Nawacita Kerangka Konsep .1 Trisakti

Dalam sistem ekonomi terpimpin, perencanaan pembangunan merupakan bagian dari strategi dan kebijakan ekonomi. Dasar ekonomi terpimpin adalah untuk menyalurkan dan mengembangkan potensi rakyat. Karena itu, sektor yang harus dijadikan fokus utama adalah pertanian, perkebunan, dan pertambangan. c Berkepribadian dalam budaya Penekanan terhadap revolusi mental yang hendak diubah dan dirombak. Mentalitas inlander inilah yang perlu untuk dilakukan pencerahan atau dalam bahasa Soekarno sendiri „mengarahkan kepada bentuk penemuan jati diri kembali‟. Jika dikaitkan dengan prinsip berdaulat dalam bidang politik, hal ini merupakan usaha untuk membentuk karakter bangsa yang disimbolkan dalam bentuk penghapusan mental terjajah atau inferior yang selama ini melekat dalam pembentukan manusia Hindia Belanda dalam skema kolonialisme Belanda.

1.6.2 Nawacita

Penelitian mengenai Nawacita merupakan suatu hal yang baru di Indonesia, hal ini tidak terlepas dari baru di implementasikannya Nawacita pada bulan Oktober 2014 silam, bersamaan dengan dilantiknya pemerintahan Jokowi-JK. Sehingga tidak terdapat penelitian terdahulu yang dapat dijadikan rujukan mengenai Nawacita. Nawacita secara etimologis terdiri dari dua padanan kata, yakni kata Nawa yang dalam bahasa sansekerta berarti Sembilan 9 dan cita yang berarti harapan. Nawacita dalam konteks perpolitikan di Indonesia merupakan sebuah 9 program prioritas yang digagas oleh Jokowi-JK dalam pemerintahan saat ini. Universitas Sumatera Utara Nawacita sebagai program prioritas didasarkan pada visi dan misi Jokowi- JK pada pilpres 2014 lalu. Jokowi-JK dalam visi-misi nya menyimpulkan terdapat tiga problem pokok yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Hal ini kemudian dinilai berimbas kepada pembangunan Indonesia kedepannya. Adapun 3 permasalahan pokok yang melatar belakangi Nawacita adalah sebagai berikut 25 : 1. Merosotnya kewibawaan negara, hal ini dilihat dari kondisi dimana negara tidak mampu memberikan perlindungan atau rasa aman terhadap segenap warga negara. Kondisi ini diperparah dengan munculnya krisis kepercayaan, yakni ketika masyarakat semakin tidak percaya kepada institusi public, dan pemimpin tidak memiliki kredibilitas yang cukup untuk menjadi teladan dalam menjawab harapan masyarakat. Harapan untuk menegakkan wibawa negara semakin pudar ketika negara mengikat diri pada sejumlah perjanjian internasional yang mencederai karakter dan makna kedaulatan, yang lebih menguntungkan bagi perseorangan maupun perusahaan multinasional ketimbang bagi kepentingan nasional. 2. Kelemahan sendi perekonomian bangsa, hal ini dilihat dari belum terselesaikannya persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan hidup akibat eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, dan ketergantungan dalam hal energi, keuangan dan pangan. Terkhusus permasalahan keuangan, kelemahan dalam sendi perekonomian dapat dilihat dari bagaimana sikap pemrintahan yang kurang tanggap dalam 25 Visi misi dan Program Aksi Jokowi-Jusuf Kalla 2014. 2014. Jalan Perubahan Untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian. Hal. 1 dan 2. Universitas Sumatera Utara menghadapi krisis sumber daya energi dan juga ketergantungan terhadap hutang luar negeri serta penyediaan pangan yang berorientasi pada tindakan impor. 3. Intoleransi dan krisis kepribadian bangsa, cepatnya perkembangan dan kemajuan teknologi in formasi yang melahirkan “dunia tanpa batas” borderless state membawa dampak negative yakni kejut budaya culture shock dan ketunggalan identitas global di kalangan generasi muda Indonesia. Hal ini menempatkan rakyat Indonesia pada dua arus besar kebudayaan, disatu sisi globalisasi mendorong manusia kearah kekuatan pasar yang menempatkan manusia semata-mata sebagai sebuah komoditas, sementara disatu sisi muncul arus kebudayaan yang menekankan penguatan identitas primordial ditengah ancaman globalisasi. Nawacita kemudian merincikan formulasi untuk menangani hal tersebut kedalam sub agenda lain yang terdiri dari 12 agenda strategis dalam bidang politik, 16 agenda strategis dalam menuju Indonesia yang berdikari, dan 3 agenda strategis untuk Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. Ke 31 agenda strategis tersebut di peras