Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM MENINGKATKAN

JUMLAH NASABAH ASURANSI KUMPULAN PADA

AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG

ASURANSI KUMPULAN MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

NIRMALA SARI DEWI RANGKUTI 060521039

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Nirmala Sari Dewi Rangkuti (2009), ”Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan.” Dosen Pembimbing Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Dosen Penguji I dan Ibu Dr. Yeni Absah, M.Si selaku Dosen Penguji II.

AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan merupakan asuransi swasta tertua di indonesia. Produk asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan adalah asuransi kumpulan yaitu produk asuransi jiwa yang diperuntukkan bagi karyawan termasuk pekerja dari suatu perusahaan atau instansi anggota yang penyelenggaraannya diatur secara kolektif/kumpulan yang dikelola divisi askum.

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi bersaing yang diterapkan perusahaan dalam menghadapi persaingan untuk meningkatkan jumlah nasabahnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode kualitatif dan matriks SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan dapat meningkatkan jumlah nasabah dengan melaksanakan strategi alternatif berdasarkan prioritas yang dihasilkan dari analisis

SWOT sebagai beikut : 1). strategi pelayanan differensiasi (SO), 2.) strategi

promosi (SO), 3). strategi Merek (SO), 4). Strategi peningkatan kualitas SDM

(SO), 5). Strategi peningkatan kualitas teknologi (SO), 6). Strategi lokasi (SO), 7).

strategi merek (WO), 8). strategi promosi (WO), 9). strategi peningkatan kualitas SDM (WO), 10). Strategi peningkatan teknologi (WO), 11). Strategi differensiasi pelayanan (WO), 12). strategi peningkatan kualitas SDM (ST), 13). strategi peningkatan kua litas teknologi (ST), 14). strategi promosi (ST), 15). strategi merek (ST), 16), strategi peningkatan kualitas teknologi (WT), 17). Strategi promosi

(WT), 18). Strategi manajemen (WT).

Kata Kunci : Kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats ).


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wbr.

Penulis mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan”.

Penulis mengucapkan terima kasih selama penyelesaian skripsi ini dan juga selama mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Frida Ramadhini MM, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, saran yang berguna selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku penguji I yang memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


(4)

6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku penguji II yang memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

8. Bapak pimpinan dan staf karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Askum Medan yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan membantu selama proses penelitian.

9. Teristimewa kepada Ibunda tercinta Hj. Nisrawati Lubis terima kasih dari ananda atas untaian do’a dan memberikan dukungan moril maupun matreil. Hanya Allah yang dapat membalasnya. Semoga ananda bisa menjadi anak yang berbakti dan dapat dibangggakan oleh Ibu, Amin Ya Rbb.

10.K’ Dani, K’ Vina, B’ Jum selaku Staf Departemen Manajemen, terim kasih atas bantuan dan kerja samanya selama ini.

11.Buat sahabat-sahabatku : Diana, Heni, Vie, Ratna, Siti Purba, Winda, Adis, Asri, Umi, K’Mita, Oksi, Pipit, Diyah, terima kasih atas dukungannya, semoga sukses selalu.

12.Seluruh teman - teman di Manajemen Rika, Hervina, fina, Inka, Uyak, Rini, Tisa, Ike, Dek Ita, Takdir, Zaki, Dedi, K’liza, K’first, K’Lydia, K’Vera, K’Tia, K’Ruth, K’Dina, dan semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu peratu, terima kasih atas bantuannya selama ini.


(5)

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna menyempurnakan skripsi ini.

Wassslaamu’alaikum Wr.Wbr.

Medan, Maret 2009 Penulis


(6)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 6

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan penelitian ... 6

2. Manfaat penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan dan Identifikasi Penelitian... 7

2. Defenisi Operasional Variabel ... 8

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

4. Jenis Data ... 9

5. Teknik Pengumpulan Data ... 9

6. Metode Analisis Data ... 9

BAB II URAIAN TEORITIS ... 12

A. Penelitian Terdahulu... 12

B. Konsep Strategis... 13

C. Keunggulan Bersaing ... 14

D. Strategi Bersaing ... 15

E. Perencanaan Strategis ... 17

F. Analisis SWOT ... 18

G. Pengertian Jasa dan Asuransi ... 23

H. Perumusan Strategi Pemasaran ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 26

A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 ... 26

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 28

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 30

D. Produk-Produk AJB Bumiputera 1912 ... 34

E. Kegiatan Perusahaan ... 35

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI ... 37

A. Analisis Lingkungan Usaha Eksternal ... 37


(7)

D. Analisis Bersaing Dengan Menggunakan Analisis SWOT ... 49

E. Matriks SWOT ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60


(8)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Perusahaan Asuransi Di Indonesia ... 1 2. Tabel 1.2 Penghargaan AJB Bumiputera 1912 ... 3 3 Tabel 1.3 Jumlah Nasabah Asuransi kumpulan

Tahun 2006-2008... 4 4. Tabel 4.1 Laju pertumbuhan Ekonomi Kota Medan


(9)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6 2. Gambar 1.2 Matriks SWOT ... 10 3. Gambar 2.1 Matriks SWOT ... 22 4. Gambar 3.1 Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912

Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan ... 30 5 Gambar 4.1 Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912

Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan ... 43 6 Gambar 4.2 Matriks SWOT ... 54


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permintaan jasa asuransi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat karena perusahaan jasa asuransi termasuk salah satu sektor yang cukup prospek di masa depan. Hal ini terlihat dengan munculnya sejumlah perusahaan baru yang bergerak di bidang yang sama, dengan berbagai tawaran pelayanan yang beraneka ragam dan memiliki daya tarik yang khas. Berikut ini perkembangan perusahaan asuransi di indonesia.

Tabel 1.1

Perusahaan Asuransi Di Indonesia

No Perusahaan Asuransi Tahun Berdiri

1 AJB Bumiputera 1912

2 Jiwasraya 1859

3 Bumi Asih Jaya 1967

4 Jasindo 1973

5 Manulife 1995

Sumber :

Pada tabel 1.1 dapat dilihat perkembangan jumlah perusahaan asuransi di Indonesia yang semakin meningkat. Perkembangan jumlah perusahaan asuransi di Indonesia yang semakin meningkat, telah menyadarkan pihak asuransi terhadap pentingnya usaha pengembangan berbagai strategi agar dapat menghadapi persaingan. Oleh sebab itu diperlukan strategi bersaing yang tepat agar perusahaan


(11)

Kemampuan untuk dapat bersaing merupakan tantangan dan juga merupakan ancaman, tetapi dari disisi lain dapat dimanfaatkan untuk keuntungan bisnis sehingga perusahaan dapat berhasil dalam bidangnya. Perusahaan harus menyadari kelemahan-kelemahan dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki untuk dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memenangkan persaingan maka perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaing.

Strategi perusahaan, khususnya strategi bersaing merupakan langkah yang tepat yang harus diterapkan dan direalisasikan oleh setiap perusahaan agar dapat bertahan di pasar. Seperti diketahui bahwa dunia usaha bersifat dinamis, oleh karena itu strategi bersaing mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya.

Strategi bersaing adalah mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Porter (2001:35). Merencanakan strategi bersaing didasarkan kepada analisis lingkungan internal dan eksternal yang terdiri dari kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dengan cara ini perusahaan dapat melihat kedudukan perusahaan di pasar dalam menentukan strategi bersaing agar dapat meningkatkan jumlah nasabahnya.

Perusahaan Asuransi merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang jasa, oleh karena berpengaruh dibidang jasa maka produk dari perusahaan asuransi bersifat tidak berwujud (intangible) tidak seperti perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan barang jadi yang berwujud


(12)

(tangible). Mengelola suatu perusahaan yang menghasilkan jasa tentunya tidak sama dengan mengelola perusahaan yang memproduksi barang yang berwujud. Dalam perusahaan jasa, pihak manajer harus mengelola pelayanan kepada pelanggannya, sementara pada perusahaan manufaktur pihak manajer harus mengelola produksi barang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi yang berkembang dan mampu bersaing dengan perusahaan asuransi yang lainnya. Perkembangan ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah nasabah asuransi jiwa bersama bumiputera 1912 kantor cabang asuransi kumpulan medan selama tiga tahun terakhir. AJB Bumiputera juga mendapatkan beberapa penghargaan sebagai asuransi terbaik di Indonesia. Berikut ini beberapa penghargaan yang di peroleh AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan :

Tabel 1.2

Penghargaan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Askum Medan

Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kantor cabang Asuransi Kumpulan Medan (Tahun 2009)

Memasarkan produk jasanya, perusahaan menerapkan serangkaian

PENGHARGAAN TAHUN

Top Brand Award 2008

Golden Brand Award 2008

Service Quality Award 2008


(13)

oleh perusahaan adalah asuransi kumpulan yaitu produk asuransi jiwa yang diperuntukkan bagi karyawan termasuk pekerja dari suatu perusahaan atau instansi anggota yang penyelenggaraannya diatur secara kolektif/kumpulan yang dikelola divisi askum. Berikut ini adalah data jumlah nasabah asuransi kumpulan.

