BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Bilangan Iodine Iodine Value dari Minyak Zaitun dari beberapa merek yaitu pada Olive oil merek Bertolli 79,97 gI
2
100g; merek Filippo Berio 80,09 gI
2
100g, merek Dougo 79,63gI
2
100g 2. Bilangan iodine Iodine Value dari RBD Palm Olein dari beberapa daerah yaitu
pada Daerah Dumai 56,58 gI
2
100g, Daerah Lampung 56,49 gI
2
100g, dan Daerah Kuala Tanjung 56,54 gI
2
100g Dari hasil tersebut dilihat bahwa bilangan iodine dari Minyak Zaitun memiliki tingkat
ketidakjenuhan yang tinggi yang memperlihatkan bahwa kandungan asam-asam lemak tak jenuh dalam gliserida Minyak Zaitun lebih tinggi dibandingkan dengan
RBD Palm Olein, sehingga dapat disimpulkan kualitas minyak Zaitun lebih baik dibandingkan dengan RBD Palm Olein.
5.2. Saran
Sebaiknya dilakukan penentuan bilangan iodine dari berbagai jenis minyak dengan meggunakan metode yang lain, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dalam penelitian dengan metode yang lebih baik lagi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Lemak dan Minyak
Lemak dan Minyak merupakan salah satu kelompok yang masuk golongan lipida.Salah satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida termasuk Minyak
dan lemak adalah daya larutnya dalam pelarut organic misalnya ether, Benzene, Kloroform atau sebaliknya ketidak-larutannya dalm pelarut air.
Dari dua kutub pola kelarutan yang berlawanan ini timbul pengertian Polaritas polarity yang menunjukkan tingkat kelarutan bahan dalam air disatu sisi
dan pelarut organic di sisi lain yang berlawanan. Yang cenderung lebih larut dalam air disebut memiliki sifat yang polar dan sebaliknya yang cenderung lebih larut dalm
pelarut organic disebut non polar. Diantara kedua kutub yang ekstrem ini sering disebut dalm kadar yang relaitf saja misalnya lebih non polar atau kurang polar.
Secara fisika tingkat polaritas ini dapat ditunjukkan dengan lebih pasti melalui pengukuran konstanta dielektrikum suatu bahan pelarut.
Kelompok-kelompok Lipida dibedakan berdasarkan polaritasnya atau berdasar struktur kimia tertentu. Kelompok-kelompok Lipida tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Kelompok Trigliserida lemak, minyak, asam lemak
2. Kelompok turunan asam lemak Lilin, Aldehid asam lemak dan lain-lain
3. Fosfolipida dan Serebrosida termasuk Glikolipida
4. Sterol-sterol dan Steroida
5. Kelompok lipida lain.
Trigliserida merupakan kelompok lipida yang terdapat paling banyak dalm jaringan hewan dan tanaman. Trigliserida dalam tubuh manusia bervariasi jumlahnya
tergantung dari tingkat kegemukan obesitas seseorang dan dapat mencapai beberapa kilogram. Jaringan tanaman umumnya mengandung trigliserida sedikit, kecuali
bagian tanaman tertentu yang menjadi tempat cadangan makanan misalnya buah dan biji yang dapat mengandung trigliserida cukup tinggi sampai mencapai puluhan
persen. Biji jarak misalnya mengandung minyak sampai 50-60 dari berat kering biji dry basis.
Lemak dan Minyak secara kimiawi Trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelomok lipida. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi satu
molekul gliserol dengan tiga molekul asam molekul asam lemak. Di alam bentuk gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida hanya terdapat sangat sedikit
pada tanaman. Dalam dunia perdagangan, lebih banyak dikenal digliserida dan monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari hidrolisa tidak lengkap trigliserida
dan banyak dipakai dalam teknologi makanan misalnya sebagai bahan pengemulsi, penstabil dan lain-lain keperluan.
Universitas Sumatera Utara
Lemak dan minyak dalam bidang biologi dikenal sebagai salah satu bahan penyusun dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul. Dalam bidang gizi
minyak dan lemak merupakan sumber biokalori yang cukup tinggi nilai kilokalorinya yaitu sekitar 9 kilokalori setiap gramnya. Juga sebagai sumber asam-asam lemak tak
jenuh yang esensial yaitu linoleat dan linolenat. Disamping itu lemak dan minyak juga merupakan sumber alamiah vitamin-vitamin yang terlarut dalam minyak yaitu
vitamin A, D, E, dan K. Dalam proses pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses
kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam-asam lemak umumnya ketiga sam lemak berbeda-beda yang membentuk satu molekul trigliserida dan tiga
molekul air. O
H
2
C OH HOOCR
1
H
2
C O C R
1
O HC OH + HOOCR
2
HC O C R
2
+ 3 H
2
O O
H
2
C OH HOOCR
3
H
2
C O C R
3
Apabila, R
1
= R
2
= R
3
trigliserida yang terbentuk adalah trigliserida sederhana simple triglyceride sebaliknya kalau berbeda disebut trgliserida campuran mixed
Triglyceride Sudarmadji Haryono.1989
Universitas Sumatera Utara
Salah satu tanaman yang banyak mengandung minyak adalah tanaman kelapa sawit Elaeis Guinensis Jacq berasal dari Nigeria, Afrika Barat meskipun ada yang
menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil karena banyak ditemukan species kelapa sawit di hutan Brazil dibandingkan Afrika. Pada
kenyataanya tanaman kelapa sawit hidup subur diluar daerah asalnya, seperti Malasya, Indonesia, Thailand, dan Papua Nugini.
Kelapa Sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang
dibawa dari Mauritius dan Amsterdam dan ditanam di kebun Raya Bogor. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersil pada tahun 1911.
Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Afrika. Budidaya yang dilakukan diikuti oleh K. Schadt yang menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sejak
saaat itu perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan kelapa sawit pertama kali berlokasi di pantai timur Sumatera Deli dan Aceh. Luas Areal
perkebunan mencapai 5.123 Ha. Indonesia mulai mengekspor minyak sawit pada tahun 1919 sebesar 576 ton kenegara Eropa. Kemudian tahun 1923 mulai mulai
mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Klasifikasi Lemak dan Minyak