BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1.
KARAKTERISTIK SAMPEL
Penelitian dilakukan bulan Pebruari 2012 sampai dengan bulan Pebruari 2013.Dalam kurun waktu tersebut didapatkan sebanyak 20 penderita meningioma
intrakranial yang memiliki hasil MRI, dilakukan operasi, dan terdiagnosis pasti meningioma melalui pemeriksaan histopatologi. Terhadap penderita tersebut
dilakukan pengukuran volume tumor dan volume edema, dilakukan pengambilan darah yang diproses menjadi serum dan dilakukan pengukuran kadar VEGF
serum. PTEI dihitung dengan melakukan perbandingan volume edema dibagi dengan volume tumor.Hasil lengkap data penderita dapat dilihat pada lampiran.
5.1.1 Jenis Kelamin
Setelah dilakukan pendataan dan memasukkan data tersebut ke dalam tabel, didapatkan sampel berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan sampel laki-laki, dimana sampel perempuan 14 orang 70 dan laki-laki 6 orang 30.
Tabel 5.1. Jenis Kelamin n
Laki-Laki 6
30.0 Perempuan
14 70.0
Total 20
100.0
5.1.2. Umur
Setelah dilakukan analisis deskriptif terhadap umur didapati bahwa mean adalah 46,20 ± 16,3 tahun dengan nilai minimal 28 tahun dan maksimal 89 tahun.
Nilai median adalah 44 tahun. Pada uji normalitas, didapatkan distribusi tidak normal Shapiro-Wilk, p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Terhadap sampel dilakukan klasifikasi umur berdasarkan dekade kehidupan.Kejadian meningioma intracranial memiliki frekuensi kejadian
terbanyak pada kelompok umur 30 – 39 tahun dan 40 – 49 tahun dengan masing- masing sebanyak 6 orang 30.
Tabel 5.2. Analisis Deskriptif Umur Nilai
Mean 46.20
Median 44.00
Std. Deviation 16.363
Minimum 28
Maximum 89
Kelompok Umur n
20 – 29 2
10.0 30 – 39
6 30.0
40 -49 6
30.0 50 -59
3 15.0
60 – 69 1
5.0 70 -79
1 5.0
80 – 89 1
5.0 Total
20 100.0
5.1.3. Frekuensi Lokasi Tumor
Berdasarkan lokasi terjadinya meningioma, didapatkan frekuensi terbanyak adalah convexity meningioma 6 penderita, 30, diikuti oleh sphenoid
ridge meningioma 4 penderita, 20 dan Falcine meningioma 3 penderita, 15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Klasifikasi berdasarkan lokasi tumor n
Convexity 6
30.0 CPA
1 5.0
En Plaque 1
5.0 Falx
3 15.0
Foramen Magnum 1
5.0 Intraosseus
1 5.0
Peritorcular 1
5.0 Sphenoid Ridge
4 20.0
Subfrontal 1
5.0 Suprasellar
1 5.0
Total 20
100.0
5.1.4. Suku
Berdasarkan suku, didapati Suku terbanyak adalah suku Batak dan Jawa, masing-masing memiliki frekuensi sebesar 8 40, diikuti oleh suku Aceh 2,
10, Mandailing 1, 5, dan Tamil 1, 5.
Tabel 5.4. Distribusi berdasarkan suku Suku
n
Batak 8
40.0 Jawa
8 40.0
Tamil 1
5.0 Aceh
2 10.0
Mandailing 1
5.0 Total
20 100.0
Universitas Sumatera Utara
5.1.5. Distribusi Berdasarkan Histopatologi
Berdasarkan hasil histopatologi, didapati frekuensi terbanyak adalah tipe Meningothelial meningioma sebesar 14 kasus 70, diikuti oleh Transitional
meningioma 3 kasus 15, Fibroblastic meningioma 2 kasus 10, dan Atypical meningioma 1 kasus 5.
Tabel 5.5. Frekuensi berdasarkan histopatologi Histopatologi
n
Atypical 1
5.0 Fibroblastic
2 10.0
Meningothelial 14
70.0 Transitional
3 15.0
Total 20
100.0
5.1.6. Distribusi Peritumoral Edema Index PTEI dan Vascular