Tabel 1.3

Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Tahun 2006, 2007, dan 2008

NO TAHUN JUMLAH NASABAH/TAHUN

1 2006 2156

2 2007 2340

3 2008 2475

Sumber : AJB Bumiputera 1912Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan (Tahun 2009)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah nasabah asuransi jiwa kumpulan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan mengalami peningkatan setiap tahun selama tiga tahun terakhir. Dalam meningkatkan jumlah nasabahnya, asuransi kumpulan dituntut untuk dapat melakukan strategi bersaing yang efektif sehingga dapat memenangkan persaingan dan dapat meningkatkan jumlah nasabahnya. Asuransi jiwa bersama bumiputera dalam merumuskan strategi dan kebijaksanaan perusahaan perlu menganalisis lingkungan yang terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

Menurut Fred R.David (2006: 228) Salah satu alat yang dapat dipakai untuk merumuskan stratgi bersaing adalah dengan Analisis SWOT yaitu analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Dengan melakukan analisis lingkungan ini, maka


(14)

perusahaan dapat mengetahui kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang akan berpengaruh terhadap penentuan strategi bersaing perusahaan supaya meningkatkan jumlah nasabahnya.

Perubahan lingkungan dunia asuransi yang semakin meningkat, sehingga melalui analisis SWOT ini maka diharapkan manajemem asuransi dapat merumuskan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan meminimalkan kelemahan serta mengatasi ancaman sehingga Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dapat memenangkan persaingan dalam meningkatkan jumlah nasabahnya.

Strategi bersaing yang efektif merupakan rencana jangka panjang yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan pemasaran untuk meningkatkan jumlah nasabahnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitan dengan judul ”Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah

Nasabah Asuransi Kumpulan Pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan alasan pemilihan judul, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah strategi bersaing yang diterapkan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan dalam meningkatkan jumlah nasabahnya.


(15)

C. Kerangka Konseptual

Merencanakan Strategi bersaing didasarkan kepada analisa lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Adapun yang menjadi kerangka konseptual penulis adalah sebagai berikut :

Strategi Bersaing :

Lingkungan Internal (Kekuatan dan kelemahan) Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Gambar 1.1 Kerangka konseptual Sumber : R.D.Jatmiko (diolah penulis)

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah strategi bersaing yang diterapkan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan dapat meningkatkan jumlah nasabahnya.

E. Tujuan dan Manfaat penelitian 1.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi bersaing yang diterapkan perusahaan dalam menghadapi persaingan untuk meningkatkan jumlah nasabahnya.

Peningkatan Jumlah Nasabah


(16)

2 .Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan strategi bersaing sehingga perusahaan dapat mengetahui bagaimana cara meningkatkan jumlah nasabahnya.

b. Bagi Penulis

Sebagai pemahaman lebih lanjut dalam bidang pemasaran khususnya yang berkaitan dengan strategi bersaing dari teori pemasaran yang penulis peroleh selama masa perkuliahan.

c.Bagi Pihak lain

Sebagai bahan masukan bagi yang membutuhkan pada masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Dan Identifikasi Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada Analisis SWOT yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk menciptakan strategi bersaing yang tepat bagi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan dalam meningkatkan jumlah nasabahnya.

Analisis SWOT yaitu Analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Dengan analisis lingkungan ini, maka perusahaan dapat mengetahui kekuatan,kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan terhadap penentuan strategi bersaing dalam meningkatkan jumlah nasabahnya.


(17)

2. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat variabel yang diteliti yaitu : a. Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah kekuatan internal perusahaan yang memberikan suatu keunggulan kompetitif dan kemampuan kepada perusahaan untuk dapat mempertahankan posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama. b. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya, sementara para pesaing memiliki kapasitas tersebut.

c. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah sesuatu kencenderungan lingkungan yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan serta produk dan jasa perusahaan.

d Ancaman (Threats)

Ancaman adalah suatu kencenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan posisi perusahaan baik produk atau jasanya.

e. Strategi bersaing

Strategi bersaing adalah suatu rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan paduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat menciptakan tujuan pemasaran atau tujuan perusahaan. f. Peningkatan jumlah nasabah

Peningkatan jumlah nasabah adalah suatu hasil dari penerapan strategi bersaing yang dijalankan oleh perusahaan agar dapat menghadapi persaingan.


(18)

3. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Askum Medan JL. Sultan Iskandar Muda no.138 Medan. Penelitian di laksanakan dari bulan Januari 2009 sampai dengan Maret 2009.

4. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan 2 data yaitu :

a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari tulisan melalui buku, majalah, internet untuk mendukung penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, majalah, internet dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian. b. Wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung mengenai

penelitian khususnya masalah strategi bersaing dalam meningkatkan jumlah

nasabah dengan pihak perusahaan yaitu kepala keuangan dan administrasi.

6. Metode Analisis Data

a. Metode analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif yaitu merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai strategi bersaing AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Askum Medan.


(19)

b. Metode Kualitatif

Metode kualitatif yaitu merupakan cara yang digunakan untuk meneliti pada obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

c. Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.

Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis:

Kekuatan (Strengths-S)

Tentukan 5-10 faktor-faktor Kekuatan internal

Kelemahan (Weaknesses – W )

Tentukan 5-10 faktor-faktor Kelemahan Internal

Peluang (Opportunities-O)

Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang menggunakan Kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO

Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Ancaman (Threats – T)

Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal

Strategi ST

Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 1.2. Matriks SWOT Sumber : Rangkuti (2003:31)

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) yaitu Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan keseluruhan kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada.

2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) yaitu berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan.


(20)

3. Strategi ST (Strengths-Threats) yaitu dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) yaitu taktik defensif yang diarahkan dengan meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.


(21)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Chandra E. Ginting (2006) Fakultas Ekonomi USU meneliti tentang

Analisis SWOT Pada Hotel Danau Toba International Medan. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pengidentifikasian, penganalisaan, penerapan dan pengendalian SWOT kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), dalam lingkungan internal, serta peluang (opportunities), dan

ancaman (threats) dalam lingkungan eksternal secara efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan sebagaimana yang diharapkan perusahaan dan dapat membantu perusahaan dalam pemilihan strategi yang tepat dalam pengambilan keputusan strategi yang sesuai untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan yang optimal.

Karnovim Salim (2002) Fakultas Ekonomi USU meneliti tentang Analisis

SWOT terhadap strategi pemasaran jasa Pada Hotel Emeral Gardenia International

Medan. Dari penelitian dapat dihasilkan bahwa strategi pemasaran jasa yang diterapkan perusahaan dapat mengatasi ancaman atau gangguan yang ada karena perusahaan memiliki kekuatan yaitu produk jasa hotel yang lengkap dan standar penetapan harga jasa serta penetapan kebijaksaan perusahaan yang efektif dan efisien.


(22)

B. Konsep Strategis

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan keuntungan laba perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai apabila bagian pemasaran melakukan strategi untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi perusahaan dapat dipertahankan.

Porter (2001:4) menyatakan bahwa strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut Kotler (2000:222), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan tiga strategi yaitu sebagai berikut:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dalam orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi kepada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen misalnya


(23)

strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

C. Keunggulan Bersaing

Tujuan pengembangan strategi yaitu agar perusahaan mampu bersaing dalam setiap keadaan, terutama pada saat kondisi ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan, sehingga peusahaan dituntut harus mempunyai keunggulan bersaing.

Keunggulan bersaing yaitu keunggulan atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan yang lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih tinggi. Kotler ( 2001:80).

Perusahaan yang bersaing dalam pasar sasaran yang sama selalu akan berbeda dengan tujuan dan sumber dayanya. Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha yaitu menemukan posisi dalam suatu industri sehingga perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi bersaingnya.

Menurut Porter (2001:31) ada tiga pilihan strategi generik yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu:

1. Keunggulan biaya menyeluruh yaitu startegi keunggulan biaya dapat merevolusikan suatu industri dimana basis persaingan historinya selama ini adalah sebaliknya dan para pesaing tidak siap baik secara persepsi maupun ekonomis untuk mengambil langkah meminimalkan biaya.


(24)

2. Strategi differensiasi adalah mendefenisikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik.

3. Strategi fokus yaitu serangkaian tindakan ntegratif yang dirancang untuk memproduksi dan menawarkan barang atau jasa yang melayani kebutuhan sekemn persaingan tertentu, produk tertentu untuk pasar tertentu, atau pasar wilayah geografi tertentu atau biasanya disebut ceruk pasar.

Mengklasifikasikan strategi bersaing didasarkan pada peran yang dimainkan perusahaan dipasar yaitu :

1. Pemimpin pasar yaitu perusahaan yang memiliki keunggulan dalam pasar. 2. Penantang pasar yaitu perusahaan yang menduduki urutan kedua dalam

industri.

