Pendidikan Agama Islam Kelas IX
15
Bacalah hadis-hadis tentang menuntut ilmu di depan secara berulang-ulang. Setelah itu, bacalah
pula terjemahnya. Bacalah bersama teman sebangkumu secara bergantian dengan saling
menyimak. Jika temanmu yang membaca lafal hadisnya, kamu yang membaca terjemahnya. Jika
kamu yang membaca lafal hadisnya, temanmu yang membaca terjemahnya.
Ulangi beberapa kali hingga kamu benar-benar lancar membaca hadis beserta terjemahnya.
Selanjutnya, majulah ke depan kelas bersama seorang temanmu untuk membacanya.
Makna Menuntut Ilmu
Apa perbedaan yang paling mendasar antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang lain? Jawabannya adalah ilmu
pengetahuan. Coba kita renungkan. Pada saat Allah hendak menciptakan Nabi Adam a.s. untuk dijadikan khalifah di muka
bumi, para malaikat memprotes alasan Allah menciptakan
b. Terjemahan Artinya: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda: ”Apabila meninggal manusia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan untuknya orang tua. H.R. Nasa-’i
3. Perlunya Memperdalam Ilmu Agama Islam
Hadis Rasulullah dari Ibnu Sihab, Hamid mengabarkan kepadaku, ia berkata, ”Saya mendengar Muawiyah bin Abi
Sufyan ketika berkhutbah berkata,” Saya mendengar Rasulullah bersabda:
a. Kosakata
= menghendaki = kebaikan
= memperdalam kepadanya suatu ilmu = dalam agama Islam
b. Terjemahan Artinya: ”Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan bagi
dirinya maka memperdalam kepadanya suatu ilmu dalam agama Islam.” H.R. Muttafaq ‘Alaih
16
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
manusia yang hanya bisa membuat kerusakan dan menumpah- kan darah. Menjawab protes tersebut Allah meminta malaikat
untuk menyebutkan nama-nama benda yang diciptakan Allah. Akan tetapi, malaikat tidak mampu melakukannya. Setelah Nabi
Adam a.s. diciptakan, Allah menyuruh Nabi Adam a.s. menye- butkan nama-nama benda di hadapan malaikat dan Nabi Adam
a.s. dapat melakukannya. Akhirnya, malaikat mengakui kelebih- an manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dibandingkan
makhluk lain.
Untuk menjadi pandai dan berilmu pengetahuan, manusia harus mencarinya sendiri dengan akal sebagai alatnya. Dalam
menjalani kehidupannya, manusia harus memiliki ilmu pengetahuan agar ia mampu bertahan hidup dan mampu
bersaing dengan sesamanya seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, Islam mewajibkan umatnya untuk
menuntut ilmu pengetahuan.
Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan berlaku bagi setiap muslim. Jika kamu mengaku sebagai seorang muslim, kamu
memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak hanya di sekolah. Di majelis taklim atau kajian-kajian juga disebut
menuntut ilmu. Di mana pun tempatnya kita dapat menuntut ilmu.
Allah akan memudahkan jalan ke surga bagi seseorang yang sedang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu. Selain itu, ilmu
yang bermanfaat juga merupakan salah satu amal yang pahalanya tidak akan putus, meskipun orang yang memilikinya telah
meninggal dunia. Bayangkan, A memiliki ilmu yang bermanfaat dan diajarkan kepada B. Selanjutnya, B mengajarkannya kepada
C, D, E, dan seterusnya. Selanjutnya, C, D, dan E mengajarkannya kepada F, G, H, I, J, dan seterusnya. Dengan demikian, meskipun
A telah meninggal dunia, A akan tetap mendapatkan pahala selama ilmu yang diajarkannya masih diamalkan.
Dalam hadis yang lain Rasulullah menjelaskan bahwa bagi siapa saja yang ingin mendapatkan kebaikan, ia harus memper-
dalam suatu ilmu agama. Oleh karena itu, kita harus bersungguh- sungguh dalam mencari ilmu. Ilmu sangat penting bagi kehidup-
an. Bahkan, menurut Ali bin Abi T.alib, ilmu dianggap lebih
penting daripada harta kekayaan. Berikut ini beberapa alasannya. 1.
Ilmu akan menjaga pemiliknya, sedangkan harta, pemiliknya yang menjaga.
2. Harta akan habis apabila terus dipakai atau dipergunakan,
sedang ilmu akan bertambah apabila selalu dipergunakan. 3.
Orang yang berharta akan banyak musuh karena iri, sedangkan orang yang berilmu akan dihormati dan disayangi.
Sumber: Dokumen Penerbit
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 2.1
Salah satu cara untuk menuntut ilmu.