Metode Rendering Augmented Reality Sultan Deli Di Istana Maimun

disajikan pada tahun 1999 di SIGGRAPH. Demo versi 1.55 dirilis pada tahun 2002, dan versi 3.1 dirilis pada tahun 2007. Melalui Goz Go ZBrush, tersedia dalam Versi 4, ZBrush menawarkan integrasi dengan Autodesk Maya, Autodesk 3ds Max, Cinema4D, Lightwave 3D, Poser Pro, Daz Studio, AMDAL dan Modo.

2.8. Metode Rendering

Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output tampilan akhir pada model dan animasi. Rendering tidak hanya digunakan pada game programming, tetapi juga digunakan pada banyak bidang, misalnya arsitektur, simulator, movie, spesial effect pada tayangan televisi, dan design visualization. Rendering pada bidang-bidang tersebut memiliki perbedaan, terutama pada fitur dan teknik renderingnya. Terkadang rendering juga diintegrasikan dengan model yang lebih besar seperti paket animasi, tetapi terkadang berdiri sendiri dan juga bisa free open-source product. Secara umum, proses untuk menghasilkan rendering dari objek-objek 3D melibatkan 5 komponen utama, yaitu geometri, kamera, cahaya, karakteristik permukaan dan algoritma rendering. Metode rendering ada empat yaitu - Ray tracing rendering - Wireframe rendering - Hidden line rendering - Shaded renderingi Dalam kasus Augmented reality Sultan Deli proses rendering yang digunakan adalah rendering yang dipakai untuk dalam ruangan indoor. Salah satu metode rendering yang digunakan untuk indoor adalah metode shaded rendering karena komponen pencahayaan merupakan bagian terpenting rendering obyek tiga dimensi dalam sebuah ruangan. Universitas Sumatera Utara

2.8.1. Metode Shaded rendering

Pada metode ini, komputer diharuskan untuk melakukan berbagai perhitungan baik pencahayaan, karakteristik permukaan, shadow casting, dll. Metode ini menghasilkan citra yang sangat realistik, tetapi kelemahannya adalah lama waktu rendering yang dibutuhkan. Shaded rendering tidak memiliki batas jumlah lampu untuk mempengaruhi obyek. Semua lampu dievaluasi per pixel, yang berarti pencahayaan tersebut berinteraksi terhadap kondisi normal yang ada pada kenyataan. Shaded rendering memiliki keuntungan bahwa pencahayaan sebanding dengan jumlah piksel cahaya yang bersinar. Shaded rendering ini mempunyai perilaku yang konsisten dan dapat diprediksi dikarenakan efek pencahayaan disesuaikan dengan pencahayaan yang terjadi.

2.9. Metode Marker-Based-Tracking