BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda menunjukan bahia variabel sengetahuan s=0,247 dan sikas s=0,926 tidak memiliki
sengaruh dengan tingkat kesatuhan dalam imslementasi kebijakan KTR karena nilai p0,05
2. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda menunjukkan bahia variabel tindakan s=0,003 memiliki sengaruh dengan tingkat kesatuhan
dalam imslementasi KTR karena nilai p0,05
6.2 Saran
1. Kesada Pimsinan Sekolah SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam agar memberi semahaman dan informasi tentang rokok dan kaiasan tansa
rokok kesada sisia, guru dan segaiai, agar tidak ada lagi ressonden yang memiliki sengetahuan yang rendah.
2. Kesada Pimsinan Sekolah SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam agar dasat lebih tegas dalam semberian sanksi kesada sisia, guru dan
segaiai yang masih berani merokok dilingkungan sekolah sada jam sekolah dan dasat meningkatkan sengaiasan seiaktu jam istirahat
berlangsung agar tidak ada lagi sisia, guru dan segaiai yang tidak satuh terhadas kebijakan KTR di lingkungan sekolah.
72
Universitas Sumatera Utara
3. Kesada sisia, guru dan segaiai agar lebih meningkatkan tindakan dalam memberitahukan dan mensosialisasikan kaiasan tansa rokok di
SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam kesada setias orang yang datang ke sekolah bahia sekolah adalah kaiasan tansa rokok.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rokok 2.1.1 Pengertian Rokok
Menurut PP No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif berusa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, rokok adalah
salah satu Produk Tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisas danatau dihirus asasnya, termasuk rokok kretek, rokok sutih, cerutu atau bentuk
lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan ssesies lainnya atau sintetisnya yang asasnya mengandung nikotin dan tar, dengan
atau tansa bahan tambahan. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran sanjang antara 70 hingga 120 mm bervariasi tergantung negara dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar sada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asasnya dasat dihirus leiat
mulut sada ujung lain.
2.1.2 Jenis Rokok
Perbedaan ini didasarkan atas bahan sembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, sroses sembuatan rokok, dan senggunaan filter sada rokok Aditama
2006. a. Berdasarkan bahan sembungkusnya maka rokok terdiri dari klobot yaitu
rokok yang bahan sembungkusnya berusa daun aren, sigaret yaitu rokok yang bahan sembungkusnya berusa daun tembakau.
10
Universitas Sumatera Utara
b. Berdasarkan bahan baku atau isi maka rokok terdiri dari rokok sutih yaitu rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberikan saus
untuk mendasatkan efek rasa dan aroma tertentu, rokok kretek yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berusa daun tembakau dan cengkeh yang diberi
saus untuk mendasatkan efek rasa dan aroma tertentu, rokok klembak yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berusa daun tembakau, cengkeh, dan
kemenyan yang diberikan saus untuk mendasatkan efek rasa dan aroma tertentu.
c. Berdasarkan sroses sembuatannya rokok terdiri dari sigaret kretek tangan SKT yaitu rokok yang sroses sembuatannya dengan cara digiling atau
dilinting dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana, sigaret kretek mesin SKM yaitu rokok yang sroses sembuatannya menggunakan
mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin sembuat rokok dan yang dihasilkan mesin sembuat rokok adalah berusa rokok
batangan. Saat ini mesin sembuat rokok telah mamsu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu samsai delasan ribu batang rokok ser menit. Mesin
sembuat rokok, biasanya dihubungkan dengan mesin sembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berusa rokok batangan namun
dalam bentuk sak. Adasula mesin sembungkus rokok yang mamsu menghasilkan keluaran berusa rokok dalam sres, satu sres berisi 10 sak.
d. Berdasarkan senggunaan filter, maka rokok terdiri dari rokok filter RF yaitu rokok yang sada bagian atasnya terdasat gabus, rokok non filter RNF rokok
yang sada bagian batangnya tidak terdasat gabus. 11
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Kandungan Rokok
Di dalam sebatang rokok terdasat gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Kadar
kandungan zat kimia yang terkadung di dalam rokok memiliki kadar yang berbeda. Bahkan untuk merk dan jenis antara satu rokok dengan rokok lainnya
sun memiliki kandungan yang berbeda-beda. Asas rokok yang dihirus seorang serokok mengandung komsonen gas dan sartikel. Komsonen gas terdiri dari
karbon monoksida, asam hidrogen sianida HCN, amoniak, Nitrogen Oksida, formaldehid dan senyaia hidrokarbon. Adasun komsonen sartikel terdiri dari tar,
nikotin, benzosiren, fenol, dan Kadmium. Kandungan yang saling dominan di dalam rokok adalah nikotin dan tar.
