Perhitungan Faktor Pembobotan PEMBAHASAN

BAB 3 PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas secara khusus penetapan prioritas untuk kasus berikut: Sebuah perusahan ingin menetapkan preferensi konsumen untuk tiga jenis serbet dapur dari kertas tisu. Beberapa sifat yang dianggap paling relevan dari sudut pandang konsumen adalah : 1. Kelembutan K 2. Daya serap D-S 3. Harga H 4. Ukuran U 5. Desain De 6. Elastisitas E- tidak mudah sobek. Ketiga jenis serbet dapur dari kertas tisu itu X,Y,Z, memeiliki semua sifat ini, tetapi dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda: tinggiT, sedang S dan rendah R.

3.1 Perhitungan Faktor Pembobotan

Hasil analisis preferensi menunujukkan bahwa: kriteria kelembutan K 5 kuat pentingnya dibandingkan dengan kriteria desain De, kriteria daya serap D-S 4 cukup pentingnya dibandingkan kriteria kelembutan K, kriteria harga H 5 kuat pentingnya dibandingkan kriteria kelembutan K, kriteria ukuran U 4 cukup pentingnya dibandingkan kriteria kelembutan K, kriteria integritas I 6 kuat pentingnya dibandingkan kriteria kelembutan K, kriteria harga H 3 cukup pentingnya dibandingkan kriteria daya serap D-S, kriteria alastisitas E 2 sama pentingnya dibandingkan kriteria daya serapD-S, kriteria daya serap D-S 3 cukup pentingnya dibandingkan kriteria ukuran U, kriteria harga H 4 cukup pentingnya dibandingkan kriteria ukuran U, kriteria elastisitas E 5 kuat pentingnya dibandingkan kriteria ukuran U, kriteria kelembutan K 5 kuat pentingnya dibandingkan kriteria desain De, kriteria daya serap D-S 6 kuat pentingnya dibandingkan kriteria desain De, kriteria harga H 7 sangat kuat pentingnya Universitas Sumatera Utara dibandingkan kriteria desain De, kriteria ukuran U 5 kuat pentingnya dibandingkan kriteria desain De, kriteria elastisitas E 7 sangat kuat pentingnya dibandingkan kriteria desain De, kriteria harga H 3 cukup pentingnya dibandingkan kriteria elastisita E. Maka matriks perbandingan berpasangan hasil preferensi diatas adalah: Tabel 3.1 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua kriteria K D-S H U De E K 1 14 15 14 5 16 D-S 4 1 13 3 6 12 H 5 3 1 4 7 3 U 4 13 14 1 5 15 De 15 16 17 15 1 17 I 6 2 13 5 7 1 Tabel 3.2 Matriks Faktor pembobotan Hirarki untuk semua kriteria yang disederhanakan K D-S H U De E K 1,000 0,250 0,200 0,250 5,000 0,167 D-S 4,000 1,000 0,333 3,000 6,000 0,500 H 5,000 3,000 1,000 4,000 7,000 3,000 U 4,000 0,333 0,250 1,000 5,000 0,200 De 0,200 0,167 0,143 0,200 1,000 0,143 I 6,000 2,000 0,333 5,000 7,000 1,000 ∑ 20,200 6,750 2,259 13,450 31,000 5,010 Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua kriteria yang dinormalkan K D-S H U De E Prioritas K 0,050 0,037 0,089 0,019 0,161 0,033 0,057 D-S 0,198 0,148 0,147 0,223 0,194 0,099 0,168 H 0,248 0,444 0,443 0,297 0,226 0,599 0,376 U 0,198 0,049 0,111 0,074 0,161 0,040 0,100 De 0,010 0,025 0,063 0,015 0,032 0,029 0,027 I 0,297 0,296 0,147 0,372 0,226 0,200 0,256 Selanjutnya nilai eigen maksimum λ maks didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang diperoleh adalah: λ maks = 20,200 × 0,057 + 6,750 × 0,168 + 2,259 × 0,376 + 13,450 × 0,100 + 31,000 × 0,027 + 5,010 × 0,256 = 6,598 Karena matriks berordo 6 yakni terdiri dari 6 kriteria, nilai indeks konsistensi yang diperoleh: 1 6, 598 6 6 1 0,12 maks n CI n λ − = − − = − = Untuk n=6, RI = 1,240 tabel Saaty, maka: 0,12 0, 097 1, 240 CI CR RI = = = Karena CR 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten. Dari perhitungan pada tabel diatas menunjukkan bahwa: kriteria Harga merupakan kriteria paling penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan prioritas jenis serbet dapur dari kertas tisu dengan nilai bobot 0,376 atau 37,6, berikutnya kriteria integritas dengan nilai bobot 0,256 atau 25,6, kriteria daya serap dengan nilai bobot 0,168 atau 16,8, kriteria ukuran dengan nilai bobot 0,100 atau 10, kriteria kelembutan dengan nilai bobot 0,057 atau 5,7 dan kriteria desain dengan nilai bobot 0,027 atau 2,7. Universitas Sumatera Utara

3.2 Matriks Yang Membandingkan Beberapa Tingkat Intensitas

Dokumen yang terkait

Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

6 80 130

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51

Pendekatan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process Dalam Pemilihan Konsep Produk.

1 47 59