commit to user g. Langkah-langkah tindakan tidak sepenuhnya dapat dilakukan peneliti karena
sebelumnya tidak terbiasa memanfaatkan model pembelajaran quantum dengan visualisasi komik dalam kegiatan pembelajaran.
h. Prestasi belajar siswa yang didapat dari nilai post tes masih rendah yaitu pada pertemuan 1 nilai rata-rata 6,64 dan nilai rata-rata pertemuan 2 adalah 7,03
sehingga total nilai rata- rata siklus satu 6,84.
E. Deskripsi Siklus 2
1. Rencana Perbaikan
Peneliti mencoba menerapkan kembali perencanaan pada siklus satu tetapi dengan cara yang lebih baik.
a. Peneliti masih tetap menggunakan metode pembelajaran quantum dengan visualisasi komik dengan cara berkelompok namun jumlah anggota kelompok
pada siklus dua diperkecil dengan setiap kelompok hanya beranggotakan dua orang siswa.
b. Peneliti memberikan bimbingan siswa dari kelompok ke kelompok saat mereka melakukan diskusi kelompok dengan memanfaatkan model
pembelajaran quantum dengan visualisasi komik. c. Dalam memanfaatkan model pembelajaran quantum dengan visualisasi komik
kali ini peneliti mencoba memberikan bimbingan lebih intensif kepada
commit to user kelompok yang belum dapat menganalisa dengan baik contoh-contoh kasus
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tentang materi vulkanisme yang ada didalam gambar komik.
d. Menjelang berakhir pelajaran peneliti memberi tugas kepada siswa untuk mencari referensi dari media cetak dapat berupa buku, surat kabar, tabloit
atau apa saja yang menunjukkan fenomena alam akibat vulkanisme baik dampak positif maupun dampak negatifnya.
e. 10 menit sebelum berakhir pelajaran peneliti membagikan soal post tes dan angket minat belajar untuk dikerjakan tiap siswa.
2. Pelaksanaan Acting
Pelaksanaan tindakan pada siklus dua ini, pada awal pembelajaran peneliti kembali menyuruh siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti menjelaskan dan mempertegas cara siswa bekerja dalam kelompok, kemudian peneliti lebih
meningkatkan bimbingannya pada siswa ketika sedang melaksanakan diskusi kelompok dengan memanfaatkan komik dalam pembelajaran.
Pada pertemuan siklus kedua, peneliti hanya mengulang dan memperlancar tindakan pada pertemuan siklus satu, kesannya peneliti sedikit
santai sedang siswa semakin terlihat antusias untuk memanfaatkan komik bergambar yang mereka kerjakan bersama dalam kelompok, terlihat dari
kesungguhan siswa dalam membahas materi dalam kelompok, yang kemudian
commit to user memotivasi kelompok yang lain untuk juga segera menyelesaikan materi
mereka. Terlihat siswa saling berebut untuk mendapatkan perhatian peneliti, siswa terlihat senang bila peneliti memuji kelompok yang memberikan jawaban
benar. Peneliti pada pertemuan kali ini dapat memperbaiki kelemahan yang terjadi pada pertemuan-pertemuan sebelumnya untuk tidak mengulang
kelemahan yang sama pada pertemuan kali ini. Sehingga kelemahan yang selama penelitian ini berlangsung bisa lebih ditekan. Selama proses belajar mengajar
berlangsung pada siklus ini semua tindakan, satu persatu dapat dilakukan sepenuhnya oleh peneliti.
Setelah siswa
membahas materi
tentang vulkanisme
dengan memanfaatkan komik dipadu dengan model quantum lebih dapat menumbuhkan
minat belajar siswa dengan siswa terlihat lebih memperhatikan dan antusias menjawab pertanyaan soal-soal post tes.
Pemanfaatan model quantum dengan visualisasi komik ternyata dapat merangsang minat siswa untuk lebih tekun dan bersungguh-sungguh dalam
mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.
3. Pengamatan Observing