terikat pada grup sulfhidril dalam keratin rambut yang akan mempengaruhi pertumbuhan rambut Suling, 2012.
c. Bahan-bahan kimia
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam berbagai jenis proses styling seperti pelurusan, pengeritingan dan pewarnaan mengakibatkan kerusakan pada
rambut seperti rambut kering, rambut kasar dan rambut bercabang serta kelainan pada kulit kepala seperti rasa terbakar, rasa gatal dan kulit kepala bersisik. Radiasi
akibat proses styling yang berlebihan juga mengakibatkan kerusakan rambut seperti rambut bercabang, rambut rontok, rambut kering dan rambut kasar. Bahan-
bahan kimia seperti PPD, amonia, hidrogen peroksida, anilin yang terdapat dalam proses pewarnaan rambut dapat menyebabkan kerusakan pada rambut seperti
rambut kusam, rambut kering, rambut rontok, rambut kasar, rambut bercabang dan rambut mudah patah. Selain itu, pewarnaan rambut juga dapat menyebabkan
kelainan pada kulit kepala seperti rasa gatal, rasa terbakar, kulit kepala bersisik, kemerahan, bengkak, dan luka. Pemilihan shampoo dan kondisioner yang tidak
cocok dengan jenis rambut juga bisa menyebabkan terjadinya kerusakan rambut seperti rambut mudah patah, rambut kering, rambut kasar dan rambut rontok.
Jenis bahan kimia seperti amonium tioglikolat dan amonium bikarbonat yang ditambahkan pada alkali kurl merusakan batang rambut dan akan bertindak keras
pada permukaan rambut Jusuf, 2014.
2.1.5 Kelainan pada Rambut
Kelainan pada rambut dapat terjadi akibat pengaruh faktor fisiologis dan patologis. Klasifikasi kelainan pada rambut adalah gangguan siklus folikel
rambut, perubahan folikel rambut yang tidak dikehendaki, regenerasi folikel rambut yang tidak sempurna, defek pada struktur batang rambut, kesalahan
pertumbuhan folikel rambut, dan kombinasi dari semua. Pada gangguan pada siklus folikel rambut, terjadinya kasus-kasus seperti telogen efluvium, alopesia
areata, alopesia androgenik, alopesia yang diinduksi kemoterapi. Telogen efluvium adalah keadaan dimana rambut dalam fase telogen terlepas lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
dari normal seperti 150 jadi 400 lembar sehari. Telogen effluvium bisa terjadi akibat menderita demam tinggi. Alopesia areata adalah kehilangan rambut yang
cepat dan komplit sehingga terbentuk berak satu atau lebih, berupa bulatan atau oval, biasanya di kepala dan tempat berambut lain alis mata, kumis, badan. Pada
kasus alopesia androgenik, hirsutisme, hipertrikosis terjadinya perubahan pada folikel rambut yang tidak dikehendaki. Alopesia androgenik dapat terbagi kepada
dua yaitu pada laki-laki dan pada wanita. Pada laki-laki dikenali sebagai male pattern alopecia. Pada wanita dikenali sebagai female pattern alopecia.
Terjadinya kerontokan rambut akibat pengaruh hormon. Regenerasi folikel rambut yang tidak sempurna akan menyebabkan kasus seperti alopesia sikatrikal
liken planopilaris, alopesia karena traksi, alopesia karena radiasi, folliculitis decalvans dan SLE kronis. Folikulitis adalah inflamasi folikel rambut akibat
infeksi. Defek pada struktur batang rambut seperti gangguan pada batang rambut akan menyebabkan monilethrix, pili torti, dan trikotiodistrofi. Kesalahan
pertumbuhan folikel rambut menyebabkan Aplasia cutis congenital dan dysplasia ectodermal. Kelainan pada rambut bisa juga terjadi akibat kombinasi dari semua
kelainan di atas Harrison, 2003. Penyakit tertentu juga memiliki peranan yang cukup besar yang
menyebabkan rambut rontok seperti penyakit kanker, diabetes mellitus, systemic lupus erythematosus SLE, penyakit kronis dan degeneratif lainnya yang masuk
dalam stadium lanjut. Perubahan dan ketidak seimbangan hormon tubuh juga memiliki peranan aktif dalam masalah rambut rontok. Perubahan hormon ini
dapat terjadi pada seorang wanita yang sedang dalam masa kehamilan, seseorang yang memasuki masa menopause, efek samping pemakaian pil kontrasepsi dan
ketidak seimbangan kelenjar tiroid Soepardiman, 2010. Pada umumnya, rambut rontok mengalami kerontokan 50-100 helai setiap
harinya. Dibandingkan rambut yang berjumlah 100.000 helai di setiap kepala, tetapi tidak menyebabkan penipisan rambut berlebih. Rambut yang mulai menipis
biasanya disebabkan oleh faktor usia yang semakin bertambah. Jika rambut yang rontok lebih banyak daripada rambut yang tumbuh, dan jika rambut tumbuh lebih
tipis dibanding rambut yang rontok pada bagian tertentu Suling, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pewarnaan Rambut