KESIMPULAN DAN SARAN Profil Pasien Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Di Rsup Haji Adam Malik Tahun 2012-2013

DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 2.1. 11 2.2. Karakteristik Pasien PJB 12 2.3. Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks 22 2.4. Penilaian Gizi Berdasarkan Kelompok Usia 23 5.1. Distribusi Jenis Kelamin Pasien PJB 29 5.2. Distribusi Usia Pasien PJB 30 5.3. Distribusi Status Gizi Pasien PJB 30 5.4. Distribusi Jenis PJB 32 5.5. Distribusi Jenis PJB Menurut Jenis Kelamin 33 5.6. Distribusi Jenis PJB Menurut Usia 34 5.7. Distribusi Jenis PJB Menurut Status Gizi 35 Diagnosis Pasien Penyakit Jantung yang Berobat di Poliklinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUISCM, Jakarta, 1983-1992 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1. Tabung Jantung Primitif 4 2.2. Proses Looping 5 2.3. Struktur Jantung 9 2.4. Defek Sekat Ventrikel 14 2.5. Defek Sekat Atrium 15 2.6. Duktus Arteriosus Persisten 17 2.7. Koarktasio Aorta 19 2.8. Tetralogi of Fallot 20 2.9. Transposisi Arteri Besar 21 5.1. Distribusi Jenis PJB Nonsianotik dan Sianotik 31 DAFTAR SINGKATAN AP : Anterior Posterior AP : Atresia Pulmonal AV : Atrioventrikular BB : Berat Badan CDC : Center for Disease Control and Prevention DAP : Duktus Arteriosus Persisten DSA : Defek Septum Atrium DSV : Defek Septum Ventrikel EKG : Elektrokardiogram PB : Panjang Badan PJB : Penyakit Jantung Bawaan RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat TAB : Transposisi Arteri Besar TB : Tinggi Badan TF : Tetralogi of Fallot U : Usia VCI : Vena Cava Inferior WHO : World Health Organization ABSTRAK Penyakit jantung bawaan PJB merupakan salah satu jenis penyakit jantung pada anak yang angka kejadiannya cenderung meningkat. PJB ini ditandai dengan adanya kelainan pada struktur jantung, katup jantung, maupun pembuluh darah yang terkait. Kelainan yang ada pada jantung terkadang tidak terdeteksi pada saat neonatal dan baru terlihat pada saat lahir atau muncul pada masa kanak-kanak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui profil pasien penyakit jantung bawaan pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan cross-sectional dengan melihat rekam medis pasien penyakit jantung bawaan pada anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi pada periode Januari 2012 sampai Desember 2013 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Dari 274 sampel yang terkumpul, pasien paling banyak berumur lebih dari 60 bulan 38,3 dimana perempuan 52,6 dan laki-laki 47,4. Kasus tersering pada PJB nonsianotik adalah Defek Septum Ventrikel DSV sebanyak 28,1 sedangkan kasus tersering pada PJB sianotik adalah Tetralogi of Fallot TF sebanyak 23. Status gizi terbanyak adalah gizi kurang yaitu 36,4. Dapat disimpulkan bahwa pasien penyakit jantung bawaan pada anak lebih banyak terjadi pada perempuan, umumnya terdiagnosis ketika umur lebih dari 60 bulan dengan status gizi kurang. Penyakit jantung bawaan nonsianotik yang paling banyak adalah DSV sedangkan penyakit jantung bawaan sianotik yang paling banyak adalah TF. Kata kunci : Penyakit jantung bawaan pada anak, usia, jenis kelamin, status gizi. ABSTRACT Congenital heart disease CHD is one type of heart disease in children that tends to increase the number of events. CHD are characterized by anomalies in the structure of the heart and its related tissue such as valves and vessels. These anomalies sometimes not detected during neonatal and only noticeable at birth or typically present in childhood. This research is to determine the profile of patients with congenital heart disease in children. This research is a descriptive and cross-sectional study that looked into the medical record of patients with congenital heart disease in children that have all the criteria from 1 January 2012-31 December 2013 in RSUP Haji Adam Malik Medan. Based on the 274 samples gathered, the majority of the patients aged more than 60 months 38.3. 