam memberi corak tersendiri terhadap kebudayaan yang telah berlaku. Adat istiadat yang telah dibangun masyarakat dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam tetap dijaga kelestariannya.