ke dalam 9 agenda prioritas yang menjadi fokus utama, hal inilah yang disebut dengan Nawacita. Perincian kedalam 9 agenda prioritas dibuat guna memudahkan perjuangan mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia yakni “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, Universitas Sumatera Utara mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaia n abadi dan keadilan sosial”. Pancasila 1 Juni 1945 dan Trisakti memiliki peran sentral dalam perumusan Nawacita, hal ini dilihat dengan diletakkannya Pancasila dan Trisakti sebagai sebuah jalan ideologis. Pancasila 1 juni 1945 meletakkan dasar dan sekaligus memberikan arah dalam membangun jiwa bangsa untuk menegakkan kembali kedaulatan, martabat dan kebanggaan negara, menggelorakan kembali harapan di tengah krisis sosial yang mendalam, menemukan jalan bagi masa depan bagsa dan meneguhkan kembali jiwa gotong royong 26 . Trisakti memberikan pemahaman mengenai dasar untuk memulihkan harga diri bangsa dalam pergaulan antar-bangsa yang sederajat dan bermartabat, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jalan Trisakti menjadi basis dalam pembangunan karakter kebangsaan dan landasan kebijakan nasional masa depan. Nawacita diharapkan menjadi sebuah solusi atas kondisi perpolitikan, ekonomi dan sosial budaya di Indonesia. Adapun isi dari Nawacita pemerintahan Jokowi-JK adalah sebagai berikut: a Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Poin ini memberi fokus pada bagaimana peran Indonesia dalam kerjasama global dan 26 Ibid. Hal. 3. Universitas Sumatera Utara regional, dalam rangka mengatasi masalah-masalah global yang mengancam umat manusia. b Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Poin ini merupakan wujud upaya pemerintahan Jokowi-JK untuk memberikan prioritas dalam hal pemulihan kepercayaan public pada institusi- institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu dan lembaga perwakilan. c Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Hal ini adalah bentuk dari dimulainya kebijakan desentralisasi asimetris, yang dimaksudkan untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia di kawasan-kawasan perbatasan, memperkuat daya saing Indonesia secara global, dan untuk membantu daerah-daerah yang kapasitas berpemerintahan belum cukup memadai dalam memberikan pelayanan publik. d Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. e Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, hal ini diwujudkan melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”, “Indonesia Sehat” dalam layanan Universitas Sumatera Utara kesehatan masyarakat, dan “Indonesia Sejahtera” untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. f Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Poin ini menyangkut permasalahan infrastruktur di Indonesia yang dapat menunjang daya saing Indonesia dengan bangsa- bangsa Asia lainnya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan ifrastruktur jalan baru sepanjang 2000 Km, pembangunan pasar tradisional di seluruh Indonesia, efisiensi perijinan bisnis, peluncuran insentif kebijakan fiscal dan nonfiskal, dan kebijakan serupa lainnya. g Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi domestik. Hal ini mencakup targetan kedaulatan pangan yang juga dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK melalui kebijakan-kebijakan seperti perbaikan irigasi di 3 juta hektar sawah dan pendirian Bank Petani dan UMKM sebagai motor utama penggerak kedaulatan pangan. h Melakukan revolusi karakter bangsa. Poin ini menyoroti permasalahan carut marutnya kurikulum pendidikan nasional yang berdampak pada kualitas generasi muda Indonesia. Hal ini diwujukan melalui penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengendepankan aspek pendidikan kewarganegaraan civic education. Universitas Sumatera Utara i Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga, pengoptimalan pranata sosial dan budaya dengan mempertimbangkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Sembilan agenda prioritas tersebut lah yang menjadi jalan perubahan yang diusung oleh Nawacita. Nawacita sebagai sebuah konsep pembangunan kedepannya berupaya mewujudkan visi “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong- Royong”. 1.7 Metodologi Penelitian 1.7.1 Metode Penelitian