3. Pengikut pasar yaitu perusahaan biasanya hanya mengikuti perkembangan pemimpin pasar.

4. Perelung pasar yaitu perusahaan yang memilih untuk bergerak di beberapa bagian khusus dalam pasar yang tidak menarik minat perusahaan yang lebih besar.

D. Strategi Bersaing

Strategi bersaing adalah mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan terseb Porter (2001:35). Dalam penentuan strategi bersaing harus didasarkan kepada analisis lingkungan eksternal yaitu


(25)

situasi persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, serta demografi. Sedangkan lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan pelayanan. Sehingga perusahaan dapat melihat situasi dan kondisi pasar dalam menerapkan starategi bersaing agar dapat meningkatkan jumlah nasabahnya.

Defenisi Competitive Marketing Strategy atau strategi bersaing menurut Porter (2001 :16) adalah kombinasi antara akhir (tujuan) yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan alat (kebijaksanaan) dan perusahaan berusaha sampai kesana.

Pokok perumusan strategi bersaing yaitu menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya, walaupun lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi kekuatan-keuatan sosial dan ekonomi. Aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri perusahaan tersebut dapat bersaing.

Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri salah satunya menemukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik- baiknya terhadap tekanan (daya) persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Rivalitas dikalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingn harga, perang iklan , memberikan hadiah, introduksi produk dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi bersaingnya.


(26)

E. Perencanaan Strategis

Perencaanaan strategis yang berorientasi dengan pasar yaitu proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar sasaran, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis yaitu untuk membentuk dan menyempurnakan bisnis serta produk perushaan supaya memenuhi sasran keuntungan dan pertumbuhan. Kotler (2001: 71).

Perencaan strategis memberikan kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan yang dapat meningkatkan ketanggapan dan berfungsinya perusahaan. Perencanaan strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas mengenai perusahaan. Selain itu perencanaan strategis memungkinkan perusahaan mempersiapkan diri menghadapi linhkungan kegiatan yang cepat berubah. Proses perencanaan strategis adalah sebagai berikut :

1. Penetapan misi bisnis

2. Analisis lingkungan eksternal 3. Analisis lingkungan internal 4. Perumusan tujuan

5. Perumusan Strategi 6. Perumusan program 7. Implementasi strategi


(27)

F. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang (opportunities), namum secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakneses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini.

Analisis SWOT sendiri membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal. Dengan analisis ini akan dihasilkan empat kemungkinan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk semakin meningkatkan jumlah nasabahnya

Tujuan fundamental analisis SWOT untuk mengidentifikasi trend, kekuatan dan kondisi yang memiliki dampak potensial pada formulasi dan implementasi strategi perusahaan. Ini merupakan langkah paling penting atas dasar dua alasan. Pertama, setiap perubahan dalam lingkungan eksternal bisa menimbulkan dampak serius pada perusahaan. Kedua, langkah ini memberikan peluang untuk menyusun aspek-aspek terpenting untuk dievaluasi.

Analisis Lingkungan eksternal dipengaruhi oleh beberapa fakfor Jatmiko (2003:30) yaitu:

1. Demografis, mencakup besarnya polusi, struktur usia, distribusi, geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan.


(28)

2. Ekonomi, mencakup tingkat inflasi, tingkat bunga, defisit, atau surplus neraca perdagangan, defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan pribadi, tingkat simpanan perusahaan dan produk domestik bruto.

3. Politik/hukum, mencakup hukum perpajakan, filosofi, hukum pelatihan tenaga kerja, kebijakan dan filisofi pendidikan.

4. Sosial budaya mencakup wanita dalam angkatan kerja, variasi dalam angkatan kerja, perilaku atas kualitas kerja, pertimbangan mengenai lingkungan, pergeseran dalam prepensi mengenai karakteristik produk dan jasa.

5. Teknologi mencakup inovasi produk, inovasi proses, aplikasi pegetahuan, fokus pada biaya penelitian pengembangan yang didukung pemerintah maupun swasta, dan teknologi komunikasi baru.

Analisis lingkungan internal meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Membentuk suatu komite yang melibatkan wakil-wakil manejer dan karyawan dari seluruh bagian fungsional yang ada di dalam organisasi/ perusahaan dan dilibatkan untuk melakukan analisis dan menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan organisasi/perusahaan. 2. Membandingkan dengan hasil analisis lingkungan eksternal. Proses

analisis lingkungan internal memberikan lebih banyak peluang para anggota organisasi untuk memahami bagaimana tentang pekerjaannya, departemennya dalam organisasi secara keseluruhan.

3. Kesimpulan dan keputusan.


(29)

Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri dimana perusahaan tersebut bersaing. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menetukan aturan permainan persaingan selain juga strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan. Menurut Porter (2001:33) Keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung pada 5 kekuatan persaingan pokok yaitu :

1. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar. Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Rintangan masuk yaitu skala ekonomis, diferensiasi, kebutuhan modal, akses saluran industri dan kebijakan pemerintah.

2. Tekanan dari produk pengganti

Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing dalam arti yang luas dengan industri- industri yang menghasilkan produk pengganti. Mengenali produk pengganti adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk industri. Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian adalah produk yamg mempunyai kecendrugan utuk memiliki harga atau prestasi yang baik ketimbang produk industri dan dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.


(30)

3. Kekuatan tawar- menawar pembeli

Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar- menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Dalam hal ini pembeli cenderung untuk mencari harga yang menguntungkan dan menggunakan dananya untuk melakukan pembelian. 4. Kekuatan tawar –menawar pembeli

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar- menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikan harga atu menurunkan mutu produk atau jasa ynag akan dibeli. Kondisi yang menentukan kekuatan pemasok tidak hanya dapat berubah melainkan juga sering kali berada diluar kekuasaan perusahaan. Perushaan dapat memperkuat ancamannya untuk melakukan integrasi balik, mencoba menghilangkan daya pelatihan dan sebagainya.

5. Strategi bersaing yang efektif meliputitindakan defensif guna menciptakan posisi yang aman terhadap kelima kekuatan pesaing.

Dengan analisis SWOT, perusahaan dapat melihat evaluasi keseluruhan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), hambatan (threats). Tujuan mengadakan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk menentukan aktifitas perusahaan berdasarkan kekuatan yang dimiliki, untuk mengeksploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan mengurangi atau menghilangkan ancaman dan gangguan yang membahayakan posisi perusahaan di pasar, dalam rangka mempertinggi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan jumlah nasabahnya.


(31)

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor trategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif yang strategis.

Kekuatan (Strengths-S)

Tentukan 5-10 faktor-faktor Kekuatan internal

Kelemahan (Weaknesses – W )

Tentukan 5-10 faktor-faktor Kelemahan Internal.

Peluang (Opportunities-O)

Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal.

Strategi SO

Ciptakan Kekuatan untuk menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi WO

Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Ancaman (Threats – T)

Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal.

Strategi ST

Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

Strategi WT

Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 2.1. Matriks SWOT Sumber : Rangkuti (2003:31)

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) yaitu Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan keseluruhan kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada.

2.Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) yaitu berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan.

3.Strategi ST (Strengths-Threats) yaitu dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

4.Strategi WT (Weaknesses-Threats) yaitu taktik defensif yang diarahkan dengan pengurangan kelemahan dan menghindari ancaman.


(32)

G. Pengertian Jasa Dan Asuransi

Menurut Lupiyoadi (2001:602) jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan tidak dan memberikan nilai tambah.

Menurut Tjiptono (2002 : 136) Karakteristik Jasa terdiri atas : 1. Intangibility/ tidak berwujud

Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat lihat, diraba,didengar,atau dicium sebelum jasa itu dibeli. 2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyediannya adalah bagian dari jasa. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia klien adalah ciri khusus dari pemasaran jasa. Baik penyedia maupun klien mempengaruhi hasil jasa.

3. Variability (hasilnya bervariasi)

Jasa sangat bervariasi karena tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan. Pembeli jasa menyadari tingginya variabilitas ini sering membicarakannya dengan orang lain sebelum memilih seorang penyedia jasa.

4. Perishability (tidak tahan lama)


(33)

Pengertian asuransi menurut undang-Undang Republik Indonesia No. 2, tahun 1992, asuransi merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Asuransi merupakan cara mengalihkan resiko dari tertanggung kepada tertanggung melalui suatu perjanjian dengan syarat tertanggung akan membayarkan sejumlah uang tertentu disebut premi dan penanggung akan memberikan pergantian apabila tertanggung mengalami kejadian yang tidak diinginkan, misalnya kematian, cacat, kecurian dan sebagainya. Jadi dengan asuransi tertanggung mendapat jaminan dalam menghadapi ketidakpastian.

Kegiatan pokok perusahaan asuransi adalah memindahkan resiko individu kepada perusahaan ansuransi yang bersangkutan dengan kata lain perusahaan asuransi akan menjadi penanggung dari setiap resiko yang timbul dari suatu kegiatan, seperti resiko kecelakaan dan lain-lain.