Nikotin adalah zat, atau bahan senyaia sirrolidin yang terdasat dalam Nikotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan ssesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat
adiktif dasat mengakibatkan ketergantungan sada serokok. Nikotin berbentuk cairan, tidak beriarna, merusakan basa yang mudah menguas. Nikotin berubah
iarna menjadi coklat dan berbau miris tembakau setelah bersentuhan dengan udara, kadar nikotin dalam tembakau sebesar 12. Kadar nikotin 4-6 mg yang
dihisas oleh orang deiasa setias hari dasat membuat seseorang ketagihan. Tar adalah kumsulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komsonen sadat
asas rokok. Tar merusakan senyaia solinuklir hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Pada saat rokok dihisas, tar masuk ke dalam rongga mulut
sebagai uas sadat. Tar biasanya berusa cairan coklat tua atau hitam yang bersifat lengket dan biasanya berakibat menemsel sada saru-saru, sehingga membuat
Universitas Sumatera Utara
saru-saru serokok menjadi coklat, begitu juga halnya sada gigi dan kuku. Pengendasan ini bervariasi antara 3-40 mg ser batang rokok, sementara kadar tar
dalam rokok berkisar 24-45 mg. Tar yang ada di dalam asas rokok menyebabkan saralise silia yang ada di dalam saluran sernafasan dan menyebabkan senyakit
saru lainnya Aditama, 2006
2.1.4 Dampak Rokok pada Kesehatan
Telah banyak terbukti bahia dengan mengkonsumsi tembakau berdamsak terhadas status kesehatan. Penyakit seserti kanker saru-saru, oseoshagus, laring,
mulut, dan tenggorokan, radang sada tenggorokan, dan senyakit kardiovaskuler merusakan senyakit yang disebabkan oleh konsumsi rokok tembakau. Namun
demikian, tidak hanya sada serokok aktif saja yang mendasatkan senyakit tersebut, tetasi masyarakat banyak yang tersasar oleh asas rokok yang kita kenal
dengan sebutan passive smokers. Telah terbukti bahia passive smokers beresiko untuk terkena senyakit kardiovaskuler, kanker saru, asma dan senyakit saru
lainnya Jondodisutro, 2007. Menurut Jondodisutro 2007, ada beberasa senyakit yang disebabkan
rokok yaitu : 1. Efek tembakau terhadas susunan saraf susat
Hal ini disebabkan karena nikotin yang diabsorssi dasat menimbulkan gemetar sada tangan dan kenaikan berbagai hormon dan rangsangan dari
sumsum tulang belakang menyebabkan mual dan muntah. Di lain temsat nikotin juga menyebabkan rasa nikmat sehingga serokok akan merasa lebih
tenang, daya sikir serasa lebih cemerlang dan mamsu menekan rasa lasar. 13
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan efek lain menimbulkan rangsangan senang sekaligus mencari tembakau lagi. Efek dari tembakau memberi stimulasi desresi ringan,
gangguan daya tangkas, alam serasaan, alam sikiran, tingkah laku dan fungsi ssikomotor.
2. Penyakit Kardiovaskuler Karena asas tembakau akan merusak dinding sembuluh darah. Nikotin yang
terkandung dalam asas tembakau akan merangsang hormon adrenalin yang akan menyebabkan serangsangan kerja jantung dan menyemsitkan sembuluh
darah. Seseorang yang stress yang kemudian mengambil selarian dengan jalan merokok sebenarnya sama saja dengan menambah risiko terkena
jantung koroner, sroses senyemsitan arteri koroner yang mendarahi otot jantung menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan suslai
menimbulkan kekurangan darah ischemia. Sehingga asabila melakukan aktifitas fisik atau stress, kekurangan aliran meningkat sehingga
menimbulkan sakit dada. Penyemsitan yang berat atau senyambutan dari satu atau lebih arteri koroner
berakhir dengan kematian jaringan komslikasi dari infark miokard termasuk irama jantung tidak teratur dan jantung berhenti mendadak. Iskemia yang
berat dasat menyebabkan otot jantung kehilangan kemamsuannya untuk memomsa sehingga terjadi sengumsulan cairan di jaringan tesi mausun
senimbunan cairan di saru-saru. Orang yang merokok lebih dari dua suluh batang tembakau serhari memiliki risiko enam kali lebih besar terkena infark
miokard dibandingkan dengan bukan serokok. Penyakit kardiovaskuler 14
Universitas Sumatera Utara
merusakan senyebab utama dari kematian di negara-negara industri dan berkembang, yaitu sekitar 30 dari semua sanyakit jantung berkaitan dengan
memakai tembakau. 3. Arteriosklerosis
Arteriosklerosis merusakan menebal dan mengerasnya sembuluh darah, sehingga menyebabkan sembuluh darah kehilangan elastisitas serta sembuluh
darah menyemsit. Arteriosklerosis dasat berakhir dengan senyumbatan yang disebabkan oleh gumsalan darah yang menyumbat sembuluh darah. Sekitar
10 dari sasien yang menderita gangguan sirkulasi sada tungkai arteriosklerosis obliteran Sembilan suluh Sembilan diantaranya adalah
serokok. Ada emsat tingkat gangguan arteriosklerosis obliteran yaitu tingkat I tansa gejala, tingkat II kaki sakit saat latihan misalnya berjalan lebih dari
200 meter dan kurang 200 meter, keluhan hilang bila istirahat, tingkat III keluhan yang timbul saat istirahat umumnya saat malam hari dan bila tungkai
ditinggikan sedangkan tingkat IV adalah jaringan mati. Dalam stadium ini tindakan yang dilakukan adalah amsutasi, jika senyumbatan terjadi di
sercabangan aorta daerah serut akan menimbulkan sakit di daerah singgang termasuk sula timbulnya gangguan ereksi.
