Deskripsi Jenis PJB Berdasarkan Jenis Kelamin Deskripsi Jenis PJB Berdasarkan Usia

5.1.7. Deskripsi Jenis PJB Berdasarkan Usia

Distribusi jenis PJB berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.6. Distribusi Jenis PJB Menurut Usia Jenis PJB Usia Total 0-1 bulan 2-12 bulan 13-60 bulan 60 bulan PJB nonsianotik DSV 5 6,5 23 29,9 27 34,2 22 21,9 77 28,1 DSA 4 6,5 18 23,4 7 9,2 33 31,4 62 22,6 DAP 0 0 14 18,2 23 30,3 22 21 59 21,5 PJB sianotik TF 5 7,9 16 20,8 17 23,7 25 22,9 63 23 TAB 1 10 5 6,5 2 2,6 2 1,9 10 3,6 AP 1 33,3 1 33,3 0 0 1 1 3 1,1 Total 16 5,9 77 28 76 27,6 105 38,2 274 100 Pada tabel 5.6. dapat dilihat bahwa pasien DSV dan PDA paling banyak berusia 13-60 bulan yaitu 27 orang 9,8 dan 23 orang 8,3 . Pada DSA dan TF, pasien paling banyak berusia lebih dari 60 bulan yaitu 33 orang 12 dan 25 orang 9,1. Pada TAB, pasien paling banyak berusia 2-12 bulan yaitu 5 orang 6,5 sedangkan pada AP dijumpai jumlah yang sama pada kelompok usia 0-11 bulan, 2-12 bulan, dan lebih dari 60 bulan yaitu sebanyak 1 orang 0,4.

5.1.8. Deskripsi Jenis PJB Berdasarkan Status Gizi

Distribusi jenis PJB berdasarkan status gizi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.7. Distribusi Jenis PJB Menurut Status Gizi Jenis PJB Status Gizi Total Buruk Kurang Baik Lebih PJB nonsianotik DSV 27 9,6 22 8 25 9,1 3 1,1 77 27,8 DSA 19 6,9 18 6,5 18 6,5 7 2,6 62 22,6 DAP 14 5,1 25 9,1 19 6,9 1 0,4 59 21,5 PJB sianotik TF 15 5,5 27 9,8 20 7,3 1 0,4 63 23 TAB 3 1,1 3 1,1 4 1,5 0 0 10 3,6 AP 1 0,4 2 0,7 0 0 0 0 3 1,1 Total 79 28,6 97 35,2 86 31,3 12 4,5 274 100 Pada tabel 5.7. dapat dilihat bahwa status gizi pasien DSV dan DSA paling banyak adalah gizi buruk yaitu 27 orang 9,6 dan 19 orang 6,9. Pada pasien PDA, TF, dan AP, status gizi paling banyak adalah gizi kurang yaitu 25 orang 9,1 dan 27 orang 9,8, dan 2 orang 0,7. Pada pasien TAB, status gizi paling banyak adalah gizi baik yaitu 4 orang 1,5.

5.2 Pembahasan

Pasien lama dan pasien baru PJB pada anak yang dirawat dari bulan Januari 2012 sampai Desember 2013 berjumlah 274 orang, dimana didapatkan prevalensi kasus ini sebesar 5,1. Pasien perempuan lebih banyak yaitu 144 orang 52,6 dibandingkan laki-laki yang berjumlah 130 orang 47,4. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marelli,et al. 2007 di Kanada yang melaporkan kejadian PJB pada anak lebih banyak terjadi pada perempuan 52. Dari 274 sampel, didapatkan rata-rata umur pasien PJB pada anak adalah 57 bulan dimana pasien PJB umur60 bulan merupakan kelompok umur dengan jumlah sampel terbanyak yaitu 106 orang 38,7. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Shah, et al. 2006 di BP Koirala Institute of Health Sciences Nepal yang mendapatkan kejadian PJB lebih banyak terjadi pada usia 1 bulan-1 tahun 46,4. Di negara maju, pasien PJB telah dapat dideteksi ketika bayi bahkan neonatus sedangkan di negara berkembang masih banyak yang dibawa berobat setelah anak besar karena alasan biaya maupun karena fasilitas dan kemampuan untuk menetapkan diagnosis spesifik yang masih kurang Sastroasmoro Madiyono, 1994. Pada penelitian ini didapatkan bahwa status gizi pasien PJB pada anak yang paling sering adalah gizi kurang sebanyak 93 orang 33,9. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumala 2012 di Semarang yang mendapatkan bahwa status gizi pasien PJB pada anak yang paling sering adalah gizi kurang 54,7. Anak dengan PJB biasanya mengalami kegagalan dalam pertumbuhan dan pencapaian berat badan yang tidak baik. Faktor yang mempengaruhi kurangnya pemasukan kalori pada pasien PJB kemungkinan karena sesak napas, nafsu makan yang berkurang, kelelahan, infeksi saluran napas, anoreksia, asidosis ataupun karena ketidakmampuan tubuh menggunakan nutrisi untuk pertumbuhan Maramis, et al., 2014. PJB diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu PJB nonsianotik dan PJB sianotik. Pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien PJB nonsianotik lebih banyak dibandingkan dengan PJB sianotik yaitu 72,3: 27,7 198 orang: 76 orang. 5 prevalensi tertinggi PJB berturut-turut ditempati oleh DSV, DSA, TF,