H. Perumusan Strategi Pemasaran

Bagi perusahaan, pemasaran merupakan salah satu fungsi penting yang sangat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi lainnya yang ada di dalam perusahaan. Setiap perusahaan baik perusahaan jasa atau pabrikasi, kegiatan pemasaran mutlak dilakukan. Dalam kegiatan pemasaran perlu diadakan terlebih dahulu


(34)

pengidentifikasian secara tepat apa sebenarnya yang diinginkan nasabahnya, sehingga perusahaan tidak menghasilkan barang atau jasa yang salah. Untuk itulah perusahaan perlu menentukan strategi pemasarannya secara tepat karena berhasil tidaknya perusahaan dalam meningkatkan jumlah nasbahnya tergantung pada strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan.

Menurut Kotler (2000:19) pemasaran adalah proses sosial dan manejerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka dapat dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keingnan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Susanto (2001:11)

Strategi pemasaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai tujuan- tujuan pemasaran. Payne (2001: 39). Dengan demikian dibutuhkan penganalisaan penyusunan strategi pemasaran terhadap faktor-faktor yang terkait dalam pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan yang meliputi fungsi keuangan, pemasaran, produksi, serta personalia. Masing- masing faktor internal yang terkait dengan fungsi pemasaran tresebut dapat merupakan hal yang menunjukan adanya keunggulan dan kelemahan perusahaan.


(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912

Dengan kondisi bangsa Indonesia yang terjajah selama 350 tahun oleh Kolonial Belanda maka timbul gerakan nasional pemuda bangsa Indonesia yang bernama Budi Utomo pada tahun 1908. Gerakan nasional Budi Utomo telah melahirkan kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia, maka lahirlah ide dan gagasan dari M. Ng. Dwijosejiwo sebagai anggota Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) untuk mendirikan asuransi jiwa bagi guru pribumi. Ide dan gagasan tersebut dilontarkan pada tahun 1910 yang diterima secara bulat walaupun belum dapat diwujudkan. Tetapi pada kongres I PGHB tanggal 12 Februari 1912 di Magelang, ide dan gagasan tersebut dapat direalisasikan yang dipelopori oleh M. Ng. Dwijosewojo, M. K. H. Soebroto dan M. Adimijojo dengan terbentuknya Onderlinge Levensverkering Maatschappij PGHB atau disingkat O.L.Mij PGHB yang kemudian menjadi AJB Bumiputera 1912.

Pada awal terbentuknya AJB Bumiputera 1912 memiliki modal utama yaitu idealisme, semangat nasionalisme, patriotisme dan dedikasi terhadap perjuangan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Adapun rintangan yang dihadapi AJB Bumiputera 1912 pada awal terbentuknya yaitu

1. Mendapat reaksi yang kurang mendukung dari kolonial Belanda, namun dengan kebulatan tekad maka eksistensi AJB Bumiputera 1912 dapat


(36)

dipertahankan bahkan semakin berkembang dengan berdirinya kantor-kantor cabang di berbagai wilayah.

2. Mengalami masa stagnasi dengan bergantinya mata uang dan pengelola serta aktif sebagai tentara PETA.

3. Mengalami senering karena Kepres No.27 tahun 1965 dimana uang Rp.1000 menjadi Rp.1 yang mengakibatkan AJB Bumiputera 1912 harus menjual beberapa aset untuk membayar kewajibannya.

AJB Bumiputera 1912 merupakan satu-satunya perusahaan asuransi yang memiliki bentuk mutual benefit yaitu suatu bentuk usaha yang didirikan dan dimiliki untuk kepentingan anggota yang dimanifestasikan dengan kedudukan tertinggi yang diwakili oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA). Bentuk usaha mutual benefit sangat sejalan dengan UUD 1945 pasal 33 Ayat 1 dan dikukuhkan dalam UU No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.

Sejalan dengan waktu, bisnis asuransi jiwa memiliki pasar yang cukup luas dan akan selalu berkembang di Indonesia maka untuk tetap mempertahankan kedudukan AJB Bumiputera 1912 melakukan pengembangan usaha dengan mendirikan anak-anak perusahaan maupun penanaman modal diberbagai sektor usaha. Dari kinerja yang telah dibangun dan dikembangkan ternyata menjadikan AJB bumiputera 1912 sebagai market leader di pasar asuransi jiwa di Indonesia. Untuk dapat menghadapi persaingan usaha dan era globalisasi maka AJB Bumiputera 1912 menyusun dan menetapkan strategi pemasaran yang kuat agar selalu berada di benak dan hati rakyat Indonesia.


(37)

B. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan :

1. Visi

Menjadi penyedia pelayanan jasa asuransi kumpulan nomor satu dan terbaik yang didukung oleh SDM yang memiliki kompetensi, integritas dan motivasi yang tinggi.

2. Misi

a. Membantu mewujudkan kesejahteraan hidup bagi sesama melalui jasa Askum.

b. Memelihara keberadaan AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan perjuangan bangsa Indonesia.

c. Mengembangkan pengelolaan dan kerjasama yang menerapkan prinsip dasar gotong royong.

d. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat optimal bagi komunitas AJB Bumiputera 1912.

e. Mewujudkan perusahaan AJB Bumiputera yang berhasil baik secara ekonomis dan sosial.

3. Budaya AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan :

a. Berorientasi pada kepuasan pelanggan b. Utamakan proses kerja yang benar c. Menjadi teladan dan panutan

d. Ikut menjaga tradisi kebersamaan didasari rasa memiliki perusahaan e. Profitabilitas menjadi sasaran


(38)

f. Ulet dalam melakukan pekerjaan

g. Taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam peraturan perusahaan h. Efisiensi dan efektif dalam segala kegiatan

i. Ramah dan tulus ikhlas terhadap rekan kerja j. Amanah dalam mengemban tugas perusahaan k. Asuransi Jiwa Kumpulan berpotensi secara sinergi l. Solid dalam organisasi

m. Kualitas tinggi dalam SDM dan proses bisnis n. Untung dibidang moralitas, biaya dan investasi o. Mempertahankan posisi market Leader

4. Falsafah

Sebagai perusahaan perjuangan, AJB Bumiputera 1912 memiliki falsafah sebagai berikut :

a. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat martabat anak bangsa sesuai sejarah pendidikan AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan perjuangan.

b. Kebersamaan

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan dengan memberdayakan potensi komunitas AJB Bumiputera 1912 dari, oleh, dan untuk komunitas AJB Bumiputera 1912 sebagai manifestasi perusahaan rakyat.


(39)

c. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (Good corporate

governance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap

tuntutan perubahan lingkungan.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan sebagai wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pelaksanaannya akan berhubungan dengan efektifitas pembagian tugas yang dijalankan. Dengan adanya struktur organisasi karyawan dapat mengetahui wewenang dan tugas apa yang harus dilakukan dan kepada siapa Karyawan harus mempertanggung jawabkan segala tugas dan pekerjaan yang dilaksanakannya.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan

Sumber : Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan (Tahun 2009)

KEPALA CABANG

KUAK TTA INSTRUKTUR KOA

KASIR BAGIAN

ADMINISTRASI

ADMINISTRASI PRODUKSI

ADMINISTRASI PREMI

ADMINISTRASI KEUANGAN

AKA


(40)

Keterangan :

KUAK : Kepala Unit Administrasi dan Keuangan TTA : Tenaga Tekhnik Askum

KOAK : Koordinator Agen Askum AKA : Agen Koordinator Askum

Adapun tugas masing-masing bagian di kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

Kepala Cabang Kantor Askum Medan yang didukung oleh TTA dan KUAK, dibantu secara langsung oleh KUO, mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun program kerja jangka pendek b. Melakukan kegiatan operasional produksi

c. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan pengembangan organisasi keagenan

d. Melaksanakan kegiatan operasional konservasi pelayanan terhadap pemegang polis dan agen

e. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap jalannya kinerja kerja secara keseluruhan

2. KUAK ( Kepala Administrasi dan Keuangan )

Kasir bertanggung jawab kepada KUAK yang mempunyai tugas berikut : a. Menerima setoran premi

b. Membukukan setoran premi ke dalam aplikasi Lembar Bukti Kas (LBK) c. Membayar Klaim


(41)

d. Membuat laporan pajak ke kantor pajak

e. Membuat daftar gaji karyawan dan membayar gaji karyawan f. Melakukan transaksi perbankan

3. Bagian Administrasi

Bagian Administrasi bertanggung jawab kepada KUAK yang mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Membantu bagian kasir didalam pembukuan keuangan b. Membantu kepala Keuangan didalam Laporan Produksi c. Membantu pengesahan atas blanko setoran

d. Mengarsipkan berkas setoran dan data kepesertaan pemegang polis

4. TTA ( Tenaga Tekhnik Askum )

TTA bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menghitung atau membuat tarif premi sesuai dengan permintaan polis b. Menyiapkan proposal permintaan atas nilai UP (Uang Pertanggungan) c. Investigasi klaim bila perlu

d. Menghitung klaim asuransi e. Membuat entry data peserta f. Menyusun data porto folio

5. Instruktur

Adapun tugas dari instruktur adalah sebagai berikut : a. Melatih karyawan / staff didalam kinerja kerja b. Melatih para agen baru menjadi agen profesional


(42)

6. KOA ( Kepala Operasional Agen )

KOA bertanggung jawab langsung kepada Kepala Cabang yang dibantu oleh agen dan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Membuat perencanaan kerja berdasarkan berkas yang masuk b. Mengawasi para agen didalam merekrut para pemegang polis c. Mengatur kinerja kerja para agen

d. Memberikan laporan atas segala transaksi yang terjadi

7. AKA ( Agen Koordinator Askum )

AKA mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengkoordinir, melatih, mengawasi dan membina unit kerja agen agar tercapai target anggaran unit yang menjadi tanggung jawab bersama dengan agen dan aktifitas pribadinya serta mampu meningkatkan kesejahteraan diri dan anggota unit kerjanya.

b. Melakukan recruiting calon agen

c. Mengawasi dan menagih premi lanjutan

d. Membantu Kepala Cabang dalam melaksanakan kegiatan dibidang operasional dalam mencari produk baru.

