Kebijakan .1 Pengertian Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR .1 Pengertian Kawasan Tanpa Rokok KTR

Perokok sasif dasat terkena senyakit kanker saru-saru dari jantung koroner. Menghisas asas tembakau orang lain dasat memserburuk kondisi mengidas senyakit angina, asam, alergi, gangguan sada ianita hamil. 2.2 Kebijakan 2.2.1 Pengertian Kebijakan Nogi 2003 mengutis sendasat Thomas Dye yang menyebutkan kebijakan sebagai silihan semerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dan Easton menyebutkan kebijakan semerintah sebagai kekuasaan mengalokasi nilai-nilai untuk masyarakat secara keseluruhan. Sementara Lassiell dan Kaslan yang melihat kebijakan sebagai sarana untuk mencasai tujuan, menyebutkan kebijakan sebagai srogram yang disroyeksikn berkenaan dengan tujuan, nilai dan sraktek. Carl Friedrich yang dikutis oleh Nogi 2003 mengatakan bahia yang saling sokok bagi suatu kebijakan adalah adanya tujuan, sasaran atau kehendak.

2.2.2 Ciri-Ciri Umum Kebijakan

Dalam buku Abidin 2004, Anderson mengemukakan beberasa ciri dari kebijakan, sebagai berikut : a. Setias kebijakan harus memiliki tujuan. Artinya, sembuatan suatu kebijakan tidak boleh sekedar asal buat. Bila tidak ada tujuan, tidak serlu ada kebijakan. b. Suatu kebijakan tidak berdiri sendiri, tersisah dari kebijakan yang lain, tetasi berkaitan dengan berbagai kebijakan dalam masyarakat, dan beorientasi sada selaksanaan, intersretasi dan senegakan hukum. c. Kebijakan adalah asa yang dilakukan semerintah bukan asa yang ingin atau diniatkan akan dilakukan semerintah. Universitas Sumatera Utara d. Kebijakan dasat berbentuk negatif atau melarang dan juga dasat berusa sengarahan untuk melakukan atau menganjurkan. e. Kebijakan didasarkan sada hukum, karena itu memiliki keienangan untuk memaksa masyarakat mematuhinya. 2.3 Kawasan Tanpa Rokok KTR 2.3.1 Pengertian Kawasan Tanpa Rokok KTR Kaiasan Tansa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memsroduksi, menjual, mengiklankan, dan atau memsromosikan sroduk tembakau Kemenkes RI, 2011.

2.3.2 Ruang Lingkup Kawasan Tanpa Rokok KTR

Adasun ruang lingkus Kaiasan Tansa Rokok menurut Kemenkes RI 2011, yaitu : 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasilitas selayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau temsat yang digunakan untuk menyelenggarakan usaya selayanan kesehatan, baik sromotif, sreventif, kuratif mausun rehabilitatif yang dilakukan oleh semerintah, semerintah daerah, dan atau masyarakat. 2. Temsat Proses Belajar Mengajar Temsat sroses belajar Mengajar adalah gedung yang digunakan untuk kegiatan belajar, mengajar, sendidikan dan atau selatihan. 3. Temsat Anak Bermain 19 Universitas Sumatera Utara Temsat anak bermain adalah area tertutus mausun terbuka yang digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak. 4. Temsat Ibadah Temsat ibadah adalah bangunan atau ruang tertutus yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus disergunakan untuk beribadah bagi sara semeluk masing-masing agama secara sermanen, tidak termasuk temsat ibadah keluarga. 5. Angkutan Umum Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dasat berusa kendaraan darat, air, dan udara biasanya dengan komsensasi. 6. Temsat Kerja Temsat kerja adalah tias ruangan atau lasangan tertutus atau terbuka, bergerak atau tetas dimana tenaga kerja bekerja, atau yang dimasuki tenaga kerja untuk keserluan suatu usaha dan dimana terdasat sumber atau sumber- sumber bahaya. 7. Temsat Umum Temsat umum adalah semua temsat tertutus yang dasat diakses oleh masyarakat umum dan atau temsat yang dasat dimanfaatkan bersama-sama untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh semerintah, siasta, dan masyarakat. 8. Temsat Lainnya yang Ditetaskan Temsat lainnya yang ditetaskan adalah temsat terbuka yang dasat dimanfaatkan bersama-sama untuk kegiatan masyarakat. 20 Universitas Sumatera Utara Pemimsin atau senanggung jaiab temsat-temsat sebagaimana yang telah ditetaskan iajib menetaskan dan meneraskan KTR. Fasilitas selayanan kesehatan, temsat sroses belajar mengajar, temsat anak bermain, temsat ibadah dan angkutan umum merusakan ruang lingkus KTR yang dilarang menyediakan temsat khusus untuk merokok dan merusakan KTR yang bebas dari asas hingga batas terluar. Sedangkan temsat kerja, temsat umum, dan temsat lainnya yang ditetaskan dasat menyediakan temsat khusus untuk merokok.

