Latar Belakang Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere), Display Produk, dan Harga Produk Terhadap Pembelian Tidak Direncanakan (Impulsive Buying) di Outlet Alfamart Jalan Pematang Tengah, Tanjung Pura

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi sekarang ini banyak yang menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan tersebut memunculkan persaingan bisnis yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik maupun perusahaan asing. Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencari keuntungan. Terbukanya peluang bisnis bagi pelaku bisnis asing untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia, disebabkan oleh kebijakan pemerintah. Perkembangan usaha manufaktur dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong perkembangan ritel mengakibatkan tumbuhnya ritel modern yang begitu pesat. Meningkatnya jumlah bisnis ritel modern di Indonesia menciptakan persaingan yang ketat sehingga bisnis ritel sangat membutuhkan pemahaman mendalam terhadap perilaku konsumen untuk bisa memenangkan persaingan. Perilaku konsumen adalah sebagian perilaku yang terlibat dalam hal perencanaan, pembelian, dan penentuan produk serta jasa yang konsumen harapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Utami, 2012 : 45. Kebutuhan dan keinginan konsumen mutlak harus dipenuhi oleh setiap Universitas Sumatera Utara 2 perusahaan bila ingin berhasil, karena itu perusahaan harus memiliki rangsangan agar menarik minat konsumen dalam membeli. Perilaku pembelian yang dilakukan oleh konsumen ada perilaku pembelian yang direncanakan dan pembelian tidak direncanakan Impulsive buying. Pembelian direncanakan adalah suatu perilaku pembelian barang atau jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Dan pembelian tidak direncanakan Impulsive buying adalah suatu perilaku pembelian yang dilakukan di dalam toko, dimana pembelian berbeda dari apa yang telah direncanakan oleh konsumen Utami, 2012 : 50. Pembelian tidak direncanakan Impulsive buying terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh untuk membeli sesuatu secepatnya. Survei Ac Nielsen pada tahun 2013 menyatakan bahwa konsumen di Indonesia semakin impulsif dalam berbelanja. Terdapat beberapa indikasi yang menunjukan hal tersebut. Hasil survei diperoleh langsung melalui wawancara dengan 1804 responden di lima kota besar di indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tren pembelian impulsif konsumen Indonesia cenderung naik Ac Nielsen, 2013. Berikut adalah Tabel 1.1 yang menjelaskan indikasi dan persentasi dari pembelian impulsif. Universitas Sumatera Utara 3 Tabel 1.1 Tren Pembelian Tidak Direncanakan di Indonesia No Indikasi Persentase Tahun 2005 Persentase Tahun 2013 Kenaikan 1 Tidak merencanakan apa yang akan dibeli dan pernah membeli barang- barang tambahan yang tidak direncanakan 7 17 10 2 Tidak pernah merencanakan apa yang akan dibeli sebelum berbelanja 11 22 11 3 Selalu membeli barang tambahan meskipun telah merencanakan apa saja yang akan dibeli 15 41 26 4 Selalu membeli barang tambahan saat berbelanja 9 39 30 5 Mengunjungu toko yang memberikan penawaran menarik dan kupon promosi yang berasal dari koran atau flyers 6 22 16 Sumber : Ac Nielsen 2013 Data diolah 2015 Berdasarkan Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa tren pembelian tidak direncakan tumbuh secara signifikan. Indikasi yang ketiga dan kempat meningkat cukup pesat artinya penduduk di Indonesia gemar melakukan proses belanja yang tidak direncanakan dan selalu membeli barang tambahan saat belanja. Artinya terdapat pengaruh yang cukup besar yang dihasilkan dari pembelian yang tidak direncanakan terhadap total penjualan, maka peritel harus mengidentifikasi penyebabnya, dan memformulasikan startegi yang tepat. Pembelian tidak direncanakan impulsive buying diduga dipengaruhi oleh rangsangan atau faktor- faktor di dalam toko agar menarik minat konsumen untuk membeli, terdapat beberapa fenomena yang mempengaruhi diantaranya yaitu, suasana toko store atmosphere, display produk, dan harga produk. Universitas Sumatera Utara 4 Suasana toko store atmosphere sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian tidak direncanakan impulsive buying oleh konsumen. Suasana toko store