8. Agen

Adapun tugas dari agen adalah sebagai berikut: a. Melakukan pendataan pasar

b. Membentuk jaringan pasar


(43)

d. Meningkatkan hubungan baik pada orang-orang yang memiliki prospek e. Melakukan operasi produksi / sales tracking di segmen pasar

f. Melakukan pembayaran klaim

D. Produk-Produk AJB Bumiputera 1912

AJB Bumiputera 1912 berdasarkan segmen pasar terbagi 3 bagian yaitu : 1. Asuransi Jiwa Perorangan (Asper)

Adalah Produk asuransi jiwa perorangan yang diperuntukkan bagi pasar perorangan untuk segmen pasar perorangan / individu yang dikelola Devisi Asper.

2. Asuransi Syariah

Adalah Produk asuransi jiwa perorangan atau kumpulan yang diperuntukkan bagi pasar syariah yang dikelola oleh Devisi Syariah.

3. Asuransi Kumpulan ( Askum )

Adalah Produk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan, dan program anuitas yang diperuntukkan bagi pasar organisasi ( kumpulan ) yang dikelola Devisi Askum.

Adapun Produk-produk asuransi jiwa kumpulan yaitu 1. Produk Asuransi Jiwa Kumpulan

a. Asuransi Ekawarsa b. Asuransi Ekawaktu c. Asuransi Kredit


(44)

2. Produk Asuransi Jiwa Kumpulan dengan Unsur TabunganAsuransi Ekawaktu Ideal

a. Asuransi Idaman b. Asuransi Dwiguna

c. Asuransi Program Kesejahteraan Karyawan d. Produk Asuransi Kecelakaan

e. Asuransi Kecelakaan Diri f. Plan Modifikasi

3. Produk Asuransi Kesehatan a. Asuransi Rawat Inap 4. Produk Asuransi Anuitas

a. Disesuaikan dengan permintaan

E. Kegiatan perusahaan

Program askum secara ekonomis memberikan jaminan berupa perlindungan bagi tertanggung terhadap kerugian finansial yang disebabkan oleh resiko yang mungkin menimpa berupa kematian, cacat karena kecelakaan, kehilangan pekerjaan karena PHK atau pensiun.

Askum adalah asuransi kumpulan yang diperuntukkan bagi

karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi/lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu yang pelaksanaannya diatur secara kumpulan atau grup. Pemegang polis askum adalah pimpinan instansi/perusahaan, pimpinan organisasi/lembaga, kreditur/penanggung jawab kegiatan/event tertentu.


(45)

Tertanggung (disebut juga peserta) dalam polis Askum adalah karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi/lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu. Yang ditunjuk untuk menerima manfaat Askum adalah pemegang polis Askum untuk diteruskan kepada peserta atau ahli waris peserta.

Adapun Produk-produk asuransi jiwa kumpulan yaitu : 1. Produk Asuransi Jiwa Kumpulan

a. Asuransi Ekawarsa b. Asuransi Ekawaktu c. Asuransi Kredit

2. Produk Asuransi Jiwa Kumpulan dengan Unsur TabunganAsuransi Ekawaktu Ideal

a. Asuransi Idaman b. Asuransi Dwiguna

c. Asuransi Program Kesejahteraan Karyawan 3. Produk Asuransi Kecelakaan

a. Asuransi Kecelakaan Diri b. Plan Modifikasi

4. Produk Asuransi Kesehatan a. Asuransi Rawat Inap 5. Produk Asuransi Anuitas


(46)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Lingkungan Usaha Eksternal

Analisis Lingkungan Usaha Eksternal terdiri dari :

1. Lingkungan Eksternal Makro Meliputi :

a). Lingkungan Demografis

Ada beberapa kondisi penting berkenaan dengan kependudukan secara umum yang mempengaruhi pasaran barang dan jasa diantaranya jumlah penduduk kota medan yang besar. Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Kota Medan saat ini diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa dengan jumlah wanita lebih besar dari pria (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa yang merupakan penduduk

commuters. Dengan demikian kota Medan Merupakan salah satu kota dengan

jumlah penduduk yang besar dan memiliki diferensiasi pasar sehingga dapat dijadikan sebagai pasar yang potensial.

b). Lingkungan Ekonomi

Keadaan ekonomi pada saat ini dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategis perusahan. Pertumbuhan ekonomi di kota medan yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah karena penduduk mengalami peningkatan dan berati pula kebutuhan ekonomi juga akan bertambah.


(47)

atau sering disebut PDRB atas dasar harga konstan setiap tahun. Jadi dalam pengertian ekonomi adalah penambahan PDRB atas dasar harga konstan.

Tabel 4.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Tahun 2005 – 2007

Sektor / Lapangan Usaha 2005-2006 2006-2007

1. Pertanian 0,37 5,14

2. Pertambangan & Penggalian -6,05 -10,14

3. Industri Pengolahan 6,59 6,08

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,39 -2,81

5. Kontruksi 11,01 6,43

6. Perdagangan, Hotel &

Restoran 6,15 5,94

7. Transportasi &

Telekomunikasi 13,34 10,61

8. Keuangan & jasa Perusahaan 5,08 12,81

9. Jasa-jasa 6,34 6,83

PDRB 7,76 7,78

Sumber : www. Pemko medan.com (Tahun 2009)

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa struktur ekonomi kota di Medan umumnya didominasi oleh sektor primer, namun ada pula yang mulai bergeser ke sektor sekunder. Basis kegiatan ekonomi kota Medan berasal dari sub sektor perdagangan, hotel dan restaurant sub sektor angkutan dan komunikasi dan sub sektor bank dan lembaga keuangan lainnya merupakan kontributor utama sektor tertier.

Besarnya volume kegiatan ekonomi sektor tertier dan sekunder di kota Medan tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana yang relatif lebih baik seperti sarana pertokoan, perhubungan, komunikasi, lokasi industri, disamping letak strategis kota Medan, dan jumlah penduduk yang relatif besar. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan daerah bahkan propinsi yang ada disekitarnya. Perkembangan sektor industri di kota Medan tidak terlepas dari


(48)

dukungan bahan baku dan sektor pertanian yang besar dari daerah sekitar kota Medan yang kaya sumber daya alam.

Peran regional ekonomi kota Medan, juga ditunjang oleh adanya kerjasama kota Medan dengan beberapa kota di Asia, seperti dengan kota Penang di Malaysia, Ichikawa di Jepang, dan Gwangju di Korea. Kerjasama yang diberi nama Kota Bersaudara ini meliputi bidang kebudayaan, pariwisata, ekonomi, perdagangan dan olahraga. Dalam konteks kerjasama IMT-GT (Indonesia Malaysia, Thailand Growth Triangle) kota Medan juga berperan aktif diberbagai bidang kerjasama yang diselenggarakan. Adanya kerjasama antar kota tersebut telah mampu meningkatkan mobilitas orang, barang dan jasa baik dari dan ke masing-masing negara (kota) yang ada.

c). Lingkungan Sosial Budaya

Rangkaian terakhir dari faktor makro yaitu social budaya terpusat pada penilaian dan sikap orang- konsumen dan karyawan yang dapat mempengaruhi strategi. Penilaian di salurkan ke dalam perubahan gaya hidup yang mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan berhubungnan dengan karyawannya. Para perencana strategis harus mengikuti perubahan pada tingkat pendidikan dan penilaian sosial dengan maksud menilai dampaknya terhadap strategi mereka karena sosial budaya di kota Medan terdapat berbagai macam suku dan adat istiadat sehingga perencanaan strategis perusahan harus disesuaikan dengan lingkungan social budaya yang ada di kota medan.


(49)

2. Lingkungan Eksternal Mikro Meliputi :

a). Ancaman Pendatang Baru

Permintaan jasa asuransi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat karena perusahaan jasa asuransi termasuk salah satu sektor yang cukup prospek di masa depan. Hal ini terlihat dengan munculnya sejumlah perusahaan baru yang bergerak di bidang yang sama baik perusahaan asuransi nasional maupun asuransi asing. Salah satu asuransi asing yaitu Allianz life Indonesia hadir pertama kali pada tahun 1981 melalui kantor perwakilan, kemudian pada tahun 1989 mendirikan asuransi umum, Allianz Utama Indonesia. Pada tahun 1996 Allianz Indonesia memasuki bisnis asuransi jiwa dan kesehatan dengan mendirikan Allianz Life Indonesia. Asuransi nasional salah satunya yaitu asuransi jiwaseraya. Dalam menjalankan usahanya, jiwaseraya selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, itu sebabnya perusahaan selalu mengedepankan pembaruan demi menjawab tuntutan jaman diantaranya tahun 2003 dengan mengganti logo yang sekaligus mengganti identitas perusahaan, semangat baru tersebut juga diwujudkan dalam motto 3-P yaitu product, process dan people.

Perkembangan jumlah perusahaan asuransi yang semakin meningkat, telah menyadarkan pihak asuransi terhadap pentingnya usaha pengembangan berbagai strategi agar dapat menghadapi persaingan. Oleh sebab itu diperlukan strategi bersaing yang tepat agar perusahaan dapat meningkatkan jumlah nasabahnya.


(50)

b). Kekuatan Pelanggan

AJB Bumiputera perlu menciptakan pelayanan yang berbeda untuk merebut pasar dan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Pelayanan dapat dimulai dengan mendengarkan keluhan nasabah, maka pihak AJB Bumiputera menyediakan sarana untuk menampung saran dan kritikan dari nasabah yaitu melalui website AJB Bumiputera.

c). Analisis Persaingan

Di samping memperhatikan faktor kebutuhan pokok dan suplai,

perencanaan strategis perlu meneliti keadaan persaingan yang harus dihadapi perushaan. Oleh karena hal ini juga akan menentukan apakah perusahaan akan tetap meneruskan usaha yang sekarang dilakukan dan strategi apa yang harus deterapkan dalam melaksanakan bisnisnya. Tiga faktor yang berkenaan dengan persaingan yaitu masuk dan keluarnya pesaing utama, ketersedianya barang pengganti dan perubahan penting dalam strategi pesaing yang sekarang.

Perkembangan jumlah perusahaan asuransi yang semakin meningkat, telah menyadarkan pihak asuransi terhadap pentingnya usaha pengembangan berbagai strategi agar dapat menghadapi persaingan. Munculnya perusahaan saingan yang sejenis seperti asuransi allianz dan asuransi jiwasraya telah menyadarkan peusahaan akan perlunya strategi bersaing yang tepat agar perusahaan dapat meningkatkan jumlah nasabahnya. Produk yang ditawarkan asuransi allianz yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, sedangkan asuransi jiwasraya produk yang ditawarkan yaitu asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan diri.


(51)

Menghadapi persaingan yang semakin ketat AJB Bumiputera perlu menciptakan pelayanan yang berbeda untuk merebut pasar dan untuk

memperoleh keunggulan bersaing. Pelayanan dapat dimulai dengan

mendengarkan keluhan nasabah, maka pihak AJB Bumiputera menyediakan sarana untuk menampung saran dan kritikan dari nasabah yaitu melalui website AJB Bumiputera, selain itu AJB Bumiputera memiliki keunggulan yang tidak dimiliki asuransi yang sejenis seperti AJB Bumiputera merupakan asuransi swasta tertua di Indonesia yang tetap eksis hingga saat ini dan memiliki Budaya organisai yang kuat, sehingga menjadi salah satu keunggulan dari AJB Bumiputera dalam menghadapi persaingan, selain itu AJB Bumiputera memiliki produk seperti Produk Asuransi Jiwa Kumpulan dengan Unsur Tabungan, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan dan asuransi anuitas yang disesuaikan dengan permintaan pasar. AJB Bumiputera juga melakukan pengembangan SDM nya demi meningkatkan kualitas karyawan dengan cara :

1) Memberikan orientasi kepada karyawan sehubungan dengan perusahaan dan jabatan.

2) Melatih karyawan baru tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam hal administrasi., pencairan dana yang cepat serta keakuratan dalam dokumen dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah.

Strategi yang diterapkan AJB Bumiputera diharapkan dapat bersaing dengan asuransi yang sejenis dalam menghadapi persaingan dan dapat juga meningkatkan jumlah nasabahnya.


(52)

B. Analisis Lingkungan Usaha Internal Terdiri Dari : 1. Struktur organisasi

Struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan sudah efektif karena setiap karyawan memiliki satu pimpinan pada setiap bidang. Struktur organisasi yang di terapkan AJB Bumiputera merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan sebagai wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pelaksanaannya akan berhubungan dengan efektifitas pembagian tugas yang dijalankan. Dengan adanya struktur organisasi karyawan dapat mengetahui wewenang dan tugas apa yang harus dilakukan dan kepada siapa Karyawan harus mempertanggung jawabkan segala tugas dan pekerjaan yang dilaksanakannya. Berikut ini struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan

Gambar 4.1. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan

Sumber : Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan (Tahun 2009)

KEPALA CABANG

KUAK TTA INSTRUKTUR KOA

KASIR BAGIAN

ADMINISTRASI

ADMINISTRASI PRODUKSI

ADMINISTRASI PREMI

ADMINISTRASI KEUANGAN

AKA


(53)

Keterangan :

KUAK : Kepala Unit Administrasi dan Keuangan TTA : Tenaga Tekhnik Askum

KOAK : Koordinator Agen Askum AKA : Agen Koordinator Askum

2. Budaya

Budaya AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Askum Medan

a. Berorientasi pada kepuasan pelanggan b. Utamakan proses kerja yang benar c. Menjadi teladan dan panutan

d. Ikut menjaga tradisi kebersamaan didasari rasa memiliki perusahaan e. Profitabilitas menjadi sasaran

f. Ulet dalam melakukan pekerjaan

g. Taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam peraturan perusahaan h. Efisiensi dan efektif dalam segala kegiatan

i. Ramah dan tulus ikhlas terhadap rekan kerja j. Amanah dalam mengemban tugas perusahaan k. Asuransi Jiwa Kumpulan berpotensi secara sinergi l. Solid dalam organisasi

m. Kualitas tinggi dalam SDM dan proses bisnis n. Untung dibidang moralitas, biaya dan investasi o. Mempertahankan posisi market Leader


(54)

3. Pemasaran a. Product

AJB Bumiputera berdasarkan segmen pasar terbagi 3 bagian yaitu : 1.Asuransi Jiwa Perorangan (Asper)

Adalah Produk asuransi jiwa perorangan yang diperuntukkan bagi pasar perorangan untuk segmen pasar perorangan / individu yang dikelola Devisi Asper.

2. Asuransi Syariah

Adalah Produk asuransi jiwa perorangan atau kumpulan yang diperuntukkan bagi pasar syariah yang dikelola oleh Devisi Syariah.

3.Asuransi Kumpulan ( Askum )

Adalah Produk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan, dan program anuitas yang diperuntukkan bagi pasar organisasi ( kumpulan ) yang dikelola Devisi Askum.

Adapun Produk-produk asuransi jiwa kumpulan yaitu 1). Produk Asuransi Jiwa Kumpulan

b. Asuransi Ekawarsa c. Asuransi Ekawaktu d. Asuransi Kredit

2). Produk Asuransi Jiwa Kumpulan dengan Unsur Tabungan Asuransi Ekawaktu Ideal

a. Asuransi Idaman b. Asuransi Dwiguna


(55)

3). Produk Asuransi Kecelakaan a. Asuransi Kecelakaan Diri b. Plan Modifikasi

4). Produk Asuransi Kesehatan a. Asuransi Rawat Inap 5). Produk Asuransi Anuitas

a. Disesuaikan dengan permintaan

b. Price

Premi peserta program asuransi AJB Bumiputera dihitung atas dasar besarnya uang pertanggungan awal yang diinginkan. Apabila peserta berhenti dari program AJB Bumiputera maka kepadanya, melalui pemegang polis akan dibayarkan nilai tunai sesuai dengan pembayaran premi terakhirnya dan apabila peserta asuransi meninggal dunia dalam masa asuransi maka kepada ahli waris melalui pemegang polis akan dibyarkan santunan meninggal dunia dan nilai tunai pada saat itu. Besarnya uang pertanggungan untuk masing-masing peserta ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan membayar permi maupun kebijaksanaan perusahaan..

c. Place

AJB Bumiputera didukung oleh gedung kantor yang strategis di tengah kota medan dan memliki lokasi parkir yang sangat luas, sehingga memberikan keyamanan kepada nasabah yang datang ke AJB Bumiputera

d. Promotion

Pemasaran produk AJB Bumiputera menggunakan promosi yang terarah dan tepat sasaran yaitu melalui agen dan internet dengan cara agen mempromosikan


(56)

produk AJB Bumiputera dengan memberikan brosur dan penjelasan tentang produk AJB Bumiputera kepada calon nasabah. Selain melalui agen, promosi dilakukan dengan menggunakan internet dan melalui website.

e.Customer Information system

AJB Bumiputera memiliki sistem teknologi yang terintegrasi baik, terutama dalam hal penyediaan customer information system. System informasi yang dilakukan dengan cara mengetahui profil nasabah dan kebutuhannya akan layanan AJB Bumiputera, sehingga membantu dalam pelayanan nasabah. AJB Bumiputera juga memiliki website, dengan cara sistem informasi ini nasabah dapat mengetahui lebih mudah tentang AJB Bumiputera tanpa harus datang langsung ke kantor.

AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan selama tiga tahun terakir mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2006 jumlah nasabah sebanyak 2156 instansi, tahun 2007 jumlah nasabah 2340 instansi dan tahun 2008 sebanyak 2475 instansi

4.Sumber Daya Manusia

Agar kualitas SDM baik maka karyawan harus diberi pelatihan dengan cara memberikan orientasi kepada karyawan sehubungan dengan perusahaan dan jabatan serta melatih karyawan baru tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam hal administrasi., pencairan dana yang cepat serta keakuratan dalam dokumen dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah.


(57)

5. Administrasi

AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan memberikan kemudahan dalam hal administrasi seperti kemudahan dalam pencairan dana yang cepat serta keakuratan dalam dokumen dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah.

C. Analisis Strategi

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Tujuan tersebut hanya dapat tercapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan jumlah nasabah dengan melakukan strategi bersaing dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal, dimana perusahaan mamanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan kelemahan, sehingga kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan.

Perusahaan jasa asuransi termasuk salah satu sektor yang cukup prosfek di masa depan. Dalam situasi dan kondisi perekonomian yang belum pulih, asuransi dituntut untuk dapat bekerja keras, lebih tanggap dalam menyikapi permintaan pasar dan merebut peluang bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Strategi untuk dapat menempatkan AJB Bumiputera sebagai asuransi yang terus berkembang didasarkan pada pertimbangan yang dimiliki serta peluang bisnis yang ada, dimana AJB Bumiputera mengutamakan kenyamanan, kemudahan dalam administrasi. Strategi tersebut diharapkan agar jumlah nasabah AJB Bumiputera terus meningkat.


(58)

D. Analisis Bersaing Dengan Menggunakan Analisis SWOT 1. Kekuatan

a. Brand Image Baik

AJB Bumiputera memiliki Brand Image sebagai asuransi yang baik karena AJB Bumiputera merupakan asuransi swasta yang tertua di Indonesia yang tetap bertahan/ eksis hingga saat ini. Brand Image AJB Bumiputera yang baik didukung oleh :

1) Gedung kantor yang strategis di tengah kota Medan.

2) Lokasi parkir yang sangat luas, sehingga memberikan keyamanan kepada nasabah yang datang ke AJB Bumiputera.

3) Pelayanan yang baik 4) Teknologi modern

5) Customer information system 6) Promosi

7) Lokasi strategis

b. Memiliki budaya organisasi

AJB Bumiputera memiliki budaya organisasi yang kuat yaitu : 1). Berorientasi pada kepuasan pelanggan

2). Utamakan proses kerja yang benar 3). Menjadi teladan dan panutan

4). Ikut menjaga tradisi kebersamaan didasari rasa memiliki perusahaan 5). Profitabilitas menjadi sasaran


(59)

8). Efisiensi dan efektif dalam segala kegiatan 9). Ramah dan tulus ikhlas terhadap rekan kerja 10). Amanah dalam mengemban tugas perusahaan 11). Asuransi Jiwa Kumpulan berpotensi secara sinergi 12). Solid dalam organisasi

13). Kualitas tinggi dalam SDM dan proses bisnis 14). Untung dibidang moralitas, biaya dan investasi 15). Mempertahankan posisi market Leader

c. Customer Information system

AJB Bumiputera memiliki sistem teknologi yang terintegrasi baik, terutama dalam hal penyediaan customer information system. System informasi yang didukung dengan adanya website AJB Bumiputera, sehingga membantu dalam pelayanan nasabah. dengan cara sistem informasi ini nasabah dapat mengetahui lebih mudah tentang AJB Bumiputera tanpa harus datang langsung ke kantor.

d. Promosi produk

Pemasaran produk AJB Bumiputera menggunakan

1) Promosi yang terarah dan tepat sasaran yaitu melalui agen dengan cara mempromosikan produk AJB Bumiputera dengan memberikan brosur dan penjelasan tentang produk AJB Bumiputera kepada calon nasabah.

2) Internet melalui penggunan website.

e. Teknologi


(60)

1) Teknologi informasi seperti pemakaian komputer untuk mempercepat pelayanan sehingga menghemat waktu dan biaya.

2) Internet sebagai alat promosi yang efektif dan efisien.

f. Sistem Manajemen dan SDM

Perusahaan melakukan pengembangan karyawan dengan beberapa cara, antara lain :

1). Pelatihan dengan cara memberikan orientasi kepada karyawan sehubungan dengan perusahaan dan jabatan

2). Melatih karyawan baru tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam hal administrasi, pencairan dana yang cepat serta keakuratan dalam dokumen dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah.

2. Kelemahan

a. Kurangnya inovasi produk

AJB Bumiputera tidak melakukan inovasi produk karena inovasi produk dilakukan apbila ada permintaan dari nasabah atau dari calon nasabah

b. Banyaknya karyawan baru

Para karyawan AJB Bumiputera terutama di bidang administrasi merupakan karyawan baru sehingga pengalaman kerjanya masih sedikit dan harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru yang akan menyita waktu. c. Kurangnya keterampilan SDM

Karyawan seharusnya memiliki keahlian khusus selain dari bidang pekerjaan yang digelutinya seperti keahlian dalam bidang pelayanan karena karyawan


(61)

AJB Bumiputera bekerja secara merangkap dalam setiap bidang sehingga karyawan dituntut dapat bekerja pada bidang pelayanan dan administrasi. d. Promosi

Memasarkan produknya AJB Bumiputera tidak menggunakan media iklan yang mengakibatkan masyarakat kurang mengenal AJB Bumiputera dari media iklan tetapi masyarakat lebih mengenal AJB Bumiputera melalui Agen.

3. Peluang

a. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi pada saat ini dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategis perusahan. Pertumbuhan ekonomi di kota medan yang semakin meningkat dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah karena penduduk mengalami peningkatan dan berati pula kebutuhan ekonomi juga akan bertambah.

b. Kemajuan Teknologi

Perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga perusahaan memanfaatkan teknologi seperti internet dan website dalam memasarkan produk agar lebih cepat dan hemat biaya.

c. Peluang Pasar

Permintaan pasar terhadap jasa asuransi yang meningkat, menuntut AJB Bumiputera agar dapat dan memanfaatkan Brand Image yang dimilikinya sebagai asuransi tertua di Indonesia dalam meningkatkatkan jumlah nasabahnya.

4. Ancaman


(62)

Perkembangan jasa asuransi yang semakin meningkat dan cukup prospek di masa depan mengakibatkan munculnya sejumlah perusahaan yang baru seperti Asuransi jiwa Manulife dengan berbagai tawaran produk yaitu asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan.

b. Masih banyak masyarakat kota medan yang belum mengerti asuransi

Masyarakat kota medan kurang mengerti tentang asuransi karena masyarakat kurang mengerti sistem perasuransian dan kurang mengetahui manfaat dari asuransi tersebut sehingga perusahaan asuransi harus melakukan promosi agar masyarakat mengerti manfat dari asuransi tersebut.

Dari evaluasi strategi pada pembahasan di atas terlihat bahwa analisis

SWOT sangat berperan dalam pemasaran strategi perusahaan terutama strategi

bersaing. Strategi bersaing berpengaruh langsung pada peningkatan jumlah nasabah karena itu penerapan analisis swot sangat dperlukan untuk meningkatkan jumlah nasabah melalui strategi bersaing yang efektif dan efisien.


(63)

E. Matriks SWOT

Kekuatan (S)

1. Brand image ( Citra Baik). 2. Lokasi strategis.

3. Pelayanan yang baik 4. Teknologi modern.

5.Customer information system. 6. Lokasi parkir yang luas 7. Promosi

8. Penggunaan internet 9. Pencairan dana cepat 10. Budaya perusahaan 11. Sistem Manajemen 12. Pengembangan karyawan

Kelemahan (W) 1. Kurang inovasi produk 2. Banyak karyawan baru 3.Kurangnya keterampilan

SDM

4.Promosi melalui iklan kurang.

Peluang (O) 1.Kondisi ekonomi 2.Kemajuan teknologi 3.Peluang pasar

Strategi (SO)

1.Strategi differensiasi pelayanan 2.Strategi promosi.

3. Strategi Merek 4.Strategi lokasi

5.Strategi peningkatan kualitas SDM

6.Strategi peningkatan kualitas teknologi

Strategi (WO) 1.Strategi Merek 2.Strategi promosi

3.Strategi peningkatan kualitas SDM

4.Strategi peningkatan kualitas teknologi

5.Strategi differensiasi pelayanan

Ancaman (T)

1.Munculnya perusahaan asuransi yang baru

2.Masyarakat kurang mengenal asuransi

Strategi (ST)

1.Strategi peningkatan kualitas SDM

2.Strategi Peningkatan kualitas teknologi

3.Strategi promosi. 4.Strategi Merek

Strategi (WT)

1.Strategi Peningkatan kualitas SDM

2Strategi promosi.

Gambar 4.2. Matriks SWOT


(64)

Matriks ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis yaitu :

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities)

a. Strategi differensiasi pelayanan

AJB Bumiputera perlu menciptakan pelayanan yang berbeda untuk merebut pasar dan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Strategi differensiasi pelayanan dilakukan dengan mendengarkan keluhan nasabah, maka pihak AJB Bumiputera menyediakan sarana untuk menampung saran dan kritikan dari nasabah yaitu melalui website AJB Bumiputera.

b. Strategi promosi

Strategi promosi perlu ditingkatkan terutama dalam bentuk iklan karena melalui iklan akan lebih cepat dikenal masyarakat. Promosi ini sangat diperlukan dalam rangka memposisikan keunggulan AJB Bumiputera dalam benak naabah. Promosi tersebut harus terarah yaitu tepat sasaran sehingga biaya yang digunakan untuk promosi lebih efisien dan efektif.

c. Strategi Merek

Sesuai dengan perubahan ekonomi, pollitik, teknologi dan sosial budaya yang terjadi dengan cepat, maka AJB Bumiputera perlu mempertahankan strategi yaitu denga strategi mempertahankan Brand Image yang baik yaitu AJB Bumiputera mengutamakan keyamanan, kemudahan dalam adminstrasi.

d. Strategi Lokasi

AJB Bumiputera didukung oleh gedung kantor yang strategis di tengah kota medan dan memliki lokasi parkir yang sangat luas, sehingga memberikan keyamanan kepada nasabah yang datang ke AJB Bumiputera.


(1)

e. Strategi Peningkatan Kualitas SDM

Agar kualitas pelayanan baik maka karyawan harus diberi pelatihan karyawan dengan memberikan orientasi kepada karyawan sehubungan dengan perusahaan dan jabatan serta melatih karyawan baru tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam hal administrasi. f. Strategi Peningkatan Kualitas Teknologi

Penggunaan komputer dan internet dalam aktivitas pelayanan dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan seperti penyimpanan data peserta asuransi.

2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) a. Strategi Merek

Strategi mempertahankan image baik sebagai asuransi swasta tertua di Indonesia di lakukan dengan cara mengutamakan kenyamanan, kemudahan dalam admnistrasi yang bertujuan untuk memposisikan keunggulan bersaing.

b. Strategi Promosi

Strategi promosi sebaiknya dilakukan melalui iklan, masyarakat akan lebih cepat mengenal AJB Bumiputera karena cara ini paling efektif dan efisien. c. Strategi Peningkatan Kualitas SDM

Agar kualitas pelayanan baik maka karyawan harus diberi pelatihan karyawan dengan memberikan orientasi kepada karyawan sehubungan dengan perusahaan dan jabatan serta melatih karyawan baru tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam hal administrasi.


(2)

Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

d. Strategi Peningkatan Kualitas Teknologi

Penggunaan komputer dan internet dalam aktivitas pelayanan dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan seperti penyimpanan data peserta asuransi.

e. Strategi differensiasi pelayanan

AJB Bumiputera perlu menciptakan pelayanan yang berbeda untuk merebut pasar dan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Strategi differensiasi pelayanan dilakukan dengan mendengarkan keluhan nasabah, maka pihak AJB Bumiputera menyediakan sarana untuk menampung saran dan kritikan dari nasabah yaitu melalui website AJB Bumiputera.

2. Strategi ST (Strengths-Threats) a. Strategi Peningkatan Kualitas SDM

Agar kualitas pelayanan baik maka karyawan diberi motivasi dan pelatihan tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam hal administrasi, sehingga karyawan dapat meningkatkan kualitas kerja mereka.

b. Strategi Peningkatan Kualitas Teknologi

Penggunaan komputer dan internet dalam aktivitas pelayanan dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan seperti penyimpanan data peserta asuransi.

c. Strategi Promosi

Strategi promosi sebaiknya dilakukan melalui iklan, masyarakat akan lebih cepat mengenal AJB Bumiputera dan mengenal manfaat dari asuransi tersebut karena cara ini paling efektif dan efisien.


(3)

d. Strategi Merek

Strategi mempertahankan image baik sebagai asuransi swasta tertua di Indonesia di lakukan dengan cara mengutamakan kenyamanan, kemudahan dalam admnistrasi yang bertujuan untuk memposisikan keunggulan bersaing.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) a. Stretegi Peningkatan Kualitas SDM

Agar kualitas pelayanan baik maka karyawan harus diberi pelatihan tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam administrasi, sehingga karyawan dapat meningkatkan kualitas kerja mereka, Selain itu peningkatan kualitas SDM dilakukan juga dengan perekrutan karyawan baru diperlukan untuk pembagian tugas karyawan sesuai dengan bidangnya, sehingga setiap karyawan bekerja pada satu bidang saja seperti hanya bekerja pada bidang pemasaran, hal ini dilakukan untuk mengurangi pekerjaan yang merangkap dua bidang.

b. Strategi Promosi

Strategi promosi sebaiknya dilakukan melalui iklan, masyarakat akan lebih cepat mengenal AJB Bumiputera dan mengenal manfaat dari asuransi tersebut karena cara ini paling efektif dan efisien.


(4)

Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa :

1. Strategi bersaing yang diterapkan AJB Bumiputera 1912 kantor cabang Asuransi kumpulan Medan dengan melalui analisis SWOT dapat meningkatkan jumlah nasabahnya.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan AJB Bumiputera 1912 kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan dapat melaksanakan strategi alternatif berdasarkan analisis SWOT yaitu Strategi SO terdiri dari strategi pelayanan differensiasi, strategi promosi, strategi merek, strategi peningkatan kualitas SDM, strategi peningkatan kualitas teknologi dan strategi lokasi. Strategi WO terdiri dari strategi merek, strategi promosi, strategi peningkatan kualitas SDM, strategi peningkatan teknologi dan strategi differensiasi pelayanan. Strategi ST terdiri dari strategi peningkatan kualitas SDM, strategi peningkatan kualitas teknologi, strategi merek dan strategi promosi. Strategi WT terdiri dari strategi peningkatan kualitas SDM, strategi manajemen dan strategi promosi. 3. Dari ke empat kelompok strategi pada matriks SWOT, Strategi yang dapat

dipilih oleh AJB Bumiputera adalah strategi SO karena Strategi SO sesuai dengan keinginan AJB Bumiputera yaitu memberikan pelayanan yang baik dalam rangka meningkatkan jumlah nasabahnya.


(5)

B. SARAN

1. AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan di harapkan ke depannya harus mampu lebih maju memajukan perusahaan dalam memberikan solusi dan pelayanan terbaik kapada nasabahnya, Sehingga akan tetap menjadi lebih dekat dan lebih nyata di hati nasabahnya.

2. Kelemahan AJB Bumiputera salah satunya tidak menggunakan iklan dalam promosinya sehingga di sarankan agar AJB Bumiputera menambah media iklan sabagai cara promosinya selain menggunakan internet dan agen.

3. AJB Bumiputera disarankan agar melakukan perekrutan karyawan baru untuk mengurangi pekerjaan yang merangkap.


(6)

Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategi. Buku 1, Edisi Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat.

Ginting, Candra E. 2006. Analisis SWOT pada Hotel Danau Toba International Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (Skripsi tidak dipublikasikan).

Jatmiko, Rahmad Dwi. 2003. Manajemen Stratejik. Edisi Pertama. Malang : UMM Press.

Kotler, Philip 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.

Kotler, Philip 2001 terjemahan susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis dan Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 1, Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek, Edisi I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Payne, Adrian. 2001. Pemasaran Jasa. Yogyakarta : Andi.

Porter, Michael E. 2001. Strategi Bersaing, Teknik menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta : Erlangga.

Rangkuti, Freddy. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Salim, Karnovim. 2002. Analisis SWOT terhadap Strategi Pemasaran Jasa pada Hotel Emerald Gardenia International Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (Skripsi tidak dipublikasikan).

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2002. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Malang : Bayu Media. Undang- Undang Republik Indonesia No. 2, Tahun 1992 Tentang Usaha

Perasuransian. Penerbit Djambatan, 2002, Jakarta.