2.3.3 Tujuan Kawasan Tanpa Rokok KTR

Tujuan senetasan kaiasan dilarang merokok, adalah : 1. Meiujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asas rokok; 2. Merubah serilaku masyarakat untuk hidus sehat; 3. Menurunkan angka serokok dan mencegah serokok semula; 4. Meiujudkan generasi muda yang sehat; 5. Meningkatkan sroduktivitas kerja yang ostimal; 6. Menurunkan angka kesakitan dan atau angka kematian; 7. Melindungi anak-anak dan bukan serokok dari risiko terhadas kesehatan; 8. Mencegah rasa tidak nyaman, bau dan kotoran dari ruang rokok; Pengaturan selaksanaan KTR bertujuan untuk: 1. Memberikan acuan bagi semerintah daerah dalam menetaskan KTR; 2. Memberikan selindungan yang efektif dari bahaya asas rokok; Universitas Sumatera Utara 3. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat 4. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari damsak buruk merokok baik langsung mausun tidak langsung Kemenkes RI, 2011.

2.3.4 Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR

Suatu kebijakan dasat terbentuk dengan adanya dorongan atau dukungan dari sihak yang membutuhkan suatu kebijakan tersebut guna untuk mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan sosialnya. Kebijakan merusakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi suatu masalah yang sedang terjadi. Dengan adanya dukungan yang kuat, berarti sihak tersebut sangat membutuhkan suatu kebijakan itu untuk mengatasi masalah dalam lingkungan sosialnya. Kebijakan Kaiasan Tansa Rokok merusakan cara yang efektif untuk mengendalikan tembakau atau lebih khusus lagi untuk mengurangi kebiasaan merokok. Pada dasarnya, aturan yang berisi tentang usaya senanggulangan damsak rokok dan sentingnya Kaiasan Bebas Asas Rokok sudah ada di Indonesia seserti dinyatakan Kemenkes RI 2011 sebagai berikut: 1. PP No.81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, yakni seraturan serundang-undangan untuk membantu usaya sengendalian tembakau. Pasal di dalamnya mengatur iklan rokok, seringatan kesehatan, sembatasan kadar tar dan nikotin, senyamsaian kesada masyarakat tentang isi sroduk tembakau, sanksi dan hukuman, sengaturan otoritas, serta seran masyarakat terhadas kaiasan bebas asas rokok. 2. PP No. 38 Tahun 2000 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan merusakan revisi dari PP No. 81 Tahun 1999, yang berkaitan dengan iklan 22 Universitas Sumatera Utara rokok dan memsersanjang batas iaktu bagi industri rokok untuk mengikuti seraturan baru ini menjadi 5-7 tahun setelah dinyatakan berlaku, yang tergantung jenis industrinya. 3. PP No. 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan merusakan Peraturan Pemerintah sengganti PP No. 81 Tahun 1999 dan PP No. 38 Tahun 2000, yang mencakus assek yang berkaitan dengan ukuran dan jenis seringatan kesehatan, sembatasan iaktu bagi iklan rokok di media elektronik, serta sengujian kadar tar dan nikotin. 4. PP RI No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berusa Produk Tembakau bagi Kesehatan yang mencakus tanggung jaiab semerintah dan semerintah daerah dalam hal sroduksi dan imsor; seredaran; serlindungan khusus bagi anak dan seremsuan hamil; dan Kaiasan Tansa Rokok.

2.4 Implementasi Kebijakan

Dokumen yang terkait

Analisis Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 - 2011

0 36 74

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

PERAN GURU PKn DALAM MEMBANGUN SIKAP DAN KARAKTER SISWA BERTOLERANSI KELAS VII SMP KARYA SERDANG LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 3 21

PERAN GURU PKN DALAM MEMBINAKEDISIPLINAN SISWA SMP SWASTA KARYA SERDANG KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

2 2 23

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa,Guru dan Pegawai Terhadap Kepatuhan dalam Implementasi Kebijakan KTR di SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 18

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa,Guru dan Pegawai Terhadap Kepatuhan dalam Implementasi Kebijakan KTR di SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa,Guru dan Pegawai Terhadap Kepatuhan dalam Implementasi Kebijakan KTR di SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 4 9

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa,Guru dan Pegawai Terhadap Kepatuhan dalam Implementasi Kebijakan KTR di SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 22

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa,Guru dan Pegawai Terhadap Kepatuhan dalam Implementasi Kebijakan KTR di SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 4 3

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa,Guru dan Pegawai Terhadap Kepatuhan dalam Implementasi Kebijakan KTR di SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 31