52.6 patient was female, and the rest 47.4 was male. The most often found case of noncyanotic CHD is Ventricle Septal Defect VSD comprising 28.1 of the total case. While the most often case in cyanotic CHD is Tetralogy of Fallot TF which accounts for 23. The nutritional condition of most patients is malnutrition 36.4. It can be concluded that many CHD in children are mostly found in female, generally diagnosed at the age of more than 60 months in a malnutrition state. Most of the noncyanotic CHD case is VSD, while the majority case in cyanotic CHD is TF. Key words : Congenital heart disease in children, age, sex, nutritional status.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angka kejadian beberapa penyakit noninfeksi semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir, baik di negara maju maupun negara berkembang.Perbaikan sosial ekonomi dan kemajuan teknologi membawa pengaruh terhadap perubahan pola penyakit. Hal ini ditandai dengan semakin menurunnya insiden penyakit infeksi dan meningkatnya insiden penyakit noninfeksi, termasuk penyakit kongenital Primasari, 2012. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2012, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia cenderung meningkat dan dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Salah satu jenis penyakit jantung pada anak yang cukup banyak terjadi adalah penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung bawaan PJB adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa sejak lahir dan terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janinPrimasari, 2012.Malformasi dapat tidak terdeteksi dengan mudah selama periode neonatal, beberapa diantaranya terjadi modifikasi dan menghilang selama masa bayi dan anak-anak Hariyanto, 2012. Berdasarkan data dari World Health OrganizationWHO berturut-turut melaporkan di antara penyakit kardiovaskular, insidensi PJB di negara Bangladesh 6, India 15, Burma 6, Srilanka 10. Di Indonesia belum terdapat angka yang pasti, namun penelitian di RS. Dr. Sutomo, Surabaya pada tahun 2004-2006 sudah mendapatkan angka kematian yang tinggi dari pasien PJB setiap tahunnya, yaitu 11,64, 11,35, dan 13,44 Hariyanto, 2012. Kelainan jantung bawaan dibagi atas dua kelompok yaitu PJB non-sianotik dan PJB sianotik. Insiden PJB non-sianotik yang banyak dijumpai yaitu defek septum ventrikel sebanyak 37, duktus arteriosus persisten 7, defek septum atrium 7, stenosis pulmonal 7, dan stenosis aorta 3, sedangkan insidensi PJB sianotik yang banyak dijumpai yaitu Tetralogy of Fallot sebanyak 5, transposisi arteri besar 4 , atresia mitral 3, dan atresia pulmonal 2Hoffman, 2005. Berdasarkan penelitian Hariyanto di RSUP Dr. M. Djamil, Padang mulai Januari 2008-Februari 2011, insidensi PJB pada pasien laki-laki sebanyak 49 dan pasien perempuan sebanyak 51 Hariyanto, 2012. Berdasarkan penelitian di Poliklinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUIRSCM tahun 1983-1992, terdapat 2091 pasien PJB. Insidensi PJB pada kelompok usia 0-1 bulan sebanyak 5,8, usia 1-12 bulan sebanyak 42,4, usia 13 bulan-5 tahun sebanyak 27,7, usia 6-10 tahun sebanyak 17,2, dan usia lebih dari 10 tahun sebanyak 6,9. Berdasarkan penelitian Hariyanto di RSUP Dr. M. Djamil, Padang mulai Januari 2008-Februari 2011, insidensi PJB dengan status gizi lebih sebanyak 5,1, status gizi baik sebanyak 35,7, status gizi kurang sebanyak 52, dan status gizi buruk sebanyak 7,1 Hariyanto, 2012. Dari latar belakang tersebut, belum ada data terbaru yang menunjukkan profil PJB pada anak di Medan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencari profil PJB pada anak di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2012-2013.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan satu masalah, yaitu: Bagaimanakah profil pasien penyakit jantung bawaan pada anak di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012-2013?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui profil pasien penyakit jantung bawaan pada anak di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012-2013.