Hasil Pemeriksaan Laboratorium 1. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Nitrit Pada
4.2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium 4.2.1. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Nitrit Pada
Pemeriksaan nitrit sampel yang dilakukan
kemudian dibawa ke Laboratorium Kimia. Sampel terdiri dari
nitrit pada Sosis dilakukan dengan metode spektrof Gambar 5. Sosis Curah B
Gambar 6. Sosis Curah C
ksaan Laboratorium iksaan Kuantitatif Nitrit Pada
Pemeriksaan nitrit yang terdapat pada Sosis dimulai dari pengambilan dilakukan dengan dua kali pengambilan pada hari yang
ke Laboratorium Balai Tenaga kesehatan Lingkungan Kimia. Sampel terdiri dari 6 Sosis dari setiap pusat penjualan sosis. Pemeriksaan
nitrit pada Sosis dilakukan dengan metode spektrofotometri ultraviolet.
dari pengambilan hari yang berbeda
Lingkungan bagian pusat penjualan sosis. Pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan kadar nitrit diperoleh dalam bentuk ppm atau mgkg kemudian hasilnya
dibandingkan dengan Permenkes RI No 1168 Menkes
Per X 1999 tentang Bahan Tambahan Makanan BTM, yang membatasi penggunaan maksimum pengawet nirit di dalam produk daging olahan yaitu
sebesar 125 mgkg dan melihat apakah penggunaan pengawet nitrit pada Sosis sudah memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil
pemeriksaan kadar nitrit secara kuantitatif pada sampel sosis dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Nitrit Pada Sampel Sosis No Kode Sampel
Nilai Banyaknya Batas Maksimum
Serapan Nitrit
Penggunaan Nitrit mgkg
mgkg dalam bahan makanan
1 P1 0,0780
62,40 2 P2
1,8342 1467,36
3 P3 0,1986
158,88 125
4 P4 0,4124
329,92 5 P5
0,1514 121,12
6 P6 0,0470
37,60 Keterangan:
P1 : Sosis Curah A
P2 : Sosis Merek A
P3 : Sosis Merek B
P4 : Sosis Merek C
P5 : Sosis Curah B
P6 : Sosis Curah C
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.1. di atas dapat diketahui bahwa dari 6 enam sampel sosis memiliki kadar nitrit yang bervariasi. Kadar nitrit tertinggi terdapat pada kode
sampel P2 yaitu sosis yang dijual di grosir di Pasar Karang Sari Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Polonia sebesar 1467,36 mgkg dan kadar nitrit yang terendah
terdapat pada kode sampel P6 yaitu sosis yang dijual di Pasar Buah Setiabudi Jl. Setia Budi sebesar 37,6 mgkg. Selanjutnya berikut kadar nitrit dari masing-
masing sampel sosis dari kandungan yaitu sampel kode P1 sebesar 62,4 mgkg, sampel kode P3 sebesar 158,88 mgkg, sampel kode P4 sebesar 329,92 mgkg dan
sampel kode P5 sebesar 121,12 mgkg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar nitrit dari 3 tiga sampel sosis yang diperiksa melebihi batas maksimum
penggunaan nitrit pada produk daging olahan yaitu sebesar 125 mgkg.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB V PEMBAHASAN