160
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
Bentuk kesenian yang ada di tanah air tidak sedikit yang bercorak islami. Dapatkah kamu
menunjukkannya? Lakukan penelitian dengan memperhatikan ketentuan berikut.
Tujuan Penelitian : Mengetahui jenis budaya lokal yang bernuansa islami.
Sumber : Pengamatan lapangan, wawan-
cara, atau penelusuran dari ber- bagai referensi.
Langkah-Langkah: 1.
Bagilah teman-temanmu menjadi beberapa kelompok.
2. Lakukan penelitian dengan sumber data yang
dapat kamu peroleh. 3.
Jika data telah kamu temukan, rangkumlah dalam bentuk tabel seperti contoh berikut.
Bentuk Seni Ciri-Ciri
Lokasi . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
4. Serahkan hasil penelitianmu kepada guru dengan
didahului pembahasan bersama kelompok lain.
Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan di Nusantara
Melanjutkan bahasan di depan bahwa agama Islam ketika datang ke Nusantara menghadapi budaya lama. Oleh karena itu,
di tengah masyarakat proses akulturasi pun terjadi antara budaya lama dengan budaya Islam. Bidang seni merupakan salah satu
contoh produk budaya yang mudah kita saksikan. Akan tetapi, masih ada yang lain, misalnya dalam beberapa upacara adat.
Sumber: Agama dan Upacara 9
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 13.3
Para wali dahulu, mengenalkan ajaran tauhid pada pertunjukan seni wayang.
c. Seni Sastra
Islam juga memberi contoh tersendiri terhadap sastra yang ada di tanah air. Tentunya, mengandung pesan-pesan
penting, mungkin berupa ajaran agama maupun moral yang perlu kita teladani. Pada suku Melayu dapat kita temukan
hikayat yang bercerita tentang tokoh-tokoh atau dongeng- dongeng. Ada juga penulisan sejarah dengan karya bernama
babad, seperti Babad Tanah Jawi, Babad Tuban, dan lainnya. Karya lainnya adalah suluk dan syair. Kedua sastra ini
menampakkan warna Islam karena memuat ajaran tasawuf berupa tembang ataupun bait-bait puisi.
d. Seni Pertunjukan
Wayang awal mulanya adalah peninggalan Hindu. Ke- senian itu diberi warna Islam oleh para wali. Misalnya, kisah
jimat istimewa bernama ”kalimasada”. Kalimasada ini sesungguhnya bermakna kalimat syahadat yang memiliki
pesan bahwa hanya Allah Tuhan yang wajib disembah dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Di tanah Sumatra kita dapat
menemukan Seni Dul Muluk dan Bangsawan. Di daerah lain pun banyak seni pertunjukan bernuansa Islam dapat
ditemukan.
Selain keempat seni budaya di atas, terdapat beberapa seni budaya lain yang menunjukkan terjadinya proses akulturasi
antara budaya Islam dengan budaya lokal. Misalnya, seni tari Seudati dari Serambi Mekah, debus dari Banten, dan masih
banyak lagi.
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
161
1. Mengenal Tradisi dan Upacara Adat di Nusantara
Tradisi atau upacara adat di Nusantara sangatlah terkait dengan kepercayaan lama telah dianut masyarakat sebelum
datangnya Islam. Tentunya kepercayaan tersebut berlainan dengan ajaran Islam. Pemahaman tentang Tuhan yang cenderung
animisme dan dinamisme misalnya, sangat berbeda dengan ajaran tauhid. Islam mengakui hanya Allah Tuhan yang berhak
dimohon dan dimintai pertolongan. Bukan makhluk-Nya, sekali- pun itu makhluk gaib. Pemahaman ini tentunya berlainan dengan
yang berkembang di tengah masyarakat pada umumnya. Mereka meyakini bahwa para Dewa-lah yang harus dipuja agar
melindungi, menjaga, dan tidak menimpakan kesialan.
Beragam upacara adat lokal telah lama berlangsung dalam masyarakat, misalnya upacara daur kehidupan yang meliputi
upacara kelahiran, usia dewasa, pernikahan, dan kematian. Ada juga upacara ketika hendak membangun rumah, menanam padi,
atau mengadakan hajatan-hajatan lainnya guna menolak bala dan memohon berkah. Upacara-upacara tersebut di masing-masing
daerah memiliki nama yang berbeda-beda, tetapi memiliki maksud yang kurang lebih sama, yaitu memohon kepada para
dewa agar menganugerahkan keselamatan.
Setelah Islam datang dan dianut oleh masyarakat dengan mengusung ajaran tauhid, kepercayaan lama pun ditinggalkan.
Akan tetapi, beberapa upacara adat tetap berlangsung dan tidak lantas dihilangkan. Di sinilah terjadi perubahan orientasi tujuan
upacara itu sendiri, bukan untuk memohon kepada para Dewa sebagaimana kepercayaan lama. Namun, untuk memohon kepada
Allah Yang Maha Esa. Hal ini ditunjukkan dengan pembacaan doa secara Islami dalam beberapa upacara, baik upacara adat
yang lingkupnya luas maupun dalam lingkup keluarga. Adapun mengenai simbol-simbol upacara, seperti alat-alat dan seluruh
kelengkapannya ditinggalkan dan disesuaikan dengan ajaran Islam.
2. Upacara-Upacara Adat Bercorak Islam
Di beberapa daerah sepanjang Nusantara terdapat upacara- upacara adat yang mendapat pengaruh budaya Islam. Upacara
adat yang dimaksud misalnya untuk menyambut beberapa hari besar Islam, khususnya Maulid Nabi atau hari kelahiran
Rasulullah. Dalam menyambut maulid Nabi, upacara peraya- annya di masing-masing daerah berlainan dan memiliki keunikan
tersendiri. Di Jawa Tengah misalnya, setiap bulan Maulud di- langsungkan upacara Grebeg Maulud. Upacara yang berlangsung
semenjak zaman Kerajaan Demak ini, tetap dilestarikan di Keraton Surakarta.
Di Keraton Cirebon upacara menyambut Maulud dikenal dengan sebutan upacara Panjang Jimat. Penamaan Panjang Jimat
sejatinya adalah nama piring atau baki lebar yang digunakan untuk menempatkan makanan untuk dibagi-bagikan. Yang
menarik, piring dan baki itu hanya digunakan sekali dalam setahun. Pada malam tanggal 12 Maulud, panjang jimat itu diarak
menuju masjid oleh sultan dan kerabat keraton. Tidak kalah menariknya di Keraton Yogyakarta juga dilangsungkan upacara
Sumber: www.trulyjogja.com
▲ ▲
▲ ▲
▲ Gambar 13.4
Gunungan pada upacara Sekaten.