mencari dan meminta pertanggungjawaban selain melapor ke kantor Cabang Bumiputera”.
Dari wawancara diatas dikatakan bahwa keberadaan dan identitas agen harus benar-benar dikenal oleh calon dan nasabah agar tindak kriminal dapat
diatasi, apalagi di Kabupaten toba Samosir yang dimana sistem kekerabatan marga diterapkan maka akan dengan mudah agen untuk memperkenalkan diri
kepada nasabah dan begitu juga nasabah akan mengetahui dengan jelas siapa agen yang menjadi perhubungan antara nasabah dengan perusahaan.
4.3. Kendala-kendala yang dihadapi Asper Bumiputera Balige
Implementasi strategi pemasaran dalam penggarapan pasar asuransi jiwa perorangan juga mempunyai beberapa kendala-kendala, yaitu:
1. Sumber Daya Manusia Kurang Produktif Produktifitas sumber daya manusia masih kurang baik hal ini dikarenakan
oleh kurang terfokusnya para agen didalam melakukan pekerjaannya akibat adanya profesi yang lain yang dikerjakan oleh para agen. Seperti yang
diungkapkan oleh ibu Sarlina Sitorus sebagai Agen di AJB Bumiputera cabang Balige: “ profesi agen bukanlah profesi utama, melainkan sampingan yang dapat
menghasilkan uang, seperti saya seorang Guru yang lebih mementingkan profesi guru saya dibanding sebagai agen, sehingga dalam mencari nasabah dan
memprospek nasabah menjadi kurang maksimal”. Selain itu sistem kontrak agen dengan perusahaan yang sistemnya bukan
permanen menjadikan para agen kurang maksimaldalam bekerja walaupun pendapatan dari agen tergantung dari banyaknya nasabah yang direkrutnya. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini sangat berdampak negatif bagi perusahaan karena pendapatan perusahaan otomatis tidak akan maksimal.
Dari wacana diatas diketahui bahwa profesi agen bukanlah menjadi prioritas selain dari sistem kontrak pegawai yang todak permanen, sehingga para
agen melakukan pekerjaannya tidak maksimal. Keadaan ini menjadi kendala bagi agen khususnya perusahaan, karena perusahaan akan mendapatkan hasil yang
kurang menguntungkan akibat para agen kurang 2. Semakin Banyaknya Kompetitor Pesaing
Banyaknya muncul perusahaan jasa asuransi di daerah pasar AJB Bumiputera cabang Balige berdampak negatif bagi perusahaan, karena masyarakat
akan memilih produk atau perusahaan yang dapat menjangkau mereka lebih dulu, artinya adalah keterbatasan SDM atau agen AJB Bumiputera di dalam menguasai
pasar yang sangat luas akan menjadi celah bagi para kompetitor untuk mencari nasabah yang berpotensi. Seperti yang diungkapkan oleh kepala cabang
Bumiputera Balige: “ pertumbuhan perusahaan asuransi di lingkungan atau di pasar potensial
Bumiputera menjadikan perusahaan kami kurang produktif, apalagi dengan keterbatasan SDM didalam memprospek para calon nasabah
terbatas waktu dan jarak dari para nasabah, sehingga hal ini menjadi tingkat persaingan diantara para perusahaan jasa untuk mendapatkan
nasabah yang berpotensial”. Dari wacana diatas diketahui bahwa keberadaan kompetitor seharusnya
menjadi motivasi positif bagi perusahaan untuk menjadi semakin baik, akan tetapi
Universitas Sumatera Utara
hal ini menjadi kendala bagi perusahaan karena perusahaan memiliki keterbatasan SDM di dalam bekerja.
3. Tarif premi relatif lebih tinggi Premi yang dibebankan pada pemegang polis relatif lebih tinggi
dibandingkanpesaingnya, dampaknya terkadang nasabah lebih cenderung berfikir ulang untuk membeli produk asuransi jiwa perorangan.
Dari hasil wawancara diatas maka dapat diketahui bahwa kendala-kendala dalamimplemantasi strategi pemasaran AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang
Asuransi Jiwa Perorangan Balige dalam penggarapan pasar asuransi diantaranya adalahsumber daya manusia kurang produktif, semakin banyaknya pesaing atau
kompetitor, dan tarif premirelatif lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA