Uji Multikolineritas Uji Autokorelasi

commit to user 53 dengan menggunakan level of significant sebesar 0,05 atau sebesar 5. Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05. Bila p-value ≥ 0,05 maka data yang digunakan dalam penelitian merupakan data yang terdistribusi normal dan sebaliknya bila nilai p- value 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variable independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dengan mendasarkan pada nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas dalam penelitian. commit to user 54

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah situasi dimana terdapat korelasi yang terjadi pada kondisi serangkaian data dalam observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu maupun tempat yang berdekatan. Autokorelasi timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji model regresi linear terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1. Untuk mendeteksi ada tidaknya auto korelasi dapat digunakan metode Durbin Watson DW test . DW test digunakan untuk autokorelasi tingkat satu yang mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen Ghozali, 2005. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan patokan nilai Durbin-Watson hitung yang berkisar antara 0 dan 4 Uyanto, 2009. Bila nilai uji statistik Durbin- Watson lebih kecil dari 0 atau lebih besar dari 4 maka residual dari model regresi berganda tidak bersifat independen atau terjadi autokorelasi. commit to user 55

c. Uji Heteroskedastisitas