Sistem Pelayanan Terbuka Open Access Sistem Pelayanaan Tertutup Closed Access

3.5.1 Sistem Pelayanan Terbuka Open Access

Simemstem terbuka adalah suatu cara ungkinkan pengguna untuk masuk keruang koleksi untuk memilih, dan mengambil sendiri koleksi yang sesuai. Untuk itu pengguna harus mengetahui sistem pengelompokan buku yang dianut oleh perpustakaan. Menurut Soeatminah 2000:135 “Sistem pelayanan terbuka merupakan suatu sistem pelayanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk keruangan koleksi untuk melihat-lihat, membuka pustaka dan mengambilnya dari tempat menyimpan untuk dibaca di tempat atau di bawa pulang”. Keuntungan sistem pelayanan terbuka adalah : a. Kartu-kartu catalog tidak segera rusak, karena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju rak buku untuk memilih bahan pustaka yang dibutuhkan, b. Menghemat tenaga. Dalam system ini petugas tidak perlu mengambil buku yang diinginkan pengunjung. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengembalikan buku-buku pustaka yang telah dibaca di tempat maupun yang dikembalikan hari itu, c. Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak akan segera diketahui judul buku yang sedang dipinjam, d. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula ia dapat memilih judul lain yang relevan, e. Kecil kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam. Kelemahan system pelayanan terbuka ini adalah Universitas Sumatera Utara 1. Frekuensi kerusakan besar 2. Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak satu rak dengan rak yang lain memerlukan jarak yang longgar. 3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving. 4. Pemula yang datang keperpustakaan untuk mencari buku sering bingung.

3.5.2 Sistem Pelayanaan Tertutup Closed Access

Sistem tertutup adalah salah satu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi perpustakaan yang diinginkannya. Koleksi yang ingin dipinjam harus terlebih dahulu melihat melalui katalog yang tersedia. Perpustakaan harus dapat menyediakan sarana dan prasarana dimana pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat menggunakan Internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang bersumber dari Web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses belajar- mengajar, pencarian data, penelitian dan lain sebagainya. Penggunaan jasa internet ini perlu pengontrolan dari pustakawan, agar pengguna internet ini tidak membuka situs-situs yang merusak moral. Menurut Soeatminah 2000:137 “Sistem pelayanan tertutup adalah suatu sistem pelayanan yang tidak memperbolehkan pengunjung masuk ke ruangan Universitas Sumatera Utara koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin dipinjamnya melalui catalog perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat meminta kepada petugas untuk mengambilnya’’. Menurut Trimo 2004:147, kelebihan sistem pelayanan tertutup adalah: a. Daya tampung lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan rak yang lebih dekat. b. Susunan buku ini akan lebih teratur dan tidak mudah rusak. c. Kerusakan dan kehilangan bahan pustaka akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem pelayanan terbuka. d. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi. e. Tidak diperlukan petugas khusus yang mengawasi pengunjung yang masuk dan keluar ruang koleksi buku atau bahan pustaka. Sistem Pelayanan perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah system pelayanan yang terbuka opened access, yaitu suatu sistem pelayanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk keruangan koleksi untuk melihat-lihat, membuka pustaka dan mengambilnya dari tempat menyimpan untuk dibaca di tempat atau di bawa pulang”.

3.6 Jenis Pelayanan Pengunjung