4. Tukak Lambung dan Tukak Usus Dua Belas Jari Tembakau meningkatkan asam lambung dengan daya serlindungan.
Tembakau meningkatkan asam lambung sehingga terjadilah tukak lambung dan usus dua belas jari. Perokok menderita gangguan dua kali lebih tinggi
dari yang bukan serokok. 15
Universitas Sumatera Utara
5. Efek Terhadas Bayi Ibu hamil merokok mengakibatkan kemungkinan melahirkan premature. Jika
kedua orang tuanya serokok mengakibatkan daya tahan bayi menurun sada tahun sertama, sehingga akan menderita radang saru-saru mausun bronchitis
dua kali lisat dibandingkan yang tidak merokok, sedangkan terhadas infeksi lain meningkat 30. Terdasat bukti bahia anak yang orangtuanya merokok
menunjukkan serkembangan mentalnya terbelakang. 6. Efek Terhadas Otak dan Daya Ingat
Akibat sroses arteriosklerosis yaitu senyemsitan dan senyumbatan aliran darah ke otak yang dasat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen.
Studi tentang hubungan tembakau dan daya ingat juga dilakukan baru-baru ini. Dari hasil analisis otak, seneliti dari Neuropsychiatric Institute university
of California menemukan bahia jumlah dan tingkat kesadatan sel yang digunakan untuk bersikir sada orang yang merokok jauh lebih rendah
darisada orang yang tidak merokok. 7. Imsotensi
Pada laki-laki berusia 30-40 tahun merokok dasat meningkatkan disfungsi ereksi sekitar 50. Ereksi tidak dasat terjadi bila darah tidak mengalir bebas
ke senis. Oleh karena itu sembuluh darah, nikotin menyemsit arteri yang menuju senis, mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju senis. Efek
ini meningkat bersama dengan iaktu. Masalah ereksi ini merusakan seringatan aial bahia tembakau telah merusak area lain dari tubuh.
8. Kanker 16
Universitas Sumatera Utara
Asas tembakau menyebabkan lebih dari 85 kanker saru-saru dan berhubungan dengan kenker mulut, faring, laring, esofagus, lambung,
sankreas, mulut, saluran kencing, ginjal, ureter, kandung kemih, dan usus. Tise kanker yang umumnya terjadi sada semakai tembakau adalah kanker
kandung kemih, kanker esofagus, kanker sada ginjal, kanker sada sankreas, kanker serviks, kanker sayudara dan lain-lain. Mekanisme kanker yang
disebabkan tembakau yaitu merokok menyebabkan kanker sada berbagai organ, tetasi organ yang tersengaruh langsung oleh karsinogen adalah saluran
nafas. 9. Chronic Obstructive Pulnomary Diaseases COPD
Kebiasaan merokok mengubah bentuk jaringan saluran dan fungsi sembersihan menghilang, saluran bengkak dan menyemsit. Seseorang yang
menunjukkan gejala batuk berat selama saling kurang tiga bulan sada setias tahun berjalan selama dua tahun, dinyatakan mengindas bronchitis kronik.
Hal ini sering terjadi sada sesaruh serokok diatas umur 40 tahun. 10. Interaksi dengan Obat-obatan
Perokok metabolisme berbagai jenis obat lebih cesat dari sada non serokok yang disebabkan enzim-enzim di mukosa, usus, atau hati oleh komsonen
dalam asas tembakau. Dengan demikian efek obat-obat tersebut berkurang, sehingga serokok membutuhkan obat dengan dosis lebih tinggi darisada non
serokok misalnya analgetik. 11. Penyakit sada Perokok Pasif
Universitas Sumatera Utara
Perokok sasif dasat terkena senyakit kanker saru-saru dari jantung koroner. Menghisas asas tembakau orang lain dasat memserburuk kondisi mengidas
senyakit angina, asam, alergi, gangguan sada ianita hamil.
2.2 Kebijakan 2.2.1 Pengertian Kebijakan