atmosphere merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen Utami, 2012 : 225. Menurut Sunarto dalam Agustina, 2016 bahwa store atmospherics atau atmosfer toko yang nyaman membuat pelanggan tidak merasa bosan untuk berlama-lama di dalam toko sehingga memperbesar peluang terjadinya pembelian lebih dari pembelian yang ia rencanakan sebelumnya. Hal ini dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang dijual serta memengaruhi pelanggan dalam membeli barang, yang akan berakibat positif dan menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu, yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian tidak direncanakan Impulsive buying adalah display produk. Display produk adalah salah satu hal terpenting dalam perusahaan ritel modern, karena display berpengaruh terhadap pembelian konsumen dan keberhasilan suatu perusahaan dalam menjual produknya. Menurut Willian J. Shultz dalam Putri, dkk, 2014 display yaitu usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik pengelihatan langsung direct visual appeal. Display produk yang sering digunakan oleh para perusahaan kini semakin inovatif, dilihat juga dari banyaknya jumlah pesaing yang terjun dalam bisnis ritel, maka yang perlu dilakukan oleh perusahaan yaitu melakukan penataan produk dengan sebaik mungkin. Menurut Utami dalam Universitas Sumatera Utara 5 Hartanto dan Haryanto, 2012, mengemukakan bahwa titik penjualan dapat dilaksanakan dengan cara memajang produk display di counter, lantai, dan jendela window display yang memungkinkan ritel untuk mengingatkan para pelanggan dan sekaligus merangsang pola perilaku belanja tidak direncanakan. Dan selain suasana toko store atmosphere dan display produk ada fenomena yang mempengaruhi pembelian tidak direncakan yaitu harga. Harga produk juga menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian, termasuk pembelian tidak direncanakan Impulsive buying. Menurut Kotler dan Armstrong dalam Akbar, 2013 harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperolah manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Karena pelanggan saat ini cenderung mencari nilai produk ketika mereka membeli barang dagangan atau jasa. Ritel telah merespon kebutuhan pelanggan dengan format ritel yang menekankan harga rendah sebagai sarana untuk menciptakan keunggulan diferensial. Konsumen yang merasa mendapatkan harga yang cocok dari sebuah peritel akan mendatangi toko, demikian pula sebaliknya konsumen tidak mendapatkan harga yang cocok akan meninggalkan atau tidak akan mendatangi toko tersebut. Berkembangnya bisnis ritel saat ini memunculkan minimarket seperti Alfamart untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumenya. Alfamart adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di indonesia. Gerai ini umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang kehidupan lainnya. Lebih dari 200 produk makanan dan barang kebutuhan hidup lainnya Universitas Sumatera Utara 6 tersedia dengan harga bersaing, memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alfamart membuka salah satu cabang outlet di propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Langkat, Jalan Pematang Tengah, Tanjung Pura. Dalam tiga bulan belakangan ini, pengunjung Outlet Alfamart jln Pematang tengah, Tanjung pura mengalami fluktuatif. Adapun data pengunjung di outlet Alfamart Jalan Pematang tengah, Tanjung Pura selama tiga bulan terakhir yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Data rata-rata jumlah pengunjung per hari Outlet Alfamart Jalan Pematang Tengah, Tanjung pura Pada bulan Juli 2015 – September 2015 Bulan Rata-rata Jumlah Pengunjung per Hari Juli 2015 335 Orang Agustus 2015 208 Orang September 2015 283 Orang Sumber: Alfamart Jalan Pematang Tengah, Tanjung pura, data diolah2015 Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa semakin tingginya tingkat persaingan yang sangat ketat diantara bisnis ritel secara tidak langsung berpengaruh pada outlet Alfamart ini. Penurunan jumlah rata-rata pengunjung perhari di outlet alfamart ini sangat berpengaruh terhadap pembelian yang tidak direncakan karena menurunnya kualitas dari outlet alfamart tersebut. Rendahnya pembelian yang tidak direncanakan ini disebabkan yakni suasana toko store atmosphere. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama tiga bulan belakangan ini semakin berbeda, seperti tidak adanya musik, warna gedung yang semakin kusam, suhu ruangan yang kurang dingin. Selain itu fenomena yang menyebabkan turunnya pembelian yang tidak direncanakan ini adalah display produk. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti display produk di outlet Alfamart ini tata letak produk tidak beraturan, Universitas Sumatera Utara 7 seperti letak produk yang tidak sesuai dengan papan harga yang diberikan oleh outlet Alfamart. Selain itu jarak tata letak antara satu rak pajangan produk dengan rak pajangan produk lainnya sangat berdekatan sehingga mengganggu kenyamanan konsumen dalam berbelanja, juga terjadinya penumpukan beberapa produk yang belum tersusun dibeberapa rak pajangan produk, sehingga kurang timbulnya minat konsumen untuk melakukan pembelian tidak direncanakan Selain fenomena suasana toko storeatmosphere dan display produk fenomena yang berkaitan dengan pembelian yang tidak direncanakan ini disebabkan juga oleh harga produk. Hal ini dapat dibuktikan juga melalui data penjualan outlet Alfamart jalan Pematang Tengah, Tanjung Pura selama tiga bulan terakhir yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut : Tabel 1.3 Data Penjualan Outlet Alfamart Jln Pematang tengah, Tanjung pura Pada Bulan Juli 2015 – September 2015 Bulan Penjualan Juli 2015 Rp 278.335.000,00 Agustus 2015 Rp 282.475.000,00 September 2015 Rp 232.619.000,00 Sumber: Alfamart Jalan Pematang Tengah Tanjung Pura, Data diolah2015 Berdasarkan Tabel 1.3 pada bulan Agustus 2015 penjualan naik dan pada bulan september terjadi penurunan di Outlet Alfamart jalan Pematang Tengah Tanjung Pura. Fluktuatif jumlah penjualan ini sangat berkaitan dengan harga produk, dimana harga produk yang ditawarkan di outlet Alfamart ini lebih mahal dan tidak sesuai dengan harga pesaing yang jauh lebih murah sehingga menyebabkan konsumen jarang melakukan pembelian yang tidak direncanakan impulsive buying. Universitas Sumatera Utara 8 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka suatu analisis yang lebih mendalam atas suasana toko store atmosphere, display produk, dan harga produk yang dilakukan oleh manajemen outlet Alfamart terhadap pembelian tidak direncanakan Impulsive buying yang menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti dalam penyempurnaan strategi yang kini dijalankan oleh outlet Alfamart jalan Pematang Tengah, Tanjung Pura dan dapat memberikan konstribusi pada peningkatan penjualan yang akan datang. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Suasana Toko Store Atmosphere, Display Produk dan Harga Produk terhadap Pembelian Tidak Direncanakan Impulsive Buying di Outlet Alfamart Jalan Pematang Tengah Tanjung Pura ”.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan

30 393 115

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP PERILAKU IMPULSIVE BUYING

1 9 42

Pengaruh Shopping Lifestyle, Store Atmosphere, dan Hedonic Shopping Value Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Pelanggan Aeon Depart Ment Store Bsd City

8 68 186

Pengaruh Store Atmosphere, Promosi Penjualan, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Impulse Buying (Studi Kasus Pada Konsumen ACE Hardware Pondok Indah Mall)

19 153 178

Pengaruh Celebrity Endorser, Store Atmosphere dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Restoran KFC Taman Topi Square di Kota Bogor)

0 17 167

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga, Keragaman Produk Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Goro Assalam Hypermart.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga, Keragaman Produk Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Goro Assalam Hypermart.

0 3 18

Pengaruh Promosi Penjualan dan Suasana Toko (Store Atmosphere) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Transmart Carefour Plaza Medan Fair

1 2 4

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA dan ATMOSFIR TOKO (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN - Unika Repository

0 0 14

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA dan ATMOSFIR TOKO (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN - Unika Repository

0 0 19